Membangun
Persemaian
Pohon di Desa
Teknik
Membangun
Persemaian
Pohon di Desa
Teknik Membangun Persemaian Pohon
di Desa
@ 2012
Penyusun:
1. Ujang S. Irawan, Senior Staff Operation Wallacea
Trust (OWT)
2. Fransiskus Harum, Consultant of Royal Danish
Embassy in Jakarta/DANIDA
Editor:
Fransiskus Harum
Illustrator:
Wahyu Gumelar
Desain dan Layout:
Yoga Adhiguna (adioga.design)
Kata pengantar
Kegiatan penanaman, khususnya dalam rangka rehabilitasi
hutan dan lahan, merupakan kegiatan berkelanjutan yang tidak
hanya dilakukan sesaat seiring dengan selalu bertambah luasnya lahan
terdegradasi dari waktu ke waktu. Pada kondisi seperti ini ketersediaan
bibit menjadi kebutuhan penting yang harus dipenuhi.
Penyusun
BEDENG
TABUR
BEDENG SAPIH
PONDOK
PERTEMUAN
DAN GUDANG
RUMAH
PRODUKSI
PUPUK
ORGANIK
Umumnya benih
yang diunduh dari
pohon masih
bercampur dengan
daging buah atau
bagian-bagian
lainnya, sehingga
perlu dibersihkan
Beberapa benih
dapat dipisahkan
dari buahnya
dengan cara
dijemur
Beberapa benih lain
dipisahkan dengan cara
diperam dan dicuci
Pada dasarnya
semai bisa disapih
atau dipindahkan ke
polybag ketika telah
memiliki dua pasang
daun.
Jangan membiarkan
semai hingga besar di
bedeng tabur, karena
dapat menyebabkan
layu saat disapih.
Lakukan penggeseran
posisi bibit setiap 2-3
minggu agar akarnya
tidak menembus tanah.
Lakukan penyiangan
apabila terdapat
gulma.
Lakukan pencegahan
terhadap serangan
hama dan penyakit
dengan menyemprotkan
pestisida organic.
Tingginya sudah
mencapa 30 cm.
Media perakaran
kompak