Anda di halaman 1dari 16

Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

BAB I
IDENTITAS PEMRAKARSA

A. IDENTITAS PEMRAKARSA

1. Nama Perusahaan : UD. Rahayu Utama

2. Nama Pemrakarsa : Jalaluddin


3. Alamat : Dusun Rahayu Desa Kalijaga Timur

Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok

Timur
4. Jenis Usaha/Kegiatan : Penambangan Mineral Bukan Logam

dan/atau Batuan (Sirtu)


5. Lokasi Usaha/Kegiatan : Dusun Rahayu Desa Kalijaga Timur

Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok

Timur
6. Nomor Telepon/HP :

B. LATAR BELAKANG

Perkembangan suatu daerah dapat terlepas dari ketersediaan sarana dan

prasarana sebagai pendukung aktivitas masyarakat. Sarana dan prasarana terkait

dengan sektor penyediaan infrastruktur. Semakin besar rasio ketersedian sarana

dan prasarana dasar tersebut terhadap jumlah penduduk yang harus dilayani, maka

semakin besar pula kemungkinan tercapainya perkembangan wilayah yang optimal.

Hal tersebut tentunya didukung oleh faktor lain seperti ketersediaan sumber daya

alam terutama bahan tambang mineral batuan untuk pembangunan fisik sarana dan

prasarana tersebut.

Laju pembangunan di Kabupaten Lombok Timur dan sekitarnya mendorong

kebutuhan akan bahan tambang mineral batuan (pasir, batu, tanah, urug dll)

1
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

semakin meningkat. Sektor pertambangan dan galian merupakan sektor yang

potensial guna mendukung pendapatan asli daerah.

Kebutuhan konsumen terhadap pembangunan yang sangat pesat baik

pembangunan jalan raya, gedung-gedung, perumahan dan untuk keperluan lainnya

yang tentunya dalam hal ini akan terjadi peningkatan akan permintaan bahan-bahan

baku penunjang yang salah satu diantaranya adalah material utama sirtu.

Melihat kebutuhan tersebut maka sebagai pengusaha yang bergerak dibidang

Penambangan sangat mendukung usaha-usaha pertambangan, khususnya

kebutuhan konsumen untuk pembangunan.

Dilihat dari peningkatan arus permintaan akan material, guna mendukung proyek

pembangunan sangat berpengaruh terhadap peningkatan jumlah produksi galian

yang dihasilkan. Dengan meningkatnya kegiatan pembangunan nasional, maka

akan meningkat pula kebutuhan material bangunan diantaranya pasir, batu dan

tanah urug, maka untuk tujuan ini pula seluruh aktifitas pembangunan harus

tersusun secara rapi dan tepat. Selain itu juga lahan lokasi rencana usaha dan/atau

kegiatan penambangan berupa lahan tegalan/bukan sawah penambangan ini

beertujuan untuk meratakan agar lokasi bekas tambang nantinya bisa dimanfaatkan

menjadi lahan produktif.

BAB II
RENCANA USAHA

A. Rencana Usaha

2
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

Rencana usahayang akan dilakukan oleh pemrakarsaadalah Penambangan

Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan berupa Sirtudimana rencana usaha

tersebutberada diatas lahanseluas 6.000m 2.

B. Lokasi Rencana Usaha

1. Wilayah Administrasi Pemerintah

Secara administrasi lokasi rencana usaha Penambangan Mineral Bukan

Logam dan/atau Batuan(Sirtu)terletak di Dusun Rahayu Desa Kalijaga Timur

Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur, dengan batas-batas sebagai

berikut :

 Sebelah Utara : Kali

 Sebelah Timur : Tanah ladang H. Hannan Saufi

 Sebelah Selatan : Saluran Irigasi

 Sebelah Barat : Amaq Suherman

2. Koordinat

Secara geografis lokasi rencana usaha Penambangan Mineral Bukan Logam

dan/atau Batuan(Sirtu) olehUD. Rahayu Utamaterletak pada titik koordinat

8°35'13.55" LS dan 116°33'57.44" BT.

3
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

Gambar II. 1. Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan

C. Skala Usaha dan/atau Kegiatan

Luas lahan yang akan digunakan untuk Penambangan Mineral Bukan Logam

dan/atau Batuan(Sirtu)seluas6.000m2. Tata guna lahan lokasi rencana usaha

dan/atau kegiatan penambangan berupa lahan tegalan. Selain itu, lokasi rencana

usaha dan/atau kegiatan penambangan jauh dari pemukiman penduduk. Dengan

adanya kegiatan penambangan diharapkan mampu mengkondisikan lahan

menjadi lahan pertanian yang produktif. Adapun kapasitas produksi kegiatan

penambangan disesuakian dengan permintaan.

D. Garis Besar Komponen Rencana Usaha

1. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dengan Tata Ruang

Ditinjau dari Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun

2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Timur Tahun

2012 – 2032 pasal 28 ayat (1) huruf 6 menyatakan bahwa Sirtu berada

diDesa Surabaya, Desa Gelanggang Kecamatan Sakra Timur, Desa Lenek

Daya, Desa Kalijaga Kecamatan Aikmel, Desa Pengadangan Kecamatan

Pringgasela, dimana ketentuan lain yang wajib ditaati oleh pemrakarsa terkait

rencana kegiatan yang akan dilakukan tertuang dalam pasal 45 ayat 8

4
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

diantaranya adalah kegiatan penambangan harus diikuti dengan kegiatan

rehabilitasi/reklamasi serta pengendalian kerusakan lingkungan. Sehingga

lokasi rencana usaha penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

yang ada di Dusun Rahayu Desa Kalijaga Timur Kecamatan Aikmel

Kabupaten Lombok Timurtelah sesuai dengan RTRW Wilayah Kabupaten

Lombok Timur Tahun 2012-2032, sesuai dengan Izin Pemanfaatan Ruang

dari DPMPTSP Kabupaten Lombok Timur Nomor : 2620/503/PM/07/2020

tanggal 15 Juli 2020.

2. Persetujuan Prinsip atas Usaha

Rencana usaha Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

yangberada di Dusun Rahayu Desa Kalijaga Timur Kecamatan Aikmel

Kabupaten Lombok Timur telah dilengkapi dengan rekomendasidari

Pemerintah Desa Kalijaga Timur Nomor: 511/02/D.KT/2020tertanggal 28

Januari 2020, rekomendasi dari Pemerintah KecamatanAikmel Nomor:

510/046/Trantib/2020 tertanggal 1 Juli 2020.

E. Uraian Mengenai Komponen Rencana Usaha yang Dapat Menimbulkan

Dampak Lingkungan

1. Tahap Pra Konstruksi

a. Sosialisasi Kepada Masyarakat

Sosialisasi rencana kegiatan Penambangan Mineral Bukan Logam

dan/atau Batuanoleh UD. Rahayu Utamadilakukan melalui sosialisasi

dengan masyarakat setempat terutama masyarakat yang berada di Dusun

Rahayu Desa Kalijaga Timur Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok

5
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

Timur.Dalam sosialisasi, masyarakat secara umum tidak keberatan dan

mendukung sepanjang saran dan masukan dari masyarakat dipenuhi oleh

pemrakarsa dan melengkapi izin-izin dari pemerintah.

b. Pengurusan Perizinan

Perizinan yang harus dimiliki untuk memenuhi segala legalitas sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku diantaranya adalah:

1) SIUP

2) IMB

3) Izin Usaha Pertambangan (IUP-Operasi Produksi)

2. Tahap Konstruksi

a. Penerimaan Tenaga Kerja

Pekerjaan konstruksi membutuhkan tenaga kerja terutama tenaga kerja

buruh harian untuk pembangunan kantor, mess dan prasarana lainnya di

lokasi, tenaga kerja tersebut tentunya disesuaikan berdasarkan

kualifikasi.Sedapat mungkin tenaga kerja diambil dari warga disekitar lokasi

kegiatan dengan jumlah disesuaikan dengan kebutuhan.

b. Mobilisasi Peralatan

Peralatan yang dimobilisasi berupa alat berat yang akan digunakan untuk

pengupasan tanah pucuk (top soil),penambangan dan pengangkutan hasil

tambang. Peralatan yang dimobilisasi berupa Excavator.Untuk

pembangunan fisik peralatan yang diperlukan antara lain dump truck,

genset, mesin las dan lainnya. kegiatan mobilisasi ini menggunakan alat

6
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

angkut dan sarana penunjang lainnya yang dapat menimbulkan gangguan

dan pencemaran akibat debu.

c. Pembukaan lahan

Pembukaan lahan tambang merupakan pembersihan lahan dari semak

belukar dan pengupasan tanah pucuk.Pengupasan tanah pucuk dilakukan

setebal ± 0,3 meter.Tanah pucuk yang sudah terkupas ditempatkan pada

areal yang sudah ditentukan untuk digunakan sebagai lapisan penutup

lahan yang sudah ditambang.Pekerjaan pengupasan tanah pucuk

dilakukan per blok atau sub blok penambangan. Rangkaian komponen

kegiatan pengelolaan tanah pucuk terdiri dari kegiatan pengupasantanah

pucuk.

Pengupasan tanah pucuk ini akan berdampak penurunan kualitas udara

dan peningkatan kebisingan, perubahan bentang alam serta peningkatan

erosi.

3. Tahap Operasi

a. Penerimaan tenaga kerja

Dalam kegiatan Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau

Batuanakan dilakukan rekrutmen tenaga kerja dengan jumlah dan

kualifikasi akan disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk kualifikasi pekerjaan

sederhana akan menggunakan tenaga kerja lokal yang tersedia di wilayah

sekitar lokasi usaha.

b. Tahap Penambangan

7
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

Kegiatan penambangan harus memperhatikan batas dimensi

penambangan berdasarkan Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat

Nomor 133 Tahun 1996 tentang Petunjuk Pengamanan Teknis Usaha

Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Badan Sungai dan Di Luar

Badan Sungai. Dalam peraturan tersebut dijelaskan batas-batas , tata cara

dan dimensi penambangan bahan galian golongan C.

Dimana jarak penambangan yang aman mengikuti Draft Permen ESDM

Pengganti SK MenPU Nomor 1211.k Tahun 1995 dimana jarak

penambangan yang aman diantaranya:

- 50 (lima puluh) meter dari perkuburan dan sarana peribadatan;

- 25 (dua puluh lima) meter dari tepi bagian luar bahu jalan umum;

- 6 (enam) meter dari tepi saluran irigasi;

- 10 (sepuluh) meter dari tiang listrik atau tiang telepon;

- 50 meter dari lahan pertanian dan perkebunan;

- 200 meter dari fasilitas umum dan perumahan penduduk;

- 100 meter dari badan sungai;

- ±5 meter dari lahan yang bersebelahan langsung dengan lokasi

penambangan.

Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan yang dilakukan

dengan penggalian menggunakan exavator. Hasil material tambang

ditampung pada stockpile untuk dicuci menggunakan air yang dipompa dan

dialirkan melalui saluran irigasi yang berada di dekat lokasi tambang.

Adapun teknik yang digunakan dalam pencucian hasil material tambang

8
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

adalah dengan membuat kolam pencucian dan kolam pengendapan. Air

sisa pencucian material tambang akan dialirkan menuju kolam

pengendapan. Di dalam kolam pengendapan air sisa pencucian dibiarkan

mengendap terlebih dahulu sampai diperoleh air yang jernih. Hasil

pengendapan berupa tanah dan lumpur yang ada dikolam pengendapan

tersebut akan di kumpulkan dan dijual kepada konsumen atau

dimanfaatkan kembali oleh pemrakarsa sebagai material untuk reklamasi

lahan tambang yang sudah digali. Sedangkan air sisa pengendapan akan

dialirkan menuju kolam penampungan air dan dimanfaatkan kembali untuk

pencucian material. Dengan dilakukannya metode ini diharapkan tidak

mencemari sungai yang ada disekitar lokasi tambang.

c. Pemuatan dan pengangkutan material hasil

Pengangkutan material hasil tambang dilakukan menggunakan dump truk

berkapasitas 3 – 5 m3. Pada saat pengangkutan material hasil tambang

akan menimbulkan dampak berupa debu. Untuk meminimalisir timbulan

debu pada saat pengangkutan material hasil tambang maka dilakukan

penutupan dump truck menggunakan terpal.

4. Tahap Pasca Operasi

Kegiatan pada tahap pasca operasi meliputi reklamasi lahan, pemutusan

hubungan kerja,dan demobilisasi alat yang peruntukanya dikembalikan pada

tata guna lahan semula atau disesuaikan dengan wilayah sekitarnya yaitu

persawahan dan perkebunan.

a. Reklamasi dan Revegetasi

9
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembalikan kondisi lingkungan ke

kondisi semula sebelum adanya kegiatan penambangan dan atau menjadi

lahan yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.

Mengingat hal tersebut, maka kegiatan pasca tambang harus didasarkan

pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

- Mempersiapkan rencana reklamasi (menimbun top soil) sebelum

pelaksanaan penambangan, hal ini dikarenakan antara rencana

kegiatan penambangan harus sesuai dengan rencana reklamasi.

- Memindahkan lapisan potensi (top soil) dan menempatkan pada tempat

tertentu yang akan ditanami atau dimanfaatkan.

- Mengatur dan memperbaiki drainase yang rusak akibat kegiatan

penambangan.

- Memperbaiki bentuk lahan sesuai dengan kebutuhan pemanfaatannya.

- Memperkecil erositas akibat kegiatan penambangan.

- Melakukan penanaman tanaman pada lahan reklamasi sesuai dengan

ekosistem daerah sekitar.

- Memonitor dan mengelola lahan bekas penambangan.

b. Pemutusan hubungan Kerja

Dalam tahap selanjutnya adalah berakhirnya hubungan kerja antara

pemilik tambang dengan para pekerja.

c. Demobilisasi Peralatan

10
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

Dengan berakhirnya kegiatan penambangan dan kegiatan reklamasi lahan

telah dilakukan, maka peralatan-peralatan yang digunakan dimobilisasi

atau dikeluarkan dari lokasi.

BAB III
DAMPAK LINGKUNGAN YANG MUNGKIN AKAN TERJADI

11
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

A. Potensi Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi Akibat Rencana Penambangan

Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan(Sirtu)

Dari uraian komponen kegiatan Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau

Batuanoleh UD. Rahayu UtamadiDusun Rahayu Desa Kalijaga Timur Kecamatan

Aikmel Kabupaten Lombok Timur yang diperkirakan menimbulkan dampak

lingkungan adalah sebagai berikut:

Tabel III.1. Potensi Dampak Lingkungan Yang Akan Timbul Akibat Rencana
Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau BatuanolehUD. Rahayu
UtamadiDusun Rahayu Desa Kalijaga Timur Kecamatan Aikmel Kabupaten
Lombok Timur

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan


(1) (2) (3) (4)
A. Tahap Pra Konstruksi
Sosialisasi Persepsi Munculnya persepsi Sudah

masyarakat masyarakat yang bersifat dilakukan

positif dan negatif

mengenai rencana

penambangan

Pengurusan Persepsimasyara Munculnya persepsi

Perizinan kat masyarakat yang bersifat

positif dan negatif

mengenai rencana

penambangan

12
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan


(1) (2) (3) (4)
B. Tahap Konstruksi
Penerimaan Peluang Kerja Jumlah tenaga kerja yang

Tenaga Kerja berasal dari tenaga kerja

lokal

Kecemburuan / Terjadi kecemburuan /

Konflik Sosial konflik sosial dimasyarakat

terhadap rekrutmen tenaga

kerja khususnya bagi

masyarakat yang tidak

diterima sebagai tenaga

kerja

Mobilisasi Kerusakan Panjang jalan yang rusak

peralatan dan Prasarana Jalan akibat aktivitas mobilisasi

pembukaan alat berat

Keselamatan Jumlah kecelakaan kerja

kerja yang terjadi selama

pembukaan lahan

berlangsung

C. Tahap Operasi
Penerimaan Peluang kerja Jumlah tenaga kerja lokal

Tenaga Kerja dan tingkat yang bekerja di lokasi

13
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan


(1) (2) (3) (4)
pendapatan penambangan

masyarakat

Kecemburuan / Ada/tidaknya

Konflik Sosial kecemburuan / konflik

sosial masyarakat

terhadap rekrutmen

tenaga kerja local

Operasional Peningkatan Terjadi peningkatan taraf

penambangan taraf ekonomi hidup para pekerja

Peningkatan Terjadi Peningkatan PAD

Pendapatan Kabupaten Lombok Timur

Daerah akibat beroperasinya

kegiatan penambangan

Keselamatan Jumlah kecelakaan kerja

kerja karyawan saat proses

penambangan
Bahaya longsor Luas lahan yang akan

terkena dampak longsor


Kerusakan Panjang jalan yang rusak

Prasarana Jalan akibat aktivitas mobilisasi

kendaraan pengangkut

hasil tambang

14
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan


(1) (2) (3) (4)

D. Tahap Pasca Operasi


Pemulihan Reklamasi dan Luas lahan yang

Lingkungan Revegetasi direklamasi atau dialih

fungsikan menjadi lahan

produktif adalah seluas

6.000m2

Pemutusan Sumber Terjadi penurunan

Hubungan Kerja penghasilan dan pendapatan dan

pendapatan kesejahteraan masyarakat

masyarakat sekitar

Demobilisasi Kerusakan Panjang jalan yang rusak

Peralatan Prasarana Jalan akibat aktivitas mobilisasi

alat berat

15
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan
Dokumen UKL-UPL Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan

B. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan


Lingkungan Hidup Rencana Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau
Batuan
Sebagai pegangan bagi pelaku usaha penambangan maka perlu adanya Rencana

Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup yang

dituangkan dalam bentuk matriks. Matriks ini berfungsi untuk dijadikan pedoman

dalam melakukan kegiatan penambangan yang akan dilakukan. Matriks Upaya

Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Rencana

Penambangan Mineral Bukan Logam dan/atau Batuan yang akan dilakukan oleh UD.

Rahayu Utamadi Dusun Rahayu Desa Kalijaga Timur Kecamatan Aikmel Kabupaten

Lombok Timur dapat dilihat pada Tabel III.2 berikut.

Anda mungkin juga menyukai