DAN PENERAPAN
AGROSILVOPASTURA
Agribisnis B
Kelompok 7
disusun oleh
latar belakang
Alih-guna lahan hutan menjadi lahan pertanian disadari menimbulkan
banyak masalah seperti penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan
flora dan fauna, banjir, kekeringan dan bahkan perubahan
lingkungan global, dalam hal itu, sistem agrosilvopastura yang
dilakukan secara terencana dapat mengoptimalkan fungsi produksi
serta jasa lingkungan kepada msyarakat. Pengelolaan ini akan
menguntungkan petani, karena mendapatkan hasil yang
berkesinambungan dari produk kehutanan, pertanian, maupun
peternakan. Pola agrosilvopastura sendiri pada dasarnya dapat
menjadi pilihan yang strategis agar dapat meningkatkan ketahanan,
keamanan, dan kualitas pangan, serta meningkatkan pendapatan
petani. Pengelolaan ini akan menguntungkan petani dengan tingkat
kesehjateraan yang cukup tinggi, karena mendapatkan hasil yang
berkesinambungan berupa produk kehutanan, pertanian, maupun
peternakan
rumusan masalah
1.Apa yang dimaksud dengan agrosilvopastura dan bagaimana
polanya?
2.Bagaimana penerapan agrosilvopastura pada sistem
pertanian terintegrasi?
3.Bagaimana pengelolaan dengan penerapan agrosilvopastura?
4.Bagaimana kesesuaian wilayah dalam penerapan
agrosilvopastura?
.
Tujuan ?
1.Mengidentifikasi pengertian agrosilvopastura dan
polanya
2.Mengidentifikasi penerapan agrosilvopastura pada
sistem pertanian terintegrasi
3.Mengidentifikasi pengelolaan dengan penerapan
agrosilvopastura
4.Mengidentifikasi kesesuaian wilayah dalam
penerapan agrosilvopastura
1. Agrosilvopastura dan Polanya
Agrosilvopastura yang dimaksud merupakan pengkombinasian komponen tanaman tahunan berkayu
dengan tanaman pertanian (semusim) dan sekaligus peternakan pada satu lahan yang sama.
Pengkombinasian dari sistem agrosilvopastura dilakukan secara terencana untuk mengoptimalkan
fungsi dari produksi serta jasa lingkungan khususnya komponen tanaman tahunan berkayu kepada
masyarakat (De Foresta and Michon, 1996). Pengombinasian dalam agrosilvopastura dilakukan secara
terencana untuk mengoptimalkan fungsi produksi dan jasa (khususnya komponen berkayu/kehutanan)
kepada manusia/masyarakat (to serve people). Tidak tertutup kemungkinan bahwa kombinasi juga
didukung oleh permudaan alam dan satwa liar. Interaksi komponen agroforestri secara alami mudah
diidentifikasi. Interaksi paling sederhana sebagai contoh adalah peranan tegakan sebagai penyedia
pakan satwa liar (misal buah-buahan untuk berbagai jenis burung), dan sebaliknya misalnya fungsi
satwa liar dapat membantu proses penyerbukan atau regenerasi tegakan, serta sumber protein
hewani bagi petani.Pola dalam penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian didominasi oleh tanaman
pangan dan tanaman tahunan berkayu yang berasal dari hutan.
tanaman & ternak Agrosilvipastura