Anda di halaman 1dari 15

Bionatural p-ISSN: 2355-3790

Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655


Page : 151-165

ANALISIS KEBERLANJUTAN USAHATANI BERBASIS AGROFORESTRI


KECAMATAN LINGE KABUPATEN ACEH TENGAH.
1
*Izwar, 2Maulidil Fajri, 3Iwandika Syah Putra, 4Jekki Irawan, 5Abdul Latif
1*, 2, 3, 4, 5. Pogram Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar
Email: izwar@utu.ac.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi sistem pertanian Agroforestri di
Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah, dengan bidang kajian terdiri dari dimensi
ekologi/Lingkungan, dimensi ekonomi, dan dimensi kelembagaan. Penerapan Penelitian ini
menggunakan metode survei melalui pengamatan langsung di lapangan, penelitian ini juga
menggunakan Rapid Rural Appraisal (RRA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ditemukan dimensi 3 dimensi atau aspek yang mendukung keberlanjutan usaha tani dengan pola
Agroforestri, yaitu: a). Dalam dimensi ekologi ditemukan bahwa penerapan pertanian sistem
Agroforestri dapat membantu ketsersediaan air, kesuburan tanah, serta mengurangi penggunaan
bahan kimia dan pembakaran, selain itu Agroforestri juga berdampak positif terhadap erosi lahan
dan interaksi mutualisme tanaman yang terjadi di dalam lahan, b). dalam dimensi ekonomi,
penerapan sistem Agroforestri berdampak positif terhadap alokasi hasil panen, stabilitas harga
produk pertanian dan mengurangi biaya perawatan, c). dalam dimensi kelembagaan, penerapan
sistem Agroforestri berdampak positif terhadap kelangsungan kelompok tani Agroforestri,
walaupun masih perlu penguatan dalam hal pembinaan dan pendampingan kelompok, serta
menfasilitasi modal usaha pengembangan usaha tani kelompok.

Kata-Kata Kunci: Usaha Tani, Agroforestri, Linge.

PENDAHULUAN meningkatkan keberlanjutan pertanian, baik


Pengertian Agroforestri. dalam skala kecil maupun besar, spesies
Agroforestri sanget erat dikaitkan yang umumnya ditanam. Istilah ini luas; itu
dengan silvikultur, meskipun lebih umum termasuk dari kehadiran sederhana beberapa
merujuk pada sistem agroforestri (SAF). pohon yang dikombinasikan dengan
Fokus produksi ini telah digunakan di tanaman vegetasi atau sereal, hingga sistem
seluruh dunia dan sama tuanya dengan kompleks dengan banyak spesies di
pertanian itu sendiri. Namun demikian, baru beberapa strata (FAO, 1999). Berdasarkan
pada tahun 1970an, penelitian formal Farfán (2012), tujuan agroforestri adalah:
pertama mengenai agroforestri berhasil mendiversifikasi produksi, meningkatkan
dilakukan (Cessa et al., 2020). Menurut migrasi pertanian, meningkatkan tanah
Cessa et al., (2020). Agroforestri atau sistem organic tingkat materi, mengatur nitrogen di
agroforestri terdiri dari sistem dimana atmosfer, mendaur ulang nutrisi, mengubah
terdapat kombinasi spesies arborous dengan iklim mikro, dan mengoptimalkan
semak atau herba. produktivitas sistem selalu menghormati
Menurut Cessa et al., (2020). konsep produksi berkelanjutan. Menurut
Fleksibilitas yang menjadi fokus agroforestri Noscue (2014), tujuan agroforestri juga
merupakan salah satu keunggulannya. dapat diterapkan pada penanaman kopi
Sistem wanatani membatasi risiko dan (Coffea arabica L.).

151
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

Agroforestri adalah sistem dengan pepohonan biasanya menghambat


penggunaan lahan berkelanjutan yang pertumbuhan akar tanaman pada sistem
memenuhi kebutuhan produksi petani dan wanatani lahan kering (Yang et al., 2021).
pemilik tanah sekaligus memberikan Petani maupun pemilik lahan
manfaat lingkungan kepada masyarakat. berupaya mengatasi berbagai tantangan
AFTA mendefinisikan agroforestri sebagai untuk menjadikan lahan pertanian dan hutan
sistem pengelolaan lahan intensif yang yang mereka miliki menjadi
mengoptimalkan manfaat interaksi biologis menguntungkan, produktif, dan ramah
yang tercipta ketika pohon dan/atau semak lingkungan (Bishaw et al., 2022). Namun,
sengaja digabungkan dengan tanaman terdapat banyak masalah, seperti konversi
dan/atau ternak (AFTA 2021). lahan pertanian, tekanan urbanisasi,
Dalam setiap praktik agroforestri, penurunan kualitas dan ketersediaan air,
terdapat serangkaian pilihan yang tersedia erosi tanah, arus kas yang tidak teratur,
bagi pemilik lahan tergantung pada tujuan perubahan iklim, dan meningkatnya
mereka (misalnya, apakah akan peraturan pemerintah yang berdampak pada
memaksimalkan produksi tanaman, hewan, pertanian keluarga atau hutan pribadi
hijauan, atau pohon) (USDA-NAC 2021). merupakan tugas yang sulit (Workman et
Pengelolaan hutan berbasis masyarakat atau al., 2014).
perhutanan sosial merupakan salah satu
kebijakan prioritas pemerintah Indonesia. Macam-macam Agroforestri
Kebijakan ini diimplementasikan melalui Menurut Hotelier et al., (2020)
berbagai program antara lain Hutan Sistem wanatani yang paling mungkin
Tanaman Rakyat (CPF/HTR), Hutan berkembang di lingkungan pertanian intensif
Kemasyarakatan (CF/HKm), Hutan Desa di negara-negara zona beriklim sedang dapat
(VF/HD), dan Pengelolaan Hutan Berbasis dikelompokkan menjadi dua kelompok
Masyarakat (Widiyanto et al., 2022). besar. Pengelompokan ini bergantung pada
Menurut Wong et al (2020), Tujuan apakah pohon atau semak tersebut berada (a)
utama perhutanan sosial adalah untuk di tepi lahan (pagar agroforestri) atau (b)
meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokasinya di dalam lahan (sistem
yang tinggal di sekitar hutan, sekaligus intraparcellar).
menjaga kelestarian lingkungan hidup. Saat Selain dampak positifnya terhadap
ini, tujuan perhutanan sosial telah banyak lingkungan, beberapa penelitian juga
berkembang. Persaingan antara tanaman dan menyoroti manfaatnya terhadap aspek sosial
pepohonan ini mencakup persaingan antara ekonomi dari agroforestri bagi masyarakat
bagian atas dan bawah tanah dalam sistem pedesaan. Penerapan agroekosistem yang
agroforestri (Isaac et al., 2014). beragam termasuk pepohonan (kayu, buah-
Berkurangnya hasil tanaman tumbuhan buahan) dan ternak dapat memberikan
bawah dalam sistem agroforestri biasanya pendapatan alternatif bagi masyarakat yang
disebabkan oleh naungan pohon; mendorong ketahanan ekonomi (Maia,
Karakteristik fotosintesis tanaman tumbuhan 2021).
bawah akan terkena dampak buruk akibat Agroforestri tradisional telah lama
tumpang sari dengan pepohonan, dan dipraktikkan oleh masyarakat pedesaan
dampak ini akan lebih besar jika tanaman untuk meningkatkan penghidupan mereka.
tumbuhan bawah berada dekat dengan Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan
pohon (Carrier et al., 2019). Tumpang sari hutan, misalnya, sering memanfaatkan hasil

152
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

hutan seperti menjual kayu atau (kombinasi semak/pohon dengan tanaman


mengonsumsi buah-buahan atau tanaman dan ternak), pohon serbaguna, penyangga
pangan yang tumbuh secara alami di tepi sungai dan perbaikan lahan bera
kawasan tersebut (Kalaba et al., 2010) (Mosquera et al., 2008)
Secara umum, beberapa praktik agroforestri
yang ada di seluruh dunia seperti sistem Tabel 1. Beberapa praktik agroforestri yang
silvoarable (kombinasi pohon/semak dengan umum diterapkan di beberapa negara
tanaman), silvopastoral (kombinasi antara berkembang beserta uraian singkatnya
pohon dan ternak), agro-silvopastoral (Mosquera et al., 2008).

Jenis Praktek Deskripsi


Silvoarable Pohon-pohon ditumpangsarikan dengan tanaman tahunan atau
tahunan. Ini terdiri dari penanaman gang, pohon-pohon yang
tersebar dan jalur sabuk.
Silvopastora Menggabungkan pepohonan dengan hijauan dan produksi hewan.
Ini terdiri dari penggembalaan hutan atau hutan dan pepohonan
hutan terbuka
Agro-silvopastora Menggabungkan pepohonan dengan tanaman tahunan dan produksi
hewan, namun komponen garapan dan peternakan biasanya berbeda
secara temporal dan spasial.
Multipurpose trees Buah-buahan dan pohon-pohon lainnya ditanam di lahan pertanian
atau padang rumput dengan tujuan menyediakan buah-buahan, kayu
bakar, pakan ternak dan kayu, serta jasa-jasa lainnya.
Riparian buffer Potongan vegetasi abadi (pohon/semak/rumput) alami atau ditanam
antara lahan pertanian/padang rumput dan sumber air seperti sungai,
danau, lahan basah dan kolam untuk melindungi kualitas air.
Improve fallow Spesies berkayu yang tumbuh cepat, lebih disukai yang berkayu
polong-polongan, ditanam pada fase perladangan berpindah. Spesies
ini juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan
produk ekonomi.

Manfaat Agroforestri terhadap menanam komoditas lain yang tahan


lingkungan naungan di bawah tegakan jati seperti garut
Sistem pengelolaan lahan berbasis dan porang (Amorphophallus muelleri Bl.)
agroforestri selain bermanfaat terhadap namun hal ini masih jarang. Mayoritas
peningkatan ekonomi masyarakat dan petani menanam jagung, kacang tanah, dan
konservasi lingkungan, Sebagai contoh singkong (Widiyanto et al., 2022).
sistem Agroforestri jati, agroforestri Reang et al., (2022) membahas
berbahan dasar jati yang ramah lingkungan tentang Hutan Homestead atau Sistem
lebih baik dibandingkan agroforestri Agroforestri Tradisional (TAFS) untuk
berbahan kayu putih, karena serasah mencapai produksi berkelanjutan dan
daunnya digunakan sebagai pupuk alami. mengatasi konservasi keanekaragaman
Selain itu, agroforestri jati juga lebih aman hayati serta perubahan iklim. Hasil
dari ancaman potensi kebakaran penelitian menunjukkan kekayaan jenis
dibandingkan kayu putih. Beberapa petani pohon, luas bidang dasar, dan

153
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

keanekaragaman pohon tertinggi terdapat produksi tanaman (Dollinger dan Jose,


pada pekarangan rumah, diikuti oleh sistem 2018).
berbasis piper dan nanas. Jiang et al., (2021) Sistem ini mengintegrasikan
mengukur hubungan (jasa lingkungan) penanaman pohon dan budidaya tanaman
tersebut antara faktor lingkungan dan dan/atau produksi hewan pada pengelolaan
pertumbuhan empat spesies pohon dan lahan yang sama, berdasarkan penataan
mengembangkan peta fungsional tanah ruang atau urutan waktu (Santoro et al.,
untuk setiap spesies pohon dalam praktik 2020). Dengan integrasi pohon tersebut,
agroforestri. Hasil dari studi mereka agroforestri dapat melestarikan ekosistem
menunjukkan ukuran pohon dan atribut alami melalui pengelolaan lahan
medan merupakan faktor pendorong yang berkelanjutan (termasuk reboisasi) dan
mempengaruhi laju pertumbuhan pohon pemanfaatan sumber daya secara optimal
dibandingkan dengan sifat tanah. (Mukhlis et al., 2022).
Pada lingkungan pertanian beriklim
sedang, agroforestri menawarkan potensi Manfaat Agroforestri terhadap ekonomi
besar untuk melestarikan dan memulihkan Keuntungan dari penerapan sistem
keanekaragaman hayati (Udawatta et al., agroforestri, petani selain memperoleh
2019), mengurangi polusi non-sumber produk akhir berupa kayu, mereka juga
(Bergeron et al., 2012), meningkatkan dapat memperoleh penghasilan dari tanaman
ketahanan mikroba tanah terhadap tekanan jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan
air (Rivest et al., 2019), dan memerangi sehari-hari. Untuk meningkatkan
perubahan iklim (Cuéllar et al., 2017). kesejahteraan masyarakat (Christia dan
Pepohonan selanjutnya berkontribusi untuk Ispriyarso, (2019). Roy et al., (2022)
memperkaya sumber bahan organik tanah membahas praktik agroforestri pekarangan
(Baah et al., 2014) dan mengurangi erosi rumah di Wilayah Himalaya Timur di India
tanah (Udawatta et al., 2011). Sistem untuk mengatasi kekurangan kayu bakar.
wanatani yang dirancang dengan baik Studi ini menginventarisasi keanekaragaman
berkontribusi terhadap peningkatan spesies kayu bakar dan memperkirakan
produktivitas pertanian dan memberikan jumlah konsumsi kayu bakar serta emisi
efisiensi sumber daya dan penggunaan lahan karbon yang dihasilkan.
yang lebih besar (Graves, 2007). Menurut Widiyanto et al., (2022)
Perubahan iklim menimbulkan menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial
dampak negatif terhadap pertanian dan (preferensi), dan budidaya, diperlukan
ekosistem alam di seluruh dunia. beberapa strategi agar kegiatan agroforestri
Peningkatan suhu telah mengubah frekuensi dapat berkelanjutan. Langkah-langkah yang
curah hujan yang menyebabkan kekeringan dapat dilakukan antara lain pengaturan jarak
berkepanjangan dan curah hujan lebat di tanam jati, kombinasi pola tanam yang
seluruh lokasi geografis (Tabari et al., paling menguntungkan secara ekonomi, dan
2020). Variabilitas iklim ekstrem seperti ini kegiatan pemeliharaan yang lebih intensif.
berpotensi mengurangi hasil panen dan Konsekuensinya, agroforestri akan
mengancam ketahanan pangan (Kukal, mengatasi banyak permasalahan yang
2018). Agroforestri dapat digunakan sebagai menimpa pertanian modern praktik;
cara alternatif untuk mengatasi krisis memang, mekanisme yang berbeda telah
ekologi, sekaligus mempertahankan ditetapkan untuk mendorong adopsi
Agroforestri (Smith, 2013). Hal ini

154
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

melibatkan peningkatan interaksi antar lingkungan (Kirby dan Potvin, 2007).


komponen yang dimanfaatkan dengan tujuan Produksi alpukat global kini mencapai lebih
untuk mendiversifikasi produksi atau dari 3,8 juta metrik ton (FAOSTAT, 2010).
meningkatkan manfaat lingkungan atau Alpukat adalah tanaman komersial utama di
sosial (Idassi, 2012). Etiopia Barat Daya dan sejumlah besar
rumah tangga petani bergantung pada
Agroforstri pokat dan kopi alpukat sebagai penghidupan mereka
Alpukat (Persea americana Miller) (MoARD, 2009).
berasal dari Meksiko. Karena nilai kalorinya Alpukat pertama kali diperkenalkan
yang tinggi, buah ini dicanangkan sebagai ke Ethiopia pada tahun 1938 oleh petani
buah tersehat di dunia (Guinness Book of swasta di Ethiopia Genet Hirna dan Wondo
Records, 2010) dan tanaman ini dan produksinya secara bertahap menyebar
menghasilkan keuntungan bersih per hektar ke pedesaan di mana tanamannya
yang cukup besar bila dibandingkan dengan disesuaikan dengan agro-ekologi yang
tanaman pokok (FAO, 2005). Selain nilai berbeda (Woyessa dan Berhanu, 2010).
gizinya yang tinggi, alpukat juga dapat Alpukat menempati urutan kedua dalam
digunakan sebagai pohon peneduh, penahan total volume produksi, setelah pisang, di
angin, tiang, dan tanaman hias (Albertin dan Ethiopia (Joosten, 2007). Produksi alpukat
Nair, 2004). tahunan di Ethiopia adalah 80.000 ton.
Perkebunan besar mungkin tanaman ini kini diproduksi oleh lebih dari
memainkan peran penting dalam setengah juta petani di seluruh negeri yang
penyimpanan dan penyerapan karbon secara kolektif bertani di lebih dari 7.000 ha
sehingga mengurangi pencemaran lahan (CSA, 2008).

METODE pertanian Agroforestri di Kecamatan linge


Penelitian ini dilaksanakan dengan Aceh Tengah. pengumpulan data primer
metode penelitian survey dan wawancara, dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
Pengumpulan informasi dengan pendekatan kepada responden individu. Yang dapat
Rapid Rural Appraisal (RRA). Teknik RRA mewakili sebuah populasi/sejumlah besar
lebih menekankan pada komunikasi verbal responden. Aspek yang dikaji dalam
di mana pihak luar (peneliti) lebih aktif penelitian ini, yang terakum didalam
melakukan wawancara dan observasi kuesioner yaitu Aspek indicator
(Chamber 1994). Teknik pengumpulan data keberlanjutan Agroforestri dan lingkungan,
melalui wawancara semi-terstruktur yang Indikator ekonomi, dan indicator
disebut juga sebagai percakapan yang kelembagaan
disengaja untuk maksud dan tujuan khusus, Teknik analisis data yang akan
selain itu instrument penelitian peneliti lakukan adalah dengan cara
menggunakan kuesioner untuk mengontrol menyusun, mengurutkan data dilanjutkan
supaya tidak ada pertanyaan yang dengan membagi variabel penelitian ke
terlewatkan. dalam sejumlah frekuensi dan presentase
Penerapan Penelitian ini kemudian dianalisis dan diinterpretasikan
menggunakan metode survei melalui dengan cara memaparkan data-data yang
pengamatan langsung di lapangan dan telah diperoleh tersebut dengan kata-kata
mengambil data serta informasi dari dalam kalimat secara jelas dan terperinci.
kawasan desa yang menerapkan sistem

155
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-

HASIL DAN PEMBAHASAN seperti padi, kopi, coklat, alpukat dan


Linge merupakan Kecamatan dalam peternakan.
wilayah Kabupaten Aceh Responden dalam penelitian ini,
Tengah, Aceh, Kecamatan linge merupakan seluruhnya adalah petani dengan rentang
kecamatan paling luas yang ada dalam usia 35 tahun sampai dengan 55 tahun
Kabupaten Aceh tengah. Kecamatan linge sebanyak 40 responden, lokasi penelitian
memiliki luas 2000 km² dengan jumlah desa adalah Kampung Mungkur, Pantan Nangka,
sebanyak 22 buah, perbandingan luas Simpang III Uning dan Kemerleng (Air
Kecamatan Linge merupakan setengah Asin), dengan tingkat pendidikan terakhir
wilayah Kabupaten Aceh tengah. Pusat rata-rata SMU Sederajat,
pemerintahan Kecamatan Linge berada di
kemukiman Isaq yang merupakan titik Dimensi Ekologi
pertemuan 5 desa atau kute yaitu Kampung Hasil responden petani berbasis
Mungkur, Pantan Nangka, Simpang III Agroforestri di Kecamatan Linge Kabupaten
Uning dan Kemerleng (Air Asin), kute baru, Aceh Tengah sangat beragam, dalam
kute robel, kute riem, kute keramil dan kute dimensi ekologi kajian responden melihat
rayang. Penghasilan utama penduduk linge tentang unsur sumber daya alam, erosi lahan
ialah dalam bidang pertanian dan peternakan dan iteraksi antar komponen yang ada dalam
lahan.

Dimensi Ekologi SS S R TS STS


Sumber Daya Alam
Ketersediaan Air Tercukupi 31 5 2 2 0
Kesuburan tanah 22 15 2 1 0
Penggunaan Bahan Kimia dan Pembakaran 2 5 5 10 18
Erosi Lahan
Jumlah Pohon Dalam Lahan Lebih 6 8 7 11 8
Dominan
Irigasi/aliran air Berfungsi Dengan Baik 23 10 5 2
Pengolahan Tanah Terpadu Sistem 33 7 0 0 0
(Teraserring)
Interaksi Komponen
Pemilihan jenis tanaman atau pohon di pilih 40 0 0 0 0
sesuai keadaan lahan
Interaksi Berdampak Positif 35 5 0 0 0
Pertumbuhan tanaman yang seimbang dan 25 9 5 1 0
tidak ada persaingan antar tanaman

1. Sumber daya alam antar komponen. Khusus asmpek


a. Ketersediaan Air Tercukupi sumberdaya alam, tanngapan masayarakat
Dimensi Ekologi melihat tentang tentang ketersediaan air dengan sistem
Sumbe daya alam, eroi lahan dan interaksi Agroforestri di kecamatan linge, sebanyak
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

77,5 % beranggapan sangat tercukupi dan yang luas, rata-rata petani yang memilih
sebanyak 12,6 % setuju, serta sebanyak 10 pupuk kimia karena lahan yang luas dan
% menjawab ragu-ragu dan tidak setuju. kegiatan pertanian dilakukan pada kawasan
Melihat dari tanggapan petani yang tidak subur sehingga angat tergantung
tersebut, memperlihatkan respon positif kepada pupuk kimia.
terhadap kecukupan ketersediaan air untuk
kegiatan Agroforestri, ketersediaan air yang 2. Erosi Lahan
baik ini, tidak terlepas dari peran serta a. Jumlah Pohon Dalam Lahan Lebih
Pemerintah daerah dan khususnya Reje Dominan
dalam memfasilitasi sistem penggunaan air Tanggapan masyarakat terhadap
dalam hal ini irigasi, sehingga ketersebaran dominasi pohon dalam kegiatan
air lebih merata. Walaupun demikian masih agroforesntri sangan beragam. Sebanyak 35
ada sebanyak 5 % petani yang berangapan % setuju penanaman dominasi pohon pada
belum tersedia air dengan baik, hal ini lahan pertanian, karena dapat menjadi
disebabkan oleh petani tersebut masih baru peneduh bagi tanaman kopi, sedangkan
memulai sistem pertanian Agroforestri. sebanyak 47,5 % tidak setuju, karena
b. Kesuburan tanah berangagapan pohon yang terlalu banyak
Dalam hal Kesuburuan tanah, dan dominan akan menyebabkan tanaman
sebanyak (92,5 %) beranggapan sangat kopi tidak mampu bersaing dalam menyerap
positif, dengan sistem penanaman tumpang unsur hara didalam tanaman, sedangkan
sari, serasah yang jatuh dari perpohonan sebanyak 17,7 % petani memilih jawaban
dapat menjadi pupuk untuk tumbuhan yang ragu-ragu,
dipayunginya. Walapun demikian ada satu b. Irigasi/aliran air Berfungsi Dengan
petani (2,5 %) yang keadaan pertaniannya Baik
tidak subur, hal ini dipengaruhi oleh tekstur Penyediaan irigasi sudah sangat baik,
dan bentuk tanah liat pergunungan, ini bisa dilihat dari pilihan jawaban petabi
sehungga menjadikan kegiatan sebanyak 82,5 % memilih sangat setuju dan
agriforestrinya tidak produktif. setuju, dan sebanyak 5 % atau dua orang
c. Penggunaan Bahan Kimia dan petani memilih jawaban sebaliknya, hal ini
Pembakaran dikarenakan keberadaan kebun petani
Pengetahuan petani terhadap tersebut berada pada daerah ketinggian
penggunaan pupuk kimia sangat baik, hal ini sehingga tidak dapat dialiri oleh air.
bisa dilihat sebnayak 70 % tidak setuju c. Pengolahan Tanah Terpadu Sistem
penggunaan pupuk kimia, dan lebih (Teraserring).
mengutamakan pupuk organic hasil olahan Sistem pengolahan tanah dengan
dan permentasi secara mandiri, sehingga sistem terasering sangat dimininati oleh
lingkungan dan biota tanah lebih terlindungi, petani, ini bisa dilihat sebanyak 82,5 %
dan sebanyak 12,5 % memilih jawaban ragu petani memilih sanggat setuju dan 17,5 %
terhadap penggunaan pupuk kimia, dan tidak setuju, dan trudak ada yang memilih
terlalu nyakin produktifitas penggunaan menolak sistem Pengolahan Tanah Terpadu
pupuk organic karena dibutuhkan dalam Sistem (Teraserring), karena daerah
jumlah banyak. kecamantan lingen Aceh tengah merupakan
Sebanyak 17,5 % setuju dengan daerah dataran tinggi, sehingga sangat tepat
penggunaan pupuk kimia, karena pupuk penerapan sistem pertanian teraserring.
organic tidak mampu menutupi kebutuhan
3. Interaksi komponen

157
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

a. Pemilihan jenis tanaman atau pohon c. Pertumbuhan tanaman yang


di pilih sesuai keadaan lahan seimbang dan tidak ada persaingan
Sistem pemilihan jenis tanaman antar tanaman
tanaman atau pohon di pilih sesuai keadaan Pendapat petani dengan adanya
lahan sudah sangat dimengerti oleh para penanaman sistem Agroforestri sebanyak
petani di kawasan tersebut, sehingga 62,5 % dan 22,5 % menjawab tidak terjadi
sebanyak 100 % memilih jawaban sangat persaingan negative dengan sistem ini,
setuju penanaman tanaman sesuai kondisi terutama antara tanaman Alpukat dengan
lahan, misalnya untuk kawasan gambut lebih tanaman kopi, sedangkan sebanyak 12,5 %
memilih tumbuhan anual dan dan binual menjawab ragu-ragu karena tidak memiliki
yang masa hidupya tidak lama, dan di pengetahuan lengkap mengenai persaingan
kawasan perbukitan di tanam kopi dan antar tanaman ini, dan sebanyak 2,5 % alam
alpokat, serta tanaman perennial yang masa hal ini 1 orang petani menjawab terjadi
hidupnya lama. persaingan Pertumbuhan tanaman yang tidak
b. Interaksi berdampak positif seimbang dalam proses pertanian
Interaksi positif dengan pertanian agroforesti.
berbasis Agroforestri dirasakan oleh petani,
baik dalam hal hasil multi tanaman yang ada Dimensi Ekonomi
di dalam lahan, maupun yang terjadi proses Hasil responden petani berbasis
pengelolaan yang tidak terlalu melelahkan, Agroforestri di Kecamatan Linge Kabupaten
hal ini bisa dilihatdari jawaban petani, Aceh Tengah dalam hal dimensi ekonomi
sebanyal 87, 5 % sangat setuju terjadi juga sangat beragam, dalam dimensi
interaksi positif dengan pertanian ekonomi kajian responden melihat tentang
Agroforestri dan sisanya 12,5 % menjawab unsur alokasi hasil panen, stabilitas harga
setuju. pertanian, dan biaya perawatan.

Dimensi Ekonomi SS S R TS STS


Alokasi Hasil Panen
Petani Memiliki Pemasaran Yang Jelas 35 5 0 0 0

Peran Serta Perusahaan Dalam Pemasaran 22 10 5 3

Penggunaan Hasil Panen Untuk Modal 40 0 0 0 0


Usaha yang akan datang
Stabilitas Harga Pertanian
Kualitas Hasil Panen Berpengaruh 35 5 0 0 0
Terhadap Harga
Hasil Panen Yang Beragam Berpengaruh 16 4 15 5 0
Terhadap Harga
Kepercayaan Konsumen Terhadap Petani 22 10 8 0 0

Biaya Perawatan
Sistem Agroforestri Meminimalkan Biaya 40 0 0 0 0

Penggunaan Input Luar Berkurang 34 3 3 0 0

158
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

Ragam Komonditas Dan Waktu Panen 30 10 0 0 0


Solusi Dalam Biaya Perawatan

1. Alokasi hasil panen


a. Petani Memiliki Pemasaran Yang 2. Stabilitas Harga Pertanian
Jelas a. Kualitas Hasil Panen Berpengaruh
Hasil produk petani selama ini baik Terhadap Harga
kopi maupun alpuqat memiliki pasar yang Usaha pertanian sistem agroforentri
jelas, baik di Kabupaten Aceh Tengah selama ini, dilaksanakan dengan prosedur
maupun di luar propinsi Aceh secara umum, dan mekanisme yang sesuai dengan karakter
karena ketersediaan alpukat dan kopi belum dan tanaman yang di tanaman, sehingga
mampu di penuhi seluruhnya oleh petani, hal menghasilkan produk yang berkualitas, hal
ini dapat kita lihat dari jawaban petani ini telah di ketahui oleh para petani bahwa
sebanyak 87,5 % dan 12,5 % menjawab kualitas hasil panen berpengaruh terhadap
sanggat setuju dan setuju bahwa produk dari harga, dapat kita lihat dari jawaban petani
petani memiliki pemasaran yang jelas. sebanyak 87,5 % dan 12,5 % menjawab
sangat setuju dan setuju, dan tidak ada
petani yang berpandangan sebaliknya.
b. Peran Serta Perusahaan Dalam b. Hasil Panen Yang Beragam
Pemasaran Berpengaruh Terhadap Harga
Peran serta perusahaan dalam Jawaban dari petani sangat beragam,
pemasaran produk pertanian sistem mengenai hubungan hasil pertanian sistem
Agroforestri di Kecamatan Linge sangat Agroforestri yang beraga dengan harga jual,
beragam, ini dapat kita lihat dari jawaban sebanyak 50 % menjawab setuju dan
petani sebanyak 55 % dan 25 % menjawab sanggat setuju, sedangkan 50 % menjawab
sangat setuju dan setuju bahwa selama ini ragu-ragu dan tidak setuju dengan
perusahaan memiliki peran dalam proses pernyataan hasil panen yang beragam
pemasaran, sedangkan 12,5 % dan 7,5 % berpengaruh terhadap harga.
menjawab ragu-ragu dan tidak setuju, c. Kepercayaan Konsumen Terhadap
dengan asumsi bahwa tidak semua petani Petani
tersentuh oleh peran perusahaan dalam Kepercayaan konsumen terhadap
proses pemasaran, sehingga membutuhkan petani sangat baik, ini bisa kita lihat
penghubung dalam memfasilitasi hasil sebanyak 55 % sangat setuju, 25 % setuju
panen petani ini, baik oleh penyuluh maupun dan 20 % ragu-ragu dalam memilih jawaban,
pemerintah daerah. dengan adanya tren positif kepercayaan
c. Penggunaan Hasil Panen Untuk Modal konsumen terhadap petani, menjadikan
Usaha yang akan datang produk pertanian lebih mudah untuk di
Hal positif dalam pengunaan hasil pasarkan.
panen petani, dapat kita lihat seluruh petani
mengunakan hasil panen untuk modal usaha 3. Biaya Perawatan
dalam pengembangan usaha selanjutnya a. Sistem Agroforestri Meminimalkan
maupun usaha mikro lain, setalah sebagian Biaya
penghasilan digunakan untuk biaya hidup Sistem agrpforestri sangat
dan konsumtif lainya. meminimalkan biaya, baik untuk pohon

159
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

peneduh yang dapat menajadi pagah, selain c. Ragam Komonditas Dan Waktu
itu dengan sistem Agroforestri perawatan Panen Solusi Dalam Biaya
dan pengolahan tanah dan lahan dapat Perawatan
dilakukan berbarengan untuk dua dan Keberagaman komunitas produk dan
beberapa tanaman sekaligus, karena berada waktu panenketika menjadi solusi dalam
pada area dan waktu yang sama, hal ini perawatan tanaman, ketika pohon/tanaman
sesuai dengan tanggapan petani seluruhnya alpukat dan kopi masih dalam pemeliharaan,
sangat setuju 100 % dengan sistem maka tanaman dalam bentuk sayur/annual
Agroforestri meminimalkan biaya. dapat menjadi solusi biaya perawatan lahan,
b. Penggunaan Input Luar Berkurang sehingga hari, selalu ada produk yang di
Dengan sistem Agroforestri akan dapatkan dari kebun, hal ini sesuai dengan
mengurangi penggunaan input dari luar, tanggapan petani 100 % sangat setuju dan
salah satunya karena sistem Agroforestri setuju ragam komonditas dan waktu panen
perawatan dan pengolahan tanah dan lahan menjadi solusi dalam biaya perawatan.
dapat dilakukan berbarengan untuk dua dan
beberapa tanaman sekaligus, karena berada Dimensi Kelembagaan
pada area dan waktu yang sama, hal ini Hasil responden petani berbasis
sesuai dengan tanggapan petani seluruhnya Agroforestri di Kecamatan Linge Kabupaten
sangat setuju 100 % dengan sistem Aceh Tengah dalam hal dimensi
Agroforestri meminimalkan biaya. Sebanyak kelembagaan juga sangat beragam, dalam
92,5 % sangat setuju dan setuju dengan dimensi kelembagaan kajian melihat tentang
pernyataan ini, dan sisanya masih ragu unsur pengorganisasian kelompok tani,
dalam menentukan pilhan jawaban. pendampingan kelompok tani, serta modal
usaha dan akses pendanaan.

Dimensi Kelembagaan SS S R TS STS


Pengorganisasian Kelompok Tani
Masyarakat Membentuk Kelompok Dengan 25 6 5 4 0
Inisiatif Sendiri
Setiap Kelompok Memiliki Aturan Main 40 0 0 0 0
Kelompok
Intensitas Pertemuan Dalam Kelompok 34 6 0 0 0
Pendampingan Kelompok Tani
Pendampingan Kelompok Dilakukan Oleh 40 0 0 0 0
Lembaga Yang Berkompeten
Anggota Kelompok Merasa Terbantu 34 6 0 0 0
Dengan Lembaga Pendamping
Membangun Kemitraan Atas Inisiatif 36 4 0 0 0
Anggota Kelompok
Modal usaha dan Akses Pendanaan
Sumber Dana Yang Akan Digunakan 40 0 0 0 0
Diketahui Oleh Kelompok

160
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

Kelompok Memiliki Aset Pribadi Berupa 33 4 3 0 0


Faktor Produksi
Kelompok Memiliki Aset Lain Berupa 29 3 8 0 0
Faktor Produksi

1. Pengorganisasian Kelompok Tani mengakui sangat merasa terbantu dengan


a. Masyarakat Membentuk Kelompok lembaga pendamping baik dari pemerintah
Dengan Inisiatif Sendiri maupun lembaga swadaya lainya.
Proses pembentukan kelompok tani c. Membangun Kemitraan Atas Inisiatif
masih perlu dorongan dari pemerintah Anggota Kelompok
daerah, hal ini dapat kita lihat dari jawaban Dengan inisiatif dari petani maka aka
petani yang sangat beragam, sebanyak 78 % nada rasa memiliki dan tanggung jawab oleh
sangat berharap pembentukan kelompok tani kelompok petani, hal ini sesuai dengan
di fasilitasi oleh pemerintah daerah, selama pilihan petani sebanyak 90 % sangat setuju
ini sistem tani/Agroforestri masih bersifat dan 10 % setuju Membangun Kemitraan atas
individu dan kaleuarga. Inisiatif Anggota Kelompok, namun tetap
b. Setiap Kelompok Memiliki Aturan membutuhkan dukungan dari pemerintah.
Main Kelompok dan
c. Intensitas Pertemuan Dalam 3. Modal usaha dan Akses Pendanaan
Kelompok a. Sumber Dana Yang Akan Digunakan
Semua petani sangat setuju, bahwa Diketahui Oleh Kelompok
Setiap Kelompok Memiliki Aturan Main Semua anggota kelompok tani
Kelompok tani termasuk intensitas berbasis Agroforestri sangat setuju (100%)
pertemuan kelompok di atur kebutuhan selama ini Sumber Dana Yang Akan
kelompok, baik pertemuan rutin maupun Digunakan Diketahui Oleh Kelompok.
sistuasional, seghingga dalam kegiatan b. Kelompok Memiliki Aset Pribadi
pertanian lebih produktif dan sesuai target. Berupa Faktor Produksi
Sebanyak 82 % sanggat setuju dan
2. Pendampingan Kelompok Tani 10 % setuju selama ini memiliki aset hasil
a. Pendampingan Kelompok Dilakukan dari kegiatan pertanian sisem Agroforestri
Oleh Lembaga Yang Berkompeten berbasis kelompok, dan sebanyak 7,4 %
Seluruh petani sangat setuju masih ragu-ragu dalam memilih jawaban.
kegiatannya dilakukan pendampingan oleh c. Kelompok Memiliki Aset Lain
lembaga profesional sehingga pertanian Berupa Faktor Produksi
agroforestrinya lebih produktif. Sebanyak 72 % sanggat setuju dan
b. Anggota Kelompok Merasa Terbantu 7,5 % setuju selama ini memiliki aset lain
Dengan Lembaga Pendamping berupa faktor repoduksi dari kegiatan
Seluruh petani yang menajdi pertanian sisem Agroforestri berbasis
responden yang dilakukan pendampingan kelompok, dan sebanyak 20 % masih ragu-
oleh dinas terkait sangat setuju dan ragu dalam memilih jawaban.

KESIMPULAN Appraisal (RRA). Teknik RRA lebih


menekankan pada komunikasi verbal, selain
Kesimpulan dalam penelitian ini itu juga penggunaan angket kepada para
berdasarkan pendekatan Rapid Rural petani berbasis Agroforestri sebanyak 40

161
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

responden antara lain, a). dalam dimensi terhadap alokasi hasil panen, stabilitas harga
ekologi ditemukan bahwa penerapan produk pertanian dan mengurangi biaya
pertanian sistem Agroforestri dapat perawatan, c). dalam dimensi kelembagaan,
membantu ketsersediaan air, kesuburan penerapan sistem Agroforestri berdampak
tanah, serta mengurangi penggunaan bahan positif terhadap kelangsungan kelompok tani
kimia dan pembakaran, selain itu Agroforestri, walaupun masih perlu
Agroforestri juga berdampak positif penguatan dalam hal pembinaan dan
terhadap erosi lahan dan interaksi pendampingan kelompok, serta menfasilitasi
mutualisme tanaman yang terjadi di dalam modal usaha pengembangan usaha tani
laan. b). dalam dimensi ekonomi, penerapan kelompok.
sistem Agroforestri berdampak positif
DAFTAR PUSTAKA Carrier M, Rhéaume Gonzalez F A,
Cogliastro A, Olivier A, Vanasse A
Albertin, P. K. R. Nair, “Farmers’ and Rivest D. 2019. Light
Perspectives on the Role of Shade availability, weed cover and crop
Trees in Coffee Production yields in second generation of
Systems: An Assessment from the temperate tree-based intercropping
Nicoya Peninsul systems Field Crops Research 239
AFTA (2021). What is Agroforestri? 30–7.
https://www.aftaweb.org/ Cessa-Reyes, Victoria; Ruiz-Rosado,
about/what-is-Agroforestri.html Octavio; Alcudia-Armida, Liliana.
Accessed December 2021. (2020). The Coffee Agroforestri
Anang Susanto, Marti Winarni Susanto. System in Mexico. Agro
2023. The Role Of Inter-Sectors In productividad 13 (11): 45-51.
Agroforestri Development In The Christia, A. M. & Ispriyarso, B. (2019).
Community Forest Environment, Desentralisasi Fiskal dan Otonomi
Pacitan District Daerah di Indonesia. Law Reform,
Baah-Acheamfour, M.; Carlyle, C.N.; Bork, 15(1), 149-163.
E.W.; Chang, S.X. 2014. Trees CSA. 2008. The Federal Democratic
increase soil carbon and its stability Republic of Ethiopia, Central
in three Agroforestri systems in Statistical Agency, Agricultural
central Alberta, Canada. For. Ecol. Sample Survey, Volume I, Report
Manag. 328, 131–139. On Area And Production Of Crops,
Bergeron, M.; Lacombe, S.; Bradley, R.L.; (Private Peasant Holdings, Meher
Whalen, J.K.; Cogliastro, A.; Jones, Season), Addis Ababa, Statistical
M.-F.; Arp, P.A. 2012. Reduced Bulletin 417, 2008.
soil nutrient leaching following the Cuéllar, M.A.; Allaire, S.E.; Lange, S.F.;
establishment of tree-based Bradley, R.; Parsons, W.F.J.;
intercropping systems in eastern Rivest, D.; Cogliastro, A. 2017.
Canada. Agrofor. Syst. 83, 321– Greenhouse gas dynamics in
330. Agroforestri using tree based
Bishaw, B, Soolanayakanahally R. Karki, U, intercropping system under organic
Hagan E. 2022. Agroforestri production. Can. J. Soil Sci. 97,
for sustainable production 382–393.
and resilient landscapes. Agroforest
Syst 96:447–451

162
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

Dollinger, J.; Jose, S. 2018. Agroforestri for and of France. Sustainability, 12,
soil health. Agrofor. Syst. 92, 213– 7227.
219. Idassi, J. Profitable Farms and Woodlands:
FAO. (2005), Market Segmentation of A Practical Guide in Agroforestri
Major Avocado Markets, Sugar and for Landowners, Farmers and
Beverages Group Raw Materials, Ranchers; USDA National
Tropical and Horticultural Products Agroforestri Center: Lincoln, NE,
Service Commodities And Trade USA, 2012; p. 85.
Division. Food and Agriculture Isaac M E, Anglaaere L C N, Akoto D S and
Organization of the United Nations. Dawoe E .2014. Migrant farmers as
FAO (Organización de las Naciones Unidas information brokers:
para la Agricultura y la Agroecosystem management in the
Alimentación). (1999). transition zone of Ghana Ecology
Agroforestería para la Producción and Society 19.
Animal en América Latina. Estudio Jiang ZD, Owens PR, Ashworth AJ et al
FAO Producción y Sanidad Animal (2021) Evaluating tree growth
Núm. 143. Roma. 515 pp. factors into species-specifc
FAOSTAT. Preliminary Data for Selected functional soil maps for improved
Countries and Products Agroforestri system efciency.
http://faostat.fao.org/site/567/Deskt Agroforest Syst.
opDefault.aspx?PageID=5 https://doi.org/10.1007/s10457-
67#ancor, 2010. 021-00693-9.
Farfán, V. F. (2012). Árboles con Potencial Joosten. 2007. Development Strategy for
para ser Incorporados en Sistemas Export Oriented Horticulture in
Agroforestales con Café. Cenicafé, Ethiopia
Colombia. 87 p. http://library.wur.nl/way/bestanden/
Guinness Book of records. (2010). Trippy clc/1891396.pdf,2007.
Food, Holy Guacamole, Kalaba, K.F.; Chirwa, P.; Syampungani, S.;
Carpinteria, California. Ajayi, C.O. 2010. Contribution of
Graves, A.R.; Burgess, P.J.; Palma, J.H.N.; Agroforestri to Biodiversity and
Herzog, F.; Moreno, G.; Bertomeu, Livelihoods Improvement in Rural
M.; Dupraz, C.; Liagre, F.; Communities of Southern African
Keesman, K.; van der Werf, W.; et Regions. In Environmental Science
al. 2007. Development and and Engineering; Springer:
application of bio-economic Berlin/Heidelberg, Germany, pp.
modelling to compare silvoarable, 461–476.
arable, and forestry systems in three Kukal, M.S.; Irmak, S. 2018. Climate-driven
European countries. Ecol. Eng. crop yield and yield variability and
2007, 29, 434-449. climate change impacts on the U.S.
Hotelier N, Rous, Laroche G, Durocher, E, great plains agricultural production.
Rivest D, Olivier A, Liagre F, and Sci. Rep. 8, 3450.
Alain Cogliastro. (2020). Maia, A.G.; Eusebio, G.D.S.; Fasiaben,
Temperate Agroforestri M.D.C.R.; Moraes, A.S.; Assad,
Development: The Case of Québec E.D.; Pugliero, V.S. 2021. The
economic impacts of the diffusion

163
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

of Agroforestri in Brazil. Land Use the Role of Forests and Agroforestri


Policy. 108, 105489. Systems in the FAO Globally
MOARD. (2008). Draft Working Document Important Agricultural Heritage
to Establish National Agricultural Systems (GIAHS) Programme.
Market Information Service in Forests 11, 860.
Ethiopia. Smith, J.; Pearce, B.D.; Wolfe, M.S. 2013.
Mosquera-Losada, M.R.; McAdam, J.H.; Reconciling productivity with
Romero-Franco, R.; Santiago- protection of the environment: Is
Freijanes, J.J.; Rigueiro-Rodróguez, temperature Agroforestri the
A. Rigueiro Rodróguez. 2008. answer? Renew. Agric. Food Syst.
Definitions and Components of 28, 80–92.
Agroforestri Practices in Europe; Tabari, H. 2020. Climate change impact on
Springer: Berlin, Germany, ISBN flood and extreme precipitation
9781402082719. increases with water availability.
Mukhlis I, Rizaludin MS, dan Hidayah I. Sci. Rep. 10, 13768.
2022. Understanding Socio- Udawatta, R.P.; Garrett, H.E.; Kallenbach,
Economic and Environmental R. 2011. Agroforestri buffers for
Impacts of Agroforestri on Rural nonpoint source pollution
Communities. Forests. 13, 556. reductions from agricultural
Noscue, E. A. (2014). Adopción de los watersheds. J. Environ. Qual. 40,
sistemas agroforestales con el 800–806.
cultivo del café (Coffea arábica). Udawatta, R.P.; Rankoth, L.M.; Jose, S.
Monografía. Universidad Nacional Agroforestri and biodiversity.
Abierta y a Distancia. La Plata, Sustainability 2019, 11, 2879.
Huila, Colombia. p. 23. USDA National Agroforestri Center .2021.
Reang D, Shaoo UK, Giri K, et al (2022) Agroforestri Practices.
Ethnic homestead forests of https://www.aftaweb.org/about/wha
Northeast India revealed as diverse t-is-Agroforestri. html\ Accessed
land use systems. Agroforest Syst. December 2021
Rivest, D.; Lorente, M.; Olivier, A.; Widiyanto, E Fauziyah, and Suhartono.
Messier, C. 2013. Soil biochemical 2022. The evaluation of
properties and microbial resilience Agroforestri development in
in Agroforestri systems: Effects on marginal land area of Gunungkidul,
wheat growth under controlled Indonesia A. IOP Conf. Series:
drought and flooding conditions. Earth and Environmental Science.
Sci. Total Environ. 463–464, 51– doi:10.1088/1755-
60. 1315/1109/1/012090.
Roy M, Sarkar BC, Manohar KA, et al Wong G Y, Moeliono M, Bong I W, Pham T
(2022) Fuelwood species diversity T, Sahide M A K, Naito D and
and consumption pattern in the Brockhaus M 2020 Social forestry
home gardens from foothills of in Southeast Asia: Evolving
Indian Eastern Himalayas. interests, discourses and the many
Agroforest Syst. notions of equity Geoforum 246–
Santoro, A.; Venturi, M.; Bertani, R.; 258
Agnoletti, M. 2020. A Review of

164
Bionatural p-ISSN: 2355-3790
Volume 10 No.2 September 2023 e-ISSN: 2579-4655
Page : 151-165

Workman SW, Allen SC and Demers C Constraints in Mana Woreda,


(2014). The practice and potential Jimma Zone: A Potential Crop for
of Agroforestri in the southeastern Coffee Diversification. Trends in
United States. This document is Horticultural research, ISSN 1996-
Circular 1446, one of a series 0735 / DOI: 10.3923.
through the center for subtropical Yang T, Ma C, Lu W, Wan S, Li L and
Agroforestri (CSTAF), School of Zhang W .2021. Microclimate, crop
forest resources and conservation, quality, productivity, and revenue
University of Florida, IFAS in two types of Agroforestri
Extension. Pp 42. systems in drylands of Xinjiang,
Woyessa Garedw and Berhanu Tsegaye. northwest China European Journal
(2010). Trends of avocado (Persea of Agronomy 124 126245.
americana M.) Production and Its

165

Anda mungkin juga menyukai