Anda di halaman 1dari 16

Subsistem Usaha Tani

1. Rahmi Yuniartie Asih


Kelompok 2. Muhammad Ramdani
3. Muh. Riswandi

2 4.
5.
6.
Nurul Magfira
Nur Fahera
Zulkifli Sakir
Sistem Agribisnis terdiri atas subsistem-subsistem yang saling
terkait, yaitu subsistem agribisnis hulu, subsistem usahatani,
subsistem pengolahan, subsistem pemasaran, dan subsistem jasa
dan penunjang. Untuk kali ini, cakupan pembahasan hanya fokus
pada subsistem usahatani.
Apa Itu Usaha Tani?

Usaha Tani adalah usaha yang


dilakukan petani untuk memperoleh
pendapatan dengan memanfaatkan
sumber daya alam, tenaga keja dan
modal yang ada.
Usaha
Tanaman
Pangan Dan
Hortikultura
Tanaman Pangan

Tanaman pangan yaitu segala jenis tanaman


yang dapat menghasilkan karbohidrat dan
protein. Tanaman pangan pada umumnya
● Serealia (padi, jagung, dan
merupakan tanaman semusim, namun ada
beberapa tanaman pangan yang merupakan gandum)
tanaman tahunan misalnya tanaman sukun dan ● Legum (kacang tanah,
sagu. kedelai, kacang hijau)
● Umbi (ubi kayu dan ubi jalar)
Ciri – ciri Tanaman Holtikultura
● Menghasilkan produksi (buah) secara musiman. Tidak selalu berbuah sepanjang tahun.
● Membutuhkan lahan yang cukup luas.
● Memiliki daerah penanaman yang spesifik. Tidak semua jenis tanaman dapat dibudidayakan
di lahan yang sama.
● Mengandung nilai keindahan (estetika).
● Hasil panen yang mudah membusuk. Akan tetapi, jenis tanaman hortikultura ini adalah
tanaman yang dibutuhkan setiap harinya dalam keadaan segar.
● Kualitas panen dari tanaman ini dapat dilihat dari kondisinya yang masih segar. Karena
sebagaimana ciri-ciri sebelumnya, bahawa hasil panen dari jenis tanaman hortikultura ini
mudah membusuk.
● Harga dari hasil panen berbanding lurus dengan kualitasnya (kesegarannya).
Hortikultura

Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus


(tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya), dan dapat
diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Kemudian
hortikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk
budidaya di kebun.
Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan,
pelaksanaan kebijakan, dan pemberian
bimbingan teknis, serta pemantauan
dan evaluasi tanaman pangan dan
hortikultura.
Faktor – Faktor Penghambat Menurunnya Usahatani
Ada beberapa faktor yang dapat menghambat
menurunnya usahatani yaitu :
Rendahnya sumber daya petani.
Terbatasnya teknologi (pembibitan, budidaya, pasca
panen).
Kurangnya bimbingan dan penyuluhan
Pengembangan infrastruktur yang didasarkan pada
cakupan wilayah layanan dan pemasaran.
Tingkat adopsi teknologi yang bervariasi antar petani
maupun kelompok tani, penggunaan pestisida yang
berlebihan.
 
● Usaha Perkebunan
● Usaha perkebunan adalah segala
kegiatan yang mengusahakan tanaman
tertentu pada tanah atau media tumbuh
lainnya dalam ekosistem yang sesuai,
mengolah dan memasarkan barang dan
jasa hasil tanaman tersebut, dengan
bantuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Macam-macam usaha perkebunan yang menguntungkan yaitu:
• Perkebunan buah
• Sayur organik
• Pekebunan teh
• Perkebunan kopi
• Perkebunan kelapa sawit
• Tebu
• Kelapa, dan
• Jati
Usaha peternakan
• Usaha peternakan besar merupakan kegiatan usaha yang
berkaitan dengan pemeliharaan hewan dengan ukuran
besar. Apabila diklasifikasinya menurut jenis hewan
ternaknya, maka usaha peternakan besar termasuk dalam
ternak potong serta ternak perah
• Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan
pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat
dan hasil dari kegiatan tersebut. Hewan yang banyak
diternakkan di antaranya sapi, ayam. kambing, domba,
dan babi. Hasil peternakan di antaranya daging, susu,
telur, dan bahan pakaian (seperti wol).
• Jenis Usaha Peternakan Besar
Jenis usaha peternakan besar ini merupakan peternakan yang mengembangbiakkan dan
memelihara hewan yang berukuran besar. Hewan ternak berukuran besar ini biasanya yang
dimanfaatkan adalah daging, kulit, dan susunya. Yang mana bagian tersebut memberi
banyak manfaat bagi manusia. Selain itu dapat juga dimanfaatkan limbah ternaknya sebagai
pupuk organik untuk pertumbuhan tanaman.
• Jenis Usaha Peternakan Kecil
Jenis usaha peternakan kecil ini merupakan peternakan yang mengembangbiakkan dan
memelihara hewan yang berukuran kecil. Pada jenis usaha peternakan ini, manfaat yang
diambil dari hewan ternak sama seperti usaha peternakan besar, namun kuantitas daging
pada satu hewan berbeda karena perbedaan ukuran.
• Jenis Usaha Peternakan Unggas
Jenis usaha peternakan unggas ini merupakan peternakan yang mengembangbiakkan dan
memelihara hewan bersayap atau sejenis unggas. Pada jenis usaha peternakan ini,
peternak memanfaatkan daging, telur, bulu, atau hanya menjual hewan ternak sebagai
penghibur untuk dinikmati keindahan suaranya saja
Contoh Usaha Peternakan Hewan Besar :
1. Peternakan Sapi
2. Peternakan Kerbau
3. Peternakan Kuda
  
Contoh Usaha Peternakan Hewan Kecil :
1. Peternakan Kambing.
2. Peternakan Domba.
3. Peternakan Kelinci. Kelinci termasuk hewan yang mudah
dijinakan serta mudah berkembang biak.

Contoh Usaha Peternakan Hewan Unggas :


1. Peternakan Ayam
2. Peternakan Bebek
3. Peternakan Angsa
4. Peternakan Burung Puyuh
Ciri-Ciri Usaha Peternakan
• Usaha peternakan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• Usaha peternakan umumnya memiliki hasil produksi yang sedikit.
• Investasi serta modal yang digunakan untuk usaha peternakan kecil dan
tidak terlalu banyak seperti jenis usaha lainnya.
• Usaha peternakan merupakan usaha yang memiliki skala ekonomi yang
kecil.
• Terdiri dari sistem yang intensif.
• Mencakup empat komponen, yaitu manusia sebagai subyek, hewan ternak
sebagai objek, lahan maupun tanah sebagai dasar ekologi, dan teknologi
digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan usaha peternakan.
• Memiliki dua sistem usaha peternakan, yaitu sistem intensif dengan modal
banyak dan teknologi tinggi, tetapi memiliki tenaga kerja yang sedikit.
Sistem ekstensif dengan modal dan teknologi yang rendah, tetapi memiliki
tenaga kerja yang banyak.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa sistem agribisnis terdiri atas subsistem-
subsistem yang saling terkait, yaitu subsistem
agribisnis hulu, subsistem usahatani, subsistem
pengolahan, subsistem pemasaran, dan subsistem
jasa dan penunjang.
Dengan ini dapat dipahami bahwa subsistem
usahatani tidak hanya fokus pada pertanian secara
khusus, melainkan juga pada agrokompleks atau
pertanian secara luas (Pertanian, perkebunan,
perikanan, peternakan, dan kehutanan).
Tiap subsistem tersebut memiliki keterkaitan satu
sama lain. Untuk itu subsistem usahatani juga sangat
penting untuk dikembangkan, mengingat subsistem
ini adalah poin utama dalam proses produksi.
Dan apabila subsistem usahatani berjalan baik, maka
akan menghasilkan produksi yang baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai