Anda di halaman 1dari 10

MAKALA

PENDEKATAN ANTROPOLOGI

Oleh:
Kelompok 9

Dio sirindang (23531032)


Farhan hidayat ( )

Dosen pengampu:
Bakti komalasari,M.pd

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha
Kuasa.Hanya berkat rahmat, taufiq dan hidayah-NYA, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan lancar, baik dan tepat waktu. Sholawat serta salam
senantiasa tersanjungkan kepangkuan Rasululloh Saw. beserta keluarga,
sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang telah membawa kita dari jalan
yang gelap gulita ke jalan yang terang benderang ke jalan agama islam.
Penulisan makalah ini guna melengkapi / memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “PENDEKATAN STUDI ISLAM”. Dengan terselesaikannya makalah
yang berjudul “Pendekatan Antropologi ” penulis dengan ikhlas menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya baik langsung
maupun tidak langsung khususnya kepada dosen pembimbing Mata Kuliah
“PENDEKATAN STUDI ISLAM”, Ibu. Bakti Komalasari, M.Pd.I.
Sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekhilafan, demi perbaikan
makalah ini selalu di harapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga
makalah ini bermafaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya. Akhirul kalam semoga seg

Curup, November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….......................ii
DAFTARISI...............................................................................................................
............ iii
BAB I………………………………………………………………………………………….1
PENDAHULUAN………………………………………...…………………………………..1
A.LatarBelakang……………………………………………………………………………1
B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………...1
C,Tujuan Penulis……………………………………………………………..……………..1
BAB
II.............................................................................................................................
..........2
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………2
A.Pengertian pendekatan antropologi dalam studi
islam………………………………………2
B. Kajian pendekatans antropologi dalam islam……………………………………………….3
C.Metode Pendekatan antropologi dalam islam…………………………………………..
….4
D. Asal- Usul dan Perkembangan Studi antropologi dalam Tradisi Keilmuan
Islam………..5
BAB III……………………………………………………………………………………..…
PENUTUP………………………………………………………………………..………..….6
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………....6
B.Saran………………………………………………………………………..……….……6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….……7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Antropologi muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik,
adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu
antropologi dengan melalui beberapa fase.
antropologi adalah studi tentang masyarakat dan budaya manusia serta perkembangannya.
antropologi mempelajari kebudayaan manusia. Misalnya asal-usul kebudayaan Jawa beserta adat
istiadatnya. Dikutip dari situs The American Anthropological Association, kebiasaan manusia juga
bisa dikaji dalam antropologi.

B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendekatan sosiologis dalam studi islam?
2. Bagaimana metode pendekatan sosiologis dalam studi islam?
C.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami pengertian pendekatan sosiologis dalam studi islam
2. Mengetahui dan memahami metode pendekatan sosiologis dalam studi islam

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pendekatan Antropologi Dalam Studi Islam
Istilah antropologi sendiri berasal dari bahasa Yunani dari asal kataanthropos berarti
manusia, dan logos berarti ilmu, dengan demikian secara harfiah antropologi berarti ilmu
tentang manusia. Para ahli antropologi (antropolog)sering mengemukakan bahwa
antropologi merupakan studi tentang umat manusiayang berusaha menyusun generalisasi
yang bermanfaat tentang manusia danperilakunya, dan untuk memperoleh pengertian
ataupun pemahaman yang lengkaptentang keanekaragaman manusia.
Dalam kamus besar bahasa indonesia,antropologi disebut sebagai ilmu tentang
manusia, khususnya tentang asal-usul,aneka warna bentuk fisik, adat istiadat dan
kepercayaan pada masa lampau.Antopologi sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri,
masaperkembangannya sebagaimana yang telah disebutkan Koentjaraningrat berawaldari
kedatangan orang-orang Eropa ke benua Afrika, Asia dan Antartika, sebelumabad ke-18 M
hasil perjalanan mereka menuju berbagai wilayah dengan berbagaimisi perjalanan yang
terdiri dari para mufasir, pelaut, pendeta, pensiar agama danpegawai kepemerintahan
jajahan mulai dikumpulkan dalam himpunan buku besaryang memuat deskripsi adat istiadat,
susunan masyarakat, bahasa dan ciri-cirifisik, berbagai warna suku bangsa.
Pada permulaan abad ke-19, perhatian terhadappengatahuan tentang adat istiadat
susunan masyarakat dan ciri-ciri fisikmasyarakat di luar bangsa Eropa menjadi sangat besar,
dan pada pertengahan abadke-19 muncul berbagai buku karangan yang berisi etnografis
berdasarkan evolusimasyarakat. Dengan munculnya berbagai karangan yang
mengklarifikasikanbentuk warna kehidupan di seluruh dunia pada tahun 1860-an maka
lahirlah ilmuantropologi yang bersifat akademikal.
Adapun Hervey Russet Bernard mendefinisikan antropologi sebagai ilmuyang
mempelajari tentang manusia, khususnya asal-usul, ragam bentuk fisik, adatistiadat dan
keyakinan pada masa lalu. Sementara James L. Peacock melihatbahwa antropologi sebagai
ilmu yang memokuskan perhatiannya pada aspekpemahaman kemanusiaan dalam bentuk
keanekaragaman secara menyeluruh.
Lebih lanjut, Koentjaraningrat memaparkan bahwa sebagai bidang ilmu,antropologi
memiliki lima bidang riset, yaitu pertama, Sejarah kejadian danperkembangan manusia
(evolusi dipandang dari segi biologis; kedua, Sejarahterjadinya berbagai ragam manusia
dilihat dari ciri-ciri tubuhnya; ketiga, Sejarahasal, perkembangan dan penyebaran berbagai
macam bahasa di seluruh dunia;keempat, Perkembangan, penyebaran, dan terjadinya
beragam kebudayaan diseluruh dunia; dan yang kelima, Asas-asas kebudayaan manusia. Dari
uraiandiatas bisa disimpulkan bahwa objek ilmu antropologi adalah manusia danperilaku
yang ditampilkannya dalam kehidupan masyarakat.

2
B.kajian pendekatan Antropologi dalam studi islam
Adapun Hervey Russet Bernard mendefinisikan antropologi sebagai ilmu yang
mempelajari tentang manusia, khususnya asal-usul, ragam bentuk fisik, adat
istiadat dan keyakinan pada masa lalu. Dalam kajiannya, antropologi kemudian
terbagi menjadi dua pertama, antropologi fisik (paleontologi) Kedua,
antropologi budaya yag menjadi arkeologi,

a.kajian antropologi fisik


yang mengkaji asal-usul manusia, evolusi dan sejarahnyaAntropologi fisik
adalah cabang dari ilmu antropologi yang mempelajari manusia dari segi
jasmaniah. Segala yang tampak di mata, itulah yang menjadi pusat kajian
antropologi fisik. Selain itu, antropologi fisik juga fokus terhadap evolusi
manusia.

b. kajian antropologi budaya


Antropologi sosial merupakan studi yang mempelajari hubungan antara orang- orang dan kelompok.
Sementara Antropologi Budaya merupakan studi komparasi bagaimana orang-orang memahami dunia
di sekitar mereka dengan cara yang berbeda-beda.

C.Metode pendekatan antropologi dalam studi islam


1. Metode Historis, yaitu mempelajari manusia melalui sejarah. Kebiasaan yang ada dalam
masyarakat menjadi adat, kemudian menjadi hukum adat, hukum adat dipertahankan oleh
penguasa dan kemudian menjadi hukum negara. Metode Historis mempelajari perilakumanusia
dan budaya hukumnya dengan kacamata sejarah. Perkembangan karakteristik budaya
merupakan awal budaya masyarakat. Budaya hukum yaitu ide, gagasan, harapanmasyarakat
terhadap hukum.

2. Metode Normatif Eksploratif, yaitu mempelajari perilaku manusia dan budaya


hukumnya melalui norma hukum yang sudah ada/ yang dikehendaki, bukan semata
mempelajari norma hukum yang berlaku, tapi melihat perilaku manusia barulah mengetahui
hukum yang akan diterapkan

3. Metode Deskriptif Perilaku, yaitu mempelajari prilaku manusia dan budaya hukumnya
melalui hukum yang nyata tanpa melihat aturan hukum ideal. Metode ini disertai dengan
metode kasus. Metode Deskriptif Perilaku menggambarkan perilaku manusia dan budaya
hukumnya terasuk melukiskan/menggambarkan perilaku nyata jika mereka sedang
berselisih/bersengketa. (melihat sistem hukum mana yang digunakan (hukum adat atau hukum
Negara)

4. Metode Studi Kasus, adalah pendekatan Antropologi Hukum dengan mempelajari kasus-
kasus yang terjadi terutama kasus perselisihan. Metode Studi Kasus mempelajari kasus-kasus
hukum dan penyelesaiaannya yang berkembang dalam masyarakat dimana penyelesaian
sengketa melalui pengadilan merupakan alternatif terakhir. Biasanya mempelajari kasus-kasus
perselisihan kelompok masyarakat, latar belakang kultur yang menyebabkannya dan rencana
solusi penyelesaiannya

5. Metode Ideologis. Metode ini dilakukan untuk penelitian penjajahan dengan mempelajari
kaidah-kaidah hukum yang ideal (norma ideal) yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Penelitian ini memperoleh prinsip-prinsip hukum dalam kehidupan masyarakat

D. Asal- Usul dan Perkembangan Studi Sosiologis dalam Tradisi Keilmuan Islam
Antropologi Agama
Istilah antropologi sendiri berasal dari bahasa Yunani dari asal kata anthropos
berarti manusia, dan logos berarti ilmu, dengan demikian secara harfiah antropologi berarti
ilmu tentang manusia. Para ahli antropologi (antropolog) sering mengemukakan bahwa
antropologi merupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi
yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh pengertian
ataupun pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Dalam kamus besar bahasa indonesia, antropologi
disebutsebagaiilmutentangmanusia, khususnya tentang asal-usul, aneka warna
bentukfisik,adatistiadat dan kepercayaan pada masa lampau.Antopologi sebagai disiplin
ilmuyangberdirisendiri,masa perkembangannya sebagaimana yang telah disebutkan
Koentjaraningrat berawal dari kedatangan orang-orang Eropa ke benua Afrika, Asia dan
Antartika, sebelum abad ke-18 M hasil perjalanan mereka menuju berbagai wilayah dengan
berbagai misi perjalanan
yang terdiri dari para mufasir, pelaut, pendeta, pensiar agama dan pegawai
kepemerintahan jajahan mulai dikumpulkan dalam himpunan buku besar yang memuat
deskripsi adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik, berbagai warna suku
bangsa.
Pada permulaan abad ke-19, perhatian terhadappengatahuantentangadatistiadat
susunan masyarakat dan ciri-ciri fisik masyarakat diluarbangsaEropamenjadisangatbesar,
danpada pertengahan abad ke-19munculberbagaibukukaranganyangberisietnografis
berdasarkan evolusi masyarakat.
Dengan munculnya berbagai karangan yang mengklarifikasikan bentuk warna
kehidupan di seluruh dunia pada tahun 1860-an maka lahirlah ilmu antropologi yang bersifat
akademikal.
Adapun Hervey Russet Bernard mendefinisikan antropologi sebagai ilmu yang mempelajari
tentang manusia, khususnya asal-usul, ragam bentuk fisik, adat istiadat dan keyakinan pada
masa lalu. Sementara James L. Peacock melihat bahwa antropologi sebagai ilmu yang
memokuskan perhatiannya pada aspek pemahaman kemanusiaan dalam bentuk
keanekaragaman secara menyeluruh.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kajian penelitian agama dengan mengunakan pendekatan antropologi berusaha
mempelajari tentang manusia dan masyarakat yang terkait dengan agama dan pendekatan
kebudayaan yang berada dalam masyarakat Dengan kata lain, antropologi agama mengkaji
antara hubungan manusia dengan kekuasaan yang ghaib berupa buah pikiran, sikap dan
tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan kekuasaan yang tidak nyata.
Buah pikiran dan perilaku manusia tentang keagamaan dan kepercayaan itu pada
kenyataanya dapat dilihat dalam wujud tingka laku, tindakan dan perilaku yang dilakukan
oleh pelaku agama atau keyakinan, baik secaraindividual maupun secara sosial. Kajian agama
melalui pendekatan antropologi lebih bisa menggambarkan peran manusia, masyarakat
dalam melakukan tindak keagamaanya, sehingga lebih dimaknai sebagai bagian dari
kehidupan.

B.Saran
Dalam hal teknis penulisan kami memperkirakan masih ada beberapa kesalahan.
Untuk kami persilahkan kepada para pembaca untuk menyampaikan kritik yang
membangun, agar kedepan bisa lebih baik lagi. Adapun beberapa kalimat atau pernyataan
yang dirasa kurang jelas dari makalah kami, pembaca bisa tahu lebih dalam dengan
menggunakan sumber Sumber referensi yang telah tercantuk dimakalah dan juga bisa dari
refensi lain.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Yunasril. Perkembangan Pemikiran Falsafi Dalam Islam. Jakarta: Bumi Aksara,
1991.Amaliyah, Efa Ida. “Islam dan Dakwah: Sebuah Kajian Antropologi Agama.” ATTABSYIR
Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam 3, no. 2 (Desember 2015).Bernard, Hervey RusseResearc
Methods in Antropology. London: Sage Publications, 1994.Geertz, Cliffort. Agama Sebagai
Sistem Budaya. Yogyakarta: Qalam, 2001.Hakim, Atang Abd. Metodologi Studi Islam.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.Haviland, William A. Anthropology, trans. oleh R.G.
Soekadijo Jilid II. Jakarta: Erlangga, 1986.Hidayat, Muhammad Taufik. “Antropologi Isla
Indonesia.” Ibda : Jurnal Kebudayaan Islam 11, no. 1 (Juni 2013): 31–45.Koentjaraningrat.
Sejarah Teori Antropologi Jilid 1. Jakarta: Universitas
Indonesia Press, 1987.Martin, Richard C. Pendekatan Terhadap Islam dalam
StudiAgamaYogyakarta: Suka Press, 2012.Muhaimin. Kawasan dan Wawasan Studi Islam.
Jakarta: Kencana, 2005.Nata, Abudin. Metodologi Studi Islam Cetakan ke 3. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2016.Nurhasanah, Leni. “Peran Antroplogi Bagi Studi Islam.”
Analisis:Jurnal Studi Keislaman 18, no. 2 (Desember 2018): 233–52.
https://doi.org/ttps://doi.org/10.24042/ajsk.v18i2.4138.

Anda mungkin juga menyukai