Anda di halaman 1dari 5

KONSEP DASAR ANTROPOLOGI

Pengertian Antropologi
Antropologi sendiri Berasal dari bahasa Yunani, antropos yang memiliki arti manusia dan
Logos yang artinya studi atau ilmu.Jadi , dapat diartikan bahwa Antropologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang manusia, dalam artian khusus, yaitu mengacu pada segala jenis manusia
dalam semua zaman, mulai dari manusia yang ada lebih dari sejuta tahun yang lalu sampai zaman
sekarang, melalui pendekatan perbandingan dan historis dari kebudayaan di seluruh dunia, yang
pernah didiami manusia. Segi yang menonjol dari ilmu antropologi ialah pendekatan secara
menyeluruh (holistik) bukan terkhusus (atomistik).
Ada salah satu tokoh yang terkenal dalam ilmu Antropologi yaitu Koentjaraningrat dimana ia
mengemukakan bahwa antropologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia secara universal
dan mempelajari segala warna,bentuk fisik dari masyarakat serta kebudayaan yang ada di
masyarakat itu sendiri.
Adapun yang merupakan konsep-konsep antropologi, diantaranya:
1. Kebudayaan
Istilah culture (kebudayaan) berasal dari bahasa latin, yakni cultura dari kata dasar colere yang
berarti tumbuh atau berkembang. Namun, secara umum pengertian kebudayaan memfokuskan
kepada kumpulan pengetahuan yanng secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Makna tersebut kontras dengan pengertian kebudayaan yang sehari-hari,dimana hanya
menunjuk kepada bagian-bagian tertentu warisan sosial, yakni tradisi sopan santun dan kesenian.
2. Adat Kelompok Etnik
Adat Kelompok Etnik merupakan kondisi mengeneai adat atau tradisi yang dimiliki serta
dikembangkan bahkan dilestarika oleh berbagai etnik tertentu yag tinggal di dunia.
Misalnya, masyarakat jawa ketika akan melaksanakan pernikahan harus memenuhi syarat
yang diinginkan para sesepuh atau masyarakat jawa dahulu.
3. Etnosentrisme
Merupakan tindakan yang dilakukan dari berbagai kelompok tertentu yang lebih cenderung
mengangungkan kebudayaannya sendiri daripada kebudayaan suku bangsa lainnya.
Misalnya, orang yang berasal dari Jawa menganggap kebudayaannya lebih baik
dibandingkan dengan kebudayaan masyarakat lainnya.
4. Relativisme Kebudayaan (Cultural Relativism)
Adalah sebuah pemikiran yang menolak kritik tertentu terhadap kebudayaan yang berguna
dalam menentukan suatu rasa, pola perilaku, nilai dan norma yang telah disepakai bersama
dalam masyarakat. Misalnya, seseorang yang menyukai musik pop tidak boleh memandang
rendah musik dangdut karena lagu-lagunya yang jaman dahulu dan dikenal genre yang
hanya untuk proletar saja.
5. Emik, Etik, Holistik
Emik merupakan sudut pandang dalam etnografi yang mencoba menjelaskan suatu
fenomena tertentu dalam masyarakat dengan perspektif dari masyarakat itu sendiri.
Begitupula dengan etik, dimana etik disini berusaha untuk menjelaskan suatu
fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan sudut pandang dari peneliti.
6. Struktur Sosial
Merupakan suatu tatanan maupun rangkaian yang berbentuk vertikal atau tingkatan dalam
masyarakat, yang menentukan kuat atau tidaknya hubungan antar anggota masyarakat
dalam kehidupan sosial.
7. Bhinneka Tunggal Ika
Merupakan semboyan dari suku bangsa Indonesia, yang bertujuan agar masyarkat ingat
bahwa mereka harus saling bersatu walaupun adanya perbedaan suku, ras, agama yng
tersebar di negara Indonesia ini. Sehingga diharapkan masyarakat Indonesia tidak
menimbulkan suatau pertengkaran dan konflik antar daerah.
8. Kerukunan nasional
Suatu kondisi sosial ketika semua manusia dalam suatu negara terntentu, misalnya
Indonesia dapat hidup rukun secara bersama tanpa mengurangi hak dan kewajibna dasar
kepada negara.
9. Sikap Mental
Merupakan salah satu unsur mendasar dalam menjamin suatu keadaan yang baik atau
normal. Unsur ini menjadi penentu bagi individu dalam perilakunya, apakah perilakunya
sesuai atau tidak di dalam masyarakat. Sehingga, melalui perilaku tersebut mereka dapat
menanamkan nilai-nilai yang baik seperti kejujuran, kedisplinan, kepedulian dimana itu
semua sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat.
10. Revolusi Mental
Revolusi merupakan perubahan yang dasar dimana terjadi dalam waktu-waktu tertentu dan
sangatlah singkat. Sedangkan mental adalah kemampuan individu dalam merespons
kondisi tertentu. Jadi, revolui mental merupakan sebuah perubahan kondisi maupun situasi
yang terjadi dalam waktu singkat terkait dengan pola pikir individu dalam bertindak
(respon).
Wujud Kebudayaan
Ada beberapa wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat yang terbagi menjadi 3 wujud
kebudayaan yakni sebagai berikut :
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu ide, gagasan atau nilai yang timbul dari pemikiran
manusia.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kesatuan aktivitas pola perilaku manusia dalam
masyarakat.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda cipta karya manusia.
Sub-disiplin dari Ilmu Antropologi.
Dalam cabang-cabang ilmu antropologi pada hakekatnya terbagi menjadi 2, dimana
penjelasannnya adalah sebagai berikut :
1. Antropologi fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan
manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis (spesies).
2. Antropologi budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya
dalam masyarakat. Bagaimana manusia mempertahankan hidupnya, mencari makan untuk
kebutuhan hidupnya dan lain sebagainya.
Sedangkan Menurut Haviland cabang Antopologi ini terbagi menjadi tiga yaitu: arkeologi,
antropologi linguistik, dan etnologi.
1. Arkeologi merupakan cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari benda-benda
peninggalan lama dengan maksut untuk menggambarkan serta menerangkan perilaku
manusia karena dalam peninggalan-peninggalan lama itulah terpantul ekspresi
kebudayaan.
1. Antropologi linguistik. Ernest cassirer mengatakan bahwa manusia adalah makhlu yang
paling mahir dalam menggunakan simbol–simbol sehingga manusia disebut homo
symbolicum karena itulah manusia dapat berbicara, berbahasa dan melakukan gerakan-
gerakan lainnya yang juga banyak dilakukan makhluk-makhluk lain yang serupa dengan
manusia.
3. Pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih mengacu pada perhatiannya mengenai
kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang, sumber telaahnya juga terpusat pada perilaku
manusia yang dapat disaksikan langsung, dialami, serta didiskusikan dengan pendukung
kebudayaan itu sendiri. Dengan demikian etnologi sebenarnya mirip dengan arkeologi,
namun perbedaannya dalam etnologi tentang kekinian yang dialami dalam kehidupan
sekarang, sedangkan arkeologi tentang masa lampau yang klasik. Antropologi pada
hakikatnya mendokumentasikan kondisi manusia pada masa lampau dan masa kini.
1. Tujuan Dan Kegunaan Antropologi
Dalam hidupnya dalam keseharian sosial, manusia selalu menerapkan ilmu antropologi dalam
berbagai pola perilaku dan interaksi sosialnya untuk berhubungan satu sama lain. Untuk lebih
jelasnya tujuan dari antropologi adalah:
1. Tujuan Akademis
Antropologi ingin mencapai pengertian tentang makhluk manusia, pada umumnya dengan
mempelajari anekawarna bentuk fisik, masyarakat, serta budaya.
2. Tujuan Praktis
Antropologi ingin mengetahui serta mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat, suku
bangsa guna membangun masyarakat itu sendiri. Misalnya bentuk kulit, gaya bahasa dan lain
sebagainya
Adapun kegunaan antropologi bagi manusia dalam kehidupan bermasyarakat antara lain sebagai
berikut:
1. Melihat dengan jelas tentang manusia, baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok
masyarakat.
2. Mampu mengkaji kedudukan menusia dalam masyarakat dan dapat melihat dunia atau
budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
3. Memahami norma-norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
tertentu.
4. Lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala sisial masyarakat yang makin
kompleks.
5. Menyusun etnografi-etnografi yang memungkinkan penciptaan teori-teori tentang asal-
usul kepercayaan, keluarga, perkawinan, perilaku bernegara, dan sebagainya.
6. Untuk dapat lebih memahami konsep dari antropologi itu sendiri sehingga masyarakat
dapat lebih bijak dalam menerapkannya di aspek kehidupan sosial.

Referensi :
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
https://www.academia.edu/9557130/BAB_I_PENGERTIAN_DAN_KONSEP_DASAR_ANTROP
OLOGI. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai