Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEHAT MENURUT ILMU FAAL DAN SEHAT MENURUT WHO

DOSEN PENGAMPU
Niko Zulni Pratama, S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH

Nama : M.Ilham Fadhillah


NIM : 501201010015
Mata Kuliah : Ilmu Faal/Fisiologi Olahraga

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI HILIR

Jl. Soebrantas, Tembilahan Hilir, Tembilahan,

Kabupaten Indragiri Hilir, Riau 29281

T.P 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafa’atnya di akhirat.

Tidak lupa, Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Sehat Menurut Ilmu Faal dan Menurut
WHO”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tembilahan, April 2022

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................I


DARFTAR ISI ..................................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................................................2
2.1 Sehat Menurut Ilmu Faal.............................................................................................................2
2.2 Sehat Menurut WHO...................................................................................................................2
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................4
3.2 Saran............................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................5

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

 Kata sehat menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan/ kondisi seluruh
badan serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit. Kesehatan tubuh merupakan hal
terpenting bagi tubuh manusia. Kesehatan tubuh erat kaitannya dengan olahraga.
Olahraga tentunya merupakan suatu upaya manusia untuk mencapai kesehatan, ini
merupakan tujuan umum yang setiap ada disetiap benak manusia. Ilmu Faal merupakan
Ilmu yang mempelajari Faal atau fungsi bagian dari alat atau jaringan tubuh.

Pengertian sehat menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) adalah suatu kedaan
kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Menurut Undang Undang Kesehatan N0. 23 tahun 1992 tentang kesehatan : Sehat
atau kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan dalam hal ini adalah tentang:


1. Bagaimana sehat menurut ilmu faal dan WHO ?

1.3 Tujuan

Dalam hal ini tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sehat menurut ilmu faal dan WHO

1
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Sehat Menurut Ilmu Faal


Bidang keilmuan yang dipelajari oleh ilmu faal adalah fungsi dan cara kerja struktur
biologi. Pada manusia ranahnya jasmani atau tubuh serta seluruh alat-alatnya. Dengan
demikian kajian sehat menurut ilmu faal adalah sehat dari aspek jasmani. Menurut Griwijoyo
dan Ali (2006) dibagi menjadi tiga :

 Normalnya proses fisiologis didalam tubuh

 Normalnya fungsi alat-alat tubuh

 Normalnya fungsi tubuh secara keseluruhan

Dengan demikian peninjauan ilmu faal terhadap kesehatan terutama dari aspek
jasmaniah. Jasmaniah dikatakan sehat bila seluruh proses fisiologis atau seluruh fungsi organ
pada jasmani dalam keadaan normal. Karena fungsi organ tubuh berubah dari keadaan
istirahat ke keadaan kerja, maka sehat menurut ilmu faal dibagi menjadi dua tingkatan:

 Sehat statis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan istirahat.

 Sehat dinamis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan bekerja, atau bergerak.

Seseorang yang sehat dinamis tentu sehat statis, namun tidak demikian dengan
sebaliknya sehat statis belum tentu sehat dinamis. Jadi demikian berat kerja atau olahraga
yang dapat dilakukan seseorang dengan fungsi organ tubuh tetap dalam keadaan normal,
demikian tinggi derajat sehat dinamisnya. Sebagai contoh, seseorang yang mampu berjalan
disepanjang tanjakan yang cukup panjang selama 10 menit atau lebih dengan dengan
kecepatan wajar tanpa tanda-tanda sesak nafas, akan disebut memiliki derajat sehat dinamis.
Tapi bila seseorang lainnya dapat berlari di sepanjang tanjakan itu tanpa tanda-tanda sesak
nafas, maka dia disebut memiliki derajat sehat dinamis yang lebih tinggi. Sesak nafas
menunjukkan adanya fungsi organ tubuh yang tidak normal, yaitu ketidakmampuan organ
tubuh memenuhi tuntutan kebutuhan olahdaya (metabolism) yang lebih tinggi pada waktu
terjadi kegiatan jasmani yang lebih berat.

2
2.2 Sehat Menurut WHO (World Health Organization atau Organisasi
Kesehatan Dunia)

Konsep sehat menurut WHO atau World Health Organization mencakup perumusan
yang sangat luas. Yakni, di mana kondisi atau keadaan yang sempurna baik mencakup
kondisi fisik, mental dan sosial.

Sehat menurut WHO yang mana ini juga tentunya tidak berbatas pada terbebasnya
penyakit ataupun kelemahan dan cacat yang dialami seseorang. Sehat menurut WHO juga
bisa disebut seseorang yang pada dasarnya tidak berpenyakit, walaupun ini tentunya
belum tentu bisa dapat dikatakan bahwa sehat. Namun juga tentunya seharusnya dalam
kondisi fisik, mental dan sosial yang sempurna tentunya definisi sehat menurut WHO bisa
dibenarkan.

Nah, dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sehat menurut WHO mengandung
pengertian kondisi kesehatan ideal, baik dari segi biologis, psikologis, dan sosial. Hal ini
juga tentunya akan membuat seseorang dapat melakukan aktivitas secara maksimal dan
optimal. Definisi sehat menurut WHO yang perlu kamu ketahui juga tentu mengandung 3
karakteristik antara lain :

1) Merefleksikan Perhatian pada Individu Sebagai Manusia


Secara personal tubuh seseorang dikatakan sempurna meliputi kondisi fisik saja. Hal
ini bisa juga disebut dengan sehat jasmani dan rohani tanpa melibatkan unsur eksternal.
2) Sehat yang Berkaitan dengan Lingkungan Internal atau Ektersnal
Hal ini tentunya mencakup kondisi kesehatan yang meluputi kesehatan baik fisik dan
sosial. Lingkungan tempat tinggal termasuk dalam karakteristik ini.
3) Sehat Sebagai Hidup Kreatif dan Produktif
Sehat juga bisa diartikan sebagai sebuah kehidupan yang kreatif dan juga produktif.
Di mana selain menjaga tubuh tetap sehat, tentunya kondisi ini juga memastikan bahwa
fisik kamu dapat menghasilkan suatu hal yang kreatif dan juga bentuk fisik yang masih
tetap produktif.

Perlu kamu ketahui bahwa definisi sehat menurut WHO ini bukanlah merupakan
sebuah kondisi yang memiliki ketetapan saja, namun juga merujuk pada kondisi fisik
kamu yang mampu bertahan dalam periode penyesuaian. Proses penyesuaian yang masuk
dalam definisi sehat menurut WHO juga bukan merupakan suatu kondisi pasti, hanya saja
ini tentunya lebih menunjukkan penerapan dari adaptasi setiap individu. Adaptasi ini
maksudnya dalam hal upaya untuk menyempurnakan kondisi fisiknya terhadap
lingkungan sosial.

Adapun bentuk atau pengertian sehat menurut WHO yang dikatakan para ahli
merupakan sebuah kondisi yang normal dari seseorang yang berupaya untuk terus
berjuang dalam kondisi hidupnya. Sehat menurut WHO juga tentunya erat kaitannya
dengan bentuk dari hukum alam yang akan berpengaruh pada kondisi melakukan
pengaturan kondisi tubuh, jiwa, dan juga faktor lingkungan. Hal ini tentunya berkaitan
dengan sebuah bentuk daripada kecukupan akan udara segar dari sinar matahari, istirahat,
tidur, santai, diet seimbang, bekerja, kebersihan, pikiran, kebiasaan dan juga mencakup
gaya hidup yang tentunya memprioritaskan segi kesehatan.

3
Sehat menurut WHO juga memiliki definisinya sendiri. Hal ini tentunya menyatakan
bahwa pengertian dari pada sehat adalah merupakan suatu keadaan kondisi fisik, mental
dan juga mencakup kesejahteraan sosial yang merupakan suatu kesatuan.

Adapun pengertian sehat menurut WHO mempunyai tiga komponen pendukung yang
sangat penting. Hal ini tentunya merupakan satu daripada kesatuan dalam defenisi yang
bisa dikatakan sehat yaitu:

a) Sehat Jasmani
Sehat jasmani adalah merupakan sebuah komponen penting apabila diartikan sebagai
sehat seutuhnya. Ini bisa dikatakan sebagai sebuah sosok manusia yang berpenampilan
dengan kulit bersih, hingga memiliki mata yang bersinar.
Selain itu juga mempunyai rambut yang tersisir dengan rapi, memiliki pakaian yang
rapi, tubuh yang fit, tidak gemuk, nafas tidak berbau, mempunyai selera makan yang baik,
dapat tidur nyenyak, bersikap gesit dan seluruh fungsi fisiologi pada tubuh dapat berjalan
normal.

b) Sehat Mental
Sehat mental ini bisa dikatakan sehat jiwa. Ini tentunya mencakup dalam kesehatan
jasmani, dimana ini selalu dihubungkan dengan satu sama lain dalam pepatah jawa
dimana dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat.

c) Sehat Spritual
Sehat spritual merupakan sebuah komponen tambahan dengan mencakup pengertian
sehat menurut WHO. Konsep ini tentunya memiliki arti penting dalam sebuah kahidupan
sehari-hari di masyarakat.

Ini juga bisa dikatakan dimana pada setiap individu membutuhkan perolehan daripada
pendidikan formal dan juga pendidikan informal. Seperti memiliki kesempatan untuk
berlibur, mendengarkan beragam alunan lagu dan musik, memperoleh siraman rohani dan
juga lain sebagainya. Hal ini untuk mencipkatakan sebuah keseimbangan dalam jiwa
kamu yang dinamis namun tidak monoton.

Tak hanya definisi sehat menurut WHO saja yang menjadi hal penting, Departemen
Kesehatan RI juga tentunya memiliki definisi tersendiri bagi warga Indonesia untuk dapat
dikatakan sehat. Depkes RI yang merupakan sebuah lembaga yang berada di dalam
sebuah naungan langsung Kementerian Kesehatan mejabarkan bahwa kesehatan yang
masuk dalam sebuah rumusan UU No. 23 tahun 1992.

Depkes RI juga merumuskan bahwa sehat adalah sebuah kondisi dimana dalam
keadaan normal dan sejahtera daripada anggota tubuh, sosial dan jiwa yang terjadi kepada
seseorang, Keadaan ini dimaksudkan untuk dapat dengan mudah dan gesit dalam
melakukan aktifitas tanpa gangguan yang berarti. Ini bisa diartikan, bahwa
kesinambungan antara kesehatan fisik, mental dan juga sosial seseorang tentunya masuk
dalam interaksi lingkungan.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sehat menurut ilmu faal dibagi menjadi dua tingkatan:


 Sehat statis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan istirahat.
 Sehat dinamis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan bekerja, atau bergerak.
Seseorang yang sehat dinamis tentu sehat statis, namun tidak demikian dengan sebaliknya
sehat statis belum tentu sehat dinamis.

Pengertian sehat menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) adalah suatu kedaan
kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Dalam definisi ini, sehat bukan sekedar terbebas
dari penyakit atau cacat. Orang yang tidak berpenyakit pun tentunya belum tentu
dikatakan sehat. Dia semestinya dalam keadaan yang sempurna, baik fisik, mental,
maupun sosial.

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat


menyelesaikanmakalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh
karena itu, masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

5
DAFTAR PUSTAKA
Giriwijoyo, Y.S. Santosa (1992): Ilmu Faal Olahraga. Bahan kuliah untuk mahasiswa FPOK
IKIP Bandung.
Giriwijoyo, Y.S.S. (2000): Olahraga Kesehatan, Bahan perkuliahan Mahasiswa FPOK-UPI.

Anda mungkin juga menyukai