Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Psikoterapi Islam

Konsep Sehat Dan Sakit Dalam Islam

DosenPengampu:TriRiwayatiNingsih,S.ST.,M.Kes

Kelompok4

1. Amri Gusnadi H (2041040151)

2. Mu'ammar Dzaky H (2041040176)

3. Siti Maisaroh (2041040129)

Kelas:BKI-B

FAKULTASDAKWAHDANILMUKOMUNIKASIJ
URUSANBIMBINGANKONSELING
ISLAMUINRADEN INTANLAMPUNG
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kitanikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitukesempatan untuk menyelesaikan penulisan makalah tentang “Konsep Sehat Dan
Sakit Dalam Islam”. Shalawatserta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk
junjungannabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan
petunjuk AllahSWT untuk kitasemua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakniSyariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besarbagiseluruhalam semesta.
Kami berharap dengan sungguh-sungguh agar makalah ini mampu berguna
sertabermanfaat bagi pembacanya. Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami
ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari sempurna
Kami juga berharap makalah ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah
initerdapatperkataanyangtidak berkenan di hati.

Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabaraktuh.

Bandar lampung 13 Oktober 2022

Penyusun

Kelompok4

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................5

1.1 Latar belakang..............................................................................................................5

1.2 Rumusan masalah........................................................................................................7

1.3 Tujuan.............................................................................................................................7

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................8

2.1 Memahami berbagai penyakit..................................................................................8

2.2 Akibat dan hikmah nya................................................................... .........................13

2.3 indikator mental sehat dan tidak sehat di tinjau dari al quran dan
hadits........................................................................................................................14

BAB IIIPENUTUP................................................................................................................16

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................16

3.2 Saran.............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17

iii
iv
BAB 1
PENDAHULUN

1.1 Latar Belakang

Sehat dan sakit adalah dua kata yang saling berhubungan erat dan merupakan bahasa kita
sehari-hari. Dalam sejarah kehidupan manusia istilah sehat dan sakit dikenal di semua kebudayaan.
Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali sulit untuk kita artikan meskipun keadaan ini
adalah suatu kondisi yang dapat kita rasakan dan kita amati dalam kehidupan sehari-hari hal ini
kemudian akan mempengaruhi pemahaman dan pengertian seseorang terhadap konsep sehat
misalnya, orang tidak memiliki keluhan-keluahan fisik dipandang sebagai orang yang sehat.
Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa anak yang gemuk adalah anak yang sehat meskipun
jika mengacu pada standard gizi kondisinya berada dalam status gizi lebih atau overweight. Jadi
faktor subyektifitas dan kultural juga mempengaruhi pemahaman dan pengertian mengenai konsep
sehat yang berlaku dalam masyarakat.

Kata sehat merupakan Indonesianisasi dari bahasa Arab “ash-shihhah” yang berarti sembuh, sehat,
selamat dari cela, nyata, benar, dan sesuai dengan kenyataan. Kata sehat dapat diartikan pula: (1)
dalam keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit), waras, (2)
mendatangkan kebaikan pada badan, (3) sembuh dari sakit.

Dalam bahasa Arab terdapat sinonim dari kata ash-shihhah yaitu al-‘afiah yang berarti ash-shihhah
at-tammah (sehat yang sempurna ). Kedua kata ash-shihah dan al-afiah sering digabung digabung
menjadi satu yaitu ash-shihhah wa al’afiah, yang apabila diIndonesiakan menjadi ‘sehat wal afiat’
dan artinya sehat secara sempurna.

Kata sehat menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan/ kondisi seluruh badan serta
bagian-bagiannya terbebas dari sakit. Mengacu pada Undang-Undang Kesehatan No 23 tahun 1992
sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan seseorang dapat
hidup secara sosial dan ekonomis. konsep “sehat”, World Health Organization (WHO)
merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental
5
maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”. Dalam definisi ini, sehat
bukan sekedar terbebas dari penyakit atau cacat. Orang yang tidak berpenyakit pun tentunya belum
tentu dikatakan sehat. Dia semestinya dalam keadaan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun
sosial.

Pengertian sehat yang dikemukan oleh WHO ini merupakan suatau keadaan ideal, dari sisi
biologis, psiologis, dan sosial sehingga seseorang dapat melakukan aktifitas secara optimal.
Definisi sehat yang dikemukakan oleh WHO mengandung 3 karakteristik yaitu :
• Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
• Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan ektersnal.
• Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.

Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan penyesuaian, dan bukan merupakan suatu
keadaan tetapi merupakan proses dan yang dimaksud dengan proses disini adalah adaptasi individu
yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya.

Istilah penyakit(disease) dan keadaan sakit (illness) sering tertukar dalam penggunaannya sehari-
hari padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Penyakit adalah istilah medis
Yang di gambaran sebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya
kapasitas. Penyakit terjadi ketika keseimbangan dalam tubuh tidak dapat dipertahankan. Keadaan
sakit terjadi pada saat seseorang tidak lagi berada dalam kondisi sehat yang normal.

Makna sakit pertama adalah ujian, sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-
Quran, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.

Makna sakit bagi seorang mukmin adalah tadzkirah atau ujian yang akan mendekatkan dirinya
kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Namun bagi sebagian orang, sakit bisa menjadi adzab yang
akan membinasakan dirinya.

Untuk memasuki materi lebih lanjut pemakalah akan memaparkan tentang berbagai penyakit,akibat
dan hikmah nya serta indikator mental sehat dan tidak sehat menurut Al quran dan hadits.
6
1.2 Rumusanmasalah

Untuk mengetahui tentang konsep sehat dan sakit dalam islam maka fokus permasalahan dalam
makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Memahami apa saja berbagai penyakit ?


2. Memahami akibat dan hikmah nya?
3. Memahami indikator mental sehat dan tidak sehat di tinjau dari al quran dan hadits ?

1.3 Tujuan

Untuk mendalami tentang konsep sehat dan sakit dalam islam maka tujuan penulisan
makalah ini yaitu sebagai berikut:

1.Untuk mengetahui berbagai penyakit

2.Untuk mengetahui akibat dan hikmahnya

3. Untuk mengetahui indikator mental sehat dan tidak sehat di tinjau dari al quran dan hadits

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Berbagai penyakit dalam islam

Sejatinya klasifikasi penyakit dalam Islam tidak lain dan tidak bukan merupakan cerminan dari
bagaimana perilaku masing-masing manusia. Pada umumnya klasifikasi penyakit tersebut terdiri
dari
1. Penyakit jasmani yaitu penyakit yang berhubungan dengan kondisi tubuh kita,
2. Penyakit hati atau rohani yaitu penyakit yang tidak terlihat secara fisik, yang hanya dapat
dirasakan jiwa kita, seperti rasa khawatir, bimbang dll.
3. Penyakit alami (fitrah) ialah penyakit yang telah diilhamkan oleh Allah S.W.T kepada
manusia dan binatang, seperti penyakit kelaparan, kedinginan, kelelahan. Dari ketiga
penyakit ini, menarik untuk dipelajari dan diketahui bagaimana terjadi dan pengobatan dari
penyakit-penyakit tersebut.1
Teknologi medis boleh berkembang merambati modernisasi dan hal-hal duniawi yang sulit
diukur. Namun perkembangan jenis penyakit juga tidak kalah cepat bergenerasi. Untuk mengatasi
berbagai penyakit tersebut, Al-Qur’an menawarkan metode yang tepat, Allah berfirman, yang
artinya:
“Katakanlah Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman (QS.
Fusilat/41: 33),
Di ayat lain, Allah menegaskan, yang artinya: Dan kami turunkan sebagian dari Al-Qur’an suatu
yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman; dan Al-Qur’an itu tidaklah
menambah manfaat kepada orang-orang zalim selain kerugian (QS Al-Isra’/17:82).

Para ulama menafsirkan arti penyakit dari ayat tersebut dengan berbagai pendapat. Pada asasnya
penyakit tersebut ada 2 macam,hissy (yang dapat dirasakan lewat indera) dan nafsi (yang bekaitan
dengan kejiwaan). Penyakit yang dapat diketahui oleh panca indera mudah dikenal. Namun

1 Nadia,konsep sehat dan sakit,Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36 Romangpolong


Gowa:2019 (1)

8
penyakit yang berkaitan dengan kejiwaan banyak seperti kebodohan, ketakutan, kekikiran,
kehadasan (iri hati), dan penyakit hati lainnya.

Islam telah menetapkan tujuan akan kehadirannya, diantaranya adalah untuk memelihara agama itu
sendiri, akal, rohani, jasmani, harta, dan keturunan bagi seluruh umat manusia. Anggota badan
manusia sejatinya adalah milik Allah S.W.T yang dianugerahkan-Nya untuk dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Disatu sisi Allah memerintahkan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan fisik, di
sisi yang lain Allah juga memerintahkan untuk menjaga kesehatan mental dan jiwa (rohani).
Kesehatan manusia dapat diwujudkan dalam beberapa dimensi, yaitu jasmaniah material melalui
keseimbangan nutrisi, kesehatan fungsional organ dengan energi aktivitas jasmaniah, kesehatan
pola sikap yang dikendalikan oleh pikiran, dan kesehatan emosi-ruhaniah yang disembuhkan oleh
aspek spiritual keagamaan.

Secara tidak langsung dalam ajaran agama Islam telah menganjurkan kepada umatnya untuk terus
manjaga kesehatan jasmaniah maupun rohaniah. Salah satunya adalah penyakit hati seperti iri hati
dan dengki. Sehubung dengan uraian pendahuluan diatas, maka dalam tulisan ini dibahas tentang
klasifikasi berbagai penyakit dalam pandangan Islam, diantaranya penyakit jasmani, penyakit
rohani, dan penyakit alami (fitrah). Dimana akan dijelaskan munculnya penyakit tersebut dan
metode pengobatannya menurut Al-Qur’an dan Hadits.

Secara garis besar klasifikasi penyakit menurut pandangan Islam, terdiri dari penyakit hati (rohani)
dan penyakit jasmani. Diantara kedua penyakit itu ada pula yang disebut dengan penyakit alami,
yaitu salah satu jenis penyakit jasmani yang tidak memerlukan tenaga medis dalam pengobatannya,
seperti mengobati rasa lapar, rasa haus, kedinginan, dan keletihan.

a.penyakit jasmani
Penyakit jasmani ialah penyakit badan, penyakit yang tampak dan dapat kita rasakan.
Penyakit jasmani ini dapat disembuhkan oleh dokter dan mudah dideteksi dengan bantuan medis.
Berkenaan dengan penyakit jasmani, Allah S.W.T berfirman:

ِ ‫ْس َعلَى ْاْل َ ْع َم ٰى َح َر ٌج َو ََل َعلَى ْاْلَع َْرجِ َح َر ٌج َو ََل َعلَى ْال َم ِر‬
‫يض َح َر ٌج‬ َ ‫لَي‬

9
tak ada halangan bagi orang buta, tak ada halangan bagi orang pincang, dan tak “adahalangan
bagi orang sakit.” (QS. An Nur: 61)
Ayat diatas menunjukkan adanya berbagai penyakit yang dapat menyerang orang saat
.melaksanakan ibadah haji, puasa, atau bersuci

b. Penyakit hati
Penyakit hati atau rohani ialah sifat dan sikap buruk dan merusak rohani, yang akan
mengganggu kebahagiaan manusia, merintanginya untuk memperoleh ke-ridhaan Allah dan
mendorongnya untuk berbuat buruk dan merusak. Karena itulah penyakit ini sangat berbahaya bagi
manusia.
Penyakit hati yaitu penyakit yang bersemayam dalam hati, terdiri dari dua macam, yaitu
penyakit syubhat yang disertai keraguan dan penyakit syahwat yang disertai kesesatan. Seperti
dalam Al-Qur’an menyebutkan kedua penyakit tersebut di dalam firman Allah S.W.T sebagai
berikut:

ً ‫َّللاُ َم َرضا‬ ٌ ‫فِى قُلُو ِب ِهم َّم َر‬


َّ ‫ض فَزَ ادَ ُه ُم‬

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambahkan penyakit mereka.” (QS. Al Baqarah: “
(10
Adapun tentang penyakit syahwat, dalam hal ini perzinahan, Allah S.W.T. berfirman:

‫ط َم َع الذِي في ِ قَ ْلبِ ِه َم َرض‬


ْ َ‫ض ْعنَ بِ ْالقَ ْو ِل فَي‬
َ ‫آءج إِ ِن اتقَ ْيتُن فَالَ ت َْخ‬
ِ ‫س‬َ ِ‫يآنِسآ َء النبِي لَ ْستُن َكأ َ َح ٍد ِمنَ الن‬

“Wahai istri para Nabi, kalian tidak sama dengan wanita muslimah manapun jika kalian
bertakwa. Karenanya, janganlah kalian berbicara (terlalu) lembut sehingga menimbulkan
keinginan kuat kaum lelaki yang dalam hatinya terdapat penyakit.” (QS. Al-Ahzab: 32)
2

Penyakit rohani/hati ini sangat banyak ditemukan, yaitu segala macam sifat dan sikap
mental yang menggangu ke-bahagiaan, merintangi untuk memperoleh ridha Allah dan yang

2
KONSEP SEHAT DAN SAKIT – Magister Manajemen Pendidikan Islam (2)

10
mendorong untuk berbuat buruk. Beberapa macam penyakit ini antara lain:

1. NIFAK
Orang yang punya penyakit ini disebut munafiq mereka mengatakan apa-apa yang
tidak ada di dalam hati mereka. Allah memfirmankan:
Artinya: “Dan sebagian dari pada manusia berkata: kami telah beriman kepada Allah dan
hari akhir, padahal mereka bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu
Allah dan orang-orang beriman padahal mereka tidak lain, melainkan menipu diri mereka
sendiri, tetapi mereka tidak menyadarinya. Dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah
menambah penyakit mereka, dan bagi mereka azab yang pedih, tersebab mereka telah
berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 8,9,10)

2. HASAD (IRI HATI)


Yaitu orang yang benci kepada orang yang diberi nikmat oleh Allah dan ingin agar
nikmat tersebut terlepas dari padanya. Penyakit ini menghabiskan semua pahala amal yang
telah dikerjakan, seperti yang tertulis dalam sabda Rasulullah:
“Jauhilah iri hati, karena ia akan memakan semua kebaikan (pahala) sebagaimana api
memakan kayu bakar yang kering.” (HR. Abu Daud)

3. TABZIR (MUBAZIR)
Yaitu penyakit sifat yang menyia-nyiakan harta, sebagaimana di jelaskan dalam
firman Allah:
“Sesungguhnya orang-orang yang mubazir itu adalah kawan-kawannya syetan.” (QS. Al-
Isra’: 27)

4. ANANIYAH
Yaitu egoistis/ mementingkan diri sendiri. Allah berfirman:
“ Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah bersaudara.” (QS. Al-Hujurat: 14)

Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa jika umat Islam mementingkan dirinya sendiri saja,
berarti dia durhaka kepada Allah. Dan sifat ini termasuk dalam penyakit rohani/ hati.

11
5. AL-BUKHTAN
Yaitu penyakit yang menjiwai seseorang pendusta/ berdusta atau mengada-adakan
sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Berdusta ini salah satu tanda munafik. Dan munafik ini
3
adalah orang yang berpenyakit rohani.

6. TAKABBUR
Yaitu sikap seseorang yang membesarkan diri atau merasa dirinya lebih dari orang
lain. Rasulullah berfirman:
“Takabbur itu adalah selendangKu.” (Hadits Qutsi)

7. RIYA’
Adalah penyakit yang diderita seseorang yang selalu ingin dipuji, ingin dilihat orang
dalam beramal. Tidak ada keikhlasan dalam beribadah dan beramal. Apa yang telah
disedekahkan harus diumumkan dan harus diketahui masyarakat. Sifat seperti ini
merupakan penyakit hati yang harus diobati.

2.2 Akibat dan hikmah

Sehat adalah kondisi fisik di mana semua fungsi berada dalam keadaan sehat. Menjadi sembuh
sesudah sakit adalah anugerah terbaik dari Allah kepada manusia. Dalam Islam juga ada cara untuk
menjaga kesehatan seperti halnya menjaga kebersihan dan melaksanakan syariat wudhu dan
membersihkan diri secara rutin.
Maka jika kita dalam keadaan sehat, sebagai hamba Allah hendaklah bersyukur atas kesehatan
yang kita miliki dan tidak bersikap kufur. Nabi saw. bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya
banyak manusia tertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari).

3
http://mpi.pps.uin-alauddin.ac.id ›
12
Abu Darda berkata, “Ya Rasulullah, jika saya sembuh dari sakit saya dan bersyukur karenanya,
apakah itu lebih baik daripada saya sakit dan menanggungnya dengan sabar?” Nabi saw menjawab,
“Sesungguhnya Rasul mencintai kesehatan sama seperti engkau juga menyenanginya.”

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw bersabda: ‘Barangsiapa bangun di pagi hari
dengan badan schat dan jiwa sehat pula, dan rezekinya dijamin, maka dia seperti orang yang
memiliki dunia seluruhnya.”
Membahas masalah kesehatan, dalam islam juga ada konsep tentang bagaimana menjaga
kesehatan.
Pasti kita semua pernah mendengar, lebih baik mencegah daripada mengobati. Ini berlaku dalam
menjaga kesehatan tubuh. Alangkah lebih baiknya kita mencegah segala sesuatu hal yang sekiranya
dapat menurunkan imun kesehatan kita daripada akhirnya kita akan jatuh sakit dan wajib
mengobatinya.

Seperti halnya nilai sehat dalam agama islam, menurut penelitian ‘Ali Mu’nis, dokter spesialis
internal Fakultas Kedokteran Universitas ‘Ain Syams Cairo, menunjukan bahwa ilmu kedokteran
modern menemukan kecocokan terhadap yang disyariatkan Nabi dalam praktek penbobatan yang
berhubungan dengan spesialisasinya.
Sebagaimana pula yang disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan segala sesuatu
termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikmah dan manfaat fisik badan dan psikis kejiwaannya.
Pada saat orang-orang Islam menunaikan kewajiban-kewajiban keagamannya, berbagai penyakit
lahir dan batin pun ikut pula terjaga.
Lalu, apa upaya yang harus kita lakukan agar tetap sehat?
Jangan lupakan dari tubuh yang sehat terdapat pula jiwa yang sehat. Senantiasa melakukan tugas
dan kewajibanmu sebagai hamba Allah, perbaiki shalatmu, perbanyak dzikir dan amalan baikmu
dan berdoalah agar selalu diberi perlindungan dan jauh pula dan penyakit hati. Serta membiasakan
lingkungan sekitar kita bersih juga pasti akan memberikan dampak baik yang akan menjaga
kesehatan kita.4

2.3 indikator mental sehat dan tidak sehat di tinjau dari al quran dan hadits

4
Nurhalimah,Ilustrasi Empat indikator kesehatan mental dalam Al-Qur'an dan hadist semarang:2021 (3)
13
Indikator kesehatan mental dalam Al-Qur'an dan Hadis, sebagaimana tertulis dalam buku
Psikologi Nabi karya Muhammad Utsman Najati.

1. Hubungannya dengan Tuhan


Bahasa lainnya habblumminallah. Maksudnya adalah iman kepada Allah, kepada kitab Allah,
rasul-Nya, malaikat-Nya, hari kiamat, dan qada dan qadar.
Hubungan dirinya dengan Tuhan tercermin dalam aktivitas ibadahanya. Melaksanakan apa
yang diperintah oleh Allah dan menjauhi larangan-Nya.
2. Hubungan dengan Diri Sendiri
Seseorang dikatakan sehat mentalnya, apabila ia mampu mengenali dan mengetahui
kemampuan dirinya sendiri.
Mampu mengatasi emosi dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
Hal ini tercermin dalam sikapnya yang jujur, berakhlak mulia, ikhlas, dan amanah.

3. Hubungan dengan Orang lain


Dikenal dengan habblumminannas. Antara dirinya dan orang lain memiliki interaksi yang
baik.Bersedia membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Tidak berusaha menyakiti
orang lain, tidak bersikap hasud, dan benci.Mampu menghargai perasaan, pendapat, dan
memberikan maaf kepada orang sekitarnya.

4. Hubungan dengan Alam


Dikenal dengan habblumminal alam. Mereka yang sehat mentalnya, akan mampu
menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi. Dengan bersikap mencintai makhluk-
makhluk yang ada di alam.
Seperti mengasihi tumbuhan, hewan, dan binantang. Di sinilah ia merasa memiliki tanggung
jawab untuk menjaga alam dari kerusakan.
Itulah empat indikator kesehatan mental yang ada dalam Al-Qur'an perspektif Ustman
Najati.5

5
ahmadbinhanbal, Indikator sehat dalam islam,bandung:2014 (4)
14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sejatinya klasifikasi penyakit dalam islam tidak lain dan tidak bukan merupakan cerminan dari
prilaku bagaimana masing masing manusia. Pada umumnya klasifikasi penyakit tersebut terdiri
dari:
1. Penyakit jasmani yaitu:penyakit yang berhubungan dengan kondisi tubuh kita
2. Penyakit hati atau rohani yaitu: penyakit yang tidak terlihat secara fisik yang hanya dapat di
rasakan jiwa kita seperti rasa khawatir,bimbang dll.
3. penyakit alami(fitrah) yaitu penyakit yang telah di ilhamkan oleh allah swt. Kepada
manusia dan binatang,seperti penyakit kelaparan,kedinginan dan kelelahan.
Indikator kesehatan mental dalam al quran dan hadits sebagaimana tertulis dalam buku psikologi
nabi karya muhammad utsman najati.
1. Hubungannya dengan Tuhan
2. Hubungan dengan Diri Sendiri
3. Hubungan dengan Orang lain
4. Hubungan dengan Alam

3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Dengan materi ini diharapkan teman teman semua dapat memahami konsep sehat dan sakit dalam
islam.Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan
saranyang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Nadia,konsep sehat dan sakit,Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36 Romangpolong Gowa:2019


http://mpi.pps.uin-alauddin.ac.id › ...
KONSEP SEHAT DAN SAKIT – Magister Manajemen Pendidikan Islam
Nurhalimah,Ilustrasi Empat indikator kesehatan mental dalam Al-Qur'an dan hadist
semarang:2021
ahmadbinhanbal, Indikator sehat dalam islam,bandung:2014

16
17

Anda mungkin juga menyukai