Anda di halaman 1dari 34

Mengelola Amal Usaha

Muhammadiyah
KERJA
IBADAH
Hardware: Lembaga Pendidikan
Muhammadiyah
 3015 TPA 3370 TK ABA
 1768 MI/MD 70 Pontren
 534 MTs 25 Muallimin/at
 171 MA 71 SLB
 1128 SD
154 PT
 1179 SLTP
 512 SMK
Hardware: Sosial-Kesehatan

 338 Panti Asuhan


 54 Panti Jompo
 3 Klpk Asuhan Keluarga
 82 Pusat Rehabilitasi Cacat
 43 RSU
 31 RSB
 131 RB
 110 BKIA
 250 Poliklinik
Hardware: Tempat Ibadah

6523
masjid /
Musholla
Hardware: Ekonomi

 19 BPR
 190 BTM
 808 Koperasi
 11 Toko
 17 Minimarket
Software: Berbagai Tuntunan/Pedoman Warga
Muhammadiyah
 AD/ART
 Tafsir Mukaddimah AD.
 Kepribadian Muhammadiyah
 MKCH
 Khittah Perjuangan Muhammadiyah
 12 Tafsir Langkah Muhammadiyah
 Pedoman Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah
 Himpunan Putusan Tarjih
 Tuntunan Haji
 Tuntunan Kurban, dll
FAKTA
 Semakin meningkatnya/tajamnya
persaingan Antar Kampus/Perguruan
Tinggi.
 Sudah mulai dan segera banjir kampus
Asing di Indonesi/mudahnya kuliah di luar
negri.
 Tumbuhnya Calon mahasiswa dan orang
tua yang semakin kritis.
FAKTA
 Masyarakat semakin memiliki banyak
pilihan untuk kuliah.
 Pelayanan perguruan tinggi harus
menguntungkan untuk semua pihak (hapy
hapy solution)
 Terjadinya perubahan paradigma dalam
pelayanan
 PTM bukan sekedar tempat transfer ilmu
dan tehnologi tetapi juga transfer nilai dan
kepribadian
PEDOMAN HIDUP ISLAMI
WARGA MUHAMAMDIYAH:
APLIKASI DI AUM
KH AR FAHRUDIN

Kyai Ahmad Dahlan mendirikan



Muhammadiyah, bukan sekadar untuk
memperbanyak sekolah dan perguruan
tinggi, bukan pula sekadar untuk
memperbanyak rumah sakit, rumah
yatim, balai pengobatan
Tetapi Kyai mendirikan Muhammadiyah
untuk menegakkan dan menjunjung tinggi
Agama Islam, sehingga sekurang-kurangnya
manusia Indonesia dapat mewujudkan
masyarakat utama, adil makmur ,
berjalan menurut garis yang
diridloi oleh Allah
Menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Islam sehingga terwujid
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
PEDOMAN AMAL USAHA DAN PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

 Berpegang teguh akan ajaran Allah


dan Rasul-Nya, bergerak membangun
di segala bidang dan lapangan dengan
menggunakan cara serta menempuh
jalan yang diridlai Allah.
Ayat 1.
Amal Usaha Muhammadiyah adalah salah satu usaha
dari usaha-usaha dan media da’wah Persyarikatan
untuk mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan, yakni
menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam
sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Oleh karenanya semua bentuk kegiatan amal
usaha Muhammadiyah harus mengarah kepada terlak-
sananya maksud dan tujuan Persyarikatan dan seluruh
pimpinan serta pengelola amal usaha berkewajiban
untuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah itu
dengan sebaik-baiknya sebagai misi da'wah.
 Q.S. Ali Imran/3: 104, 110
Amal Usaha Muhammadiyah
 Usaha dan Media Dakwah Persyarikatan
untuk mencapai maksud dan tujuan
Muhammadiyah
 Menegakkan dan menjunjung tinggi agama
Islam sehingga terbentuk masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya
AUM: Usaha dan Media Dakwah
Persyarikatan
1. Memiliki Identitas Keislaman
 Pelayanan
 Penampilan dan Kepribadian Pengelola
 Arsitektur dan Tata ruang
2. Alat Dakwah Persyarikatan
 Mentradisikan kehidupan sehari-hari
yang Islami
 Menciptakan sistem yang Islami
 Dakwah kepada masyarakat sekitar
Ayat 2-3
 Amal usaha Muhammadiyah adalah milik Persyarikatan dan Per-
syarikatan bertindak sebagai Badan Hukum/Yayasan dari seluruh
amal usaha itu, sehingga semua bentuk kepemilikan Persyarikatan
hendaknya dapat diinventarisasi dengan baik serta dilindungi de-
ngan bukti kepemilikan yang sah menurut hukum yang berlaku.
Karena itu, setiap pimpinan dan pengelola amal usaha Muhamma-
diyah di berbagai bidang dan tingkatan berkewajiban menjadikan
amal usaha dengan pengelolaannya secara keseluruhan sebagai
amanat umat yang harus ditunaikan dan dipertanggungjawabkan
dengan sebaik-baiknya.
 Pimpinan amal usaha Muhammadiyah diangkat dan diberhentikan
oleh pimpinan persyarikatan dalam kurun waktu tertentu. Dengan
demikian pimpinan amal usaha dalam mengelola amal usahanya
harus tunduk kepada kebijaksanaan Persyarikatan dan tidak
menjadikan amal usaha itu terkesan sebagai milik pribadi atau
keluarga, yang akan menjadi fitnah dalam kehidupan dan
bertentangan dengan amanat..
AUM: Milik Persyarikatan

 Diinventarisasidengan baik
 Dilindungi dengan bukti kepemilikan
yang sah
 Dikelola sebagai amanah ummat
 Tunduk kepada kebijakan persya-
rikatan
 Bukan milik pribadi
Ayat 3
 Pimpinan amal usaha Muhammadiyah adalah anggota
Muhammadiyah yang mempunyai keahlian tertentu di
bidang amal usaha tersebut, karena itu status
keanggotaan dan komitmen pada misi Muhammadiyah
menjadi sangat penting bagi pimpinan tersebut agar
yang bersangkutan memahami secara tepat tentang
fungsi amal usaha tersebut bagi Persyarikatan dan
bukan semata-mata sebagai pencari nafkah yang tidak
peduli dengan tugas-tugas dan kepentingan-
kepentingan Persyarikatan.
Ayat 4
 Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus
dapat memahami peran dan tugas dirinya dalam
mengemban amanah Persyarikatan. Dengan
semangat amanah tersebut, maka pimpinan
akan selalu menjaga kepercayaan yang telah
diberikan oleh Persyarikatan dengan
melaksanakan fungsi manajemen
perencanaan,pelaksanaan, dan pengawasan
yang sebaik-baiknya dan sejujur jujurnya.
Ayat 5
 Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus
dapat memahami peran dan tugas dirinya dalam
mengemban amanah Persyarikatan. Dengan
semangat amanah tersebut, maka pimpinan
akan selalu menjaga kepercayaan yang telah
diberikan oleh Persyarikatan dengan
melaksanakan fungsi manajemen perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan yang sebaik-
baiknya dan sejujur jujurnya.
Ayat 6
 Pimpinan amal usaha Muhammadiyah
senantiasa berusaha meningkatkan dan
mengembangkan amal usaha yang menjadi
tanggung jawabnya dengan penuh
kesungguhan. Pengembangan ini menjadi
sangat penting agar amal usaha senantiasa
dapat berlomba-lomba dalam kabaikan (fastabiq
al khairat) guna memenuhi tuntutan masyarakat
dan tuntutan zaman.
Pimpinan & Pengelola
Amal Usaha
 Memiliki keahlian
 Memiliki komitmen pada misi
Muhammadiyah
 Memahami peran dan tugasnya
 Mengelola amal usaha dengan
sebaik-baiknya
 Meningkatkan dan mengembangkan
 Selalu Meningkatkan Kualitas
 Dikelola secara profesional (lihat
profesionalkah anda)

 Dengan manajemen yang baik


 Dikelola dengan jujur dan sepenuh
hati (lihat ceo character)
 Bekerjasama & berlomba dalam
kebaikan dan ketakwaan (lihat sinergi)
Ayat 7
 Sebagai amal usaha yang bisa menghasilkan
keuntungan, maka pimpinan amal usaha
Muhammadiyah berhak mendapatkan nafkah
dalam ukuran kewajaran (sesuai ketentuan yang
berlaku) yang disertai dengan sikap amanah
dan tanggung jawab akan kewajibannya. Untuk
itu setiap pimpinan persyarikatan hendaknya
membuat tata aturan yang jelas dan tegas
mengenai gaji tersebut dengan dasar
kemampuan dan keadilan.
Ayat 10
Karyawan amal usaha Muhammadiyah adalah warga
(anggota) Muhammadiyah yang dipekerjakan sesuai
dengan keahlian atau kemampuannya. Sebagai war-
ga Muhammadiyah diharapkan karyawan mempu-
nyai rasa memiliki dan kesetiaan untuk memelihara
serta mengembangkan amal usaha tersebut sebagai
bentuk pengabdian kepada Allah dan berbuat keba-
jikan kepada sesama. Sebagai karyawan dari amal
usaha Muhammadiyah tentu tidak boleh terlantar dan
bahkan berhak memperoleh kesejahteraan dan
memperoleh hak-hak lain yang layak tanpa terjebak
pada rasa ketidakpuasan, kehilangan rasa syukur,
melalaikan kewajiban dan bersikap berlebihan.
Pengelola Amal Usaha
Muhammadiyah
 Mendapatkan nafkah, tidak boleh terlantar
dan berhak mendapatkan kesejahteraan
 Punya rasa memiliki & kesetiaan untuk
memelihara & mengembangka AUM
Tidak semata-mata mencari nafkah
tetapi semata untuk ibadah. (kerja-ibadah)
Bersyukur & tidak melalaikan
kewajiban.
Ayat 8
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah berke-
wajiban melaporkan pengelolaan amal usaha
yang menjadi tanggung jawabnya, khususnya
dalam hal keuangan/kekayaan kepada pim-
pinan Persyarikatan secara bertanggung jawab
dan bersedia untuk diaudit serta mendapatkan
pengawasan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Melaporkan pengelolaan amal usaha


kepada pimpinan persyarikatan
Ayat 9
 Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus
bisa menciptakan suasana kehidupan Islami
dalam amal usaha yang menjadi tanggung
jawabnya dan menjadikan amal usaha yang
dipimpinnya sebagai salah satu alat da'wah
maka tentu saja usaha ini menjadi sangat perlu
agar juga menjadi contoh dalam kehidupan
bermasyarakat.
Pimpinan & Pengelola Amal Usaha

 Menciptakan suasana kehidupan Islami


 Menjadikan amal usaha sebagai alat dakwah
 Menjadi suri Tauladan
Ayat 11
Seluruh pimpinan dan karyawan atau
pengelola amal usaha Muhammadiyah
berkewajiban dan menjadi tuntutan untuk
menunjukkan keteladanan diri, melayani
sesama, menghormati hak-hak sesama,
dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi
sebagai cerminan dari sikap ihsan, ikhlas,
dan ibadah. (lihat ikhlas)
Pimpinan, Karyawan dan
Pengelola AUM
Berkewajiban menunjukkan ke-
teladanan diri yang tinggi dalam
hal:
 Melayani sesama
 Menghormati hak sesama
 Kepedulian sosial
sebagai cerminan ihsan, ikhlas &
ibadah
Ayat 12 & 13
 Seluruh pimpinan, karyawan, dan pengelola amal usaha
Muhammadiyah hendaknya memperbanyak silaturahim dan
membangun hubungan-hubungan sosial yang harmonis
(persaudaraan dan kasih sayang) tanpa mengurangi
ketegasan dan tegaknya sistem dalam penyelenggaraan amal
usaha masingmasing.

 Seluruh pimpinan, karyawan, dan pengelola amal usaha


Muhammadiyah selain melakukan aktivitas pekerjaan yang
rutin dan menjadi kewajibannya juga dibiasakan melakukan
kegiatan-kegiatan yang memperteguh dan meningkatkan
taqarrub kepada Allah dan memperkaya ruhani serta
kemuliaan akhlaq melalui pengajian, tadarrus serta kajian Al-
Quran dan As-Sunnah , dan bentuk-bentuk ibadah dan
mu'amalah lainnya yang tertanam kuat dan menyatu dalam
seluruh kegiatan amal usaha Muhammadiyah.
Pimpinan, Karyawan dan
Pengelola AUM
Membiasakan melakukan kegiatan:
 Silaturahmi dan membangun hub. Sosial
yang harmonis
 Meningkatkan taqarrub kepada Allah
 Memperkaya ruhani dan kemuliaan akhlak
(pengajian, tadarus, quran dan sunnah &
ibadah serta muamalah lainnya).

Anda mungkin juga menyukai