OLEH: KELOMPOK IX
NIRMALA 105731193616
CICI SITTI HAJAERAH BUNNA 105731110416
QALBI ISTIQAMAH 105731111316
NUNUNG ANDRIANA 105731112216
AKUNTANSI
2019
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Kesimpulan.................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Identitas Muhammadiyah adalah gerakan Islam amar ma’ruf nahi munkar.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa setiap perjuangan, gerakan, langkah
Muhammadiyah harus sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam
ajaran Islam dan Al-Quran. Pedoman hidup islami warga muhammadiyah
merupakan pedoman untuk menjalani kehidupan dalam setiap aspek
kehidupan termasuk diantaranya adalah kehidupan pribadi, keluarga,
bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis,
mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan,
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengembangkan seni
dan budaya.
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah merupakan seperangkat
nilai dan norma Islami yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah.
Terbentuknya perilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah
yang menunjukkan keteladanan yang baik (uswah hasanah) menuju
terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya merupakan tujuan dari
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah. (Asymuni,2016:2)
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah memiliki beberapa kriteria
yaitu: mengandung hal-hal yang pokok dan penting dalam bentuk acuan nilai
dan norma, bersifat pengayaan, aktual, memberikan arah bagi tindakan
individu maupun kolektif yang bersifat keteladanan, ideal, dan rabbani.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada kesempataan kali ini
adalah bagaimana pedoman hidup islam warga muhammadiyah dalam
kehidupan mengelolah amal usaha dan kehidupan dalam berbisnis?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
Selama ini banyak orang memahami bisnis adalah bisnis, yang tujuan
utamanya memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Hukum ekonomi
klasik yang mengendalikan modal sekecil mungkin dan mengeruk
keuntungan sebesar mungkin telah menjadikan para ‘pelaku bisnis’
menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan, mulai dari cara
memperoleh bahan baku, bahan yang digunakan, tempat produksi, tenaga
kerja, pengelolaannya, dan pemasarannya dilakukan seefektif dan seefesien
mungkin. Hal ini tidak mengherankan jika para pelaku bisnis jarang
memperhatikan tanggungjawab sosial dan mengabaikan etika bisnis.
Organisasi Muhammadiyah memiliki pedoman dalam mengelolah
kehidupan dalam berbisnis yang terdiri dari 13 poin yaitu:
1. Kegiatan bisnis-ekonomi merupakan upaya yang dilakukan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Sepanjang
tidak merugikan kemaslahatan manusia, pada umumnya semua bentuk
kerja diperbolehkan, baik di bidang produksi maupun distribusi
(perdagangan) barang dan jasa. Kegiatan bisnis barang dan jasa itu
haruslah berupa barang dan jasa yang halal dalam pandangan syariat
atas dasar sukarela (taradlin).
6
5. Ada berbagai jalan perolehan dan pemilikan harta, yaitu melalui (1)
usaha berupa aktivitas bisnis-ekonomi atas dasar sukarela (taradlin),
(2) waris , yaitu peninggalan dari seseorang yang meninggal dunia
pada ahliwarisnya, (3) wasiat, yaitu pemindahan hak milik kepada
orang yang diberi wasiat setelah seseorang meninggal dengan syarat
bukan ahli waris yang berhak menerima warisan dan tidak melebihi
sepertiga jumlah harta-pusaka yang diwariskan, dan (4) hibah , yaitu
pemberian sukarela dari/kepada seseorang. Dari semuanya itu, harta
yang diperoleh dan dimiliki dengan jalan usaha (bekerja) adalah harta
yang paling terpuji.
6. Kadangkala harta dapat pula diperoleh dengan jalan utang-piutang
(qardlun), maupun pinjaman (`ariyah). Kalau kita memperoleh harta
dengan jalan berutang (utang uang dan kemudian dibelikan barang,
misalnya), maka sudah pasti ada kewajiban kita untuk mengembalikan
utang itu secepatnya, sesuai dengan perjanjian (dianjurkan perjanjian
itu tertulis dan ada saksi). Dalam hal utang ini juga dianjurkan untuk
sangat berhati-hati, disesuaikan dengan kemampuan untuk
mengembalikan di kemudian hari, dan tidak memberatkan diri, serta
sesuai dengan kebutuhan yang wajar. Harta dari utang ini dapat
menjadi milik yang berutang. Peminjam yang telah mampu
mengembalikan, tidak boleh menundanunda, sedangkan bagi peminjam
yang belum mampu mengembalikan perlu diberi kesempatan sampai
mampu. Harta yang didapat dari pinjaman (`ariyah), artinya ia
meminjam barang, maka ia hanya berwenang mengambil manfaat dari
barang tersebut tanpa kewenangan untuk menyewakan, apalagi
memperjualbelikan. Pada saat yang dijanjikan, barang pinjaman
tersebut harus dikembalikan seperti keadaan semula. Dengan kata lain,
peminjam wajib memelihara barang yang dipinjam itu sebaik-baiknya.
7. Dalam kehidupan bisnis-ekonomi, kadangkala orang atau organisasi
bersaing satu sama lain. Berlomba-lomba dalam hal kebaikan
dibenarkan bahkan dianjurkan oleh agama. Perwujudan persaingan
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pedoman hidup Islam warga Muhammadiyah akan terlaksana dan
dapat mencapaai keberhasilan jika benar-benar menjadi tekad dan
kesungguhan sepenuh hati segenap warga dan pimpinan Muhammadiyah
dengan menggunakan seluruh ikhtiar yang optimal yng didukun oleh
berbagai faktor yang positif menuju tujuannya. Pedoman Hidup Islami
Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan norma Islami yang
bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah untuk menjadi pola bagi tingkah
laku warga Muhammadiyah. Dimana pedoman hidup islam bisa diamalkan
dalam kehidupan mengelolah amal usaha dan kehidupan dalam bisnis.
11
DAFTAR PUSTAKA
12