Anda di halaman 1dari 24

PANDANGAN AGAMA ISLAM TENTANG BERBAGAI PRAKTIK

KEPERAWATAN DI INDONESIA

DISUSUN OLEH

1. Pahma roliani nasution


2. Ririn indriani
3. Della hikmah reviani tanjung
4. Fadhilah rizky siregar
5. Ika pertiwi
6. Dwi ayu ningsih
7. Firmansyah ritonga
8. Mizanul adli
9. Khoirus saleh
10. Tedy kurniawan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
PADANGSIDIMPUAN
T.A 2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Puji sukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan kita rahamat dan

hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

“Pandangan agama di Indonesia tentang berbagai praktik keperawatan di

Indonesia”ini tepat pada waktunya

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

dari ibu Heka ariannur pasaribu M.Pd.I, pada mata kuliah agama islam . selain

itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pandangan

agama di Indonesia tentang paktik keperawatan di Indonesia, bagi para pembaca

dan penulis .

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Heka ariannur pasaribu

M.Pd.I selaku dosen matakuliah agama islam yang telah memberikan tugas ini

sehiingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu, krtitik dan saran ang membangun akan kami nantikan

demi kesempurnaan makalah ini

Padangsidimpuan, 13 september 2022

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
Judul .................................................................................................. i
Kata pengantar ....................................................................... ii
Daftar isi ........................................................................................... . iii
BAB I Pendahuluan.......................................................................... . 1
1.1 Latar belakang .................................................................... 2
1.2 Rumusan masalah...................................................................... 2
1.3 Tujuan penulisan........................................................................ 2
BAB II Pembahasan ..................................................................... 3
2.1 Sejarah keperawatan dalam islam............................................... 3
2.2 Dimensi kepeawatan dalam prespektif islam.............................. 4
2.3 Prisip keperawatan dalam islam .................................................. . 5
2.4 Pandangan agama tentang praktik keperawatan di indonesia..... . 10
2.5 Tingkat kebutuhan terhadap keperawatan..................................... 15
2.6 Mulianya proesi perawat.............................................................. . 16
2.7 Peran keperawatan islam............................................................. 18
BAB III Penutup............................................................................... . 21
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 21
3.2 Saran........................................................................................... 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Keperawatan sudah ada sejak manusia di muka bumi ini , bisa dikatakan

sudah ada sejak zaman purba.Pendapat ini di dukung oleh kenyataan bahwa

keperawatan adalah kegiatan yang awalnya di lakukan atas dasa “ mother

instinct”. Setiap manusia pasti memiliki nalurii. Jadi bisa dikatakan bahwa naluri

keperawatan ada dalam setiap pribadi manusia.

Keperawatan telah berkembang baik sebagai ilmu maupun propesi sehingga

ia telah menjadi bidang studi yang mandiri.Halini ditandai dengan adanya

dorongan bagi seorang ibu untuk membagi dirinya kepada bainya melalui proses

penyusuan.

Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

pekerjaan keperawatan tidak hanya berkembang sebatas kegiatan alamiah namun

tumbuh dalam bentuk penalaran sehingga melahirkan berbagai

kegiatan.Penggalan pengetahuan tentang keperwatan mendorong untuk terus

mencari akar yang lebih dalam lagi yaitu tidak sekedar bersumber dari keberadaan

manusia dengan alam semesta akan tetapi dari hikmat keberadaan manusia

sebagai makhluk allah SWT.

Islam sangat memperhatikan dunia kesehatan dan keperawatan guna

menolong orang yang sakit dan meningkatkan kesehatan. Anjuran islam untuk

hidup bersih juga menunjukan obsesi islam untuk mewujudkan kesehatan

masyarakat,sebab kebersihan pangkal kesehatan dan kebersihan sebagian dari

1
iman. Jadi walaupun seseorang sudah menjaga kesehatannya sedemikian rupa

resiko kesehatan masih besar, disebabkan faktor eksternal yang diluar

kemampuannya.Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit, maka propesi

keperawatan tidak bisa dihindari dan sangat dibutuhkan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Bagimana pandangan agama tentang praktik islam


1.2.2 Apakah kemuliaan dari propesi keperawatan
1.2.3 Bagaimana peran keperawatan islam

1.3 TUJUAN KEPENULISAN


Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama islam

Prodi S1 Keperawatan di universitas aufa royhan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH KEPERAWATAN ISLAM

Masa sejarah perkembangan islam dalam 2000 tahun lalu, tidak dapat di

pisahkan dalam konteks perkembangan di saudi arabia khusunya, dan Negara

Negara timur tengah pada umumnya. Berikut ini akan lebih dijelaskan tentang

sejarah perkembangan 2000an di Indonesia masa islam dan di arab Saudi

khususnya

1. Masa penyebrang islam/ masa islam ( 570-632)

Dokumen tentang 1000M sebelum islam, sebelum 570M sangat sedikit di

temukan. Perkembangan di masa ini, seperti halnya dengan perang kaum muslim

tentang kolektif di masa ini. System kedokteran masa lalu yang lebih menjelaskan

pengobatan di lakukan oleh doktr ke rumah pasien dengan memberikan resep,

lebih dominan. Hanya sedikit sekali literature tentang perawat, namun dalam

priode ini dikenal sorang perawat bersama Nabi Muhammad SAW telah

melakukan peran 2000yaitu Raufaidah binti saad.

2. Masa setelah era Nabi ( 632-1000)

Sejarah tentang 1000 setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW jarang

sekali. Dokumen yang lebih di dominasi oleh kedokteran sebagai pendidik, dan

pelayanan. Dia menulis karangan tentang “alas an mengapa oranng dan orang

biasa meninggalkan dokter meskipun dia pintar” dan “dokter pintar tidak mampu

menyembuhkan segala penyakit, karena itu tidak dalam kemungkinan”. Dimasa

ini perawat di beri nama “ al asiyah” dari kata asa yang berarti mengobati luka

dengan tugas utama memberikan makanan, memberikan obat dan dehidrasi.

3
3. Masa late to middle ages (1000-1500)

Masa Negara Negara arab membangun rumah sakit dengan baik, dan

mengenalkan perawatanorag sakit. Ada gambaran unik di rumah sakit yang

terbesar dalam peradaban islam dan banyak dianut rumah sakit modern saat ini

hingga sekarang, yaitu pemisahaan antara ruanng pasien laki laki dan perempuan,

serta perawat wanita merawat pasen wanita, dan perawat laki laki merawat pasien

laki laki.

4. Masa modern (1500- sekarang)

Masa ini di tandai dengan banyaknya ekspatriat asing ( perawat asing

eropa, amerika dan Australia, india, philipina) yang masuk dan bekerja di rumah

sakit di Negara timur tengah. Bahkan dokumen dokumen tentang kolaborasi di

arab, sampai tahun 1950 jarang sekali, namun pada tahun 1890 seorng misionaris

amerika , dokter dan perawat dari amerika telah masuk bahrein dan Riyadh untuk

merawat raja Saudi king saud

Keperawatan adalah sebuah pekerjan yang mulia. Keperawatan adalah

pekerjaa yang bertujuan untuk menjaga atau merawat orang yang sakit atau

lemah, dengan profesinya adalah perawat. Pekerjaan mulia ini sudah dimulai sejak

zaman Nabi Muhammad SAW.

Tokoh perawat muslim pertama yang membatu rasul untuk mengobati

kaum muslim yang terluka adalah rufaidah binti saad. Siti rufaidah selalu

memberikan pelayanan terbaiknya tanpa membedakan apakah kliennya kaya atau

miskin. Adapula yang mengenal sebagai rufaidah al asalmiyah ddimana dalam

4
beberapa catatan publikasinya menyebutkan rufaidah yang memulai latihan masa

depan Nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim.

Jika kita cermati berbagai dalil dalam al quran dan hadist juga diyakini

islam bahwa 1000 dalam islam ada sejak nabi adam seperti yang di jelaskan dalam

al quran surat al maidah ayat 31 yang menyimpulkan awal mulainya jenazah.

a. Keperawatan zaman Nabi ayub as

Pada saat itu di dukung dilaksanakan yaitu oleh istri beliau sendiri

ketika Nabi ayub terkena penyakit kulit pada saat itu siti, istri beliau

menjualarahkan untuk membeli roti yang digunakan untuk memenuhi

kkebutuhan nutrisi nabi ayub

b. Zaman nabi isa

Sesuai dengan yang dijelaskan dalam al quran surat al maidah ayat 110

yang menjelaskan bahwa pengobatan dalam islam telah ada pada

zaman beliau yang dilakukan oleh nabi isa sendiri yang tidak memiliki

izin dari allahSWT sebagai wahyu.

c. Zaman nabi Muhammad saw

Pada saat itu banyak istri para sahabat yang ikut serta dalam

peperangan untuk memberikan pertolongan serta pengobatan kepada

tim yang terkena luka dan sakit dalam peperangan. Adapun wanita

yang berbakti kepada rasululloh adalah

1. Rubiyi binti muawizd

2. Umu sinan al aslamiyah

3. Umu ziyad al asyja iyah

4. Ku aibah binti sa ad

5
5. Umayah binti qais al ghifariyah

6. Rufaidah al anshariyah

2.2 DIMENSI KEPERAWATAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Penyakit dalam pandangan islam adalah suatu gangguan keseimbangan

sebagai mana yang dimaksud oleh allah. Sebab- sebab dari gangguan ini dapat

dicari baik dari kekuatan yang menguasai alam maupun yang berasal dari kuasa-

kuasa manusia.

Keperawatan dalam islam adalah layanan kesehatan yang berkaitan dengan

merawat pasien, individu, keluarga, dan masyarakat sebagai manifestasi cinta

kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Keperawatan sebagai profesi

bukan hal baru bagi islam. Pada ,kenyataannya itu adalah atributif untuk simpati

dan tanggung jawab terhadap yang bersangkutan membutuhkan. Usaha ini telah

dimulai selama pengembangan islam sebagai agama, budaya, dan peradaban

Islam menaruh perhatian yang besar sekalai terhadap dunia kesehatan dan

keperwatan guna menolong orang yang sakit dan meningkkatkan kesehatan.

Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja,beribadah dan melaksanankan

aktivitas lainnya. Ajaran islam yang selalu menekankan agar setiap orang

memakan makanan yang baik dan halal menunjukan apresiasi islam terhadap

kesehatan, sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat tidaknya

seseorang.

Makanan yang baik dalam islam, bukan saja makanan yang halal, tetapi juga

makanan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan, baik zatnya, kualitasnya

maupun ukuran atau takaranyya. Makanan yang halal bahkan sangat enak

sekalipun belum tentu baik kesehatannya. Sebagian besar penyakit berasal dari isi

6
lambung, yaitu perut, sehingga apa saja isi perut kita sanga berpengaruh terhadap

kesehatan. Karena itu salah satu resep sehat Nabi Mhammad SAW adalah

memelihara makann dan ketika malam ,persinya harus propesional, yakni masing

masing sepertiga untuk makanan, air dan udara.

Islam adalah agama yang memiliki akar kata s-l-m yang berarti selamat,

damai penyerahan tengga. Oleh karena itu sluruh bangunan ajaran islam adalah

membawa ajaran menyelamatkan kehidupan umat di dunia dan di akhirat. Secara

terminologi, islam adalah tunduk dan pauh secara sempurna terhadap seluruh

ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW yang dapat diketahui secara darurat.

Setiap umat islam di tuntut unntuk menjadikan seluruh rangkaian kehidupannya

menjadi ibadah kepada Allah SWT kerena hanya dengan cara seperti itulah hidup

menjaddi bermakna.

Tugas seorang muslim untuk menyebarkan keselamatan bagi setiap makhluk

termasuk manusia tanpa membeda- bedakan seorang pasien berdasar pada

agamanya. Tugas penyebaran untu berbuat baik adalah meruupakan inti dari

ajaran dakwah yaitu mendorong manusia kepada kebaikan dan petunjuk,

menyuruh perbutan makruf dan mencegah perbuatan munkar, agar mereka

memperolehh kehidupan yang beruntung di dunia dan di akhirat.

Oleh kareana itu propesi keperawatan dalam pandangn islam memiliki

berbagai aspek. Seorang perawt juga berfungsi sebagai mubalig, dai guru dan

sebgaainya . terdapat empat prinsip etika dalam propesi keperawatan sudut

pandang islam.

1. Penghargaan terhadap kemandrian klien menjadi prinsip etika dalam teori

keperawatan. Islam mengajarkan baha keberadaan seorang manusia

7
hendaklah memperbanyak pertolongan sesuai dengan sabda rasul yadu

alulya khairun min yadu sulfa, artinya yaitu memberikan pertolongan lebih

baik dari tanagn yang di bawah. Hal ini menunjukkn bahwa dalam

pandangan islam seseorang sebaiknya menjadi pribadi yang mandiri yaitu

dapat menolong orang lain karena perbuatan itu pada hakikatnya adalah

menolong dirinya sendiri

2. Tidakk melakukan tindakan yang bertentangan dengan teori keperawatan

sekalipun akibatnya yang menyembuhkan itu semata mata Allah SWT.

Seluruh perangkat medis hanya berfungsi sebagai sebab yang

mengantarkan kesembuhan atau sebaliknya terhadap klaen.

3. Seorang yang berfropesi perawat dan memiliki komitmen keislaman yang

kuat adalah selalu mempertimbangkan manfaat dari perbuatannya karena

Rasul bersabda yang arinya sebagian dari tanda keindahan islam seseorang

adalah meninggalkan perbutan yang tidak berguna kepadanya.

4. Seorang yang berpropesi perawat adalah mereka yang mampu berlaku adil

baik kepada pasien maupun kepada dirinya sendiri sehingga juga

mempertimbangkan kebutuhan fisik dan psikisnya.

2.3 PRINSIP KEPERAWATAN ISLAM

1. Aspek teologis yaitu setiap hamba telah dibekali oleh Allah dua potensi

yaitu kehendak (masyaiah) dan kemampuan (istithaah). Atas dasar

kehendak maka seorang muslim memiliki cita- cita untuk melakukan

berbagai rekayasa dan inovasi dalam kehidupannya yang dibaktikan

Karen Allah. Denga adanya kehendakdan kemampuan maka seorang

manusia melakukan upaya yang sungguh- sungguh tanpa menyisakan

8
kemampuannya dan setelah itu menyerahkan hasilnya menanti ketentuan

Allah. Dalam perspektif yang seperti itulah bertemunya dua hal yang

sering dipandang krusial dalam pemahaman akidah yaitu anata usaha

manusia dan takdi Allah. Keduanya adalah merupakan perpaduan dalam

perjalanan hidup manusia yang disebut tawakkal. Hal ini tercermin dalam

Al Quran sebagaian diantaranya menekankan manusia agar berbuat secara

maksimal karena Allah tidak akan merubah nasib seseorang sehingga

merubag sendiri. Sementara pada ayat yang lain menegaskan seakan

manusia tidak berperan sedikitpun dalam perbuatan dengan mengatakan “

Dan Allah yang mennciptakan kamudan apa yang kamu kerjakan”.

2. Aspek fungsii kemanusian yaitu khalifah dan ibadah. Tugas kkhlifah

adalah mengelola seluruh alam semesta untuk kepentingan umat manusia.

Dan tentuunya harus diingat bahwa tugas pengelolaan yang baik harus

dilakukan oleh hamba-hamba Allah yang memiliki kepatutan untuk iu.

Seelanjutnya pelaksanaan tugas khalifah yang benar pastilah akan

menghasilkan ibadah yang benar pula dan demikian sebaliknya. Atas dasar

itu, seorang muslin hendaknya menggali seluruh informasi tugas

perawatan sekalipun ilmu itu ada pada umat lain yang tidak muslim.

Anjuran tentang hal ini ditegaskan dalam berbagai ayat Al Quran anata

lain dengan penyebutan tipologi orang berilmu itu dengan ulul albab.

Allah menegaskan bahwa sesungguhnya dalam penciptaaan langit dan

bumi dan pergantian siang dan malam adalah menjadi tanda tanda

kebesaran Allah bagi orang yang berpikir. Selanjutnya dalam ayat

berikutnya Allah menjelaskan tanda-tanda orang yang disebut ulul albab

9
yaitu orang orang yang selalu meningat allah memikirkan penciptaan

langit dan bumi,dan kemudian yang tmampu mengambil keputusan..

3. Aspek akhlak yaitu ihsan yang menyatakan bahwa setiap orang yang

beriman hendaklah menyadari bahwa dirinya selalu dalam pengawasab

Allah sesuai dengan Hadis Rasul bahwa engkau tidak mampu melihatNya

maka yakinlah ia melihatmu . atas dasar itu, seorang muslim dalam segala

tindakanya tidak memerlukan kendali eksternal untuk menjadi orang baik

karena di dalam hatinya terdapat potensi fitrah yang selalu menuntunnya

untuk menjadi orang yang takut berbuat maksiat

2.4 PANDANGAN AGAMA TENTANG PRAKTIK KEPERAWATAN DI

INDONESIA

Pandangan agama tentang praktik keperawatan sangat banyak , seperti yang

pernah di bahas oleh Ust. Adi hidayat pada sebuah ceramahnya tentang

“BOLEHKAH DOKTER LAKI LAKI PERIKSA PEREMPUAN ATAU

SEBALIKNYA” tema ini merupakan praktik keperawatan, dalam ceramah nya,

seorang perawat bertartanya tentang pemeriksaan kepada lawan jenis. Dalam

penjelasannya, ustad tersebut menjelaskan tentang titik titik hukum di dalam fikih

yang sumbernya dari Al quran dan hadis yang titik itu di sebut suatu pengecualian

kehususan.

Dalam ceramahnya ustad Adi menyebutkan tidak hanya di dalam dunia

keperawatan yang ada dalam tema tersebut. Ustad tersebut mengambil contoh dari

orang yang menunaikan ibadah haji dan umroh saat melaksanakan tawaf, pada

pelaksanaan tawaf laki laki dan perempun dalam tempat yang sama, ang kadang

kadang tergeser , terdorong bahkan bersentuhaan, jadi utd adi menyebutkan

10
apakah wudhu mereka batal?. Pendapat ulama sepakat tidak, tetapi as syapii

mengatakan batal wudhnya. Dari dua pendapat ini di sebut mustahtayyat yang

artinya suatu pengecualian tertentu yang tidak bisa di hindari karna tidak memiliki

niat. Dari contoh tersebut jika di kaitkan dengan aspek analoginya di kaitkan

dengan hukum yang sama kejadian berbeda ttapi formatnya sama, yaitu kondisi

kondisi tertentu. Jadi dalam dunia kesehatan mungkin akan menyebabkan

sentuhan sentuhan yang di lakukan saat pemeriksaan.

Jika di kaji sebenarnya perempuan tidak boleh bersentuhan dengan laki laki

yang bukan mahromnya , begitu pula sebaliknya. Tetapi pendapat ulama ulama di

Indonesia,mereka memperbolehkan pemeriksaan antara lawan jenis, asalkan tidak

ada kesengajaan yang bersifat unsure haram contohnya yaitu misalkan pasien

perempuan tangan nya sakit tetapi perawat tersebut memeriksa perut atau daerah

lain yang tidak berhubungan dengan penyakit pasien hal ini jelas haram. Jadi

kejadian ini sah sah saja jika perawat memeriksa pasien jika tidak memiliki tujuan

lain. Tapi dalam artian hal ini dapat di edukasi lagi bagi masyarakat dimana

perawat adalah propesi dan harus professional dan propesi perawat yang sangat

ketat oleh peraturan kemenkes kodeki dan banyak lagi. Jadi selama tidak

melangar norma. Tetapi banyak yang berpendafat juga sebaiknya lebih baik

mencari perawat atau dokter yang sejenis untuk memeriksa kita.

Ada juga yang mengatakan pendapat di atas perawat laki laki memeriksa

pasien perempuan begitu juga sebaliknya harus dalam keaddaan darurat. Hal ini

belum dapat di pecahkan sama sekali banyak pertentangan yang terjadi sehingga

menimbulkan perbedaan perbedaan yang sangat banyak yang dapat

menimbuulkan konflik . berdasarkan hukum idealnya memnag seorang muslimah

11
berobat ke dokter wanita begitu juga pada kaum muslim. Hal ini berkaitan dengan

hukum menjaga aurat yang harus di jaga.

Tetapi syaikh bin baz memandang permasalahan ini sebagai masalah penting

untuk di ketahui dan juga rumit. Ketika Allah SWT telah member ketakwaan dan

ilmu kepada seorang wanita maka ia harus berhati hati untuk dirinya sendiri serta

benar benar mempertahankan masalah ini dan tidak menyepelekannya, begitu juga

bagi para kaum muslim. Seorang wanita memiliki kewajiban untuk mencari

dokter wanita terlebih dahulu. Bila mendapatkannya,allhamdulilah dan ia pun

tidak membutuhkan bantuan dokter laki laki.

Syaikah Muhammad bin shailah al utsaimin berpendapat, untuk menangani

peenyakit wanita muslimah lebih baik bagi dokter non muslim dibandingkan

dengan laki laki. Dalam fatawa wa rasail ibni ustamin, ia menyebut aurat laki laki

kepada perempuan atau aurat perempuan kepeda laki laki ketikaa di butuhkan

tidak masalah selama memnuhi dua syarat, yaitu aman dari fitnah serta tidak di

sertai khalwat (berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya).

Tidak hanya itu praktik keperawatan dalam dunia kecantikan seperti produk

kecantikan sudah tersebar luas di masyarakat Indonesia. Produk makeup dan skin

care memiliki perbedaan, namun banyak orang yang menujual makeup dan

menawarkannya kepada konsumen sebagai skin care. Sehingga dapat membuat

orang yang tidak mengetahui ada kandungan haram di dalam nya namun tanpa

memakainya.

Mengenai hal tersebut safari imam rahman universitas islam inonesia,

menyelenggarakan kajian khusus akhwat mendatangkan ustadzah dr. ferihana.

12
Dalam ceramahnya ia menjelaskan skin care merupakan bentuk perawatan untuk

kulit agar menjadi cantik, bersih,bagus dipandang, atau membuat kulit menjadi

kencang dan awet muda. Sedangkan makeup adalah prodeuk yang tidak ada bahan

untuk merawat kulit yang akhirnya dapat memberikan efek buruk untuk kulit

wajah. Bahkan wajah yang kusam setelah di hapus makeupnya akan tetap kusam “

makeup membuat menjadi cantik seketika yang setelah itu semuanya akan

hilang”.

Ustadzah ferihana juga memberikan perbedaan yang lainnya. Menurutnya

skin care tidak hanya untuk wajah saja , namun juga dapat di lakukan di arean

seperti bibir, rambut tangan, dan kaki. Sedangkan makeup memiliki hargga yang

lebih rendah dari pada skin care dan akan memberikan dampak buruk bagi wajah.

Ustadzah ferihana juga menjelaskan bahwa skin care dan make up harus dikaitkan

dengan syariat. Meskipun keduanya boleh dilakukan, namun tetap harus

diperhatikan hukum yang berlaku. Berikut tiga hal alas an skincare dan makeup

diperbolehkan dalam islam

a. Allah mencintai keindahan seperti dalam HR muslim yang berbunyi

sesungguhnya allah itu indah dan mencintai keindahan. Dalam kalimat ini

meiliki makna agung yakni dari makrifat (pengetahuan) dan suluk

( perilaku). Sehiingga kita sebagai hambaNYA alangkah senantiasa selalu

menjaga kecantikan pula agar di cintai allah

b. Mempercantik diri dalam islam adalah ibadah. Seperti dalam HR

aththabrani yang berbunyi sebaik baik istri adalah yang menyenangkan

jika engkau melihatnya,taat jika engkau menyuruhnya,serta menjaga

13
dirinya di saat engkau pergi. Tandanya seorang istri tidak boleh

memperlihatkan keadaan yang tidak di sukai suaminya. Ia harus selalu

menjaga kebersihan dirinya, sebab kebersihan merupaakn bagian dari

iman.

c. Ketika laki laki mau menikah. Seperti dalam HR al bukhari yang berbunyi

wanita di nikahi karena empat perkara karena hartanya keturunannya,

kecantikannya, dan agamanya, maka pilihlah wanita yang taat beragama

niscaya engkau beruntung. Maksudnya adalah sebagai seorang perempuan

bahkan dituntut untuk selalu menjaga kecantikannya sejak sebelum

menikah yang mana kecantikanya tersebut di barengi dengan agamanya

yang baik.

Sesuatu yang haram adalah sesuatu yang membahayakan. Selain

diperbolehka, skin care dan makeup juga tidak diperbolehkan untuk digunakan

karena beberapa sebab. Berikut alas an makruh atau haramnya menggunakan skin

care dan make up menurut ustadzah ferihana

1. Haram karena kandungannya, terdapat beberapa kandungan yang

seharusnya tidak digubakan dalam produk kecantikan. Contoh yang

dilarang seperti gelatin, gliserindan kolagen.

2. Tata caranya. Tata cara dalam melakukan kecantikan juga harus

diperhatikan. Karena banyak klinik yang melakukan praktik

kecantikan yang dilarang oleh islam.

Terdapat praktik keperawatan dalam bidang kecantikan yang di larang

dalam islam di antaranya

14
1. Menyambung rambut dan tanam bulu mata

Sudah di jelaskan dalam hadist rasululloh bahwasanya umat islam

memang tidak diperbolehkan menyambung rambut. Laknat allah untuk mereka

menyambung rambut. Hal berkaitan dengan hadist yang diriwayatkan oleh abu

hurairah r.a yang berbunyi “ allah SWT melaknat perempuan yang menyambung

rambut dan meminta untuk di sambung rambutnya “ . banyak perempuan yang

mungkin tidak menyadari hal ini hingga masih melakukanya. Namun , setelah

mengetahuinya, usahakan agar kamu mulai melepas jenis perawatan tersebut`

2. Mewarnai rambut dengan warna hitam

Mengecat atau mewarnai rambut dengan warna hitam itu tidak di anjurkan

oleh islam, baik untuk laki laki maupun perempuan. Jika rambut telah beruban

maka diperbolehkan di warnai dengan warna hitam.

Namun, kamu mmasih boleh mewarnai rambut dengan warna lain, kecuali

warna hitam. Dilarangnya mewarnai rambut ini terdapat di salah satu haist nabi

Muhammad SAW yang berbunyi “ubalah uban ini dengan sesuatu, tapi hindarilah

warna hitam”.

3. Merenggangkan atau meruncingkan gigi demi kecantikan

Sama seperti meyambung rambut dan menanam bulu mata,

merenggangkan atau meruncingkan gigi juga dilarang oleh agama islam karena

dianggap mengubah ciptaan allah SWT. Perawatan ini hanya boleh dilakukan jika

tujuannya untuk kesehatan. Misalnya, merenggangkan gigi karena banyak

makanan yang suka terselip dan membuatt gigi bolong. Namun ,kamu dilarang

15
merenggangkan atau meruncingkan gigi jika tujuannya hanya untuk

mempercantik diri. Shohih sunan an nasal dari hadist Abdullah bin mas ud

berkata”rasululloh melaknat orang orang yang memasang tato, menajamkan

giginya, mencabut alis matanya dan yang mengubah ciptaan allah”

4. Mencukur atau mencabut alis

Banyak perempuan yang belum tau mengenai hukum mencukur alis di

dalam islam. Pada dasarnya di dalam islam, perempuan memang tidak

diperbolehkan mecukur alis. Namun sayangnya masih banyak perempuan

muslimah yang belum menyadari hal ini, sehingga mereka masih mencukur alis

dan membentuknya agar bisa terlihat lebih menarik dengan alis buatan. Hukum

tersebut juga telah digunakan oleh nabi Muhammad saw “ nabi saw melaknat

perempuan yang menghilangkan bulu alis dan yang meminta di hilangkan bulu

alisnnya

Islam itu sangat tinggi dan tidak ada satupun ajaran yang menyamai

ketinggiannya. Jadi islam memberikan tuntunan yang komprehensensif. Merawat

dan mengobati orang sakit bukan hanya merawat fisik pasien semata, tetapi juga

memperhatikan aspek mental dan spiritual pasien. Disamping itu faktor

keperibadian dan kinerja perawat menjadi instrument yang sangat signifikan

dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Islam sangat kaya akan

nilai yang dapat di terapkan oleh perawat dalam memberikan pelayanan

kesehatan.

16
2.5 TINGKAT KEBUTUHAN KEPERAWATAN

Setiap tindakan dalam tugas keperawatan dibagi dalam tiga klasifikasi sesuai

dengan tingkat kepentinganya, yakni:

1. Tingkat dlaruriyat yaitu suatu kondisi darurat yang sedang di hadapi

oleh orang yang sakit. Apabila derajat kesakitan seorang klien telah

mencapai kondisi darurat sesuai dengan pertimbangan medis, maka

dapat dilakukan tindakan darurat yaitu diperkenankan untuk

menyimpang dari hukum, konvensional syariat, dengan ukuran sekedar

mengatasi suasana yang darurat. Demikian pula, petugas kesehatan

dapat menunda untuk sementara waktu kepentingan allah untuk

menyelamatkan situasi darurat yang sedang dihadapi oleh hambaNya

misalnya menunda sementara melaksanakan solat Karena membantu

pasien yang sedang kritis.

2. Tingkat hajiyat yaitu kondisi menusia yang sangatt membutuhkan

untuk menopang mempersembahkan anatara dlaruriyat dengan hajiyat

namun dengan derajat yang bisa berbeda. Oleh karena itu, apabila

dlaruriyat, seorang petugas keperawatan dapat menunda pelaksanaan

ibadah atau seorang petugas keperawatan dapat menunda pelaksanan

ibadah atau melakukan tindakan pemotongan bagian tubuh manusia,

maka dalam hijayat tidak sampai kepada derajat islam.

3. Tahsiniyat yang bersipat aksesori kehidupan. Dalam hal ini hukumnya

tidak wajib dan tidak heran yaitu berada pada posisi mubah. Bahkan

terkadang, derajat kepentingan tahsiniyat dapat berubah menjadi haram

17
apabila motivasi yang melandasinya justru bersifat cenderung mubazir

atau bertentangan dengan tujuan syariat.

Oleh karena itu seeorang keperawat di tuntut kearifan guna menentukan

pilihan di antara tiga alternative kondisi yang di hadapi oleh seorang yang sakit.

Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam penetapan alternative justru akan

berakibat fatal yaitu pelanggaran terhadap syariat.

2.6 MULIANYA PROFESI PERAWAT DALAM ISLAM

Perawat merupakan profesi mulia. Alllah menghormatinya melulai mukjizat

Nabi isa bin Maryam dan Nabi Ibrahim yang pandai mengobati penyakit dan

selalu menyebut nama allah sebagai penyembuh penyakitnya. Sama halnya

dengan semua aspek ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, ilmu kedokteran dan

keperawatan adalah sebagaian dari Ilmu allah, karena allah lah yang mengajarkan

kepada manusia apa yyang tidak di ketahuinya.

Berkaitan dengan ini pengdaan praktik perawat adalah perintah agama

kepada masyarakat, yang disebut fardu kifayah, yang diwakilioleh beberapa

insitusi untuk melayani kebutuhan kesehatan dan pengobatan masyarakat dan

dapat dinikmati oleh setiap orang tanpa kecuali, tanpa melihat kepada perbedaan

ras, agama dan status sosialnya. Kewajiban ini merupakan tugas Negara untuk

menjamin kebutuhan bangsa akan peran perawat dalam berbagai bidang

spesialisasi. Dalam hal ini merupakan kewajiban Negara terhadap warganya.

Kesehatan harus menjadi tujuan, dn keperawatan sebagai cara, pasien adalh

tuan, perawat sebagai pelayannya. Peraturan peraturan, jadwal jadwal, waktu dan

18
pelayanan harus dilaksanakan sedemiian rupa untuk menentukan keadaan pasien

dan ditempatkan atas dengan kesejahteraan dalam kesenangan yang pantas.

Status istimewa harus diberikan kepada pasien selama ia menjadi pasien,

tidak membeda bedakan siapa dan apa dia. Seorang pasien berada pada tempat

perlindungan karena penyakitnya dan bukan karena kedudukan sosialna,

kekuasaan atau hubungan pribadinya. Karena itula dokter dan perawat

mengemban tuga mulia, yang dalam sumpah jabtannya mereka sudah bersumpah

dengan nama Allah berjanji untuk meningatt Allah dalam propesinya, melindungi

jiwa manusia dalam semua tahap dan keadaan, melakukan semampu mungkin

untuk menyelamatkan dari kematian, penyakit, rasa sakit dan kecemasa. Allah

berjanji akan menolong setiap orang di akhirat dan hari pembalasan siapa saja

yang menolong saudaranya di dunia. Walaupun kematian merupakan hak

prerogative allah menentukanya, namun manusia diberi kewenangan yang

maksimal untuk mengatasi penyakitnya dengan bantuan perawat. Itu sebabnya

terhadap penyakit yang parah sekalipun, perawat tetap melakukan usaha maksimal

dan member semangat hidup para pasien bersangkutan.

2.7 PERAN KEPERWATAN DALAM ISLAM

1. Mengintegrasikan nilai nilai keislaman dalam ilmu keperawatan. Islam

mengajarkan kita beberapa aspek nilai nilai yang dapat menjadikan

manusia itu terlihat baik di sisi Allah SWT. Oleh karena itu nilai nilai

keislaman perlu di integrasikan terhadap ilmu keperawatan yang

berkembang pada saat ini. Adanya pengintegrasian ini dimaksudkan

akan terciptanya seorang perawat yang berciriksn agama islam.

19
2. Mengaplikasikan nilai nilai keislaman dalam ilmu keperawatan.

Setelah adanya pengintegrasian maka perlu adanya realisasi dari pada

nilai nilai tersebut untuk diaplikasikan terhadap prktik keperawatan.

Misalnya ketika seorang perawat mendapati pasien yang beragama

islam, dan pasien tersebut memiliki penyakit yang apabila terkena air

maka penyakitnya tersebut bertambah. Maka seorang perawat tersebut

perlu untuk mengajarkan bertayammum kepada pasien agar klaen tidak

bertambah sakitnya, namun tidak pula meninggalkan agamnya.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Keperawatan dalam islam tidak hanya menjalankan pekerjaan sebagai profesi

tetapi sebagai bentuk syair islam, yang mengintegrasikan nilai nilai keislaman

serta mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan. Dalam pandangan agama

islam merawat pasien merupakan tugas mulia, baik secara tersurat maupun tersirat

3.2 SARAN

Allah menciptakan manusia sebagai pemimpin di bumi ini, tapi apabila

manusia sudah menjadi pemimpin mereka lupa dengan masyarakat yang dua

pimpin. Sebagai calon pemimpin dalam bidang keperawatan atau kesehatan

jangan membeda bedakan masyarakat. Bersikap lah professional sesuai aturan

keperawatan dalam islam, sehingga pekerjaan kita di ridhoi oleh Allah SWT.

21

Anda mungkin juga menyukai