Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen adalah kegiatan yang dilakukan oleh

sekelompok elemen dalam suatu organisasi yang saling berhubungan untuk

menggunakan sumber daya manajemen untuk memecahkan masalah sehingga ada

penyedia informasi yang mendukung pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Sekolah atau SIM Sekolah sangat penting untuk diterapkan

karena dapat mempermudah kegiatan administrasi sekolah seperti ekstrakurikuler,

jurusan, pengelolaan data siswa, penerimaan siswa baru.

Hal semacam ini biasanya ditangani pada pihak Tata Usaha sekolah (TU),

Adapun Hasil Wawancara disekolah, yakni wawancara dengan narasumber bapak

Arman, S.S (Kepala Tata Usaha MAN 1 Bone), Mengatakan:

“Masalah yang secara umum di tangani itu masalah kepegawaian,

administrasi, kesiswaan, perlengkapan dan sebagainya.”

Bahwa masalah yang dialami oleh Pihak TU MAN 1 Bone secar umum

adalah masalah kepegaiwaian ,administrasi, kesiswaan, perlengkapam dn yang

lainnya.

Sistem Penerimaan siswa baru pada MAN 1 Bone Telah mengunakan

sistem Online dengan memamnfaatkan laman Web bahkan mereka telah

berinisiatif untuk membuat apk sendiri, Berikutnya setelah panitia PPDB telah

mengumpulkan dan merampung segala data maka barulah dapat dierahkn pada

pihak TU seperti yang di ucapkan oleh bapak Arman, S.S (Kepala Tata Usaha

MAN 1 Bone):
“Terdapat web khusus seperti dalam PPDB, pada tahun lalu kita

menggunakan web khusus dari kanwil tetapi ini banyak sekali

kendalanya seperti jaringan yang kadang eror dan lain2, jadi kami disini

berinisiatif membuat apk sendiri melalui website, Semua data PPDB

diatur oleh panitia PPDB ketika semuanya selesai, barulah selanjutnya

panitia tersebut melapor ke TU”

Untuk masalah penjaringan Tenaga Pengajar dan Pegawai, Mereka telah

memanfaatkan aplikasi WhatsApp sebagai media komunikasi antara Tenaga dan

Pegawai . Hal ini pula di ucapkan oleh bapak Arman, S.S (Kepala Tata Usaha

MAN 1 Bone):

“Itu semua memiliki grub khusus baik itu tenaga pendidiknya, secara

keseluruhan, dan juga para pegawai”

Hal Tersebut didukung oleh Hasil Wawancara kami dengan Bapak Marsal

Ashari, S.Pd., M.Pd(Tenaga Pengajar MAN 1 Bone) yang Mengatakan bahwa:

“Terdapat grub-grub khusus untuk sesama guru mata pelajaran ada

pula grub untuk siswa dan wali kelasnya”

Hal Tersebut bertujuan untuk Menjalin Komunikasi fleksebel antara

Masyarakat sekolah yang terdiri dari Siswa, Tenaga Pengajar, Tenaga Pegawai

dan yang lainnya guna melahirkan Harmonisasi disekolah.

B. Pembelajaran Online

Pembelajaran online adalah suatu jenis konsep belajar mengajar yang

dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik, terutama komputer. Istilah

lain daripada pembelajaran online sendiri disebut dengan pembejaran elektronik,

on line learning, e-Learning, internet-enabled learning, virtual learning atau web-

based learning.
Untuk Sistem yang digunakan pada MAN 1 Bone pada proses pembelajaran

online yakni memanfaatkan segala mecia yang tersedia di internet terkhususnya

yang umu di pakai. Sesuai yan gdikatakan oleh bapak Marsal Ashari,

SD.Pd.,M.Pd :

“Media pembelajaran yang digunakan selama pandemi covid yaitu

menyediakan modul Vidio pembelajaran, Kemudian vidio pembelajaran

tersebut di share melalui link dalam classroom.”

Kemudian kondisi sekarang yang dialami oleh guru pada MAN 1 Bone

pada masa New Normal, Meraka masih tetap mengunakan sistem pembelajaran

yang sebelumnya diterapkan pada pembelajaran online yang mana hal tersebut

bertujuan untuk meningkatkan Kapabilitas siswa dimasa mendatang sebab

perkembangan teknologi yang semakin pesat. Hal inidiungkapkan oleh bapak

Marsal Ashari, S.Pd., M.Pd :

“Saat kembali offline seperti sekarang itu kita hanya menggabungkan

antara media sebelumnya dengan keadaan yang sekarang, karna kita

juga harus mengikuti perkembangan zaman.”

Adapun Kendala Kendala yang di alamai pada proses pembelajaran online

yakni masalah dalam mengontrol peserta didik yang berefek sampai sekarang dan

hal tersebut dilami oleh para tenaga pegajar, hal ini di ungkapkan oleh Bapak

Marsal ashari, S.Pd., M.Pd:

“Yang menjadi kesulitan selama covid itu adalah kesulitan mengontrol

siswa secara keseluruhan dan efek dari pembelajaran online untuk yang

sekarang adalah masih ada yang malas2an ada juga yang tidak

(opsional).”
Untuk Bahan ajar atau RPP masih memerlukan TTD kepala sekolah secara

langsung saat pandemic. hal ini di ungkapkan oleh bapak Marsal ashari, S.Pd.,

M.Pd:

“Bahan ajar atau RPP selama covid tetap di ttd langsung oleh kepala

sekolah karna yang libur hanya siswa guru2 tetap harus ke sekolah jadi

semua di lakukan secara langsung”

C. Ceklok Online

Ceklok/Absenisasi adalah suatu metode yang dilakukan untuk mengukur

jumah kehadiran dalam suatu lembaga. Di MAN 1 Bone Ceklok atau Absenisasi

selama Pandemi dilakukan Sesuai dengan Surat edaran yang beredarar di

lingkungan sekolah. Hal ini Dikatakan oleh Bapak Arman, S.S (Kepala Tata

Usaha MAN 1 Bone):

“Masalah pengabsenan kita hanya mengikuti edaran dari atas, apabila

diperintahkan online kita melakukan pengabsenan secara online tetapi

ketika ada edaran berikutnya di perintahkan langsung/offline kita

lansung lagi bgitupun dengan peserta didiknya.”

Saat Pandemi Kebanyakan Ceklok/Absenisasi dilakukan dengan cara

Onlie dan Offline hal ini Di jelaskan langsung oleh salah satu tenaga pengajar

yakni bapak Marsal Ashari, S.Pd., M.Pd :

“Pengabsenan guru selama online mnggunakan googleform dan juga

ceklok langsung ke sekolah”

Kemudian pada pendemi untuk Proses absenisasi Siswa juga mengunakan

Google form namun kendala utamanya sering kali terdapat siswa yang

mendapatkan kondisi jaringan telpon yang rendah serta tak memiliki kouta

internet, Maka guru memberikan keringanan untuk melakukan Absenisasi melalui

WhatsApp. Hal ini dijelaskan pula oleh bapak Marsal Ashari, S.Pd., M.Pd :
“Pengabsenan guru selama online mnggunakan googleform dan juga

ceklok langsung ke sekolah, Begitupun juga dengan peserta didik

mnggunakan form, tapi bagi yang terkendala jaringan itu biasa

mnggunakan aplikasi WA.”

Pada masa sekarang Kondisi belajar masih pada 50 banding 50 yakni

masing mengunakan sistem online dan juga offline begitu pun pada proses

Absenisasi siswa jugamasih online dan offline dengan perbandingan 50%/50%,

Hal in dijelaskan langsung oleh bapak Arman, S.S (Kepala TU MAN 1 Bone):

“Masalah pengabsenan kita hanya mengikuti edaran dari atas, apabila

diperintahkan online kita melakukan pengabsenan secara online tetapi

ketika ada edaran berikutnya di perintahkan langsung/offline kita

lansung lagi bgitupun dengan peserta didiknya. Tapi kalau untuk

sekarang dilakukan secara langsung namun untuk peserta didik ada

beberapa yang online karna masih 50%/50%.”

D. Rapor Digital

Proses Pengisai nilai mengunakan sistem online dengan memanfaatkan

aplikasi yang di sediakan oleh Ditjen Pendidikna Islam Kementrian Agama yakni

RDM, Rapor Digital Madrasah adalah aplikasi pengolahan dan pelaporan hasil

belajar siswa yang dikembangkan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.

Hal Ini telah diterapkan di MAN 1 Bone, Hal Ini diungkapkan oleh bapak Marsal

Ashari, S.Pd., M.Pd :

“Proses pengimputan nilai menggunakan raport online, dan terdapat

apikasi yang memiliki server khusus atau RDM.”

Anda mungkin juga menyukai