Hadist Tentang Sebaik-Baiknya Manusia
Hadist Tentang Sebaik-Baiknya Manusia
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Hadist
Oleh :
Kelompok 12
MAGFHIRAH FAZHA
862072022021
ST. NORLIANA
862072022023
FITRIANI
862072022024
FAKULTAS TARBIYAH
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam atas
segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan
Manusia Adalah Yang Paling Baik Akhlaknya” disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah “Hadist Tarbawy”. Meski telah kami susun secara
maksimal, akan tetapi kami sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa
makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat mengambil pelajaran sehingga hasil penulisan kami
selanjutnya dapat lebih baik lagi. Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami
berharap supaya makalah yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
Akhlaknya ............................................................................................. 8
A. Kesimpulan ...................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................. 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
positif. Menurut Islam manusia berasal dari satu asal yaitu dari Adam dan Hawa.
Manusia merupakan makhluk Allah yang paling mulia, yang diciptakan Allah swt
dalam sebaik-baik bentuk. Di samping itu manusia dibekali dengan ilmu dan akal
serta kemauan, dengan demikian dia punya kapasitas sebagai khalifah Allah di
muka bumi. Oleh karena itu semua ciptaan Allah di langit dan bumi adalah untuk
manusia.
menciptakan manusia setelah Adam dari saripati tanah, lalu berubah menjadi air
mani yang di simpan di rahim, lalu air mani berubah menjadi segumpal daging,
terus menjadi tulang-belulang, lalu tulang belulang itu dibungkus dengan daging,
dilaksanakan oleh setiap manusia, jika ia berusaha sepenuh hati, diusahakan lahir
dan batin, maka ia pun akan mencapai akhlak yang baik dan mencapai kemuliaan
yang tinggi derajatnya sampai pada setingkat malaikat yang bisa terhindar dari
noda dan dosa. Namun sebaliknya, manusia yang tidak mempunyai tekad yang
nafsunya serta tidak menghindari diri dari yang haram maka manusia itu pun bisa
lebih rendah derajatnya dari pada binatang. Oleh karena itu, seharusnya sifat dan
prilaku yang semacam itu harus dijauhkan dan selalu berusaha menjalankan
1
Muhammad Thaib Muhammad, “KUALITAS MANUSIA DALAM PANDANGAN
AL-QUR’AN”, Al-Mu‘ashirah, Vol. 13, No. 1, Januari 2016, h. 2.
1
2
B. Rumusan Masalah
akhlaknya?
C. TujuanPenulisan
penulisan diantaranya:
2
Muhammad Jauhar Kholish, “Etika dan Moral dalam Pandangan Hadis Nabi Saw”,
Jurnal Riset Agama , Vol. 1, No. 1, April 2021, h. 83-84.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Manusia
Manusia adalah makhluk yang lain dari yang lain. Memang kalau
ditambahkan olehnya bahwa ada faktor lain yang merupakan nilai hakiki
berteknik.3
bertanggungjawab.4
3
M. Quraisy Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung : Mizan, 1999), h. 227
4
M. Quraisy Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung : Mizan, 1999), h. 227
3
4
2. Akhlak
dimana baik dan buruknya akhlak seseorang dapat dilihat dari cara mereka
karakter yang baik pula dalam jiwa manusia itu sendiri. Dalam suatu
moral, watak dan karakter. Dalam bahasa Arab kata akhlak merupakan
asal kata dari kata “Akhlaq” yang memiliki arti tabiat, perangai, dan
memisahkan antara baik dan buruk, sehingga perilaku yang baik untuk
dilaksanakan dan perilaku buruk untuk ditinggalkan.6
bentuk jamak dari kata “khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat. Kata khuluqun merupakan isim jamid lawan isim
yang terdiri dari karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat
5
Al-Imam Ahmad bin Hambal, Musnad, Juz II, (Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiah, tt), h.
504.
6
Marzuki, Prinsip Dasar Akhlak Mulia (Pengantar Studi Konsep-konsep Dasar Etika
dalam Islam), (Yogyakarta: Debut Wahana Press, 2009), h.14.
5
akhlak yang digagas oleh Hamid Yunus dalam Nasharuddin yaitu: “akhlak
sopan santun, tata kerama (versi bahasa Indonesia) sedang dalam bahasa
diukur dengan baik atau buruknya seseorang. Dan dalam Islam, ukuran
yang digunakan untuk menilai baik atau buruk itu tidak lain adalah ajaran
pertimbangan.10
dimengerti bahwa sifat atau potensi yang dibawa setiap manusia sejak
lahir: Artinya, potensi ini sangat tergantung dari cara pembinaan dan
7
Nasharuddin, Akhlak, Ciri Manusia Paripurna, (Depok: PT. Raja Grapindi Persada,
2015), h. 206-207.
8
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, Kompetensi dan Aplikasinya Dalam Lembaga
pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015),h.66.
9
Nipan Abdul Halim, Menghias Diri Dengan Akhlak Terpuji, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset, 2000),h. 8-9.
10
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dab Karakter Mulia, (Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO
PERSADA, 2015), h. 3.
6
tujuan dan hikmah bagi Allah yang tidak diketahui oleh manusia, karena
untuk hidup bertahun-tahun kemudian ditelan masa dan bumi begitu saja
sampai binasa di dalam tanah begitu saja tanpa di bangkit dan dihisab di
yang singkat ini yaitu, amanah Taklif dan tanggung jawab dan untuk diuji
di bumi ini. Menurut Muhammad Quthub peran khalifah ini sangat luas
memakmurkan bumi ini. Oleh sebab itu manusia selaku khalifah Allah
keinginan Allah swt. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menegakkan
11
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, Kompetensi dan Aplikasinya Dalam Lembaga
pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015),h. 66.
12
Muhammad Thaib Muhammad, “KUALITAS MANUSIA DALAM PANDANGAN
AL-QUR’AN”, Al-Mu‘ashirah, Vol. 13, No. 1, Januari 2016, h. 6.
7
manusia hanya untuk beribadah kepada Allah Sang Pencipta. Ibadah yang
dimaksudkan disini sangat luas artinya, yaitu meliputi dalam segala tindak
tanduk manusia, tidak terbatas pada ibadah mahdhah saja. Oleh karena itu,
mengatur atau mengelola bumi ini sesuai dengan potensi yang ada pada
kepadanya.
C. Macam-Macam Akhlak
Allah SWT adalah keseluruhan tingkah laku, perkataan dan suara hati
dalam menyembah dan mengagungkan Sang Pencipta, seperti dalam
kepada-Nya.14
13
Muhammad Thaib Muhammad, “KUALITAS MANUSIA DALAM PANDANGAN
AL-QUR’AN”, Al-Mu‘ashirah, Vol. 13, No. 1, Januari 2016, h. 7.
14
Nurhayati, “Akhlak Dan Hubungannya Dengan Aqidah Dalam Islam,” Jurnal
Mudarrisuna, Vol.4, No. 2, Desember 2014, h. 296.
8
disekolah.
aurat, menghiasi diri dengan sikap baik, jujur, amanah, pemaaf dan
15
Nurhayati, “Akhlak Dan Hubungannya Dengan Aqidah Dalam Islam,” Jurnal
Mudarrisuna, Vol.4, No. 2, Desember 2014, h. 299.
9
Akhlaknya
adala yang paling baik akhlaknya adalaah hadist yang diriwayatkan oleh
bahwa pembagian akhlak terbagi atas tiga yakni akhlak kepada Allah,
maupun akhirat.
16
Nurhayati, “Akhlak Dan Hubungannya Dengan Aqidah Dalam Islam,” Jurnal
Mudarrisuna, Vol.4, No. 2, Desember 2014, h. 300.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia adalah makhluk yang lain dari yang lain. Memang kalau kita
makan dan mengolah makanan tersebut lalu membuang sisanya, dapat dikatakan
bahwa makhluk ini sejenis hewan. Sedangkan Kata akhlak biasa disamakan
dengan adab, budi pekerti, etika, moral, watak dan karakter. Dalam bahasa Arab
kata akhlak merupakan asal kata dari kata “Akhlaq” yang memiliki arti tabiat,
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa tujuan diciptakan manusia hanya
untuk beribadah kepada Allah Sang Pencipta. Ibadah yang dimaksudkan disini
sangat luas artinya, yaitu meliputi dalam segala tindak tanduk manusia, tidak
Pembagian Akhlak terbagi atas tiga yakni akhlak kepada Allah, sesama
manusia dan Alam. Sedangkan Hadis yang membahas tentang Sebaik-baiknya
manusia adalah yang paling baik akhlaknya adalah hadis yang diriwayatkan oleh
bukhari no.6035.
B. Saran
Makalah ini masih berada di bawah kata sempurna maka dari itu penulis
kesempurnaan makalah ini dan demi bergunanya makalah ini di masa yang akan
dating.
10
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Nipan Abdul. Menghias Diri Dengan Akhlak Terpuji, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset, 2000.
Hambal, Al-Imam Ahmad bin. Musnad, Juz II, Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiah, tt.
Kholish, Muhammad Jauhar. “Etika dan Moral dalam Pandangan Hadis Nabi
Saw”, Jurnal Riset Agama , Vol. 1, No. 1, April 2021.
Marzuki. Prinsip Dasar Akhlak Mulia (Pengantar Studi Konsep-konsep Dasar
Etika dalam Islam), Yogyakarta: Debut Wahana Press, 2009.
Muhammad, Muhammad Thaib. “KUALITAS MANUSIA DALAM
PANDANGAN AL-QUR’AN”, Al-Mu‘ashirah, Vol. 13, No. 1, Januari
2016.
Nasharuddin. Akhlak, Ciri Manusia Paripurna, Depok: PT. Raja Grapindi
Persada, 2015.
Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf dab Karakter Mulia, Jakarta: PT. RAJA
GRAFINDO PERSADA, 2015.
Nurhayati. “Akhlak Dan Hubungannya Dengan Aqidah Dalam Islam,” Jurnal
Mudarrisuna, Vol.4, No. 2, Desember 2014.
Shihab, M. Quraisy. Membumikan Al-Qur’an, Bandung : Mizan, 1999.
Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter, Kompetensi dan Aplikasinya Dalam
Lembaga pendidikan, Jakarta: Prenada Media Group, 2015.
11