Anda di halaman 1dari 15

STRUKTUR HIRARKI KEILMUAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Filsafat

Ilmu di Program Studi Pendidikan Agama Islam

Program Pascasarjana IAIN Bone.

Oleh

MUASA FATUR RASUL


861082023023

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam atas

segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan

sebaik-baiknya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan

nabi Muhammad SAW. Makalah dengan judul “Struktur Hirarki

Keilmuan”disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Filsafat Ilmu”.

Meski telah kami susun secara maksimal, akan tetapi kami sebagai manusia biasa

sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima

segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat mengambil pelajaran

sehingga hasil penulisan kami selanjutnya dapat lebih baik lagi. Demikianlah

yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat

ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya. Dan bernilai ibadah

disisi Allah SWT.

Watampone, 24 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Hirarki Keilmuan ............................................................... 4

B. Hirarki Keilmuan .................................................................................. 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 10

B. Saran................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan penelitian merupakan pilar utama dalam

perkembangan manusia dan pemahaman tentang dunia di sekitar kita. Dengan

munculnya berbagai disiplin ilmu dan peningkatan kompleksitas pengetahuan,


diperlukan suatu kerangka kerja yang membantu mengorganisasi dan

mengkategorikan berbagai bidang pengetahuan ini. Inilah yang membawa kita

pada konsep struktur hirarki keilmuan.

Struktur hirarki keilmuan adalah cara di mana ilmu pengetahuan dan

disiplin ilmu diatur dan diklasifikasikan dalam berbagai tingkatan, yang mulai

dari yang lebih umum hingga yang lebih spesifik. Ini adalah salah satu aspek

fundamental dalam dunia akademik dan ilmiah, dan memiliki implikasi besar

dalam berbagai aspek kehidupan kita, termasuk pendidikan, penelitian,

pengembangan teknologi, dan pengambilan keputusan.


Struktur hirarki keilmuan merupakan konsep yang sangat penting

dalam dunia ilmu pengetahuan. Konsep ini membantu dalam mengorganisasi

dan memahami berbagai disiplin ilmu serta hubungan antara mereka. Struktur

hirarki keilmuan mencerminkan perkembangan dan evolusi pemikiran

manusia sepanjang sejarah, yang terus berkembang seiring dengan penemuan

dan pemahaman yang semakin mendalam tentang alam semesta dan

kehidupan.

1
Salah satu latar belakang penting dari konsep struktur hirarki keilmuan

adalah kebutuhan manusia untuk mengklasifikasikan pengetahuan mereka.

Sejak zaman kuno, manusia telah mengelompokkan pengetahuan mereka ke

dalam kategori-kategori yang berbeda untuk mempermudah pemahaman dan

transfer informasi. Contohnya adalah klasifikasi filsafat, alam, dan

matematika oleh Aristoteles, yang merupakan salah satu tonggak awal dalam

pengembangan struktur hirarki keilmuan.


Selanjutnya, perkembangan ilmu pengetahuan modern seperti revolusi

ilmiah pada abad ke-17 oleh ilmuwan seperti Galileo Galilei dan Isaac

Newton membantu memperkuat konsep struktur hirarki keilmuan. Mereka

menciptakan fondasi bagi ilmu pengetahuan alam modern yang terdiri dari

fisika, kimia, biologi, dan lain-lain, yang masing-masing memiliki cabang-

cabang yang lebih khusus.

Selama berabad-abad, struktur hirarki keilmuan terus berkembang

sejalan dengan perkembangan teknologi dan pemahaman manusia tentang

dunia. Hal ini menciptakan disiplin ilmu yang semakin kompleks dan
beragam, seperti ilmu komputer, ilmu lingkungan, dan ilmu sosial.

Selain itu, struktur hirarki keilmuan juga berperan dalam memfasilitasi

kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antar ilmuwan. Klasifikasi yang jelas

memungkinkan para peneliti untuk fokus pada bidang spesifik dan

berkontribusi pada kemajuan pengetahuan dalam disiplin ilmu mereka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang di atas Penulis mendapatkan beberapa Rumusan

Masalah Diantaranya :

2
3

1. Bagaimana pengertian Hirarki Keilmuan/ilmu pengetahuan?

2. Bagaimana Hirarki Keilmuan?

C. Tujuan

Rumusan masalah diatas penulis memberikan tujuan penulisan diantaranya:

1. Untuk Mengetahui Konsep Hirarki Keilmuan.

2. Untuk Mengetahui Hirarki Keilmuan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hirarki Keilmuan

Hirarki (Bahasa Yunani: hierarchia (ἱεραρχία), dari hierarches,

"pemimpin ritus suci, imam agung") adalah suatu susunan hal (objek, nama,

nilai, kategori, dan sebagainya) di mana hal-hal tersebut dikemukakan sebagai


berada di "atas," "bawah," atau "pada tingkat yang sama" dengan yang

lainnya. Secara abstrak, sebuah hirarki adalah sebuah kumpulan yang disusun.

Menurut Kamusa Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hirarki adalah

sebuah urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan), atau

organisasi dengan tingkat wewenang dari yang paling bawah hingga yang

paling atas. Hirarki dalam bidang biologi meripakan deretan tataran biologis

seperti famili, genus, dan spesies. Hirarki dalam agama Katolik adalah

kumpulan pembesar gereja yang diatur menurut pangkat.

Hirarki merupakan abstraksi struktur suatu sistem yang mempelajari


tentang fungsi interaksi antara komponen dan juga dampaknya pada sistern.

Abstraksi ini memiliki bentuk yang saling tersusun, berkaitan, dan sasaran

utama (ultimate goal) turun ke sub-sub tujuan tersbebut (selain pelaku yang

memberi dorongan), turun ketujuan-tujuan pelaku, kemudian kebijakan dan

strategi tersebut.1

Pengertian ilmu berasal dari kata bahasa Arab „ilm, Inggris science,

Belanda watenchap, dan Jerman wissenchaf. Ilmu merupakan hal yang urgen

1
Poer, „HIERARKI‟, Freedomnesia, 2019 <https://www.freedomnesia.id/hirarki/> diakes
pada 17 Oktober 2023.

4
5

dalam kehidupan manusia di dunia agar manusia meningkat kualitas dan

kemampuan diri serta mengangkat eksistensinya. Definisi pemikir Marxis

bangsa Rusia bernama Alfensyef menjelaskan ilmu pengetahuan: Science is

the society and thought, if reflect the word corecctness, categories and laus

the recivied by proctical experince. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan

manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan

konsep-konsep, kategori-kategori, dan kebenarannya diuji dengan praktis.


Definisi ilmu pengetahuan secara umum adalah suatu pengetahuan tentang

objek tertentu yang disusun secara sistematis objektif rasional dan empiris

sebagai hasil.2

Berdasarkan defenisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Hirarki

ilmu pengetahuan merujuk pada tatanan atau struktur hierarkis yang

digunakan untuk mengorganisasi dan mengklasifikasikan berbagai bidang

studi atau disiplin ilmu dalam ilmu pengetahuan. Struktur ini membantu

dalam memahami hubungan dan urutan berbagai bidang ilmu secara

sistematis. Hirarki keilmuan juga erat kaitannya dengan klasifikasi ilmu


pengetahuan.

B. Hirarki Keilmuan

Dalam tradisi intelektual Islam, ada suatu hierarki dan

kesalinghubungan antara berbagai disiplin ilmu yang memungkinkan realisasi

kesatuan (keesaan) dalam kemajemukan, bukan hanya dalam wilayah iman

2
Dila Rukmi Octaviana dan Reza Aditya Ramadhani, „HAKIKAT MANUSIA: Pengetahuan
(Knowladge), Ilmu Pengetahuan (Sains), Filsafat Dan Agama‟, Jurnal Tawadhu, 5.1(22) (2021),
h.151-152.
6

dan pengalaman keagamaan tetapi juga dalam dunia ilmu pengetahuan.

Ditemukannya tingkatan dan hubungan yang tepat antar berbagai disiplin ilmu

merupakan obsesi para tokoh intelektual Islam terkemuka, dari teolog hingga

filosof, dari sufi hingga sejarahwan, yang banyak diantara mereka

mencurah kan energi intelektualnya pada masalah klasifikasi ilmu.

Dalam dunia Islam tradisional, subjek dan objek pengetahuan

dipan dang bersifat hierarkis. Hieraki pertama adalah Realitas Mutlak, yaitu

Allah. Hierarki berikutnya ialah dunia jin dan manusia, dan akhirnya dunia

alami. Manusia dapat mengetahui melalui inderanya, akalnya, dan akhirnya

melalui wahyu. Wahyu yang terkandung dalam Al-Quran memuat berbagai

prinsip pengetahuan karena ia berada pada puncak hierarki. Otoritas

intelektual Islam pada masa itu sepenuhnya sadar akan hierarki objek dan

subjek pengetahuan. Berdasarkan realitas itu mereka mencoba

mengklasifikasikan ilmu-ilmu yang dijabarkannya bukan hanya dari Al-Quran

dan hadis, tetapi juga yang diwarisi dari peradaban-peradaban terdahulu

seperti Yunani, Persia, dan India. Berikut ini dicantumkan klasisifikasi ilmu
pengetahuan menurut filosof dan ilmuan, baik dari Barat maupun Islam.3

Al-Ghazali membagai ilmu pengetahuan dalam empat sistem

klasifikasi. Pertama, ia membagai ilmu-ilmu ke dalam ranah ilmu

pengetahuan yang teoritis dan praktis. Kedua, pengetahuan yang dihadirkan

(huduri) dan pengetahuan yang dicapai (husuli). Ketiga, ilmu ilmu religius

3
Darwis A. Soelaiman, Filsafat Ilmu Pengetahuan Pespektif Barat Dan Islam (Banda Aceh:
Bandar Publishing, 2019) h,39-40.
7

(Syari'ah) dan intelektual („aqliyah), dan keempat, ilmu-ilmu fard'ain (wajib

atas setiap individu) dan fard kifayah (wajib atas umat).4

Adapun detail deskripsi tentang hierarki ilmu pengetahuan

Al Ghazali dengan menggunakan pendekatan epistemologis, ontologis dan

aksiologis akan disajikan berikut ini:

1. Epistemologis

Dalam kerangka epistemologis ilmu pengetahuan menurut

Al-Ghazali dapat dipetakan menjadi dua, yaitu: Syariah dan

Ghairu Syariah. Ghairu Syariah disebut juga dengan ilmu

„Aqliyah. Ilmu Syariah merupakan ilmu yang diperoleh oleh para

Nabi di mana wahyu sebagai penopang utamanya dan tidak

ditunjukkan oleh adanya peran akal manusia sebagai ciri khas dari

ilmu Ghairu Syariah, semisal ilmu matematika, kedokteran dan

lain sebagainya.

2. Ontologis

Dalam kacamata ontologis yang direlasikan dengan tugas


dan kewajiban serta tujuan hidup manusia dalam praksis

kehidupannya, maka Al-Ghazali membagi ilmu pengetahuan

menjadi ilmu Fard ‘Ain dan Fard Kifayah.

4
Achmad Bahrur Rozi, „Hierarki Ilmu Pengetahuan Al-Ghazali : Suatu Tinjauan Filosofis‟,
Tafhim Al-’Ilmu: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 12.2 (2021), h.209.
8

3. Aksiologis

Dalam pembacaan Al-Ghazali bahwa semua ilmu yang masuk

dalam bingkai ilmu syariah adalah bersifat terpuji. Namun tidak

demikian dengan ilmu yang masuk dalam domain ilmu ghairu syariah.

Ilmu ini dipetakan oleh Al-Ghazali ke dalam tiga ranah, yaitu: Terpuji,

Tercela, Netral (mubah) pada keadaan tertentu bisa saja menjadi ilmu

yang terpuji akan tetapi pada keadaan tertentu bisa berubah menjadi

ilmu yang tercela, artinya tergantung pada situasi dan kondisi yang

melatar belakanginya. 5

Aristoteles (374-322 SM) mengklasifikasikan ilmu sebagai alat dan

ilmu sebagai tujuan. Ilmu sebagai alat ialah logika, sedangkan ilmu sebagai

tujuan dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu: Ilmu teoritis, meliputi fisika,

matematika, dan metafisika. Ilmu praktis, meliputi etika, ekonomi, dan

politik.6

Dalam Konferensi Pendidikan Islam Sedunia yang diadakan di Islam


abad pada tahun 1980, para cendekiawan muslim telah menyusun konsep

klasifikasi ilmu (classification of knowledge) dan hierarki ilmu (hierarchy of

knowledge) dalam Islam, yaitu sbb:

1. Ilmu Abadi (Perennial Knowledge) yang meliputi: a. Al-Quran

(Qiraat, Sunnah, Sejarah awal Islam, Tauhid, Usul Fiqh dan Fiqh,

5
Achmad Bahrur Rozi, „Hierarki Ilmu Pengetahuan Al-Ghazali : Suatu Tinjauan Filosofis‟,
Tafhim Al-’Ilmu: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 12.2 (2021), h.212-215.
6
Darwis A. Soelaiman, Filsafat Ilmu Pengetahuan Pespektif Barat Dan Islam (Banda Aceh:
Bandar Publishing, 2019), h.40.
9

dan Bahasa Arab. b. Subyek-subyek tambahan (Metafisika Islam,

Perbandingan Agama, Tamaddun Islam).

2. Ilmu perolehan (Acquired Knowledge): a. Seni, b. Ilmu

intelektual, c. Ilmu-ilmu Kealaman (teoritis) seperti filsafat ilmu,

Matematika, Statistik, fisika, Kimia, Astronomi, dan lain

sebagainya). d. Ilmu-ilmu Terapan (ekonomi dan teknologi,

kedokteran, dan lain-lain) e. Ilmu-ilmu Praktis (ilmu komunikasi,


7
home economics, dan lain-lain).

7
Darwis A. Soelaiman, Filsafat Ilmu Pengetahuan Pespektif Barat Dan Islam (Banda Aceh:
Bandar Publishing, 2019), h.44.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hirarki ilmu pengetahuan merujuk pada tatanan atau struktur hierarkis

yang digunakan untuk mengorganisasi dan mengklasifikasikan berbagai

bidang studi atau disiplin ilmu dalam ilmu pengetahuan. Struktur ini
membantu dalam memahami hubungan dan urutan berbagai bidang ilmu

secara sistematis. Hirarki keilmuan juga erat kaitannya dengan klasifikasi

ilmu pengetahuan.

2. Al-Ghazali membagai ilmu pengetahuan dalam empat sistem klasifikasi.

Pertama, ia membagai ilmu-ilmu ke dalam ranah ilmu pengetahuan yang

teoritis dan praktis. Kedua, pengetahuan yang dihadirkan (huduri) dan

pengetahuan yang dicapai (husuli). Ketiga, ilmu ilmu religius (Syari'ah)

dan intelektual („aqliyah), dan keempat, ilmu-ilmu fard'ain (wajib atas

setiap individu) dan fard kifayah (wajib atas umat). Aristoteles (374-322

SM) mengklasifikasikan ilmu sebagai alat dan ilmu sebagai tujuan. Ilmu
sebagai alat ialah logika, sedangkan ilmu sebagai tujuan dibagi kedalam

dua bagian besar, yaitu: Ilmu teoritis, meliputi fisika, matematika, dan

metafisika. Ilmu praktis, meliputi etika, ekonomi, dan politik.

10
11

B. Saran

Makalah ini masih berada di bawah kata sempurna maka dari itu penulis

berharap pembaca memberikan saran maupun kritik yang membangun demi

kesempurnaan makalah ini dan demi bergunanya makalah ini di masa yang

akan dating.
DAFTAR PUSTAKA
Dila Rukmi Octaviana dan Reza Aditya Ramadhani, „HAKIKAT MANUSIA:
Pengetahuan (Knowladge), Ilmu Pengetahuan (Sains), Filsafat Dan Agama‟,
Jurnal Tawadhu, 5.1(22) (2021).
Poer, „HIERARKI‟, Freedomnesia, 2019 <https://www.freedomnesia.id/hirarki/>
diakses pada 17 Oktober 2023
Rozi, Achmad Bahrur, „Hierarki Ilmu Pengetahuan Al-Ghazali : Suatu Tinjauan
Filosofis‟, Tafhim Al-’Ilmu: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 12.2
(2021)
Soelaiman, Darwis A., Filsafat Ilmu Pengetahuan Pespektif Barat Dan Islam (Banda
Aceh: Bandar Publishing, 2019)

12

Anda mungkin juga menyukai