Anda di halaman 1dari 3

LIKA-LIKU PEMBELAJARAN DITENGAH PANDEMI

Oleh: Andi Selviana, S.Pd


“Bunda kapan masuk kesekolah?” Seperti itulah pertanyaan yang sering saya dengar tiap hari
ketika mengajar secara daring. Yaahh betul sekali anak-anak mulai merasa jenuh dan bosan
belajar dirumah, mereka sudah rindu belajar disekolah. Bagaimana tidak, sudah satu tahun lebih
mereka belajar dirumah, semenjak pandemi Covid-19 menyerang seluruh dunia tidak terkecuali
Indonesia. Berbagai upayapun telah dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus dan
menekan angka kasus Covid-19 yang terus meningkat. Salah satu upaya utama yang dilakukan
dengan penerapan perilaku 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Selain itu
pemerintah juga mengeluarkan imbauan dan kebijakan terkait physical distancing (jaga jarak)
maupun karantina mandiri yang membuat semua orang harus bekerja dan belajar dari rumah.

Kondisi tersebut yang mengubah banyak perilaku masyarakat terutama dalam sektor
pendidikan. Kegiatan belajar mengajar yang semula dilakukan secara bertatap muka kini harus
dilaksanakan jarak jauh dengan mengandalkan jaringan internet. Lantaran baru pertama kali
diterapkan, sistem belajar dirumah menjadi pengalaman baru untuk para murid, guru dan orang
tua atau wali murid. Banyak lika-liku yang telah dialami selama proses pembelajaran jarak jauh
ini, diantaranya sebagai berikut:
Pertama mengandalkan aplikasi
Selama ini setelah sistem pembelajaran jarak jauh mulai diterapkan, kami para guru membuat
grup chat bersama orang tua murid dalam memantau proses belajar dirumah, semua kendala dan
saran dibeberkan digrup tersebut. Kami juga mulai menggunakan beberapa aplikasi yang tepat
untuk mendukung proses pembelajaran agar berlangsung dengan baik dan lancar. Kami
menggunakan aplikasi Google Classroom untuk mengumpulkan dan memeriksa tugas siswa,
selain itu untuk interaksi secara langsung kami menggunakan aplikasi Zoom, aplikasi
teleconference tersebut kini menjadi andalan sejak pemerintah menetapkan kebijakan belajar
dari rumah. Namun ketika menggunakan aplikasi ini harus memerlukan jaringan internet yang
stabil, tapi acap kali selama proses pembelajaran jaringan internet mendadak tidak stabil karena
berbagai faktor sehingga sangat mengganggu proses pembelajaran
Kedua tantangan menjaga murid agar tetap focus
Dengan belajar dirumah tentunya pengawasan kami sebagi guru menjadi sangat terbatas,
beberapa anak kerap mencuri waktu melakukan kegiatan lain sehingga mereka tidak fokus
belajar dan mengerjakan tugasnya. Oleh karena itu kami sangat mengapresiasi pentingnya
kehadiran orang tua untuk mengawasi dan menasehati anak agar tetap fokus belajar.
Ketiga murid kesiangan
Suasana belajar dirumah lebih flexsibel sehingga murid tidak perlu bangun pagi untuk sarapan
dan persiapan berangkat kesekolah. Namun beberapa murid kerap terlambat mengikuti kelas
online. Ada beberapa yang bangunnya kesiangan sedangkan proses belajar online melalui
aplikasi Zoom telah dimulai akibatnya para murid yang terlambat bergabung akhirnya
ketinggalan materi pembelajaran.
Keempat keterbatasan media pembelajaran
Beberapa murid memiliki keterbatasan dalam menyiapkan media pembelajaran yang akan
digunakan misalnya ada murid beberapa yang tidak dapat mencetak worksheet yang telah
dibagikan karena tidak tersedia alat cetak dirumahnya sehingga ketika pembelajaran berlangsung
membuatnya tidak maksimal dalam belajar dan mengerjakan tugasnya.
Kelima menguras tenaga
Proses belajar online menguras tenaga para guru karena harus menyiapkan banyak energi untuk
mempelajari aplikasi yang tepat digunakan untuk program belajar online, menyiapkan kuota
serta kesulitan mengoreksi tugas yang dikirimkan siswa ke Google Classroom karena hasil
fotonya tidak maksimal atau buram.
Keenam lebih paham teknologi
Dibalik semua duka yang dialami selama pembelajaran jarak jauh ternyata juga mendatangkan
banyak manfaat, seperti dengan adanya sistem pembelajaran jarak jauh mengharuskan para
murid, guru dan orang tua murid agar paham teknologi atau aplikasi pembelajaran yang
digunakan. Para guru yang semula awam dengan berbagai aplikasi pembelajaran harus belajar
dan mencari tahu aplikasi apa yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran , media apa saja
yang dapat digunakan agar pembelajaran menjadi menarik dan bagaimana caranya membuat dan
mengedit video dengan berbagai aplikasi agar video pembelajarannya dapat dengan mudah
dipahami oleh murid dan tidak bosan untuk dinonton atau dipelajari.
TENTANG PENULIS

Andi selviana merupakan nama lengkapnya, Selvi merupakan anak kedua dari pasangan
Andi sellek dan Mardiana Samsan

Hidup dalam keluarga yang berprofesi sebagai tenaga pendidik membuatnya sejak kecil
sudah bercita-cita menjadi seorang guru yang hebat dalam mendidik demi mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Wanita kelahiran Selayar 31 Oktober 1995 ini adalah alumni salah satu universitas swasta
di Makassar jurusan pendidikan matematika. Sejak kuliah Selvi menjadi guru privat dan pengajar
matematika di Kumon Pelita Raya dan saat ini telah mengabdikan dirinya bekerja sebagai
seorang pengajar di salah satu sekolah terbaik di Makassar yaitu SDIT Ar Rahmah sebagai guru
kelas I Moh. Yamin

Anda mungkin juga menyukai