Anda di halaman 1dari 6

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

KEKURANGAN MINERAL DAN ELEKTROLIT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

Dosen Pengampu : Ns. Leni Agustin ,M.Kep

Oleh :

FARHAN DWI PRIAMBODO

(19037140017)

PRODI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BONDOWOSO

2021
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

KEKURANGAN MINERAL DAN ELETROLIT

A. PENGERTIAN
Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi partikel yang
bermuatan (ion) positif atau negatif. Ion bermuatan positif disebut kation dan ion
bermuatan negatif disebut anion. Keseimbangan keduanya disebut sebagai
elektronetralitas. Sebagian besar proses metabolisme memerlukan dan dipengaruhi oleh
elektrolit. Konsentrasi elektrolit yang tidak normal dapat menyebabkan banyak gangguan,
Contoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium, dan magnesium. Contoh anion antara
lain klorida, bikarbonat, dan fosfat

Elektrolit adalah unsur alami yang dibutuhkan untuk menjaga organ-organ tubuh agar
berfungsi normal. Fungsi tubuh yang dipengaruhi elektrolit, antara lain adalah irama
jantung, kontraksi otot, dan fungsi otak.

Gangguan elektrolit adalah kondisi saat kadar elektrolit di dalam tubuh seseorang menjadi
tidak seimbang, bisa terlalu tinggi atau terlalu rendah. Ketidakseimbangan kadar elektrolit
bisa menimbulkan berbagai gangguan pada fungsi organ di dalam tubuh. Bahkan pada
kasus yang berat, gangguan elektrolit bisa menyebabkan aritmia, kejang, koma, dan gagal
jantung.

B. JENIS ELEKTROLIT

Elektrolit dalam cairan tubuh dapat berupa kation misalnya Na +, K+, Ca2+, Mg2+ dan berupa
anion misalnya : Cl-, HCO3‾, HPO4‾, SO 2‾ dan laktat. Pada cairan ektrasel kation utama
adalah Na+ dan anion utama adalah Cl‾dan HCO3‾, sedangkan pada cairan intrasel kation
utama adalah K+

C. TUJUAN

1. Memeriksa atau memantau ketidakseimbangan elektrolit.


2. Memantau efek obat-obatan tertentu yang dapat memengaruhi kadar kalium dalam
tubuh seperti diuretik, obat jantung, dan obat tekanan darah tinggi.
3. Mendiagnosis masalah jantung dan tekanan darah tinggi
4. Menentukan kadar elektrolit pada serum darah dengan menggunakan elektrolit
analizer.
5. Menentukan kadar elektrolit serum darah pada pasien yang ditinjau dari nilai normal.
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
D. ALAT

Caretium Electroliyte X931FT Cup Serum Tabung Reaksi

Pipet automatik Sentrifugator Rak tabung reaksi

E. PRINSIP PENGUKURAN

Pada dasarnya alat yang menggunakan metode ISE untuk menghitung kadar ion sampel
dengan membandingkan kadar ion yang tidak diketahui nilainya dengan kadar ion yang
diketahui nilainya. Membran ion selektif pada alat mengalami reaksi dengan elektrolit
sampel. Membran merupakan penukar ion, bereaksi terhadap perubahan listrik ion sehingga
menyebabkan perubahan potensial membran.

F. BAHAN

a. Darah

b. Serum

c. Reagen

G. PROSEDUR PEMERIKSAAN

a. FASE ORIENTASI

1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Melakukan identifikasi pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Meminta ijin kepada pasien/keluarga

b. FASE KERJA
1. Mencuci Tangan
2. Mengatur posisi klien dan lingkungan

c. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLE

1. Dibersihkan kulit pasien dengan menggunakan alkohol.

2. Diambil 5 ml darah pada masing-masing pasien dengan menggunakan jarum


suntik.
3. Dimasukkan kedalam tabung reaksi.
4. Diberi penomoran pada masing-masing tabung reaksi.

d. PREPARASI SAMPLE

1. Dimasukkan darah yang diambil tadi kedalam sentrifugator.


2. Disentrifuse darah selama 3 menit dengan kecepatan 4000 rpm sampai terpisah
antara serum, buffycoat (sel darah putih), dan plasma pada sampel tersebut.

e. PEMERIKSAAN KADAR ELEKTROLIT

1. Dipipet serum dengan menggunakan pipet automatik kedalam cup serum.


2. Dihidupkan alat elektrolit analizer.
3. Dipilih jenis elektrolit yang akan dianalisa. Misalnya kadar ion Natrium,
Kalium dan Klorida.
4. Ditekan tombol power sampai muncul dilayar kotak barcode.
5. Dimasukkan barcode atau nomor cup serum.
6. Ditekan lagi tombol power dan tunggu sampai jarum hisap keluar dari alat.
7. Dimasukkan jarum hisap kedalam cup serum dan tunggu hingga jarum hisap
menyedot serum dalam cup selama ± 2 detik.
8. Ditekan lagi tombol power agar jarum hisap masuk kembali kedalam alat.
9. Jarum akan melakukan analisa kadar elektrolit dalam serum selama ± 30 detik.
10. Dilayar monitor akan keluar hasil analisa.
11. Dicatat hasil pemeriksaan kadar elektrolit serum
REFRENSI

Tamsuri, Anas. 2008. Klien Gangguan Keseimbangan Cairan & Elektrolit. Jakarta. EGC

Wilson L.M, 1995. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit serta Penilaiannya’ dalam: Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi ke-4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hh. 283 –
301

Ferawati I, dan Yaswir R. 2012. Jurnal Kesehatan Andalas. Fisiologi dan Gangguan
Keseimbangan Natrium, Kalium dan Klorida serta Pemeriksaan Laboraorium. 1(2): 80- 84.

Anda mungkin juga menyukai