MAKALAH
OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang penyakit campak.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya ini bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.4 Klasifikasi
1. Sumbatan parsial
Tersendak terjadi bila benda asing masuk kea rah paru-paru dan menyumbat jalan
nafas kea rah paru-paru. Bila penderita bias menghilangkan penyumbata denga cara
batuk-batuk keras, maka tidak perlu dilakukan pertolonga lagi. Tetapi bila penderita terus
tersedak sehingga sesak nafas maka perlu segera dilakukan pertologan pertama
Gejala :
- Tersedak, tetapi tetap bias bernafas batuk dan berbicara
- Sesak bicara
2. Sumbatan total
Perlu tindakan segera dan anda hanya mempunyai waktu 3 menit untuk mengambil
sumbatan, sebelum terjadi kerusakan otak karena kekurangan oksigen
Gejala :
- Tersedak dan tidak bias bernafas, batuk atau bicara
- Muka menjadi biru
2.5 Manifestasi klinis
a. Tidak dapat bicara, bernafas, bersuara
b. Menunjukkan sikap tercekik (pasien memegang leher)
c. Cyanosis
d. Gerakan napas tidak teratur(tidak normal)
e. Colaps, tidak sadar
2.6 Komplikasi
a. Nyeri abdomen,ekimosis.
b. Fraktur iga.
c. Cedera atau trauma pada organ-organ di bawah abdomen dan dada.
d. Gagal nafas, kor pulmonal, septikemia
2.9 Pertolongan pertama pada pasien yang terkena Aspirasi benda asing
Tubuh kita memiliki mekanisme alami bila benda asing masuk ke dalam saluran
pernapasan. Dengan batuk yang kuat, benda asing akan keluar denagn sendirinya. Bila tidak
juga bisa keluar penderita akan tersedak dan tidak bisa bernafas. Hal ini akan sangat
berbahaya sekali. Pertolongan pertama pada kecelakaan semacam ini sangat diperlukan.
Sebagai penolong usahakan diri Anda setenang mungkin dan lakukan pertolongan tanpa
ragu-ragu:
Sedapat mungkin benda asing dikeluarkan dengan jari
Penderita dipegang dari belakang di setinggi ulu hati dengan kedua tangan.
Tangan yang satu memegang tangan yang lain
Tekan dengan kuat, sehingga otot ronggga dada (diafragma) naik dan terjadi tekanan tinggi
di rongga dada. Tindakan ini dapat mengeluarkan benda asing.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Corpus Alienum (benda asing) pada saluran pernafasan merupakan istilah yang sering
digunakan di dunia medis. Benda asing di saluran pernafasan adalah benda yang berasal dari
luar tubuh atau dari dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada pada saluran
pernafasan tersebut.
Aspirasi benda asing pada saluran nafas,terutama pada traktus trakeobronkhial sangat
berbahaya dan terkadang sangat fatal. Aspirasi benda asing dapat terjadi pada semua umur,
terutama pada anak-anak dan orangtua. Kasus ini dapat mengancam jiwa dan merupakan
penyebab kecelakaan fatal di rumah tangga terutama pada anak yang usia lebih kecil dari 6
tahun dan menyebabkan 300 kematian di Amerika serikat setiap tahunnya.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini penulis berharap agar masalah kesehatan khususnya masalah
Aspirasi benda asing teratasi dengan baik, pertolongan pertama dapat di gunakan dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan semoga makalah ini bermanfaat, dapat
menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan khususnya penulis sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
- http://rido284.wordpress.com/2008/08/28/all-about-first-aid-part-v-2/
- http://afni3005.blogspot.com/p/blog-page_2963.html
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26816/5/Chapter%20I.pdf