Anda di halaman 1dari 21

PROSES IMUNITAS

MATA KULIAH PATOFISIOLOGI

Oleh :
KELOMPOK III MINGGU XI

DIAH PRATAMA PUTRI


FITRI HANDAYANI
KLEMEN LILIGOLY
PENGERTIAN IMUNITAS

Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah perlindungan dari pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena
penyakit.
Jika system imun bekerja dengan benar, system ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi
virus dan bakteri serta menghacurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Sebaliknya,
jika sistem imun melemah maka kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang
sehingg dapat menyebabkan virus penyebab demam dan flu dapat berkembang dalam tubuh.
FUNGSI SISTEM KEKEBALAN TUBUH

 Melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit yang masuk kedalam
tubuh
 Menghilangkan jaringan sel yang mati atau rusak (debris cell) untuk perbaikan jaringan
 Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
 Menjaga keseimbangan homeostatis dalam tubuh
PENGGOLONGAN SISTEM
KEKEBALAN TUBUH
1. Berdasarkan Cara Mempertahankan Diri dari Penyakit

a) Sistem Pertahanan Tubuh Non Spesifik, merupakan pertahanan tubuh yang tidak
membedakan mikrobia pathogen satu dengan yang lainnya. Ciri-cirinya :
 Tidak selektif
 Tidak mampu mengingat infeksi yang terjadi sebelumnya
 Eksposur menyebabkan respon maksimal segera
 Memiliki komponen yang mampu menangkal benda untuk masuk kedalam tubuh
Sistem pertahanan tubuh non spesifik diperoleh melalui :

1. Pertahanan yang Terdapat di Permukaan Tubuh


a) Pertahanan Fisik
b) Pertahan Mekanis
c) Pertahanan Kimiawi
d) Pertahanan Biologis
2. Respons Peradangan (Inflamasi)
Mekanisme inflamasi adalah :
1) Adanya kerusakan jaringan akibat dari luka, sehingga mengakibatkan pathogen mampu
melewati pertahanan tubuh dan menginfeksi sel-sel tubuh
2) Jaringan yang terinfeksi akan merangsang mastofit untuk mengekskresikan histamine dan
prostaglandin
3) Terjadi pelebaran pembuluh darah yang meningkatkan kecepatan aliran darah sehingga
permeabilitas pembuluh darah meningkat
4) Terjadi perpindahan sel-sel fagosit (neutrophil dan monosit)
5) Sel-sel fagosit memakan pathogen
3. Fegositosis
Merupakan pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagositosis dengan cara mencerna
mikrobia/partikel asing. Proses fegositosis adalah :
1) Pengenalan (recognition)
2) Pergerakan (chemotaxis)
3) Perlekatan ( adhesion)
4) Penelanan (ingestion)
5) Pencernaan (digestion)
6) Pegeluaran (releasing)
4.Protein Antimikrobia
Protein yng berperan adalah protein komplemen dan interferon. Protein komplemen membunuh pathogen
dengan cara membentuk lubang pada dinding sel dan membrane plasma bakteri tersebut. Hal ini menyebabkan
ion Ca2+ keluar dari sel, sementara cairan dan garam-garam dari luar bakteri akan masuk ke dalamnya dan
menyebabkan hancurnya sel bakteri tersebut.
Interferon dihasilkan oleh sel yang terinfeksi virus saat virus memasuki tubuh melalui kulit dan selaput
lendir. Selanjutnya, interferon akan berkaitan dengan sel yang tidak terinfeksi. Sel yang berkaitan ini kemudian
membentuk zat yang mampu mencegah replica virus sehingga serangan virus dapat dicegah.
b) Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik, merupakan pertahanan tubuh terhadap pathogen
tertentu yang masuk kedalam tubuh. Sistem ini bekerja apabila pathogen telah berhasil
melewati system pertahanan tubuh non spesifik. Ciri-cirinya :
 Bersifat selektif
 Tidak memiliki reaksi yang sama terhadp semua jenis benda asing
 Mampu mengingat infeksi yang terjadi sebelumnya
 Melibatkan pembentukan sel-sel tertentu dan zat kimia(antibody)
 Perlambatan waktu antara aksposur dan respon maksimal
Sistem pertahanan tubuh spesifik terdiri atas beberapa komponen antara lain :

1. Limfosit
1) Limfosit B (sel B), berperan dalam pembentukan kekebalan humoral dengan membentuk antibody. Proses
pembentukan dan pematangan sel B terjadi di sumsum tulang. Dibedakan menjadi :
- Sel B plasma
- Sel B pengingat
- Sel B pembelah
2) Limfosit T (sel T), berperan dalam pembentukkan kekebalan seluler dengan cara menyerang
sel penghasil antigen secara langsung. Sel T juga membantu produksi antibody oleh sel B
plasma. Proses pembentukkan dan pematangannya terjadi di kelenjar timus. Sel T dapat
dibedakan menjadi
- Sel T pembunuh
- Sel T pembantu
- Sel T supresor
2. Antibodi (Immunoglobin/Ig), antibody tersusun dari dua rantai polipwptida yang identik
yaitu, dua rantai ringan dan rantai berat. Beberapa cara kerja antibody dalam menginaktivasi
antigen yaitu :
 Netralisasi (menghalangi tempat pengikatan virus, membungkus bakteri dan atau
opsonisasi)
 Aglutinasi partikel yang mengandung antigen seperti mikroba
 Presipitasi (pengendapan) antigen yang dapat larut
 Fiksasi komplemen (aktivasi komplemen)
2. Berdasarkan Mekanisme Kerja
-Kekebalan Humoral
-Kekebalan Seluler

3. Berdasarkan Cara Memperolehnya


1) Kekebalan Aktif, merupakan kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri.
-Kekebalan Aktif Alami
-Kekebalan Aktif Buatan
Secara garis besar vaksin dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu :
1. Vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG), pollo jenis Sabin dan campak. Terbuat dari
mikroorganisme yang telah dilemahkan
2. Vaksin Pertusin dan Pollo jenis Salk berasal dari mikroorgnisme yang telah di matikan
3. Vaksin Tetanus Toksoid Difteri berasal dari toksin (racun) mikroorganisme yang
dilemahkan/diencerkan konsentrasinya
4. Vaksin Hepatitis B terbuat dari protein mikroorganisme
2) Kekebalan Pasif, merupakan kebalikan dari kekebalan pasif. Kekebalan pasif Diperoleh
setelah menerima antibody dari luar tubuh.

-Kekebalan Pasif Alami


-Kekebalan Pasif Buatan
GANGGUAN PADA SISTEM
KEKEBALAN TUBUH
1. Alergi
Alergi atau hipersensivitas adalah respon imun yang berlebihan terhadap senyawa yang
masuk kedalam tubuh. Proses terjadinya alergi di awali dengan masuknya allergen kedalam
tubuh yang kemudian merangsang sel B plasma untuk menyekresikan antibody Ige.

2. Autoimunitas
Merupakan gangguan pada system kekebalan tubuh saat antibody yang diproduksi justru
menyerang sel-sel tubuh sendiri karena tidak mampu membedakan sel tubuh sendiri dengan
sel asing.
Autoimunitas menyebabkan beberapa kelainan, yaitu:
1. Diabetes Mellitus
2. Myasthenia Gravis
3. Addison’s Disease
4. Lupus
5. Radang Sendi (artritis rheumatoid)
3. AIDS
Gejala Penyakit AIDS , yaitu :
a) Gangguan pada system saraf
b) Penurunan libido
c) Sakit kepala
d) Demam
e) Berkeringat pada malam hari selama berbulan-bulan
f) Diare
g) Terdapat bitnik-bitnik berwarna hitam atau keunguan pada sekujur tubuh
h) Terjadi penurunan berat badan secara drastis
CARA MEMPERTAHANKAN SISTEM
KEKEBALAN TUBUH
1. Nutrisi Yang Sempurna
- Protein
- Vitamin dan Mineral
- The Hijau
- Aloevera
2. Olahraga Yang Sesuai
3. Senantiasa Gembira dan Bijak Menangani Tekanan
Cara Penularan HIV/AIDS :
a) Hubungan seks dengan si penderita
b) Pemakaian jarum suntik bersama-sama dengan penderita
c) Tranfusi darah yang terinfeksi HIV/AIDS
d) Bayi yang minum ASI penderits atau dilahirkan dari seorang Ibu penderita

Cara Mencegah Penularan HIV/AIDS :


e) Menghindari hubungan seks diluar nikah
f) Memakai jarum suntik yang steril
g) Menghindari kontak langsung dengan penderita yang terluka
h) Menerima transfusi darah yang tidak terinfeksi HIV/AIDS
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai