PENDAHULUAN
pada masyarakat didalamnya. Salah satu perubahan gaya hidup dan pola hidup
bersoda dan jenis makanan yang lainnya. Hal ini menjadi salah satu faktor
diseluruh Dunia mencapai 1,5 juta orang pada tahun 2016 dan pada tahun 2018
perkiraanpenderita Diabetes Mellitus mencapai angka 21,3 juta orang pada 2030.
Menurut data Riskesdas tahun 2018 jumlah kasus baru diabetes melitus di
indonesia naik dari 6,9% menjadi 8,5%. dibandingkan tahun 2016 sebesar 1,7%.
59% responden memiliki aktivitas fisik yang buruk karena kebanyakn responden
adalah ibu rumah tangga yang sebagian waktunya di dalam rumah, dan 73%
1
Menurut data dari Dinas Kesehatan Bondowoso Tahun 2020 jumlah
penderita penyakit Diabetes Mellitus yaitu 12.299 orang lebih banyak pada
perempuan 8.222 orang, sedangkan pada laki-laki 4.077 orang. Berdasarkan angka
banyak faktor, diantaranya Diabetes Mellitus tipe 1 yaitu faktor genetik penderita
diabetes tipe I, faktor Imunologi (autoimun), faktor lingkungan terdiri dari virus,
atau toksin, Diabetes Mellitus tipe II yaitu usia, obesitas, riwayat dan keluarga
hidup atau perilaku masyarakat yang tidak menunjukkan minat pada perbaikan
perilaku sehat seperti konsumsi gizi seimbang dan berolahraga cukup. Perilaku
dan gaya hidup yang kurang memperhatikan pola hidup sehat disebabkan oleh
kurang pengetahuan tentang praktik kesehatan dasar dan pola perilaku kurang
mencari bantuan kesehatan, oleh karena itu dibutuhkan peran keluarga untuk
2
Perilaku sesuai anjuran, Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu
terhadap masalah.
Oleh karena itu, maka kami sebagai peneliti tertarik untuk mengambil
judul asuhan keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Pada
3
Desa Pejaten Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso Tahun 2021?.
Tujuan Khusus:
4
Bondowoso Tahun 2021.
5
Sebagai rujukan pelayanan kesehatan tentang diabetes melitus Dengan
Bondowoso.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Tiga komplikasi akut
2.1.2 Etiologi
a. Faktor Genetik
7
Mellitus tipe I.Kecenderungan genetik ini di temukan pada individu yang
b. Faktor Imunologi
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi
insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang
Faktor-faktor resiko:
b. Obesitas
8
amerika Hispanik,Amerika Asia,Amerika Asia,Amerika Afrika,dan Kepulauan
š)OhΖ«®^.§§ißWk²töÂÂÌÙÞ^ÒÉ.ÔU眨RnÞYê…
swɵ„†’ŠgÛ}©Î=9¼T
-©
9'gƒaÁu¡WZ/„rÚYIàòÏ)MôdsC2•<µÁ’<
9
g+r¶Ù ;o©½
§§¬ßùg±n]t]ÆéA*—ÙÖê¨,uD^Êè^Ñ1Ç“ö §¶R10v¯ ïéôh?
y>Y]'üÆÅÖ…ºH‡îCohÛ=Û£-ÿ3³ß»5&Ó1
;’‚psÔÃId=ÚÍA!¼Ÿ¶ôˆ/tCo¬•Yö–/÷—Ò%¹5ѹ°e`
-°Ö
10
A.ÃÆÇ2±ÃÆf—.Â-“]bGÖ¥<s^ýšà\€#YŽ"¸Ïc
11
,ò¼’ú¦•Ô6S°†?.lÔìb« u-kvó¨Šri dari unsur karbohidrat, lemak dan protein.
Pada keadaan normal kurang lebih 50% glukosa yang dimakan mengalami
metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air, 10% menjadi glikogen dan 20%
sampai 40% diubah menjadi lemak. Pada Diabetes Mellitus semua proses tersebut
insulin. Akibat kekurangan insulin maka glukosa tidak dapat diubah menjadi
glikogen sehingga kadar gula darah meningkat dan terjadi hiperglikemia. Ginjal
tidak dapat menahan hiperglikemia ini, karena ambang batas untuk gula darah
adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi hiperglikemia maka ginjal tidak bisa
sifat gula yang menyerap air maka semua kelebihan dikeluarkan bersama urine
yang disebut glukosuria. Bersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air hilang
dalam urine yang disebut poliuria. Poliuria mengakibatkan dehidrasi intra seluler,
hal ini akan merangsang pusat haus sehingga klien akan merasakan haus terus
melakukan pembakaran dalam tubuh, maka klien akan merasa lapar sehingga
menyebabkan banyak makan yang disebut poliphagia. Terlalu banyak lemak yang
dibakar maka akan terjadi penumpukan asetat dalam darah yang menyebabkan
12
keasaman darah meningkat atau asidosis. Zat ini akan meracuni tubuh bila terlalu
akibatnya bau urine dan napas penderita berbau aseton atau bau buah-buahan.
Keadaan asidosis ini apabila tidak segera diobati akan terjadi koma yang disebut
a. Poliuria,polidipsia,dan polifagia.
kesemutan atau kebas di tangan atau kaki, kulit kering,lesi kulit atau luka
mual, muntah, hiperventilasi, dan nafas berbau. DKA yang tidak ditangani
(Suddarth, 2015).
2.1.5 Komplikasi
komplikasi akut dan kronik. Komplikasi akut terjadi akibat intoleransi glukosa
13
yang berlangsung dalam jangka waktu pendek dan mencakup berikut:
a) Hipoglikemia
b) DKA
c) HHNS
(Retinopati) dan ginjal (netropati) Kontrol kadar gula darah untuk menunda
(Suddarth, 2015).
2.1.6 Penatalaksanaan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadinya
komplikasi vaskuler serta neuropatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe Diabetes
1. Diet
14
a.Memperbaiki kesehatan umum penderita.
deawasa muda
15
Diit IV s/d V: diberikan kepada penderita dengan berat badan normal.
Diit VI s/d VIII: diberikan kepada penderita kurus. Diabetes Mellitus remaja, atau
yaitu:
J I: jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau ditambah.
TB (cm) -100
16
b.Normal: BB X 30 kalori sehari
2. .Latihan
Mellitus, adalah:
e. Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan dirangsang
3. Penyuluhan
bermacam-macam cara atau media misalnya: leaflet, poster, TV, kaset video,
4. Obat
17
1)Mekanisme keja sulfanilurea
Biguanida tidak mempunya efek pankreatik, tetapi mempunyai efek lain yang
b.Insulin
b)Diabetes Mellitus tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat
dengan OAD
18
j)Diabetes Mellitus underweight
5.Cangkok pankreas
satu atap atau serumah dan jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama
Keluarga adalah perkumpulan 2 orang atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan
dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari
19
3. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (Nomen Clatur) termasuk
anak.
1. Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong
musyawarah.
4. Berbentuk monogram
5. Bertanggung jawab
macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan social maka tipe keluarga
keluarga.
tipe keluarga tradisional dan non tradisional atau bentuk normative atau non
20
a. Keluarga tradisional
1. Keluarga inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya keluarga
2. Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak ada
perceraian.
6. Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua anak-
1. Keluarga dengan orang tua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan
anak.
hukum tertentu.
&²š<°±Ó{Ÿ²«–0nâ¯ržÐ²Ö’*JbÞ6¡"( †ÆÖ,kj0JðÇM1
ênT•—°F£Û0º•dy'WÃD”ˆÐ¦€S_vÆE ×»•2j¿ˆ¯>˜úק¶ðû—3QˆðžY—
21
QÝC¥Í*âCu•*rGyªäó!˜RMÏ„÷ÆW*µžÜ‘¯e’?
²H„“sºÅrO‡J22ž`H\~#¦8IÁRܶçÏ_²éðç½ð5ÏÝWVG
22
m4®]™¹ ÿ23ïLhàó<21rUâ@+â
23
íó9Öf)b$Ãæçýë?!Ð|ïô7¤m
24
YwyÜý‚æñ<Bÿ25Úfê½³§."ˆ4ÒžQÄ
“ørÅóf·3ˆ©Z¨0ù¥;XwJ†YuÍèã}%A
NÛ‚A±8]Žhs
Á^×Ò¶œµ÷©2ȧK1°’pú*La{ƒ[¹^(ê’UÖ†àþ^‡ÈãÒÒ
ŠÎh²½{šPªÎy($ü25¾<ú,#a{ƒG4¡•]C)-D`t6(øÜÇep±P-jƒRÑÕV-ñ‘}à¡´–
QÌ‘q·þøõÎŒæ×6÷¥-
setiap upaya keperawatan dilandasi pemahaman dan keunikan dari setiap keluarga
(Padila, 2012a)
1.Patrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
2.Maltrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa
3.Matrilokal
4.Patrilokal
5.Keluarga kawinan
25
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
Berkaitan dengan peran keluarga yang bersifat ganda, yakni satu sisi
keluarga berperan sebagai matriks bagi anggotanya, disisi lain keluarga harus
1. Fungsi afektif
positif , rasa di miliki dan memiliki, rasa berarti serta merupakan sumber kasih
Komponen yang perlu di penuhi oleh keluarga untuk memenuhi fungsi afektif
adalah:
26
dalam keluarga tersebut akan menjadi dasar dalam membina hubungan
setiap anggota keluarga baik orang tua maupun anak di akui dan di hargai
c. Ikatan dan identifikasi, ikatan ini mulai sejenak pasangan sepakat hidup
hubungan orang tua anak dan antar anak melalui proses identifikasi. Proses
identifikasi merupakan inti ikatan kasih sayang, oleh karena itu perlu
kenalan anak atau masalah keluarga lainnya timbul akibat fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi Reproduksi
27
berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain banyak
4. Fungsi Ekonom
rumah, maka keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi ini sulit dipenuhi
oleh keluarga di bawah garis kemiskinan (gakin atau pra keluarga sejahtera).
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
28
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing
Peran adalah suatu yang diharapkan secara normatife dari seorang dalam
adalah tingkah laku spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam konteks
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan
Terdapat enam peran dasar yang membentuk posisi social sebagai suami
c. Perawatan anak
d. Rekreasi
e. Persaudaraan (kinship)
g. Seksual
29
2. Peran peran dalam keluarga
seiring dengan adanya emansipasi. Wanita saat ini tidak lagi semata mata
sebagai ibu rumah tangga atau pengasuh anak, melainkan mereka juga bekerj
atau mencari nafkah, hal yang sama juga terjadi pada pria.
Dimasa lalu pria memiliki hak untuk menentukan kegiatan seksual dengan
istrinya, tapi tidak merasa punya kewajiban memberi kepuasan pada istri.
sudah tua, maka mereka akan kembali pada anak wanita. Peran tersebut
membuat wanita menjadi generasi terjepit dan jenis kelamin terjepit, karena
didalam buku Padila (2012) membagi fungsi-fungsi simbolis kakek atau nenek
adalah
30
b. Bertindak sebagai pengawal keluarga
2.3.1 Pengkajian
1. Pengumpulan data
pemeriksaan fisik terhadap seluruh anggota kelluarga secara head to too dan
telaahan data sekunder seperti hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear dan lain
sebagainya.
a. Data umum
a) Komposisi keluarga
31
keluarga mereka. Komposisi tidak hanya mencantumkan penghuni rumah tangga,
tetapi juga anggota keluarga lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut.
yang sudah dewasa, kemudian diikuti dengan anggota keluarga yang lain sesuai
dengan susunan kelahiran mulai dari yang lebih tua, kemudian mencantumkan
b) Genogram
dan horizontal (dalam generasi yang sama) untuk memahami kehidupan keluarga
dihubungkan dengan pola penyakit. Untuk hal tersebut, maka genogram keluarga
harus memuat informasi tiga generasi (keluarga inti dan keluarga masing-masing
orangtua).
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayan yang dapat
32
mempengaruhi kesehatan.
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi bersama-
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti.
Contoh: keluarga bapak A memiliki dua orang anak, anak pertama berusia tuju
tahun dan anak kedua berusia empat tahun, maka keluarga bapak A berada pada
mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
33
sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga dan pengalaman
dan istri.
1) Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik rumah
jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air
berpindah tempat
serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga dengan
masyarakat.
2) Struktur keluarga
34
sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan
mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggoa keluarga
komunikasi keluarga
d) Struktur peran
maupun informal.
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang
35
3) Fungsi keluarga
a) Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaan diri anggota keluarga, perasaan
b) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas
36
kesehatan, meliputi pengertian, tanda dan gejala, factor penyebab dan yang
masalah ?
mengatasi masalah ?
dikaji :
untuk perawatan ?
memadai ?
37
4) Apakah keluarga mempunyai pandangan negative perawatan yang
diperlukan ?
penyakit ?
dan rehabilitas) ?
pencegahan ?
lingkungan ?
fasilitas kesehatan?
38
3) Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas
kesehatan?
petugas kesehatan?
4) Fungsi reproduksi
anggota keluarga?
5) Fungsi ekonomi
39
Strategi koping yang digunakan
permasalahan/stress.
i. Pemeriksaan fisik
yang didapat dari data-data pada pengkajian yang berhubungan dengan etiologi
40
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala :
Mudah 3
Sebagian 2
Tidak dapat 1
0
2
3. Potensial masalah
untuk dicegah
Skala :
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4. Menonjolnya
masalah
Skala :
Masalah berat, harus 2
segera ditangani
Ada masalah tetapi
tidak perlu 1
ditangani 1
Masalah tidak
dirasakan 0
Jumlah
Cara melakukan skoring adalah:
keperawatan keluarga
criteria yang pertama yaitu sifat masalah, skor yang lebih besar (3) diberikan pada
tidak/ kurang sehat karna kondisi ini biasanya disadari dan dirasakan oleh
keluarga, ancaman kesehatan skor dua dna keadaan sejahtera skor satu.
Untuk criteria kedua yaitu kemungkinan maslah dapat diubah perawat perlu
41
memperhatikan faktor-faktor:
masalah
Untuk kriteria ketiga yaitu potensi masalah dapat dicegah, perawat perlu
2. lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada
memperbaiki masalah
4. adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah
masalah.
2012a).
(SLKI) yaitu :
Kategori : perilaku
42
Definisi :
Subjektif :
Obyektif :
mencakup tujuan umum dan khusus, rencana intervensi serta dilengkapi dengan
1. Intervensi supplemental
43
Perawat sebagai pemberi perawatan langsung dengan mengintervensi
2. Intervensi fasilitatif
kesehatan dirumah.
3. Intervensi perkembangan
Tabel 2.1 Rencana Tindakan dan Kriteria Hasil Berdasarkan SLKI dan
SIKI
Indonesia Indonesia
Peningkatan keterlibatan keluarga
44
topik, 3.Identifikasi koping keluarga,
2.3.4 Implementasi
45
b.Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan
cara :
menjadi:
cara :
keluarga
(Padila,2011.)
2.3.5 Penilaian
46
S : Hal-hal yang dikemukakankeluarga, misalnya keluarga anak P nafsu
nya 0,5 kg
A : Analisa hasil yang telah dicapai, mengacu pada tujuan dan diagnose
Tingkat kemandirian
NO Kriteria
1 2 3 4
1 Menerima petugas √ √ √ √
2 Menerima pelayanan sesuai rencana √ √ √ √
keperawatan
3 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah √ √ √
kesehatannya secara benar
4 Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan √ √ √
sesuai anjuran
5 Melakukan tindakan keperawatan sederhana √ √ √
sesuai anjuran
6 Melakukan tindakan pencegahan secara asertif √ √
7 Melakukan tindakan peningkatan atau √
promotif secara aktif
Sumber data : Padila, 2012
47
Tabel 2.4 Penilaian tingkat kemandirian keluarga
Skala
Kriteria Kategori
penilaian
Keluarga mengetahui masalah kesehatan Keluarga Skor 1-4
1. Keluarga dapat menyebutkan pengertian, mandiri
tanda dan gejala dari maslah yang ada. (KM) I
2. Keluarga dapat menyebutkan penyebab
masalah.
3. Keluarga dapat menyebutkan faktor yang
mempengaruhi masalah.
4. Keluarga memiliki persepsi yang positif
terhadap masalah.
Keluarga mengambil keputusan untuk Skor 5-7
mengatasi masalah Keluarga
5. Masalah dirasakan keluarga mandiri
6. Keluarga dapat menyebut akibat dari (KM) II
maslah tersebut
7. Keluarga membuat keputusan yang tepat
tentang penanganan masalah tersebut
Keluarga merawat anggota keluarga yang Skor 8-10
memiliki masalah
8. Keluarga dapat menggali dan Keluarga
memanfaatkan sumber daya dan fasilitas mandiri
yang diperlukan untuk perawatan (biaya, (KM) III
alat, P3K, KMS< Kartu Kesehatan , dll)
9. Keluarga terampil melaksanakan
perawatan pada anggota (preventif,
promotif, dan creative)
10. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan
yang mendukung.
Sumber : Dalam Buku Padila 2012
48
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
kasus dibatasi waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa
aktivitas di dalam keluarga. Studi kasus dalam karya tulis ini adalah untuk
Tahun 2021.”
yang menjadi focus dalam penulisan studi kasus. Batasan istilah disusun secara
naratif dan apabila diperlukan ditambahkan informasi sebagai tanda atau ciri khas
dari Batasan yang dibuat penulis. Batasan istilah dalam studi kasus ini adalah
asuhan keperawatan pada klien yang mengalami diabetes melitus Dengan Masalah
44
3.3 Partisipan
umumnya adalah keluarga. Subyek yang akan digunakan adalah satu keluarga
atau (satu kasus) dengan masalah keperawatan dan diagnose medis yang sesuai
dengan judul. Dalam penyusunan studi kasus partisipan adalah satu kasus atau
Tahun 2021. Partisipan dan penyusunan studi kasus ini adalah satu klien dengan
keluarga maka perlu menuliskan alamat yang digunakan setingkat desa serta
waktu yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah studi kasus.
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang
digunakan :
50
1. Wawancara ( hasil anamnesa berita tentang identitas klien. Keluhan utama,
riwayat penyakit sekarang – dahulu- dan lain-lain ). Sumber data dari klien,
3. Studi dukumentasi dan angket ( hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain
yang relevan).
intergritas penulis ( karena penulis menjadi instrument utama ), uji keabsahan data
utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan masalah
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
51
wawancara mendalam yang akan di lakukan untuk menjawab rumusan masalah.
Teknis analisis digunakan dengan cara observasi oleh penulis dan studi
dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dan
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, gambar, bagan dan
teks naratif. Kerahasian klien dijaga dengan mengaburkan identitas dari klien.
4. Kesimpulan
dan evaluasi.
52
3.8 Etika Penelitian
Lembar persetujuan yang akan diberikan kepada responden yang akan diteliti dan
penelitian.
Subjek mempunyai hak untuk menerima bahwa data yang di dapat untuk di
3. Confidentiality ( kerahasian )
Subjek berhak untuk meminta bahwa data yang diberikan untuk dirahasiakan.
53
DAFTAR PUSTAKA
Askep Keluarga Terapi Herbal dan Terapi Modalitas (1st ed.). Yogyakarta:
Nuha Medika.
Padila. (2012b). Keperawatan medikal bedah (1st ed.). Yogyakarta: medika nuha.
Rendy, M. C., & TH, M. (2012). Asuhan Keperawatan medikal bedah penyakit
kedokteran EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI .(2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Indonesia.
Indonesia.
Indonesia.
54
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
dengan catatan suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak
(............................................) (............................................)
55
U N I V E R S I T A S B O N D O W O S O
PROGRAM STUDI DIIIKEPERAWATAN
Jalan Khairil Anwar No.3B
Tlp/Fax(0332)433015Bondowoso
DATA KELUARGA
Nama Kepala Bahasa sehari-hari
Keluarga
LANJUTAN
63
N Status Kesehatan RiwayatPenya
Nama Alat Bantu/ Protesa
o Saatini kit/ Alergi
64
RumahdanSanitasiLingkungan PHBS Di RumahTangga
Kondisi Rumah Jikaadaibunifas,
Type rumah : Persalinanditolongolehtenagakesehata
permanen/Semi/Tidakpermanen* n:
……………………………………… Ya/ Tidak*
……………………………………… ………………………………………
……………………………………… ………………………………………
Ventilasi : ………………………………………
Cukup/kurang* Jikaadabayi, Memberi ASI ekslusif :
……………………………………… Ya/ Tidak*
……………………………………… ………………………………………
……………………………………… ………………………………………
PencahayaanRumah : ………………………………………
Baik/ Tidak* Jika ada balita, Menimbang balita
……………………………………… tiap bulan :
……………………………………… Ya/ Tidak*
……………………………………… ………………………………………
Saluran Buang Limbah : ………………………………………
Baik/cukup/kurang* ………………………………………
……………………………………… Menggunakan air bersih untuk
……………………………………… makan & minum:
……………………………………… Ya/ Tidak*
Air Bersih : ………………………………………
Sehat/tidak * Sehat ………………………………………
……………………………………… ………………………………………
……………………………………… Menggunakan air bersih untuk
……………………………………… kebersihan diri:
JambanMemenuhiSyarat : Ya/ Tidak*
Ya/tidak* ………………………………………
……………………………………… ………………………………………
……………………………………… ………………………………………
TempatSampah: Mencuci tangan dengan air bersih &
Ya/Tidak* sabun :
……………………………………… Ya/ Tidak*
……………………………………… ………………………………………
……………………………………… ………………………………………
65
……………………………………… ………………………………………
RasioLuasBangunanRumahdenganJu Melakukan pembuangan sampah
mlah pada tempatnya :
AnggotaKeluarga (8m2/orang) Ya/ Tidak*
Ya/Tidak * ………………………………………
……………………………………… ………………………………………
……………………………………… ………………………………………
……………………………………… Menjaga lingkungan rumah tampak
bersih
Ya/tidak*
………………………………………
………………………………………
………………………………………
Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap
hari :
Ya/ Tidak*
………………………………………
………………………………………
………………………………………
Menggunakan jamban sehat :
Ya/ Tidak*
………………………………………
………………………………………
………………………………………
………………………………………
66
Ya/ Tidak*
………………………………………
………………………………………
………………………………………
Melakukan aktivitas fisik setiap
hari :
Ya/ Tidak*
………………………………………
………………………………………
………………………………………
Tidakmerokok di dalamrumah :
Ya/ Tidak*
………………………………………
………………………………………
………………………………………
67
KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN
KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
1) Adakahperhatiankeluargakepadaanggotanya yang menderitasakit:
Ada , Tidak
Karena :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2) Apakahkeluargamengetahuimasalahkesehatan yang
dialamianggotadalamkeluarganya:YaTidak
Karena :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3) Apakahkeluargamengetahuipenyebabmasalahkesehatan yang
dialamianggotadalamkeluarganya:
YaTidak
Karena :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4) Apakahkeluargamengetahuitandadangejalamasalahkesehatan yang
dialamianggotadalamkeluarganya:
YaTidak
Karena :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5) Apakahkeluargamengetahuiakibatmasalahkesehatan yang
dialamianggotadalamkeluarganyabilatidakdiobati/dirawat:
YaTidak
Karena :
………………………………………………………………………………
68
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
6) Padasiapakeluargabiasamenggaliinformasitentangmasalahkesehatanyang
dialamianggotakeluarganya:
KeluargaTetangga, Kader Tenagakesehatan
Yaitu :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
Perlu berobat ke fasilitas yankes
Tidak terpikir
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami
anggota keluarganya:
Ya
Tidak
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan
yang dialami yang dialamianggotakeluarganya :
Ya Tidak
Jelaskan:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
69
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan
masalah kesehatan yang dialaminya:
Ya Tidak
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarganya:
Ya Tidak
Jelaskan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang
mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan :
Ya Tidak
Jelaskan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
13) Apakahkeluargamampumenggali dan memanfaatkansumber di
masyarakatuntukmengatasimasalahkesehatananggotakeluarganya:
Ya Tidak
Jelaskan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
70
a. MenerimapetugasPerawatanKesehatanMasyarakat.
b. Menerimapelayanankeperawatan yang
diberikansesuaidenganrencanakeperawatan.
71
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerimapetugaspuskesmas Kemandirian I :
2. Menerimayankessesuairencana Jikamemenuhikriteria
3. Menyatakanmasalahkesehatansecarabenar 1&2
4. Memanfaatkanfaskessesuaianjuran Kemandirian II :
5. Melaksanakanperawatansederhanasesuaianjuran jikamemenuhikriteria 1
6. Melaksanakantindakanpencegahansecaraaktif s.d 5
7. Melaksanakantindakanpromotifsecaraaktif Kemandirian III :
jikamemenuhikriteria 1
s.d 6
Kemandirian IV :
Jikamemenuhikriteria 1
s.d 7
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II
72
ANALISA DATA
KEMUNGKINAN DIAGNOSA
NO DATA
PENYEBAB KEPERAWATAN
73
SCORING/PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
74
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal : _________________________________
DiagnosaKeperawatan Tujuan Evaluasi
Intervensi
TUM TUK Kriteria Standar
75
Hari/Tanggal : _________________________
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
keperawatan
76
LAMPIRAN
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU
AnggotaKeluarga 1 2 3 4 5
Nyeri spesifik:
Lokasi
Tipe
Durasi
Intensitas
Status mental: 1 2 3 4 5
Bingung
Cemas
Disorientasi
Depresi
Menarik diri
Sistem integumen: 1 2 3 4 5
Cianosis
Akral Dingin
Diaporesis
Jaundice
Luka
Mukosa mulut kering
Kapiler refil time lebih 2 detik
Sistem Pernafasan 1 2 3 4 5
Stridor
Wheezing
Ronchi
Akumulasi sputum
Sistem perkemihan: 1 2 3 4 5
Disuria
Hematuria
Frekuensi
Retensi
Inkontinensia
Sistem muskuloskeletal 1 2 3 4 5
Tonus otot kurang
Paralisis
Hemiparesis
ROM kurang
Gangg.Keseimb
Sistem pencernaan: 1 2 3 4 5
Intake cairan kurang
Mual/muntah
Nyeri perut
Muntah darah
Flatus
44
Distensi abdomen
Colostomy
Diare
Konstipasi
Bising usus
Terpasang Sonde
Sistem persyarafan: 1 2 3 4 5
Nyeri kepala
Pusing
Tremor
Reflek pupil anisokor
Paralisis : Lengan kiri/ Lengan kanan/ Kaki kiri/
Kaki kanan
Anestesi daerah perifer
Riwayat pengobatan 1 2 3 4 5
Alergi Obat
Jenis obat yang dikonsumsi
Pemeriksaan Laboratorium 1 2 3 4 5
GDP/2JPP/acak
Asam Urat
Cholesterol
Hb
78
DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT
79
Sebagian/Tergantung
Alat Bantu :
Tidak/Ya
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
Mual Tonus Otot FungsiPenglihatan FungsiPerabaan
Muntah Kontratur Buram KesemutanPada
Kembung …………..
80
DiagnosaKeperawatanIndividu/Keluarga
81
Kebiasaanmakan /
minum : Mandiri /
Bantu Sebagian /
Tergantung
Alergi makanan /
minuman
Tidak / Ya
Alat Bantu
Tidak / Ya
Mental KomunikasidanBud Kebersi Perawatan Diri
Cemas aya han Diri Sehari-hari
82
83