DI SUSUN OLEH :
PUTU ANGGA SWANDANA
A2 / STYC 17 077
S1 KEPERAWATAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Model Dan Konsep dan
peran dan fungsi perawat keluarga” dapat terselesaikan dengan baik.Maksud dan
tujuan dari penulisan makalah ini tidaklain untuk memenuhi salah satu dari sekian
kewajiban, serta merupakan bentuk langsung tanggung jawab pada tugas yang
diberikan.
Pada kesempatan ini, juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
seluruh orang yang sudah membantu menyelesaikan makalah ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
referensi bagi pembaca.
Penyusun
08 April 2020
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Pengertian Teori dan Model Konseptual................................................................4
2.2 Model Kosnseptual Keperawatan Keluarga............................................................4
2.3 Teori Keperawatan dan Keperawatan Keluarga.....................................................5
2.4 Penerapan Model dan Teori Dalam Komunitas......................................................9
2.5 Pengertian Peran dan Fungsi................................................................................11
2.6 Peran dan Fungsi Perawat Komunitas..................................................................12
BAB III...........................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................15
3.2 Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif. Keperawatan professional diterapkan dengan
mengaplikasikan ilmu dan teori keperawatan dalam praktek, pendidikan dan
riset keperawatan. Dalam memberikan asuhan diperlukan pengetahuan
tentang perilaku dan kesehatan manusia sebagai individu yang unik dan
holistik (Potter and Perry, 2009)
1
berfokus pada respon sistem klien terhadap stressor aktual maupun
potensial.
2
6. Peran dan Fungsi Perawat Komunitas ?
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori dan Model Konseptual
Teori didefinisikan sebagai sekumpulan dari abstrak relatif dan konsep
umum yang ditujukan fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil-
dalil yang secara luas menggambarkan konsep tersebut, dan dalil-dalil yang
dinyatakan secara relatif dan hubungan umum antara dua atau lebih dari
konsep. Fungsi setiap model konseptual adalah menyediakan suatu kerangka
acuan yang khusus yang dikatakan kepada anggota suatu disiplin bagaimana
mengamati dan menginterpretasikan fenomena dari minat disiplin (Potter
and Perry, 2009).
4
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu ;
a) Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh
kembang balita, keluarga dan lain-lainnya.
b) Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu
misalnya : konseling pranikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan pada garis pertahanan terganggu
4. Intervensi yang bersifat rehabilitative
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan
resisten yang terganggu. Keluarga dilihat sebagai klien yang
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan
klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang
terdiri dari 5 tahapan yaitu :
a) Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawat terfokus
pada klien untuk mendapatkan data base yang komprehensif
untuk mengetahui keadaan dan kesehatan yang ada dan
aktualisasi atau potensial reaksi terhadap stress lingkungan.
b) Diagnosis keperawatan keluarga, data dengan teori juga
menyediakan perawatan dasar untuk diagnosis. Pernyataan
diagnosa perawat harus mencerminkan seluruh kondisi klien
c) Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberi perawatan
dan klien. Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah
membimbing klien untuk menghemat energi dan menggunakan
energi sebagai kekuatan untuk bergerak melampaui masa sakit.
d) Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis
data base yang komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai
dengan klien dan pengasuh persepsi dan kemungkinan untuk
fungsional kompetensi di lingkungan.
5
Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan
kerangka kerja konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan
bimbingan praktik keperawatan. Model konseptual keperawatan
menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan atau stresor yang
mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang
adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model
konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut,
mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme
koping yang positif untuk mengatasi stressor ini.
2. Keperawatan Keluarga
a) Keluarga Sbg Unit Analisis dalam Keperawatan
Alasan keluarga sebagai Unit Pelayanan (Ruth B Freeman, 1981)
Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga
yang menyangkut kehidupan masyarakat
6
Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
megabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya
Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan
apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu
(pasien), keluarga tetap berperan sebagi pengambil keputusan
dalam memelihara kesehatan keluarganya
Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk
berbagai upaya kesehatan masyarakat
7
d) Prinsip-Prinsip Keperawatan keluarga
Ada beberapa prinsip penting yangperlu diperhatikan dalam
memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, adalah:
Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan
kesehatan.
Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat
sebagai tujuan utama.
Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam
mencapai peningkatan kesehatan keluarga.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat
melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan
masalah dan kebutuhan
Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif
dan prefentif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan
prefentif.
Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan kesehatan keluarga.
Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga
keseluruhan.
Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan
kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dalam
menggunakan proses keperawatan.
Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan
perawatan kesehatan dasar/perawatan dirumah.
Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.
8
kondisi alam (geografi yang sulit)
kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa)
keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga
1) Pengkajian
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok, antara lain sebagai
berikut
a. Inti (core), meliputu: data demografi kelompok atau komunitas yang
terdiri atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan,
agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau
komunitas
b. Mengkaji delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas, antara
lain:
Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana
kepadatannya karena dapat menjadi streeor bagi penduduk.
Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang
dapat digunakan penduduk untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat.
Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan
keamanan di lingkungan tempat tinggal, apakah masyarakat
merasa nyamna atau tidak , apakah sering stres akibat keamana
dan keselamatan yang tidak terjamin.
Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah
cukup menunjang, sehingga memudahkan masyarakat
mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
Pelayan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini
dan merawat/ memantau gangguan yang terjadi.
Sistem komunikasi, sarana komunikasi apa saja yang tersedia
dan dapat dimanfaatkan di masyarakat tersebut untuk
meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.
Misalnya media televisi, radio, koran yang diberikan pada
masyarakat.
Sistem ekonomi,tingkat sosial ekonomi masyarakat secara
keseluruhan, apakah pendapatan yang diterima sesuai dengan
kebijakan Upah Minimun Regional (UMR) atau sebaliknya
dibawah upah minimum. Hal ini terkait dengan upaya pelayanan
9
kesehatan ditujukan pada anjuran untuk mengonsumsi jenis
makanan sesuai kemampuan ekonomi masing-masing
Rekreasi, apakah terssedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka,
apakah biayanya dapat dijangkau oleh masyarakat. Rekreasi
hendaknya dapat digunakan masyarakat untuk membantu
masyarakat untuk membantu mengurangi stressor.
2) Diagnosis keperawatan
Diagnosis ditegakkan berdasrkan tingkat reaksi komunitas terhadap
stressor yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam 3 komponen P (problem
atau masalah), E (etiology atau penyebab), dan S (symptom atau
manifestasi/data penunjang). Misalnya, resiko tinggi peningkatan
gangguan penyakit kardiovaskuler pada komunitas di RT 01 RW 10
kelurahan somowinangun sehubungan dengan dengan kurangnya
kesadaran masyarakat hidup sehat ditandai dengan:
10
Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini berperilaku
hidup sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit kardiovaskuler.
Sebagai advokat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas.
5) Evaluasi/penilaian
Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan
intervensi
Menilai kemajuan yang dicapai oleh komunitas setelah dilakukan
intervensi keperawatan
6) Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit
1. Peran
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dalam system, di mana dapat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun
dariluar profesi keperawatan yang bersipat konstan.
2. Fungsi
Dalam menjalan kan perannya, perawat akan melaksanakan
berbagai fungsi diantaranya:
a) Fungsi Independent
Merupan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara
sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti
pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan
oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit,
pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktifitas dan
lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan,
pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri.
b) Fungsi Dependen
11
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas
pesan atau instruksidari perawat lain. Sehingga sebagian tindakan
pelimpahan tugas yang di berikan. Hal ini biasanya dilakukan
oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari perawat
primer ke perawat pelaksana.
c) Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini
dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama
tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyapenyakit
kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat
saja melainkan juga dari dokter ataupun yang lainnya.
12
semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim
kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun profesional. Peran
advokasi sekaligus mengharuskan perawat bertindak sebagai
narasumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan
terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien. Dalam
menjalankan peran sebagai advokat (pembantu klien), perawat harus
dapat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam
pelayanan keperawatan.
c. Counsellor (pemberi bimbingan/konseling klien)
Memberikan konseling/bimbingan kepada klien, keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan sesuai prioritas. Konseling
diberikan kepada individu/keluarga dalam mengintegrasikan
pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu, pemecahan
masalah difokuskan pada masalah keperawatan, mengubah perilaku
hidup ke arah perilaku hidup sehat.
d. Educator (sebagai pendidik klien)
Sebagai pendidik klien, perawat membantu klien meningkatkan
kesehatannya melalui pemberian pengetahuan yang terkait dengan
keperawatan dan tindakan medis yang diterima sehingga
klien/keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang
diketahuinya.
e. Collabolator (anggota tim kesehatan)
Perawat juga bekerjasama dengan tim kesehatan lain dan keluarga
dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan
guna memenuhi kebutuhan kesehatan klien.
f. Change agent (pembaharu)
Sebagai pembaharu, perawat mengadakan inovasi dalam cara berpikir,
bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan keterampilan
klien/keluarga agar menjadi sehat. Elemen ini mencakup perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dalam berhubugnan dengan
klien dan cara memberikan perawatan pada klien.
13
g. Consultant (konsultan)
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan keperawatan yang diberikan.
Dengan peran ini dapat dikatakan perawat adalah sumber informasi
yang berkaitan dengan kondisi spesifik klien
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus
selalu mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan
teori keperawatan yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam
mengaplikasikan ilmu keperawatan, sehubungan dengan hal tersebut maka
pada kesempatan ini kami mencoba untuk membahas salah satu teori konsep
model yang sudah ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan oleh.
Model tersebut berfokus pada respon sistem klien terhadap stressor aktual
maupun potensial.
3.2 Saran
Perubahan-perubahan perlu segera dilakukan khususnya dalam
manajemen keperawatan sebagai upaya peningkatan mutu Asuhan
Keperawatan kepada individu, keluarga maupun masyarakat. Dengan adanya
makalah ini, kami harap agar para pembaca mampu mengetahui konsep
keluarga sejahtera dan mampu mengaplikasikannya dengan baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sudiharto, S.kep.,M.kes. 2017. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC
Akbar, Fredy. 2016. Kumpulan Materi Mata Kuliah Komunitas. Jakarta: EGC
16