Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MODEL DAN KONSEP DAN PERAN DAN FUNGSI PERAWAT


KELUARGA

DI SUSUN OLEH :
PUTU ANGGA SWANDANA
A2 / STYC 17 077
S1 KEPERAWATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PRODI
JENJANG S1 KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Model Dan Konsep dan
peran dan fungsi perawat keluarga” dapat terselesaikan dengan baik.Maksud dan
tujuan dari penulisan makalah ini tidaklain untuk memenuhi salah satu dari sekian
kewajiban, serta merupakan bentuk langsung tanggung jawab pada tugas yang
diberikan.

Pada kesempatan ini, juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
seluruh orang yang sudah membantu menyelesaikan makalah ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
referensi bagi pembaca.

Penyusun

08 April 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Pengertian Teori dan Model Konseptual................................................................4
2.2 Model Kosnseptual Keperawatan Keluarga............................................................4
2.3 Teori Keperawatan dan Keperawatan Keluarga.....................................................5
2.4 Penerapan Model dan Teori Dalam Komunitas......................................................9
2.5 Pengertian Peran dan Fungsi................................................................................11
2.6 Peran dan Fungsi Perawat Komunitas..................................................................12
BAB III...........................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................15
3.2 Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif. Keperawatan professional diterapkan dengan
mengaplikasikan ilmu dan teori keperawatan dalam praktek, pendidikan dan
riset keperawatan. Dalam memberikan asuhan diperlukan pengetahuan
tentang perilaku dan kesehatan manusia sebagai individu yang unik dan
holistik (Potter and Perry, 2009)

Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan


keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon
manusia dengan menggunakan model-model konseptual keperawatan dalam
proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek
keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Potter and Perry, 2009)

Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti


perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu
terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebagai ilmu
yang mulai berkembang, ilmu keperawatan banyak mendapat tekanan,
diantaranya adalah adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan industri
kesehatan yang senantiasa berkembang dimana keperawatan harus mampu
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan


harus selalu mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep
model dan teori keperawatan yang sudah ada agar tidak terjadi
penyimpangan didalam mengaplikasikan ilmu keperawatan, sehubungan
dengan hal tersebut maka pada kesempatan ini kami mencoba untuk
membahas salah satu teori konsep model yang sudah ada yaitu model
keperawatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman. Model tersebut

1
berfokus pada respon sistem klien terhadap stressor aktual maupun
potensial.

Model konseptual didefinisikan sebagai sekumpulan dari abstrak


relatif dan konsep umum yang ditujukan fenomena dari minat sentral dari
suatu disiplin, dalil-dalil yang secara luas menggambarkan konsep tersebut,
dan dalil-dalil yang dinyatakan secara relatif dan hubungan umum antara
dua atau lebih dari konsep. Fungsi setiap model konseptual adalah
menyediakan suatu kerangka acuan yang khusus yang dikatakan kepada
anggota suatu disiplin bagaimana mengamati dan menginterpretasikan
fenomena dari minat disiplin (Potter and Perry, 2009)

Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,


kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan
pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena
dari suatu disiplin (Potter and Perry, 2009).

Salah satu model konseptual keperawatan yang dapat diaplikasikan


oleh perawat adalah model sistem Betty Neuman yang memberikan warisan
baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik
(memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variabel)
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang
berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem
terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal (Potter and
Perry, 2009).

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Teori dan Model Konseptual ?


2. Model Kosnseptual Keperawatan Keluarga ?
3. Teori Keperawatan dan Keperawatan Keluarga ?
4. Penerapan Model dan Teori Dalam Komunitas ?
5. Pengertian Peran dan Fungsi ?

2
6. Peran dan Fungsi Perawat Komunitas ?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan Pengertian Teori dan Model Konseptual.


2. Mengetahui Model Kosnseptual Keperawatan Keluarga.
3. Menjelaskan Teori Keperawatan dan Keperawatan Keluarga.
4. Menjelaskan Penerapan Model dan Teori Dalam Komunitas.
5. Menjelaskan Pengertian Peran dan Fungsi.
6. Menjelaskan Peran dan Fungsi Perawat Komunitas.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori dan Model Konseptual
Teori didefinisikan sebagai sekumpulan dari abstrak relatif dan konsep
umum yang ditujukan fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil-
dalil yang secara luas menggambarkan konsep tersebut, dan dalil-dalil yang
dinyatakan secara relatif dan hubungan umum antara dua atau lebih dari
konsep. Fungsi setiap model konseptual adalah menyediakan suatu kerangka
acuan yang khusus yang dikatakan kepada anggota suatu disiplin bagaimana
mengamati dan menginterpretasikan fenomena dari minat disiplin (Potter
and Perry, 2009).

Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,


kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan
pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena
dari suatu disiplin (Potter and Perry, 2009).

2.2 Model Kosnseptual Keperawatan Keluarga


Model konseptual memberikan penekanan pada penurunan stress dengan
cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat
intervensi yaitu (Potter and Perry, 2009) :

1. Intervensi yang bersifat promosi


Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang
bersifat fleksibel yang berupa :
a) Pendidikan kesehatan.
b) Mendemostrasikan ketrampilan keperawatan dasar yang dapat
dilakukan klien dirumah atau komunitas yang bertujuan
meningkatkan kesehatan.
2. Intervensi yang bersifat prevensi

4
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu ;
a) Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh
kembang balita, keluarga dan lain-lainnya.
b) Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu
misalnya : konseling pranikah.
3. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan pada garis pertahanan terganggu
4. Intervensi yang bersifat rehabilitative
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan
resisten yang terganggu. Keluarga dilihat sebagai klien yang
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan
klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang
terdiri dari 5 tahapan yaitu :
a) Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawat terfokus
pada klien untuk mendapatkan data base yang komprehensif
untuk mengetahui keadaan dan kesehatan yang ada dan
aktualisasi atau potensial reaksi terhadap stress lingkungan.
b) Diagnosis keperawatan keluarga, data dengan teori juga
menyediakan perawatan dasar untuk diagnosis. Pernyataan
diagnosa perawat harus mencerminkan seluruh kondisi klien
c) Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberi perawatan
dan klien. Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah
membimbing klien untuk menghemat energi dan menggunakan
energi sebagai kekuatan untuk bergerak melampaui masa sakit.
d) Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis
data base yang komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai
dengan klien dan pengasuh persepsi dan kemungkinan untuk
fungsional kompetensi di lingkungan.

2.3 Teori Keperawatan dan Keperawatan Keluarga


1. Teori keperawatan

5
Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan
kerangka kerja konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan
bimbingan praktik keperawatan. Model konseptual keperawatan
menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan atau stresor yang
mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang
adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model
konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut,
mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme
koping yang positif untuk mengatasi stressor ini.

Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area


fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia
sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang
bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan
sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga
dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya
dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah
keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor
penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang
(klien)

Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai


mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan
kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan
fokus penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat
berbeda satu sama lain, seperti penenkanan pada sistem adaptif manusia,
subsistem perilaku atau aspek komplementer.Teori keperawatan dan model
konseptual adalah sebagai berikut:

a) Orientasi system: system periaku dari Johnson. model konseptual


system dari Neuman

b) Orientasi perkembangan.: model konseptual perawtan diri dari Orem

c) Orientasi interaksi dan system: model adaptasi dari Roy, model


system terbuka dari King

d) Orientasi system dan perkembangan: model proses kehidupan dari


Roger.

2. Keperawatan Keluarga
a) Keluarga Sbg Unit Analisis dalam Keperawatan
Alasan keluarga sebagai Unit Pelayanan (Ruth B Freeman, 1981)
 Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga
yang menyangkut kehidupan masyarakat

6
 Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
megabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya
 Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan
apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
 Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu
(pasien), keluarga tetap berperan sebagi pengambil keputusan
dalam memelihara kesehatan keluarganya
 Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk
berbagai upaya kesehatan masyarakat

b) Siklus Penyakit & Kemiskinan Keluarga


Dalam memberikan asuhan perawatan terhadap keluarga, lebih
ditekankan pada keluarga-keluarga dengan keadaan sosial
perekonomian yang rendah. Keadaan social ekonomi yang rendah
pada umunya berkaitan erat dengan berbagai masalah kesehatan yang
mereka hadapi disebabkan karena ketidak mampuan dan ketidak
tahuan dalam mengatasi berbagai masalah yang meraka hadapi.
Masalah kemiskinan akan sangat mengurangi kemampuan keluarga
utuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga terhadap kebutuhan
gizi, perumahan dan lingkungan sehat, pendidikan dan kebutuhan
lainnya. Jelas kesemuannya itu dengan mudah meyababkan suatu
peyakit.
c) Peran Perawat Dlm Askep Keluarga
Dalam memberikan asuhan perawatan keluarga, ada beberapa peranan
yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
 Pemberian asuhan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
 Pengenal atau pengamat masalah kebutuhan kesehatan keluarga
 Coordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan
keluarga
 Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau
dan perawat mudah dapat menampung permasalahan yang
dihadapi keluarga dan membantu mencarikan jalan
pemecahannya
 Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik
untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat
menjadi perilaku yang sehat

7
d) Prinsip-Prinsip Keperawatan keluarga
Ada beberapa prinsip penting yangperlu diperhatikan dalam
memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, adalah:
 Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan
kesehatan.
 Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat
sebagai tujuan utama.
 Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam
mencapai peningkatan kesehatan keluarga.
 Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat
melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan
masalah dan kebutuhan
 Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif
dan prefentif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan
prefentif.
 Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan kesehatan keluarga.
 Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga
keseluruhan.
 Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan
kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dalam
menggunakan proses keperawatan.
 Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan
perawatan kesehatan dasar/perawatan dirumah.
 Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.

e) Hambatan Dalam Askep Keluarga


Hambatan yang paling besar dihadapi perawat dalam memberikan
asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah:
1) Hambatan dari keluarga
 pendidikan keluarga yang rendah
 keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana
dan prasarana)
 kebiasaan-kebiasaan yang melekat
 sosial budaya yang menunjang

2) Hambatan dari perawat


 sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi,
seperti: PHN Kit, transportasi

8
 kondisi alam (geografi yang sulit)
 kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa)
 keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga

2.4 Penerapan Model dan Teori Dalam Komunitas


Asuhan keperawatan yang diberikan pada komunitas atau kelompok adalah
sebagai berikut.

1) Pengkajian
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok, antara lain sebagai
berikut
a. Inti (core), meliputu: data demografi kelompok atau komunitas yang
terdiri atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan,
agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau
komunitas
b. Mengkaji delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas, antara
lain:
 Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana
kepadatannya karena dapat menjadi streeor bagi penduduk.
 Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang
dapat digunakan penduduk untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat.
 Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan
keamanan di lingkungan tempat tinggal, apakah masyarakat
merasa nyamna atau tidak , apakah sering stres akibat keamana
dan keselamatan yang tidak terjamin.
 Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah
cukup menunjang, sehingga memudahkan masyarakat
mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
 Pelayan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini
dan merawat/ memantau gangguan yang terjadi.
 Sistem komunikasi, sarana komunikasi apa saja yang tersedia
dan dapat dimanfaatkan di masyarakat tersebut untuk
meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.
Misalnya media televisi, radio, koran yang diberikan pada
masyarakat.
 Sistem ekonomi,tingkat sosial ekonomi masyarakat secara
keseluruhan, apakah pendapatan yang diterima sesuai dengan
kebijakan Upah Minimun Regional (UMR) atau sebaliknya
dibawah upah minimum. Hal ini terkait dengan upaya pelayanan

9
kesehatan ditujukan pada anjuran untuk mengonsumsi jenis
makanan sesuai kemampuan ekonomi masing-masing
 Rekreasi, apakah terssedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka,
apakah biayanya dapat dijangkau oleh masyarakat. Rekreasi
hendaknya dapat digunakan masyarakat untuk membantu
masyarakat untuk membantu mengurangi stressor.
2) Diagnosis keperawatan
Diagnosis ditegakkan berdasrkan tingkat reaksi komunitas terhadap
stressor yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam 3 komponen P (problem
atau masalah), E (etiology atau penyebab), dan S (symptom atau
manifestasi/data penunjang). Misalnya, resiko tinggi peningkatan
gangguan penyakit kardiovaskuler pada komunitas di RT 01 RW 10
kelurahan somowinangun sehubungan dengan dengan kurangnya
kesadaran masyarakat hidup sehat ditandai dengan:

 0,15 ditemukan angka dirawat dengan gangguan kardiovaskular


 50% RT 01 RW 10 mengonsumsi lemak tinggi
 Didapatkan 20% saja yang kebiasaan berolahraga
 Informasi tentang gangguan kardiovaskuler kurang.
3) Perencanaan intervensi
Perencanaaan intervensi yang dapat dilakukan dengan diagnosis
keperawatan komunitas yang muncul di atas adalah:

 Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan


kardiovaskuler
 Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik
relaksasi
 Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler
melalui pemeriksaan tekanan darah
 Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang
tepat bagi yang beresiko
 Lakukan olahraga secara rutin sesuai dengan kemampuan fungsi
jantung
 Lakukan kerja sama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat
untuk memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila ditemui ada
penyebab stressor
 Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan
4) Implementasi
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang bersifat:

 Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler


di komunitas

10
 Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini berperilaku
hidup sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan
 Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit kardiovaskuler.
 Sebagai advokat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas.
5) Evaluasi/penilaian
 Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan
intervensi
 Menilai kemajuan yang dicapai oleh komunitas setelah dilakukan
intervensi keperawatan
6) Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit

2.5 Pengertian Peran dan Fungsi


Peran dan fungsi dalam dunia keperawatan (Potter and Perry, 2009) :

1. Peran
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dalam system, di mana dapat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun
dariluar profesi keperawatan yang bersipat konstan.
2. Fungsi
Dalam menjalan kan perannya, perawat akan melaksanakan
berbagai fungsi diantaranya:
a) Fungsi Independent
Merupan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara
sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti
pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan
oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit,
pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktifitas dan
lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan dan kenyamanan,
pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri.
b) Fungsi Dependen

11
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas
pesan atau instruksidari perawat lain. Sehingga sebagian tindakan
pelimpahan tugas yang di berikan. Hal ini biasanya dilakukan
oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari perawat
primer ke perawat pelaksana.
c)  Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini
dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama
tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyapenyakit
kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat
saja melainkan juga dari dokter ataupun yang lainnya.

2.6 Peran dan Fungsi Perawat Komunitas


Doheny (dalam Kusnanto, 2004) mengidentifikasi beberapa elemen peran
perawat komunitas sebagai perawat professional meliputi :
a. Care giver (pemberi asuhan keperawatan)
Sebagai pelaku/pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat
memberikan pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak
langsung kepada klien, menggunakan pendekatan pada proses
keperawatan yang meliputi : pengkajian dalam upaya mengumpulkan
data dan informasi yang benar, menegakan diagnosis keperawatan
berdasarkan hasil analisa data, merencanakan intervensi keperawatan
sebagai upaya mengatasi masalah yang muncul dan membuat
langkah/cara pemecahan masalah, melaksanakan tindakan
keperawatan sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi
berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilakukannya.
b. Client advocate (pembela untuk melindungi klien)
Sebagai advokat klien, perawat berfunsi sebagai penghubung atara
klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan
klien, membela kepentingan klien dan membantu klien memahami

12
semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim
kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun profesional. Peran
advokasi sekaligus mengharuskan perawat bertindak sebagai
narasumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan
terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien. Dalam
menjalankan peran sebagai advokat (pembantu klien), perawat harus
dapat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam
pelayanan keperawatan.
c. Counsellor (pemberi bimbingan/konseling klien)
Memberikan konseling/bimbingan kepada klien, keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan sesuai prioritas. Konseling
diberikan kepada individu/keluarga dalam mengintegrasikan
pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu, pemecahan
masalah difokuskan pada masalah keperawatan, mengubah perilaku
hidup ke arah perilaku hidup sehat.
d. Educator (sebagai pendidik klien)
Sebagai pendidik klien, perawat membantu klien meningkatkan
kesehatannya melalui pemberian pengetahuan yang terkait dengan
keperawatan dan tindakan medis yang diterima sehingga
klien/keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-hal yang
diketahuinya.
e. Collabolator (anggota tim kesehatan)
Perawat juga bekerjasama dengan tim kesehatan lain dan keluarga
dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan
guna memenuhi kebutuhan kesehatan klien.
f. Change agent (pembaharu)
Sebagai pembaharu, perawat mengadakan inovasi dalam cara berpikir,
bersikap, bertingkah laku dan meningkatkan keterampilan
klien/keluarga agar menjadi sehat. Elemen ini mencakup perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dalam berhubugnan dengan
klien dan cara memberikan perawatan pada klien.

13
g. Consultant (konsultan)
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan keperawatan yang diberikan.
Dengan peran ini dapat dikatakan perawat adalah sumber informasi
yang berkaitan dengan kondisi spesifik klien

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus
selalu mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan
teori keperawatan yang sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam
mengaplikasikan ilmu keperawatan, sehubungan dengan hal tersebut maka
pada kesempatan ini kami mencoba untuk membahas salah satu teori konsep
model yang sudah ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan oleh.
Model tersebut berfokus pada respon sistem klien terhadap stressor aktual
maupun potensial.

Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,


kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan
pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena
dari suatu disiplin (Potter and Perry, 2009)..

3.2 Saran
Perubahan-perubahan perlu segera dilakukan khususnya dalam
manajemen keperawatan sebagai upaya peningkatan mutu Asuhan
Keperawatan kepada individu, keluarga maupun masyarakat. Dengan adanya
makalah ini, kami harap agar para pembaca mampu mengetahui konsep
keluarga sejahtera dan mampu mengaplikasikannya dengan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA
Sudiharto, S.kep.,M.kes. 2017. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC

Syaripudin, Tatang. 2018. Pedagogik Teoritis Sistematis. Percikan Ilmu:Bandung.

Akbar, Fredy. 2016. Kumpulan Materi Mata Kuliah Komunitas. Jakarta: EGC

Boswick, John A. 2017. Perawatan Dan Keluarga Jakarta : EGC

16

Anda mungkin juga menyukai