Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

“TEORI DAN MODEL COMMUNITY AS PARTNER DALAM


KEPERAWATAN KOMUNITAS ”

OLEH:
AYUMNA NAFILA
203110164
TK 3B

DOSEN PEMBIMBING:
Tasman, S.Kp. M.Kep, Sp.Kom

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga Tugas Makalah yang berjudul “Prosedur
tindakan relaksasi nafas dalam, imaginasi terbimbing, relaksasi progresif” . Makalah ini Saya
buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas Keperawatan Jiwa.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu Saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membaca, Semoga Allah SWT senantiasa meridoi segala usaha kita. Amiiinn...

Padang, 1 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A.Defenisi model community as partner..................................................................... 3
B.Konsep community as partner.................................................................................... 6
C.Aplication community as partner.............................................................................. 8
D. Pendekatan paradigma keperawatan community as partner.................................... 10
E. Asuhan Keperawatan community as partner............................................................. 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................................13
B. Saran ....................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya perawat kesehatan
komunitas.
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan.
Model community as partner merupakan salah satu dari model keperawatan
komunitas yang berproses dalam komunitas sebagai mitra atau partner dalam menangani
masalah kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan dan pencegahan masalah keperawatan
komunitas. Model Comunity as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian
komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri (1) inti komunitas (the
community core), (2) Subsistes komunitas (the community subsystem), dan (3) persepsi
(perseption). Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan masyarakat untuk
berpartisipasi penuh dalam meningkatkan kesehatannya. (Anderson, community as a partner)
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang defenisi community as partner
2. Menjelaskan konsep community as partner
3. Menjelaskan Aplication Community as partner
4. Menjelaskan Pendekatan paradigma keperawatan community as partner
5. Menjelaskan Asuhan keperawatan community as partner

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan Makalah ini bertujuan mengaplikasikan semua teori yang telah penulis
diskusikan:
1. Agar mahasiswa memahami pengertian dan konsep Community as partner
2. Agar mahasiswa memahami pendekatan dan paradigma keperawatan community as
partner. Dan memahami Asuhan keperawatan Komunitas berdasarkan model
Community as partner.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Community as partner


Model keperawatan komunitas sebagai mitra (community as partner) merupakan
model yang dikembangkan dari model Neuman dengan pendekatan totalitas manusia yang
menggambarkan masalah kesehatan yang ada. Model ini juga menekankan tentang primary
health care (PHC) merupakan suatu filosofi dasar komunitas untuk berperan aktif dalam
meningkatkan kesehatan, pencegahan, dan mengatasi masalah melalui upaya pemberdayaan
komunitas dan kemitraan (Widagdo, 2016). Pada abad 21, perawat kesehatan komunitas
berkomitmen untuk memenuhi pelayanan kesehatan utama (primary health care) yang
berfokus pada:

1. Pendidikan mengidentifikasi dan mencegah masalah kesehatan


2. Persediaan makanan dan nutrisi yang tepat
3. Pasokan air bersih dan sanitasi yang memadai
4. Pengasuhan ibu dan anak (keluarga berencana)
5. Imunisasi terhadap penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit
endemik
6. Ketepatan pengobatan penyakit umum dengan menggunakan teknologi yang tepat
guna
7. Promosi kesehatan jiwa
8. Pemberian obat dasar (Anderson and McFarlane, 2014).

Klien juga merupakan mitra. Akan tetapi model ini telah diubah namanya menjadi
model komunitas sebagai mitra untuk menekankan filosofi perawatan kesehatan primer.
Status kesehatan dan perilaku kesehatan klien tidak akan berubah kecuali setiap individu
menerima dan menerapkan suatu perencanaan yang dikembangkan dalam kolaborasi dengan
klien yang diwakili oleh perawat kesehatan komunitas (Allender. Rector and Wamer, 2010;
Anderson and McFarlane, 2014). Orang-orang dalam komunitas merupakan mitra (partner)
yang berkontribusi selama proses berlangsung. Tujuan pengkajian keperawatan komunitas
adalah unuk mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang memengaruhi kesehatan
masyarakat dalam mengembangkan strategi promosi kesehatan (Anderson and McFarlane,
2014).
2.2 Konsep Community as partner
Konsep utama teori Community as partner adalah roda pengkajian komunitas dan
proses keperawatan. Dua bagian utama dari konsep roda pengkaian komunitas meliputi inti
komunitas (core) dan 8 subsistem. Core terdiri dari demografi, statistik penting, sejarah,
etnis/budaya, dan persepsi terhadap kesehatan. Sedangkan subsistem terdiri dari 1)
Lingkungan fisik, 2) pendidikan, 3) ekonomi, 4) keamanan dan transportasi. 5) politik dan
pemerintah, 6) pelayanan kesehatan dan sosial, 7) komunikasi, 8) Rekreasi. Core dan sub
sistem dikelilingi oleh garis pertahanan sebagai sistem respon yang ditampilkan oleh
komunitas sebagai reaksi terhadap stressor yang masuk. Lingkaran utuh sebagai garis
pertahanan normal adalah level kesehatan yang ditampilkan komunitas. Lingkaran putus-
putus adalah garis pertahanan fleksibel yang mengelilingi komunitas sebagai “a buffer zone”
yang menggambarkan suatu level kesehatan yang dimanis sebagai hasil dari respons
sementara terhadap stressor. Delapan sub sistem dibagi oleh garis putus-putus sebagai garis
pertahanan resisten untuk menunjukan bahwa masing-masing mempunyai pengaruh dan
dipengaruhi oleh yang lainnya. Stressor adalah tekanan yang menghasilkan stimulus
berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan. Status ketidakseimbangan dikenal sebagai
derajat reaksi.
2.3 Aplication Community as partner
Inti Komunitas (core) mengidentifikasi 1) sejarah terjadinya atau perkembangan
komunitas yang berkontribusi pada terjadinya isu dan kecenderungan masalah kesehatan
komunitas; 2) demografi meliputi karakteristik komunitas (usia, jenis kelamin, agama, status
perkawinan, latar belakang pendidikaan dan pekerjaan; 3) statistik penting (angka kelahiran,
angka kesakitan, angka kematian, dll). 4) etnis dan budaya komunitas ( suku atau ras, adat
atau kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan, bahasa yang digunakan). Metode pengkajian
yang efektif dan efisien digunakan untuk mengkaji data inti komunitas meliputi: wawancara
kepada informan kunci, angket dan data sekunder melalui profil kesehatan.
Lingkungan fisik meliputi iklim atau cuaca, perumahan terkait dengan kepadatan,
pencahayaan, ventilasi, bangunan (usia, bahan, arsitektur, lingkungan terbuka kuliatas dan
kepemilikan), batas wilayah, dan tempat kumpul. Metode pengkajian melalui winshield
survey, adalah berjalan mengelilingi komunitas menggunakan semua indra.
Ekonomi mengkaji karakteristik finansial dan karakteristik pekerja. Karakteristik
finansial mengidentifikasi penghasilan keluarga berasarkan indikator Upah Minimal Regional
(UMR). Karakteristik pekerja mengidentifikasi status pekerja, kategori pekerja dan kelompok
khusus yang bekerja (seperti single parent dan anak). Metode pengkajian yang dapat
digunakan adalah survey rumah tangga atau data sekunder melalui profil.
Keamanan dan transportasi keamanan mengidentifikasi pelayanan dan perlindungan
terhadap komunitas berkaitan dengan kebakaran, kepolisian, kritisenter dan sanitasi (air,
limbah, sampah).
Politik dan pemerintahan mengidentifikasi partai politik dan partisipasinya dalam
pelayanan kesehatan, jenis pemerintahan (RT atau RW, Kelurahan atau Desa) dan kebijakan
kesehatan (pelayanan, dana sehat atau asuransi). Pelayanan kesehatan dan sosial meliputi
ketersediaan, jenis, waktu pelayanan, sumber daya, karakteristik pengguna, dan pembiayaan
pelayanan kesehatan dan sosial. Metode pengkajian yang efektif adalah wawancara kepada
pimpinan unit terkait.
Komunikasi mengidentifikasi berbagai cara komunitas untuk melakukan komunikasi,
terdiri dari jenis (formal atau informal), bentuk (rapat, menggunakan sistem informasi dan
teknologi, frekuensi, mingguan atau bulanan). Lingkup dan cara sirkulasi rekreasi
mengidentifikasi jenis, lokasi, pengguna, dan biaya pengguna. Metode pengkajian
komunikasi efektif menggunakan wawancara dan rekreasi efektif menggunakan metode
winshield survey.
Metode pengumpulan data lain yang umumnya digunakan pada pengkajian
keperawatan komunitas adalah Focus Grup Discussion (FGD) / Diskusi kelompok dan
skrining kesehatan. FGD harus memenuhi syarat yaitu homogen, jumlah 6-12 orang, waktu
pelaksanaan 30-90 menit, ada moderator dan perekam atau notulen FGD digunakan untuk
mengidentifikasi fenomena spesifik menyangut sekelompok orang yang lebih efektif
didapatkan datanya melalui diskusi, misalnya tentang praktik budaya, penyalahgunaan obat,
perilaku kekerasan, dan perilaku lainnya yang dianggap sebagai perilaku penimpangan dalam
komunitas.

2.4 Pendekatan Paradigma Keperawatan Community as Partner


Model komunitas sebagai mitra (community as partner) dikembangkan berdasarkan
model Neuman dengan pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan masalah
kesehatan yang ada. Model ini sekaligus menekankan bahwa primary health care (PHC)
sebagai filosofi yang mendasari komunitas untuk turut aktif meningkatkan kesehatan,
mencegah dan mengatasi masalah melalui upaya pemberdayaan komunitas dan kemitraan.
Ada tiga pendekatan utama primary health care (PHC) yaitu memberikan pelayanan
kesehatan dasar dengan teknologi tepat guna, menjalin kerja sama lintas sektoral dan
meningkatkan peran serta masyarakat. Oleh karenanya model ini sangat menitik beratkan
pada kemitraan, melalui kemitraan komunitas akan merasa masalah kesehatannya juga
menjadi tanggung jawabnya.
Pada model health care system menurut Neuman bahwa klien adalah sebagai sifat
terbuka, dimana klien dan lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis dan memiliki
tiga garis pertahanan, yaitu fleksible line of defense dan resistance defence. Dalam model
community as partner ada dua komponen penting yaitu roda pengkajian komunitas dan proses
keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti (core)
sebagai intrasistem terdiri dari demografi, riwayat, nilai dan keyakinan komunitas.
Ekstrasistemnya terdiri dari delapan subsistem yang mengelilingi inti yaitu lingkungan fisik,
pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan
sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi. Sedangkan proses keperawatan yang dimaksud
mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

2.5 Asuhan Keperawatan Community as Partner


2.5.1 Pengkajian
Pengkajian komunitas adalah untuk mengidentifikasi faktor (positif dan negatif) yang
berhubungan dengan kesehatan dalam rangka membangun strategi untuk promosi kesehatan.
(Anderson and Mc Farlane, 2010) yang dikaji meliputi demografi, riwayat, nilai keyakinan
dan riwayat kesehatan individu yang dipengaruhi oleh subsystem komunitas yang terdiri dari
lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan,
pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi. Aspek-aspek tersebut
dikaji melalui pengamatan langsung, data statistik, angket dan wawancara.

Pengkajian dapat dilakukan dengan berbagai panduan ataupun model. Salah satu yang banyak
digunakan dalam melakukan pengkajian keperawatan kesehatan komunitas adalah model
pengkajian komunitas oleh Anderson & McFarlance (2010) yang dikenal sebagai "The
Community as-Partner Model".

beberapa hal yang dapat dikaji dari model community as partner:

1) Lingkungan fisik (physical environment


2) Pendidikan (education).
3) Keamanan dan transportasi (safety and transfortaion).
4) Politik dan pemerintahan (politics and government).
5) Kesehatan dan pelayanan sosial (health and social services).
6) Komunikasi (communication).
7) Ekonomi (economics).
8) Rekreasi (recreation).

Model ini banyak digunakan dalam keperawatan kesehatan komunitas sebagai dasar
dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan komunitas. Diawali dengan pengkajian
terhadap komunitas yang mencakup kedelapan hal tersebut di atas, selanjutnya dilakukan
analisis data. Hasil analisis data tersebut menghasilkan diagnosis keperawatan komunitas.
Langkah selanjutnya adalah menyusun rencana yang dimulai dengan memprioritaskan
diagnosis keperawatan dan membuat rencana tindakan atau intervensi. Intervensi tersebut
mencakup tiga hal, yaitu pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Berdasarkan rencana
tersebut kemudian masuk pada tahap implementasi dan selanjutnya adalah evaluasi.

Selain hal tersebut di atas, berikut ini ditampilkan sebuah gambar yang berisikan alur proses
keperawatan kesehatan komunitas. Dalam gambar tersebut jelas disebutkan bahwa proses
keperawatannya dibagi menjadi beberapa fase, yaitu:

1) Fase 1: Mendefinisikan komunitas dan menetapkan kontrak atau kemitraan dengan


komunitas.
2) Fase 2: Pengkajian.
Fase ini mencakup mengumpulkan data, mengembangkan komposisi data base,
interpretasi data, dan analisis masalah.
3) Fase 3: Diagnosis keperawatan.
Pada fase ini, diagnosis keperawatan kesehatan komunitas ditegakkan sesuai dengan
format diagnosis keperawatan komunitas.
4) Fase 4: Perencanaan.
Pada fase ini dilakukan prioritas masalah, menetapkan tujuan, serta mengembangkan
rencana tindakan atau intervensi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
5) Fase 5: Mengimplementasikan intervensi.
Pada fase lima ini adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun (implement interventions).
6) Fase 6: Evaluasi intervensi.
Pada fase ini, dilakukan evaluasi terhadap intervensi yang telah dilaksanakan untuk
diketahui hasilnya. Terkait hal ini ada beberapa pertanyaan tentang od intervensi yang
telah dilaksanakan, pencapaian tujuan, pemecahan masalah, masalah lain yang
teridentifikasi, kepuasan partisipan, penyelesaian masalah yang diidentifikasi, dan
pengembangan kekuatan komunitas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa komunitas sebagai mitra (community as partner)
merupakan pengembangan dari model health care system menurut Betty Neuman. Komunitas
sebagai klien/partner berarti bahwa kelompok masyarakat turut berperan serta secara aktif
dalam meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah kesehatannya.
Konsep utama teori Comunity as partner adalah roda pengkajian komunitas dan
proses keperawatan. Dua bagian utama dari konsep roda pengkaian komunitas meliputi inti
komunitas (core) dan 8 subsistem. Core terdiri dari demografi, statistik penting, sejarah,
etnis/budaya, dan persepsi terhadap kesehatan. Sedangkan subsistem terdiri dari 1)
Lingkungan fisik, 2) pendidikan, 3) ekonomi, 4) keamanan dan transportasi. 5) politik dan
pemerintah, 6) pelayanan kesehatan dan sosial, 7) komunikasi, 8) Rekreasi.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil penyusunan Makalah ini, maka dapat dibuat saran sebagai berikut ;
penulis berharap akademik dapat menyediakan sumber buku dengan tahun dan penerbit
terbaru sebagai bahan informasi yang penting dalam pembuatan Makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku keperawatan kesehatan komunitas oleh: I Ketut swarjana, S.K.M.,M.P.H


( 2016)
2. Keperawatan komunitas : yayasan kita menulis ( 2020)
3. https://books.google.com/books/about/Keperawatan_Komunitas.html?
hl=id&id=VUUQEAAAQBAJ
4. https://books.google.co.id/books?
id=elW8DwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad
=0#v=onepage&q&f=false
5. https://ebooks.gramedia.com/id/buku/buku-ajar-konsep-konsep-dasar-dalam-
keperawatan-komunitas
6. https://books.google.co.id/books?
id=VUUQEAAAQBAJ&pg=PA21&dq=Teori+dan+Model+Community+As+Partner
+Dalam+Keperawatan+Komunitas&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjTz93gmqX5AhWi
yXMBHZYnAo0Q6wF6BAgLEAU
7. Mubarak, Wahit Iqbal.(2009). Ilmu keperawatan komunitas pengantar dan teori buku
1. Jakarta: Salemba Medika.
8. Mubarak, Wahit Iqbal.(2009). Ilmu keperawatan komunitas pengantar dan teori buku
2. Jakarta: Salemba Medika.
9. Mubarak, Wahit Iqbal.(2009). Ilmu keperawatan masyarakat: teori dan aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika.
10. https://books.google.co.id/books?
id=VUUQEAAAQBAJ&pg=PA21&dq=Teori+dan+Model+Community+As+Partner
+Dalam+Keperawatan+Komunitas&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjTz93gmqX5AhWi
yXMBHZYnAo0Q6wF6BAgLEAU

Anda mungkin juga menyukai