OLEH:
AYUMNA NAFILA
203110164
TK 3B
DOSEN PEMBIMBING:
Tasman, S.Kp. M.Kep, Sp.Kom
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga Tugas Makalah yang berjudul “Prosedur
tindakan relaksasi nafas dalam, imaginasi terbimbing, relaksasi progresif” . Makalah ini Saya
buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas Keperawatan Jiwa.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu Saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membaca, Semoga Allah SWT senantiasa meridoi segala usaha kita. Amiiinn...
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.Defenisi model community as partner..................................................................... 3
B.Konsep community as partner.................................................................................... 6
C.Aplication community as partner.............................................................................. 8
D. Pendekatan paradigma keperawatan community as partner.................................... 10
E. Asuhan Keperawatan community as partner............................................................. 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................................13
B. Saran ....................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya perawat kesehatan
komunitas.
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan.
Model community as partner merupakan salah satu dari model keperawatan
komunitas yang berproses dalam komunitas sebagai mitra atau partner dalam menangani
masalah kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan dan pencegahan masalah keperawatan
komunitas. Model Comunity as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian
komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri (1) inti komunitas (the
community core), (2) Subsistes komunitas (the community subsystem), dan (3) persepsi
(perseption). Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan masyarakat untuk
berpartisipasi penuh dalam meningkatkan kesehatannya. (Anderson, community as a partner)
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang defenisi community as partner
2. Menjelaskan konsep community as partner
3. Menjelaskan Aplication Community as partner
4. Menjelaskan Pendekatan paradigma keperawatan community as partner
5. Menjelaskan Asuhan keperawatan community as partner
PEMBAHASAN
Klien juga merupakan mitra. Akan tetapi model ini telah diubah namanya menjadi
model komunitas sebagai mitra untuk menekankan filosofi perawatan kesehatan primer.
Status kesehatan dan perilaku kesehatan klien tidak akan berubah kecuali setiap individu
menerima dan menerapkan suatu perencanaan yang dikembangkan dalam kolaborasi dengan
klien yang diwakili oleh perawat kesehatan komunitas (Allender. Rector and Wamer, 2010;
Anderson and McFarlane, 2014). Orang-orang dalam komunitas merupakan mitra (partner)
yang berkontribusi selama proses berlangsung. Tujuan pengkajian keperawatan komunitas
adalah unuk mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang memengaruhi kesehatan
masyarakat dalam mengembangkan strategi promosi kesehatan (Anderson and McFarlane,
2014).
2.2 Konsep Community as partner
Konsep utama teori Community as partner adalah roda pengkajian komunitas dan
proses keperawatan. Dua bagian utama dari konsep roda pengkaian komunitas meliputi inti
komunitas (core) dan 8 subsistem. Core terdiri dari demografi, statistik penting, sejarah,
etnis/budaya, dan persepsi terhadap kesehatan. Sedangkan subsistem terdiri dari 1)
Lingkungan fisik, 2) pendidikan, 3) ekonomi, 4) keamanan dan transportasi. 5) politik dan
pemerintah, 6) pelayanan kesehatan dan sosial, 7) komunikasi, 8) Rekreasi. Core dan sub
sistem dikelilingi oleh garis pertahanan sebagai sistem respon yang ditampilkan oleh
komunitas sebagai reaksi terhadap stressor yang masuk. Lingkaran utuh sebagai garis
pertahanan normal adalah level kesehatan yang ditampilkan komunitas. Lingkaran putus-
putus adalah garis pertahanan fleksibel yang mengelilingi komunitas sebagai “a buffer zone”
yang menggambarkan suatu level kesehatan yang dimanis sebagai hasil dari respons
sementara terhadap stressor. Delapan sub sistem dibagi oleh garis putus-putus sebagai garis
pertahanan resisten untuk menunjukan bahwa masing-masing mempunyai pengaruh dan
dipengaruhi oleh yang lainnya. Stressor adalah tekanan yang menghasilkan stimulus
berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan. Status ketidakseimbangan dikenal sebagai
derajat reaksi.
2.3 Aplication Community as partner
Inti Komunitas (core) mengidentifikasi 1) sejarah terjadinya atau perkembangan
komunitas yang berkontribusi pada terjadinya isu dan kecenderungan masalah kesehatan
komunitas; 2) demografi meliputi karakteristik komunitas (usia, jenis kelamin, agama, status
perkawinan, latar belakang pendidikaan dan pekerjaan; 3) statistik penting (angka kelahiran,
angka kesakitan, angka kematian, dll). 4) etnis dan budaya komunitas ( suku atau ras, adat
atau kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan, bahasa yang digunakan). Metode pengkajian
yang efektif dan efisien digunakan untuk mengkaji data inti komunitas meliputi: wawancara
kepada informan kunci, angket dan data sekunder melalui profil kesehatan.
Lingkungan fisik meliputi iklim atau cuaca, perumahan terkait dengan kepadatan,
pencahayaan, ventilasi, bangunan (usia, bahan, arsitektur, lingkungan terbuka kuliatas dan
kepemilikan), batas wilayah, dan tempat kumpul. Metode pengkajian melalui winshield
survey, adalah berjalan mengelilingi komunitas menggunakan semua indra.
Ekonomi mengkaji karakteristik finansial dan karakteristik pekerja. Karakteristik
finansial mengidentifikasi penghasilan keluarga berasarkan indikator Upah Minimal Regional
(UMR). Karakteristik pekerja mengidentifikasi status pekerja, kategori pekerja dan kelompok
khusus yang bekerja (seperti single parent dan anak). Metode pengkajian yang dapat
digunakan adalah survey rumah tangga atau data sekunder melalui profil.
Keamanan dan transportasi keamanan mengidentifikasi pelayanan dan perlindungan
terhadap komunitas berkaitan dengan kebakaran, kepolisian, kritisenter dan sanitasi (air,
limbah, sampah).
Politik dan pemerintahan mengidentifikasi partai politik dan partisipasinya dalam
pelayanan kesehatan, jenis pemerintahan (RT atau RW, Kelurahan atau Desa) dan kebijakan
kesehatan (pelayanan, dana sehat atau asuransi). Pelayanan kesehatan dan sosial meliputi
ketersediaan, jenis, waktu pelayanan, sumber daya, karakteristik pengguna, dan pembiayaan
pelayanan kesehatan dan sosial. Metode pengkajian yang efektif adalah wawancara kepada
pimpinan unit terkait.
Komunikasi mengidentifikasi berbagai cara komunitas untuk melakukan komunikasi,
terdiri dari jenis (formal atau informal), bentuk (rapat, menggunakan sistem informasi dan
teknologi, frekuensi, mingguan atau bulanan). Lingkup dan cara sirkulasi rekreasi
mengidentifikasi jenis, lokasi, pengguna, dan biaya pengguna. Metode pengkajian
komunikasi efektif menggunakan wawancara dan rekreasi efektif menggunakan metode
winshield survey.
Metode pengumpulan data lain yang umumnya digunakan pada pengkajian
keperawatan komunitas adalah Focus Grup Discussion (FGD) / Diskusi kelompok dan
skrining kesehatan. FGD harus memenuhi syarat yaitu homogen, jumlah 6-12 orang, waktu
pelaksanaan 30-90 menit, ada moderator dan perekam atau notulen FGD digunakan untuk
mengidentifikasi fenomena spesifik menyangut sekelompok orang yang lebih efektif
didapatkan datanya melalui diskusi, misalnya tentang praktik budaya, penyalahgunaan obat,
perilaku kekerasan, dan perilaku lainnya yang dianggap sebagai perilaku penimpangan dalam
komunitas.
Pengkajian dapat dilakukan dengan berbagai panduan ataupun model. Salah satu yang banyak
digunakan dalam melakukan pengkajian keperawatan kesehatan komunitas adalah model
pengkajian komunitas oleh Anderson & McFarlance (2010) yang dikenal sebagai "The
Community as-Partner Model".
Model ini banyak digunakan dalam keperawatan kesehatan komunitas sebagai dasar
dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan komunitas. Diawali dengan pengkajian
terhadap komunitas yang mencakup kedelapan hal tersebut di atas, selanjutnya dilakukan
analisis data. Hasil analisis data tersebut menghasilkan diagnosis keperawatan komunitas.
Langkah selanjutnya adalah menyusun rencana yang dimulai dengan memprioritaskan
diagnosis keperawatan dan membuat rencana tindakan atau intervensi. Intervensi tersebut
mencakup tiga hal, yaitu pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Berdasarkan rencana
tersebut kemudian masuk pada tahap implementasi dan selanjutnya adalah evaluasi.
Selain hal tersebut di atas, berikut ini ditampilkan sebuah gambar yang berisikan alur proses
keperawatan kesehatan komunitas. Dalam gambar tersebut jelas disebutkan bahwa proses
keperawatannya dibagi menjadi beberapa fase, yaitu:
3.2 Saran
Berdasarkan hasil penyusunan Makalah ini, maka dapat dibuat saran sebagai berikut ;
penulis berharap akademik dapat menyediakan sumber buku dengan tahun dan penerbit
terbaru sebagai bahan informasi yang penting dalam pembuatan Makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA