Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TEORI ANDERSON DAN MC FARLANE

DISUSUN OLEH :

1. Muhammad Alief Alfa A.A. (P27220021162)


2. Patrisia Audry Cahya N (P27220021168)
3. Rachma Nuur Azizah (P27220021169)
4. Refita Widya Utama (P27220021170)
5. Resti Diah Srijedi (P27220021171)
6. Reza Ayu Nur Azizah (P27220021172)
7. Rifna Lu’lu’ul Bahiyah (P27220021173)
8. Rima Melati (P27220021174)
9. Risma Tri Ayu H (P27220021175)
10. Rizka Shella Suciani (P27220021176)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinggan penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Keperawatan
Komunitas dengan judul “Teori Anderson dan MC Farlance ”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih

Surakarta, 2 Februari 2024


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......…………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI .............................…………………………………………………………… ii
BAB I................................................................................................................................................................
PENDAHULUAN............................................................................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................................................
B. Tujuan Penelitian.................................................................................................................................
C. Metode Penelitian................................................................................................................................
D. Sistematika Penulisan..........................................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................................................
TINJAUAN TEORI..........................................................................................................................................
A. Sejarah Community as Partner............................................................................................................
B. Pengertian Community as Partner.......................................................................................................
C. Tujuan Community as Partner.............................................................................................................
D. Pendekatan Paradigma Keperawatan Community as Partner.............................................................
E. Model Pengkajian Community as Partner.........................................................................................
F. Asuhan Keperawatan Community as Partner.......................................................................................
BAB III...........................................................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan, serta bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu
adanya perawat kesehatan komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam
dalam hal pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan
penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga
dengan masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan komunitas.
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan.
Model community as partner merupakan salah satu dari model
keperawatan komunitas yang berproses dalam komunitas sebagai mitra atau
partner dalam menangani masalah kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan
dan pencegahan masalah keperawatan komunitas. Model Comunity as partner
terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian komunitas dan proses
keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri (1) inti komunitas (the
community core), (2) Subsistes komunitas (the community subsystem), dan (3)
persepsi (perseption). Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan
masyarakat untuk berpartisipasi penuh dalam meningkatkan kesehatannya.
(Anderson, community as a partner).
B. Tujuan Penelitian
Penulisan Laporan ini bertujuan mengaplikasikan semua teori yang telah
penulis diskusikan:
1. Agar mahasiswa memahami pengertian dan konsep Community as partner.
2. Agar mahasiswa memahami pendekatan dan paradigma keperawatan
community as partner.
3. Agar mahasiswa mampu memahami Asuhan Keperawatan Komunitas
berdasarkan model Community as partner

C. Metode Penelitian
Dalam menyusun Makalah ini penulis mengumpulkan informasi dengan cara
studi pustaka, dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur-literatur yang
berhubungan dengan Model Community as partner.
D. Sistematika Penulisan
Penulisan Laporan ini diawali dengan kata pengantar dan daftar isi, dilanjutkan
Bab I. Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan,
metode dan sistematika penulisan. Bab II, Tinjauan Teoritis terdiri dari konsep
dasar Model Community as partner. Bab III tentang kesimpulan dan saran, dan
pada bagian akhir Laporan ini dilampirkan daftar pustaka.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Sejarah Community as Partner


Model keperawatan dapat artikan sebagai kerangka dalam berpikir, satu
cara dalam melihat keperawatan serta gambaran lingkup keperawatan. Model
keprawatan ini dijadikan sebagai panduan dalam proses keperawatan meliputi
pengkajian komunitas, Analisa diagnose, perencanaan, implementasi, yang
terdiri dari tiga yaitu pencegahan primer sekunder serta tersier dan program
evaluasi. Konsep Community as Partner diperkenalkan oleh Anderson dan
McFarlane yang merupakan pengembangan dari model Neuman yang
menggunakan pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan status
kesehatan klien. Teori komunitas sebagai mitra (community as partner) adalah
teori praktis yang diturunkan dari model teori konseptual sistem (Conceptual
teori Sistem Model), yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh Bety
Neuman pada tahun 1970. Anderson dan McFarlane mengubah model
keperawatan dari community As Client menjadi Community As Partner.
Anderson mengubah kata menjadi partner. Dimana partner digunakan untuk
menunjukkan adanya kesejajaran hubungan antara perawat dengan komunitas.
Model keperawatan “community as partner” (CAP) menekankan pada
perawatan kesehatan masyarakat. Model Community As Partner merupakan
pengembangan dari Model Betty Neuman (1972), dengan fokus keperawatan
pada komunitas sebagai partner dan menggunakan sebuah pendekatan dalam
proses keperawatanya (Susanti Sri, dkk, 2022).

B. Pengertian Community as Partner


Konsep utama teori Community as partner adalah roda pengkajian komunitas
dan proses keperawatan. Model keperawatan ini digunakan sebagai panduan
dalam proses pengkajiankomunitas, yang kemudian dilanjutkan dengan analisa
data, intervensi, implementasi melalui pencegahan primer, sekunder, tersier,
dan dilanjutkan dengan evaluasi.
Model keperawatan ini dalam praktik keperawatannya melibatkan Masyarakat.
Pelibatan Masyarakat meliputi proses penemuan masalah, peningkatkan
kesehatan, melakukan pencegahan, serta mengatasi masalah kesehatan yang
ada di komunitas tersebut .
Terdapat empat konsep sentral dalam model keperawatan Community as
Partner antara lain:
1. Individu
Individu dalam model community as partner adalah sebuah populasi
atau sebuah agregat. Setiap orang dalam sebuah komunitas yang
didefinisikan (populasi total) atau agregat (lansia, dewasa, remaja,
anak, perawat) mencerminkan individu.
2. Lingkungan
Lingkungan juga dapat dikatakan sebagai komunitas, yang terdiri dari
masyarakat dan lingkungan. Hubungan antar individu pada tempat
tinggal masyarakat, pekerjaan yang dilakukan, etnis atau ras, cara
hidup, dan faktorfaktor lain umumnya memiliki kesamaan dalam
masyarakat (Anderson & McFarlane, 2011)
3. Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu konsep sentral dalam keperawatan
model ini. Dalam model community as partner Kesehatan dipandang
sebagai sumber daya kehidupan, namun bukan tujuan hidup. Kesehatan
adalah konsep positif yang menekankan pada sumber daya pribadi dan
sosial, serta kapasitas fisik.
4. Keperawatan
Keperawatan merupakan pencegahan yang dianggap sebagai tindakan
preventif meliputi tiga jenis pencegahan yaitu: pencegahan primer,
sekunder, tersier. Pencegahan Primer untuk mengurangi kemungkinan
bertemu dengan stresor atau memperkuat garis pertahanan (seperti tabir
surya) untuk mencegah kanker kulit; imunisasi); pencegahan sekunder
terjadi setelah stresor menembus garis pertahanan dan menyebabkan
reaksi, dan hal tersebut bertujuan sebagai deteksi dini untuk mencegah
kerusakan lebih lanjut (contohnya pemeriksaan payudara).
Sedangkan tujuan dari pencegahan tersier adalah untuk
mempertahankan dan memulihkan keadaan yang kurang sehat
(contohnya rehabilitasi dan meditasi).

Roda pengkajian komunitas yang digunakan erdiri dari dua bagian utama,
yaitu inti komunitas (core) dan delapan subsistem yang melingkupinya. Inti
komunitas menjelaskan kondisi penduduk yang dijabarkan dalam demografi,
nilai dan kepercayaan, serta riwayat komunitas. Sedangkan delapan subsistem
meliputi lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik
pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi dan
rekreasi (Susanti Sri, dkk, 2022).
C. Tujuan Community as Partner
Model community as partner (Anderson & McFarlene, 2011) didasarkan
pada model yang telah dikembangkan oleh Neuman dengan menggunakan
pendekatan manusia secara utuh dalam melihat masalah pasien. Model
community of client dikembangkan oleh Anderson dan McFarlene untuk
menggambarkan definisi keperawatan kesehatan Masyarakat dan keperawatan.
Model tersebut dinamakan model ”community as partner” untuk
menekankan filosofi dasar dari keperawatan kesehatan Masyarakat. (Sari,
2020). Komunitas sebagai mitra yaitu untuk mempromosikan komunitas yang
seha, sekaligus melestarikan dan mempromosikan kesehatan Masyarakat
melalui kolaborasi, kemitraan, dan partisipasi.
Empat konseptual yang merupakan pusat keperawatan dapat memberikan
sebuah kerangka kerja bagi model community as partner yang didefinisikan
sebagai berikut (Sari, 2020) :
1. Individu
Individu dalam model community as partner adalah sebuah populasi atau
sebuah agregat. Setiap orang dalam komunitas yang didefinisikan (populasi
total) atau agregat (lansia, dewasa, remaja, anak, perawat) mencerminkan
individu
2. Lingkungan
Lingkungan dapat diartikan sebagai komunitas seperti jaringan Masyarakat
dan sekelilingnya. Hubungan antara Masyarakat dalam komunitas dapat
terjadi dimana Masyarakat tinggal, pekerjaan, suku bangsa dan ras, cara
hidup, serta faktor lain yang dimiliki Masyarakat
3. Kesehatan
Kesehatan dalam model ini dilihat sebagai sumber bagi kehidupan sehari-
hari, bukan tujuan hidup. Kesehatan merupakan sebuah konsep positif yang
menekankn pada sumber sosial dan personal sebagai kemampuan fisik
4. Keperawatan
Keperawatan berdasarkan definisi tiga konsep yang lain, merupakan upaya
pencegahan (prevention). Keperawatan terdiri dari pencegahan primer yang
bertujuan pada menurunkan kemungkinan yang berhadapan dengan stressor
yang memperkuat bentuk pertahanan, pencegahan. Pencegahan sekunder
yang dilakukan setelah stressor memasuki aris pertahanan yang
menyebabkan sebuah rekasi serta tujuannya adalah pada deteksi didni dalm
mencegah kerusakan lebih lanjut, dan penceahan tersier yang bertujuan
untuk meningkatkan dan mengembalikan status kesehatan.

D. Pendekatan Paradigma Keperawatan Community as Partner


Community as Partner menekankan bahwa primary health care (PHC)
sebagai filosofi yang mendasari komunitas untuk turut aktif meningkatkan
kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah melalui upaya pemberdayaan
komunitas dan kemitraan. Ada tiga pendekatan utama primary health care
(PHC) yaitu memberikan pelayanan kesehatan dasar dengan teknologi tepat
guna, menjalin kerja sama lintas sektoral dan meningkatkan peran serta
masyarakat. Oleh karenanya model ini sangat menitikberatkan pada kemitraan,
melalui kemitraan komunitas akan merasa masalah kesehatannya juga menjadi
tanggung jawabnya. Dalam model community as partner ada dua komponen
penting yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan.
Roda pengkajian komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti
(core) sebagai intrasistem terdir dari demografi, riwayat, nilai dan keyakinan
komunitas. Ekstrasistemnya terdiri dari delapan subsistem yang mengelilingi
inti yaitu lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan
pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi dan
rekreasi. Sedangkan proses keperawatan yang dimaksud mulai dari pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi
E. Model Pengkajian Community as Partner
Model community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda
pengkajian komunitas dan proses keperawatan.
Roda pengkajian komunitas terdiri :
(1) Inti komunitas (the community core)
(2) Subsistem komunitas (the community subsystems)
(3) Persepsi (perception).
Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan masyarakat yang
merupakan praktek, keilmuan, dan metodenya melibatkan masyarakat untuk
berpartisipasi penuh dalam meningkatkan kesehatannya.
1. Data Inti
a) Demografi
Variabel yang dapat dikaji adalah jumlah balita baik laki-laki
maupun perempuan. Data diperoleh melalui. Puskesmas atau
kelurahan berupa laporan tahunan atau rekapitulasi jumlah
kunjungan pasien yang berobat.
b) Statistik Vital
Data statistik vital yang dapat dikaji adalah jumlah angka kesakitan
dan angka kematian balita. Angka kesakitan dan kematian tersebut
diperoleh dari penelusuran data sekunder baik dari Puskesmas atau
Kelurahan.
c) Karateristik Penduduk
Variabel karateristik penduduk meliputi :
o Fisik : jenis keluhan yang dialami oleh warga terkait anaknya.
Perawat mengobservasi ketika ada program posyandu.
o Psikologis : efek psikologis terhadap anak maupun orang tua
yaitu berupa kesedihan karena anaknya berisiko tidak bisa
bermain dengan anak-anak sebaya lainnya dan pertumbuhan
anak pun akan terhambat atau sulit untuk berkembang.
o Sosial : sikap masyarakat terhadap adanya kasus penyakit masih
acuh dan tidak memberikan tanggapan berupa bantuan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan, namun orang tua membawa
anak ke posyandu rutin untuk ditimbang.
o Perilaku : seperti pola makan yang kurang baik mungkin
mempengaruhi penyebab anak mengalami gizi kurang, diare dan
penyakit lainnya, terlebih banyak orang tua yang kurang mampu
dalam hal ekonomi.
2. Sub Sistem
a) Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik yang kurang bersih akan menambah dampak buruk
terhadap penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena
penyakit, selain faktor untuk menjamin mendapatkan makanan yang
sehat akan sulit didapat, selain itu kerentanan terhadap vektor
penyakit menjadi salah satu tingginya risiko peningkatan kejadian
sakit diwilayah tersebut.
b) System Kesehatan
Jarak antara desa dengan puskesmas tidak terlalu jauh yaitu hanya 1
km, desa tersebut memiliki 1 posyandu dalam 1 RW dan aktif
melaksanakan program kerja yang dilaksanakan 1 bulan sekali,
namun untuk ketersedian posbindu belum ada.
c) Ekonomi
Pekerjaan yang dominan diwilayah tersebut yaitu buruh, petani,dan
lainnya yang berpenghasilan bervariasi untuk setiap keluarga.
d) Keamanan dan Transportasi
Wilayah tersebut memiliki mobil yang disediakan oleh pemberi
bantuan untuk dimaanfaatkan oleh masyarakat dalam hal
memfasilitasi masyarakat untuk mempermudah akses mendapatkan
layanan kesehatan.
Variabel keamanan meliputi jenis dan tipe pelayanan keamanan yang
ada, tingkat kenyamanan dan keamanan penduduk serta jenis dan
tipe gangguan keamanan yang ada.
e) Kebijakan dan Pemerintahan
Jenis kebijakan yang sedang diberlakukan, kegiatan promosi
kesehatan yang sudah dilakukan, kebijakan terhadap kemudahan
mendapatkan pelayanan kesehatan, serta adanya partisipasi
masyarakat dalam
f) Komunikasi
Komunikasi meliputi jenis dan tipe komunikasi yang digunakan
penduduk, khususnya komunikasi formal dan informal yang
digunakan dalam keluarga. Jenis bahasa yang digunakan terutama
dalam penyampaian informasi kesehatan gizi, daya dukung keluarga
terhadap balita yang sakit.
g) Pendidikan
Pendidikan sebagai sub sistem meliputi tingkat pengetahuan
penduduk tentang pengertian tentang penyakit balita yang dihadapi,
bahaya dan dampaknya, cara mengatasi, bagaimana cara
perawatan ,serta cara mencegahnya. Mayoritas penduduk
berpendidikan rendah yaitu SD bahkan tidak sekolah.
h) Rekreasi
Yang perlu dikaji adalah jenis dan tipe sarana rekreasi yang ada,
tingkat partisipasi atau kemanfaatan dari sarana rekreasi serta
jaminan keamanan dari sarana rekreasi yang ada.
3. Persepsi
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit balita masih
acuh, mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat ataupun
kurangnya pengetahuan kesehatan mengenai suatu penyakit.
F. Asuhan Keperawatan Community as Partner
1. Pengkajian
a. Data Inti
1) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Riwayat terbentuknya sebuah komunitas (lama/baru).
Tanyakan pada orangorang yang kompeten atau yang
mengetahui sejarah area atau daerah itu.
2) Data demografi
Karakteristik orang-orang yang ada di area atau daerah
tersebut, distribusi (jenis kelamin, usia, status, perkawinan,
etnis), jumlah penduduk.
3) Vital statistic
Meliputi kelahiran, kematian, kesakitan dan penyebab utama
kematian ataukesakitan.
4) Nilai dan kepercayaan
Nilai yang dianut oleh masyarakat yang berkaitan dengan
kesehatan, kepercayaan-kepercayaan yang diyakini yang
berkaitan dengan kesehatan, kegiatan keagamaan di
masyarakat, kegiatan-kegiatan masyarakat yang
mencerminkan nilai-nilai kesehatan.
b. Subsistem
1) Lingkungan fisik
Catat lingkungan tentang mutu air, flora, perumahan, ruang,
area hijau, binatang, orang-orang, bangunan buatan manusia,
keindahan alam, air, dan iklim.
2) Pelayanan kesehatan dan sosial
Catat apakah terdapat klinik, rumah sakit, profesi kesehatan
yang praktek, layanan kesehatan publik, pusat emergency,
rumah perawatan atau panti werda, fasilitas layanan sosial,
layanan kesehatan mental, dukun tradisional/pengobatan
alternatif.
3) Ekonomi
Catat apakah perkembangan ekonomi di wilayah komunitas
tersebut maju dengan pesat, industri, toko, dan tempat-tempat
untuk pekerjaan, adakah pemberian bantuan sosial
(makanan), seberapa besar tingkat pengangguran, rata-rata
pendapatan keluarga, karakteristik pekerjaan.
4) Keamanan dan transportasi
Apa jenis transportasi public dan pribadi yang tersedia di
wilayah komunitas, catat bagaimana orang-orang bepergian,
apakah terdapat trotoar atau jalur sepeda, apakah ada
transportasi yang memungkinkan untuk yang cacat, jenis
layanan perlindungan apa yang ada di komunitas (misalnya:
pemadam kebakaran, polisi, dan lain-lain), apakah mutu
udara di monitor, apa saja jenis kegiatan yang sering terjadi,
apakah orang-orang merasa aman.
5) Politik dan pemerintahan
Catat apakah ada tanda aktivitas politik, apakah ada pengaruh
partai yang menonjol, bagaimana peraturan pemerintah
terdapat komunitas (misalnya: pemilihan kepala desa,
walikota, dewan kota), apakah orang-orang terlibat dalam
pembuatan keputusan dalam unit pemerintahan lokal mereka.
6) Komunikasi
Catat apakah oaring-orang memiliki tv dan radio, apa saja
sarana komunikasi formal dan informal yang terdapat di
wilayah komunitas, apakah terdapat surat kabar yang terlihat
di stan atau kios, apakah ada tempat yang biasanya digunakan
untuk berkumpul.
7) Pendidikan
Catat apa saja sekolah-sekolah dalam area beserta kondisi,
pendidikan lokal, reputasi, tingkat drop-out, aktifitas-aktifitas
ekstrakurikuler, layanan kesehatan sekolah, dan tingkat
pendidikan masyarakat.
2. Diagnosis keperawatan
Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisa seberapa
besar stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi
yang timbul dalam masyarakat tersebut. Kemudian dijadikan dasar
dalam pembuatan diagnose atau masalah keperawatan. Diagnosa
keperawatan terdiri dari masalah kesehatan, karakteristik populasi dan
lingkungan yang dapat bersif ataktual, ancaman dan potensial.
Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen yaitu problem, etiologi,
sign symtom.
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier
yang cocok dengan kondisi klien (keluarga, masyarakat) yang sesuai
dengan diagnosa yang telah ditetapkan. Proses didalam tahap
perencanaan ini meliputi penyusunan, pengurutan masalah berdasarkan
diagnosa komunitas sesuai dengan prioritas (penapisan masalah),
penetapan tujuan dan sasaran, menetapkan strategi intervensi dan
rencana evaluasi.
4. Implementasi Keperawatan
Menurut Anderson and Mc Farlane dalam Pakpahan, dkk, 2020
pelaksanaan kegiatan komunitas berfokus pada tiga tingkat
pencegahan, yaitu:
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi
dan diaplikasikan ke populasi sehat pada umumnya, mencakup pada
kegiatan kesehatan secara umum dan perlindungan khusus terhadap
suatu penyakit. Misalnya, kegiatan penyuluhan gizi, imunisasi,
stimulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat
terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan
ditemukannya masalah kesehatan.
Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnose dini dan
inervensi yang tepat untuk menghambat proses penyakit atau
kelainan sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat
keparahan. Misalnya mengkaji dan member intervensi segera
terhadap tumbuh kembang anak usia bayi sampai balita.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada
pengembalian individu pada tingkat fungsinya secara optimal dari
ketidakmampuan keluarga.
Pencegahan ini dimulai ketika terjadinya kecacatan atau
ketidakmampuan yang menetap bertujuan untuk mengembalikan ke
fungsi semula dan menghambat proses penyakit.
5. Evaluasi
Evaluasi terdiri dari tiga yaitu evaluasi struktur, evaluasi proses,
dan evaluasi hasil. Tugas dari evaluator adalah melakukan evaluasi,
menginterpretasi data sesuai dengan kriteria evaluasi, menggunakan
penemuan dari evaluasi untuk membuat keputusan dalam memberikan
asuhan keperawatan.
a. Evaluasi struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau
keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek
lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
dalam pemberian pelayanan. Persediaan perlengkapan, fasilitas fisik,
rasio perawat-klien, dukungan administrasi, pemeliharaan dan
pengembangan kompetensi staf keperawatan dalam area yang
diinginkan.
b. Evaluasi proses
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok,
tanpa tekanan, dan sesuai wewenang.
Area yang menjadi perhatian pada evaluasi proses mencakup jenis
informasi yang didapat pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik,
validasi dari perumusan diagnose keperawatan, dan kemampuan
tehnikal perawat.
c. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons
prilaku klien merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan
akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa komunitas sebagai mitra (community as
partner) merupakan pengembangan dari model health care system menurut
Betty Neuman. Komunitas sebagai klien/partner berarti bahwa kelompok
masyarakat turut berperan serta secara aktif dalam meningkatkan kesehatan,
mencegah dan mengatasi masalah kesehatannya.
Konsep utama teori Comunity as partner adalah roda pengkajian
komunitas dan proses keperawatan. Dua bagian utama dari konsep roda
pengkaian komunitas meliputi inti komunitas (core) dan 8 subsistem.
Core terdiri dari demografi, statistik penting, sejarah, etnis/budaya, dan
persepsi terhadap kesehatan. Sedangkan subsistem terdiri dari :
1) Lingkungan fisik
2) Pendidikan
3) Ekonomi
4) Keamanan dan transportasi
5) Politik dan pemerintah
6) Pelayanan kesehatan dan sosial
7) Komunikasi
8) Rekreasi

B. Saran
Berdasarkan hasil penyusunan makalah ini, maka dapat dibuat saran sebagai
berikut ; penulis berharap akademik dapat menyediakan sumber buku dengan
tahun dan penerbit terbaru sebagai bahan informasi yang penting dalam
pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Sari, Ilma Widya. (2020). “Aplikasi Model Community As Partner dalam Pengembangan
Instrumen Pengkajian Komunitas dengan Masalah Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja”.
Semarang: Universitas Diponeoro

Pakpahan, dkk. 2020. Keperawatan Komunitas. Yayasan Kita Menulis.

Susanti Sri, Putu Sudayasa, Laode Saltar, Dwi Cahya Rahmadiyah, Anita
Rosanty,Asminarsih Zainal Prio, Sitti Rachmi Misbah, Lisnawati, Niaty Sauria,dan La Ode
Muhammad Ady Ardyawan. 2022. “ Ilmu Dasar Keperawatan Komunitas”.(online).
http://karyailmiah.uho.ac.id/karya_ilmiah/Asriullah/16.Ilmu_Da sar_Keperawatan.pdf

Anda mungkin juga menyukai