Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MATA KULIAH MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN


“PERMASALAHAN ORGANISASI MANAJERIAL DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN”

Dosen Pengampu :
Dr. Mamik, S.KM, M.M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 2- Kelas A

1. Adhe Via Maisyaroh P27824420002


2. Alfiyyah Hanny Rosita P27824420005
3. Annisa Kusumaningtyas P27824420008
4. Arin Firdalina P27824420011
5. Aurora Ratih Indah A. P27824420014
6. Cahyaning Dianti Kartika D. P27824420017
7. Dayu Lensa Kusuma D. P27824420020
8. Dyah Mu’alifyana P27824420023
9. Faridah Perdana Putri P27824420026
10. Galuh Puspita Dhianningratri P27824420029
11. Jihan Fita Nabilah P27824420032
12. Khusnul Hotimah P27824420035
13. Laili Maulidyah P27824420038
14. Lisa Ayu Evitasari P27824420041
15. Milla Octaviana P27824420044

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN ALIH JENJANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat karunia
dan hidayah-Nya kita diberi kesehatan lahir dan batin, selain dari pada itu kami
ucapkan kepada guru pembimbing yang telah memberikan pengarahan kepada
kami  sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini memuat tentang Permasalahan Organisasi Manajerial Dalam
pelayanan Kebidanan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami materi
dan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pelayanan Kebidanan pada Program Alih Jenjang Sarjana Terapan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2020/2021.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan. Oleh
karenanya penyusun mohon untuk kritik dan sarannya.
Wassallamuaikum Wr. Wb

Surabaya, 19 Februari 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................4
2.1 Konsep Organisasi......................................................................................4
2.2 Konsep Manajemen....................................................................................11
2.3 Konsep Masalah..........................................................................................14
2.4 Pemecahan Masalah....................................................................................16

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................18
3.1 Simpulan.....................................................................................................18
3.2 Saran...........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Para ilmuwan perilaku organisasi, ahli penelitian operasional dan manajer
berpendapat bahwa dalam suatu organisasi, sebagian besar para bawahan
menginginkan kesempatan untuk dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
Mereka berpendapat bahwa peran serta yang meningkat dalam keputusan
memiliki dampak meningkatnya keterkaitan mereka dalam organisasi, kepuasan
pekerjaan, pertumbuhan dan oerkembangan pribadi, serta penerimaan inovasi.
Cara manajer mempengaruhi para bawahan lebih berdasarkan tukar pikiran
dan kerja sama daripada berdasarkan otoritas. Selain menyebabkan kepuasan yang
lebih besar dari bawahan dan sebagai dampaknya adalah usaha yang lebih besar,
produktivitas kerja, serta efektivitas yang lebih tinggi. Para pendukung pandangan
tersebut memiliki alasan tambahan atas keterlibatan bawahan dalam pengambilan
keputusan.
Ditunjukkan bahwa beberapa permasalahan yang dihadapi oleh organisasi
makin bertambah kompleks, memerlukan pengetahuan dalam bidang yang
canggih dan merupakan bentuk permasalahan yang tidak pernah dihadapi
organisasi sebelumhya, baik teknologi, sosial maupun manusiawi. Pengambilan
keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap permasalahan
yang dihadapi. Pendekatan tersebut menyangkut pengetahuan mengenai esensi
atas permasalahan yang dihadapi, analisis permasalahan dengan menggunakan
fakta dan data, mencari alternatif pemecahan, menganalisis setiap alternatif
sehingga ditemukan alternatif yang paling rasional dan penilaian atas keluaran
yang dicapai
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi?
2. Apakah yang dimaksud dengan organisasi dalam pelayanan kebidanan?
3. Apa sajakahciri-ciri organisasi?
4. Apa sajakah prinsip-prinsip organisasi?
2

5. Bagaimanakah Struktur organiasai?


6. Apa sajakah jenis-jenis organisasi?
7. Dalam konsep manajemen, apakah yang dimaksud dengan manajemen?
8. Bagaimanakah manajemen dalam pelayanan kebidanan?
9. Apakah fungsi manajemen?
10. Apakah dasar hukum kesehatan dalam manajemen kebidanan?
11. Dalam konsep masalah, apakah yang dimaksud dengan masalah?
12. Bagaimanakah cara mengidentfikasi masalah?
13. Apa sajakan corak / jenis masalah yang dapat terjadi?
14. Sebutkan macam atau tipe-tipe dari masalah !
15. Apa saja masalah yang dapat terjadi dalam pelayanan kebidanan?
16. Bagaimanakah cara pendefinisian masalah yang baik?
17. apakah yang dimaksud dengan pemecahan masalah?
18. bagaimanakah teknik dalam pemecahan masalah?
19. apa manfaat pemecahan masalah?
20. sebutkan Langkah atau metode pemecahan masalah (Problem Solving
Methods)
21. Sebutkan conto atau studi kasus permasalahan manajemen organisasi
dalam pelayanan kebidanan !
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Pembuatan makalah ini memiliki tujuan umum untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Manajemen Pelayanan Kebidanan pada Program
Studi Alih Jenjang Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Surabaya 2020/2021 dan untuk memberikan pengetahuan kepada
pembaca tentang permasalahan organisasi manajerial khususnya
dalam pelayanan kebidanan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1 Untuk mengetahui konsep dasar tentangorganisasi meliputi,
pengertian, definisi organiasai dalam pelayanan kebidanan, ciri-ciri
3

organisasi, prinsip-prinsip organisasi, struktur organisasi, dan jenis-


jenis organisasi?
2 Untuk mengetahui konsep manajemen,meliputi definisi manajemen,
prosedur manajemen dalam pelayanan kebidanan, fungsi manajemen,
dasar hukum kesehatan dalam manajemen kebidanan.
3 Untuk mengetahui konsep masalah, meliputi pengertian masalah, cara
mengidentfikasi masalah, corak / jenis masalah yang dapat terjadi,
macam atau tipe-tipe dari masalah, hingga masalah yang dapat terjadi
dalam pelayanan kebidanan
4 Untuk mengetahui cara pendefinisian masalah yang baik, definisi
pemecahan masalah, teknik dalam pemecahan masalah, manfaat
pemecahan masalah, serta langkah atau metode pemecahan masalah
(Problem Solving Methods)
5 Mampu menyebutkan contoh atau studi kasus permasalahan
manajemen organisasi dalam pelayanan kebidanan
6 Mahasiswa mampu menerapkan manajerial pelayanan kebidanan
sesuai dengan dasar hukum dan kode etik yang berlaku sehingga
mampu menjadi bidan yang professional.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Organisasi


2.1.1 Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang
berarti alat. Pengertian organisasi yang dikemukakan oleh para ahli
bermacam-macam, namun pada dasarnya memiliki makna yang sama,
yaitu sebagai berikut :
a. Chester I. Barnard, organisasi adalah sistem kerja sama yang
terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih.
b. James D. Mooney mengatakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
c. Menurut Dimock, organisasi adalah perpaduan secara sistematis
daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi
dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.
d. Menurut Koonz & Donnel, organisasi adalah pembinaan hubungan
wewenang dan dimaksudkan untuk koordinasi struktural, baik secara
vertikal maupun horizontal diantara posisi-posisi  yang telah diserahi
tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
e. Menurut Didin Haifuddin dan Hendri Tanjung, organisasiadalah sebuah
proses yang dilakukan bersama-sama, dengan landasan yang sama,
tujuan yang sama, dan juga dengan cara-cara yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil inti dari pengertian
organisasi yaitu sekumpulan orang-orang yang diarahkan untuk mencapai
tujuan spesifik. Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat
disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar,
yaitu:
a. Orang-orang (sekumpulan orang).
b. Kerjasama.
5

c. Tujuan yang ingin dicapai.


Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan
kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama,
dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
2.1.2 Pengertian Organisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang
aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu atau berkualitas.
Salah satu prinsip organisasi adalah fleksibilitas, artinya organisasi
senantiasa dinamis sesuai dengan dinamika yang ada dalam organisasi dan
juga harus memperhatikan perubahan dari luar organisasi.
Rumah Sakit dan Puskesmas sebagai organisasi pelayanan kesehatan
apabila ingin exist dan mampu menjalankan fungsinya secara optimal,
perlu melakukan perubahan secara internal.
2.1.3 Ciri-Ciri Organisasi
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur
dasar, dan secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling
berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa;
pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
2.1.4 Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah
satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap
dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration”
(1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi :
6

1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas


Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.Misalnya, organisasi
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu
organisasi, mempunyai tujuan antara lain memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
2) Prinsip Skala Hierarkhi
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari
pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat
mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya
organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah
Seseorang hanya menerima perintah/bertanggung jawab kepada
seorang atasan.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam
menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian
wewenang kepada bawahannya. Dalam pendelegasian, wewenang
yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan
tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab
sepenuhnya kepada atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai
aktivitas atau kegiatan.Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal
maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada
kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya
kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam
7

pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang


efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan
oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.Rentang kendali ini
sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu
organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin
kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional
harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja,
serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan
Beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung
jawabnya kepada orang lain.
10) Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan
organisasi.Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai
dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut
akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan.
Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh
‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda
dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta,
Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal
factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external
factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam
mencapai tujuannya.
8

12) Prinsip Kepemimpinan


Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya
kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan
aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh
pemimpin organisasi tersebut.
2.1.5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan
bentuk organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis
wewenang pejabat, dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung
jawab, rentang kendali dan sistem rentang kendali dan sistem pimpinan
kendali.
Dalam lingkungan yang terus menerus berubah, struktur organisasi
tidak bisa bersifat kaku, tetapi harus mampu melakukan adaptasi terhadap
tuntutan perubahan, baik karena dinamika dalam organisasi sendiri
maupun karena dorongan di luar organisasi. Suatu struktur organisasi akan
memberikan informasi tentang :
1) Tipe organisasi, struktur organisasi akan memberikan informasi
tentang tipe informasi yang digunakan (apakah line organization, line
and staff organization, atau functional organization).
2) Pendepartemenan organisasi, akan memberikan informasi mengenai
dasarpendepartemenan (bagian) (apakah didasarkan fungsi-fungsi
manajemen, wilayah produksi, shif dsb).
3) Kedudukan,memberikan informasi tentang apa seseorang termasuk
kelompok managerial atau karyawan operasional.
4) Rentang kendali, memberikan informasi mengenai jumlah karyawan
dalam setiap departemen (bagian).
5) Manajer dan bawahan, organisasi yang menberikan informasi tentang
garis perintah dan tanggung jawab siapa yang menberi perintah dan
siapa yang memberi tangung jawab dengan kata lain siapa atasan dan
siapa bawahan.
9

6) Tingkatan Manajer, memberikan informasi tentang keberadaan top


manajer, middle manajer, dan low manajer.
7) Bidang pekerjaan, setiap kotak dalam struktur organisasi memberikan
informasi mengenai tugas-tugas dan pekerjaan serta tanggung jawab
yang dilakukan dalam pekerjaan tersebut.
8) Tingkat manajemen, sebuah bagan tidak hanya menunjukan hierarkhi
manajer bawahan dan atasan secara perorangan tetapi juga hierarkhi
manajemen secara keseluruhan.
9) Pimpinan organisasi, struktur organisasi yang memberikan informasi
apa pimpinan tunggal atau pimpinan kolektif atau presidium.
2.1.6 Jenis-Jenis Organisasi
Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.
a. Bentuk tunggal,pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua
kekuasaandan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.
b. Bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang
terdiridaribeberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab
dipikul oleh dewansebagai suatu kesatuan.
2. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan. 
a. Organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk
pimpinanorganisasi langsung lurus kepada para pejabat yang
memimpin unit-unit dalamorganisasi.
b. Bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu
oleh stafpimpinan ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk
pimpinan dalammenjalankan roda organisasi.
c. Bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi
dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya,
dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
10

3. Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu;


a. Organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi,
seperti organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum.
b. Organisasi informal, adalah organisasi yang terbentuk karena
hubunganbersifat pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby,
dll.
4. Berdasarkan tujuan.
a. Organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau ‘profit
oriented’.
b. Organisasi sosial atau ‘non profit oriented‘.
5. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu :
a. Organisasi pendidikan.
b. Organisasi kesehatan.
c. Organisasi pertanian, dan lain lain.
6. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :
a. Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan
b. Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik
c. Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja
d. Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan
lain lain.
7. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat. 
a. Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya
terutamadinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi.
b. Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya
dinikmati olehpelanggan, misalnya bank.
c. Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha,
sepertiperusahaan-perusahaan.
d. Commonwealth organization,adalah organisasi yang
kemanfaatannya terutamadinikmati oleh masyarakat umum, seperti
organisasi pelayanan kesehatan, contohnya rumah sakit, Puskesmas,
dll.
11

2.2. Konsep Manajemen


2.2.1 Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata manage atau managiare (romawi kuno)
berarti melatih dalam melangkahkan kaki. Manajemen adalah proses
pengaturan berbagai sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang
sudah ditentukan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu.
Sama halnya dengan organisasi, manajemenpun memiliki banyak
pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli, sebagai berikut :
a. Manajemen adalah suatu proses rangkaian kegiatan yang sistematis.
b. Manajemen adalah suatu pencapaian tujuan yang telah ditentukan
dengan menggunakan orang lain (Robert. D. Terry).
c. Manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan
diselenggarakan dan diawasi (Encyclopedia of Social).
d. Manajemen adalah suatu proses yg dilakukan oleh satu orang atau lebih
untukmengkoordinasikan kegiatan - kegiatan orang lain guna mencapai
tujuan /hasil (Evancevich)  
e. Manajemen adalah: membuat tujuan tercapai melalui kegiatan orang
lain dan fungsi-fungsinya dapat dipecah sekurang-kurangnya 2
tanggung jawab utama yakni perencanaan dan pengawasan
(Evancevich).
f. Manajemen adalah suatu kegiatan atau seni untuk mengatur para
petugas kesehatan kesehatan non kesehatan guna meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui program kesehatan (Noto Atmojo).
2.2.2 Manajemen dalam Pelayanan Kebidanan
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan
pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan
kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak,
kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan,
yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan
evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap
12

yang bias diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah
tersebut bias dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan semuanya
bervariasi sesuai dengan kondisi klien.
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/manajemen
kebidanan yang ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan
pelayanan kepada pasien.
Definisi operasional :
a. Ada Standar Manajemen Asuhan Kebidanan (SMAK) sebagai pedoman
dalam memberikan pelayanan kebidanan.
b. Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada catatan medik.
c. Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien.
d. Ada diagnosa kebidanan.
e. Ada rencana asuhan kebidanan.
f. Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidnan.
g. Ada catatan perkembangn klien dalam asuhan kebidanan.
h. Ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan.
i. Ada dokumentasi utuk kegiatan manajemen kebidanan.
2.2.3 Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen sendiri adalah untuk mengarahkan organisasi
sesuai tujuan dibentuknya organisasi tersebut. Beberapa ahli mengatakan
sebagai berikut:
a. Menurut Taylor Planning, Organizing, Actuating, Controlling
b. Menurut Fayol Planning, Organizing, Commanding, Coordinating,
Controlling
c. Menurut Robbin Planning, Organizing, Leading, Controlling
d. Koontz & O’Donnell Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Leading, Controlling
Berikut ini merupakan beberapa penjelasan mengenai fungsi
manajemen. Perencanan memuat tujuan dan bagaimana mencapai tujuan,
rincian kegiatan
13

a. Pengorganisasian adalah proses pengelompokan terhadap Tenaga,


alat/facilitas, jenis tugas dan wewenang, dan tanggungjawab.
b. Actuating (Penggerakan) adalah rangkaian kegiatan yang berhubungan
dengan aktivitas yang bisa mempengaruhi orang lain agar mereka suka
melaksanakan usaha sesuai tujuan.
c. Controlling (Pengawasan) adalah tindakan meneliti apakah segala
sesuatu tercapai atau berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan, atau
intruksi-intruksi yang telah ditetapkan.
d. Evaluation (Penilaian) adalah prosedur penilaian secara systematik,
membandingkan dengan standar, sekaligus pengambilan keputusan
selanjutnya.
2.2.4 Dasar Hukum Kesehatan
Peraturan Penyelenggaraan Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan
Perundang Undangan yang berlaku meliputi :
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
c. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
d. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009  tentang Rumah Sakit.
e. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan.
g. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan.
h. Pemerintah antara Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
i. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organnnisasi
Perangkat Daerah.
j. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara
Republik Indonesia.
14

k. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1045/Menkes/PER/XI/2006


tentang Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan.
l. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/Menkes/PER/XI/2007 tentang
Ijin praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
m. Kepmenkes Nomor 1575/Menkes/PER/XI/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja di Lingkungan Departemen Kesehatan.
n. Kepmenkes Nomor 1069/Menkes/PER/XI/2008 tentang Pedoman,
Klasifikasi dan Standar RS Pendidikan.
2.3 Konsep Masalah
2.3.1 Pengertian Masalah
Menurut KBBI sesuatu yang harus diselesaikan/dipecahkan. Sesuatu yang
memerlukan jawaban apabila tidak segera dijawab akan menimbulkan
resiko. Hambatan yang dicapai seseorang dalam mencapai tujuan dan
orang tersebut tidak mamp memecahkan pada saat itu.Menurut Irmansyah
Effendi, pelajaran ketika sadar sebagai kesadaran jiwa.Menurut Hudojo,
pertanyaan kepada seseorang yang tidak memilki hkum untuk menemukan
jawaban.
2.3.2 Identifikasi Masalah
Indikator yang dapat membantu melihat masalah organisasi:
1. Penyimpangan Kinerja, indicator muncul apabila ada perubahan secara
tiba-tiba pada pola kinerja yang ditetapkan.
2. Masukan/kritik orang lain, tindakan orang diluar oranganisasi bias
menjadi petunjuk adanya masalah.
3. Lingkungan, memberikan informasi masalah dari berbagai cara.
2.3.3 Corak/Jenis Masalah
1. Masalah sederhana (simple problem)
a. Ciri: berskala kecil, bediri sendiri (kurang memiliki sangkut paut
dengan masalah lain), tidak mengandung konsekuensi yang besar,
pemecahannya tidak memerlukan pemikiran luas dan mendalam.
b. Scope: pemecahan masalah dilakukan secara individual.
15

c. Teknik yang bias digunakan: dilakukan atas dasar intuisi,


pengalaman, kebiasaan dan wewenang yang melekat pada jabatanya.
2. Masalah Rumit (complex problem)
a. Ciri: berskala besar, tidak berdiri sendiri (memiliki kaitan erat
dengan masalah lain), mengandung konsekuensi besar, pemecahanya
memerlukan pemikiran yang tajam dan analitis.
b. Scope: pemecahan masalah dilakukan secara kelompok yang
melibatkan pimpinan dan segenap staf pembantunya.
c. Jenis: masalah yang terstuktur (structure problems) dan masalah
yang tidak terstruktur (unstructured problems).
2.3.4 Tipe-tipe Masalah
1. Masalah Tertruktur
1) Masalah yang jelas faktor penyebabnya, rutin dan berulangkali.
2) Contoh: masalah perijinan, penggajian, dll.
3) Sifat pengambilan keputusan relative lebih mudah dan cepat.
2. Masalah Tidak Terstruktur
1) Penyimpangan dari masalah organisasi yang umum, tidak rutin, tidak
jelas faktor penyebab dan konsekuensinya. Tidak repetitive
kasusnya.
2) Pengambilan keputusan relative sulit dan lama.
3. Masalah Menghadapi Krisis
1) Masalah yang dating tidak terduga dapat menghancurkan jika tidak
cepat ditangani.
2.3.5 Masalah Pelayanan Kebidanan
1) Tekotak-kotaknya pelayanan kesehatan (Fragmented helath service).
2) Permasalahan pelayanan kebidanan pada bebagai setting dan tatanan
pelayanan kebidanan (primer, skunder, tersier).
3) Berubahnya sifat pelayanan kesehatan.
Contoh :
a. Hubungan bidan dank lien
b. Pembiayaan
16

c. Harapan klien terhadap pelayanan


d. Kepuasan informasi
e. Keterbukaan informasi
f. Digitalisasi dan teknologi
g. Inovasi pelayanan
2.3.6 Pendefinisian Masalah Yang Baik
1) Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi. Data objektif dipisahkan
dari persepsi.
2) Semua pihak yang terlibat diperlukan sebagai sumber informasi.
3) Masalah harus ditanyakan secara eksplisit/tegas, untuk menghindarkan
dari pembuatan definisi yang tidak jelas.
4) Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketdiak-
sesuaian antara standar atau harapan yang telah ditetapkan sebelumnya
dan kenyataan yang terjadi.
5) Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas, pihak-pihak yang
terkait atau berkepentingan dengan terjadinya masalah.
6) Definisi yang dibuat bukanlah seperti solusi yang samar.
2.4 Pemecahan Masalah
Proses pemikiran dengan tujuan terarah untuk menemukan jalan keluar dari
sebuah masalah yang dihadapi demi mecapai tujuan yang diinginkan.
2.4.1 Teknik Pemecahan Masalah
1) Curag pendapat (brainstorming) dan konsesus.
2) Penggunaan kriteria dan pembobotan.
3) Teknik moderasi (moderation technique)
2.4.2 Manfaat Pemecahan Masalah
1) Mengembakngkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan
permasalahan.
2) Mengembangkan kemampuan berfikir.
3) Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih) dan berfikir
objektif-mandiri.
17

2.4.3 Langkah-langkah Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving


Methods)
1) Mengidentifikasi masalah
2) Mendiagnosa masalah
3) Merumuskan alternative strategi
4) Mengevaluasi keberhasilan strategi (evaluasi proses dan evaluasi
hasil.
2.4.4 Studi Kasus Permasalahan Manajemen Organisasi
1) Jumlah SDM bidan di klinik
2) Kepatuhan bidan terhadap SOP pelayanan rendah
3) Kepatuhan bidan terhadap pengaturan shift rendah
4) Bidan mengeluhkan intensif dan gaji yang rendah
5) Pasien banyak mengeluh komunikasi dan pelayanan bidan kurang
baik
6) Pasien mengeluh waktu tunggu lama, system informasi pelayanan
tidak jelas dan kualitas pelayanan kurang baik.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi dan manajerial
sangat penting dalam menjalankan pelayanan kebidanan namun hal tersebut tidak
lepas dari sebuah permasalahan yang dapat terjadi dalam melaksanakan pelayanan
kebidanan tersebut. Terdapat berbagai tahapan yang dapat dilakukan apabila
terjadi permasalahan dalam organisasi dan manajerial pelayanan kebidanan yaitu
dengan cara memberikan alternatif pemecahan masalah, melakukan evaluasi dari
alternatif pemecahan masalah tersebut dan memberikan solusi serta tindak lanjut
dari penyelesaian permasalahan dalam pelayanan kebidanan. Perencanaan dalan
manajemen pelayanan kebidanan merupakan bagian dari administrasi
kesehatan,yang mana terdiri atas beberapa unsur pokok yaitu: input,
proses,output, effect, dan outcome. Sedangkan,pengorganisasian adalah langkah
untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan,
menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh
pimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang organisasi dan manajerial
dalam pelayanan kebidanan dan berbagai permasalahan yang ada dan dapat
terjadi, serta dapat memahami bagaimana tahapan pemecahan permasalahan yang
terjadi.Dalam penulisan makalah kelompok ini kami menyadari masih terdapat
banyak kekurangan, oleh karena itu kami memohon saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah kelompok ini.Semoga makalah
kelompok ini dapat manambah pengetahuan bagi para pembacanya dan khususnya
bagi kami sebagai penyusun.

DAFTAR PUSTAKA
19

Syafrudin, dkk. 2010.Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan untuk Bidan.


Jakarta:Trans Info Media

Soekanto Reksohadiprodjo, T. Hani Handoko, Organisasi Perusahaan,


Yogyakarta, 1987.

Soekanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1984. T.


Hani Handoko, Manajemen,BPFE&LMP2M-YKPN,Yogyakarta,1984.

Anda mungkin juga menyukai