Anda di halaman 1dari 64

BIOLISTRIK

SALIANTO, S.Pd., M.MPd.


085733533409, 081232345056
salianto95@gmail.com
Lingkup pembahasan
Biolistrik
Manusia tidak bisa melihat,
merasa, mencium atau
menyadari keberadaan listrik
dengan inderanya, baik untuk
muatan maupun untuk medan
listriknya. Baru pada akhir abad
18 hal-hal mengenai listrik diteliti.
PENGERTIAN BIOLISTRIK
Bioelektrik adalah ilmu yang mempelajari tentang
potensial listrik pada organ tubuh. Pada biolistrik ada dua
aspek yang memegang peranan penting yaitu, kelistrikan
dan kemagnetan yang timbul pada tubuh manusia, serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh
manusia.

Bio-listrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari


pancaran elektron-elektron yang keluar dari setiap
titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya
rangsangan penginderaan.
 Biolistriksitas seperti elektrokardiogram
diketahui hampir satu abad sebelum
biomagnetisme ditemukan.
 Orang telah mengenal adanya ikan
listrik “terpedo dan belut” berabad abad
sebelum listrik dipelajari.
 Alessandro Volta juga meneliti
fenomena ini dan dalam prosesnya
menemukan baterai salah satu
penemuan yang terpenting dalam
sejarah fisika. Temuan tersebut
merupakan arus listrik tetap pertama.
Pendahuluan
Kelistrikan memegang peranan penting dalam tubuh
manusia. Beberapa penyelidikan tentang biolistrik:
1856, Caldani : kelistrikan otot katak mati.
1780, Luigi galvani : kelistrikan pada tubuh hewan.
1786, Luigi Galvani : terangkatnya kedua kaki
katak setelah diberi aliran listrik
1892, Arons : merasakan aliran frekuensi
tinggi melalui dirinya dan asistennya.
1899, Van Seynek : terjadinya panas pada jaringan
akibat aliran frekuensi tinggi
1928, Schliephake : pengobatan dengan gelombang
pendek (short wave).
Listrik dan Kemagnetan dalam
Bidang Kesehatan
 Listrik dan Kemagnetan Dalam Bidang Kesehatan
 Kelistrikan merupakan sesuatu yang biasa di
gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya
kita tidak terlalu banyak memikirkan hal tersebut.
Walaupun pemakaian praktis dari kelistrikan telah
dikembangkan khususnya pada abad ke duapuluh,
penelitian dibidang kelistrikan mempunyai sejarah
yang panjang. Pengamatan terhadap gaya listrik
dapat ditelusuri sampai pada zaman Yunani kuno.
Kata listrik berasal dari bahasa Yunani untuk amper
yaitu electron
Lanjut......

 Kelistrikan memegang peranan penting dalam


bidang kedokteran. Ada dua aspek kelistrikan dan
magnetis dalam bidang kedokteran yaitu: listrik dan
magnet yang timbul di dalam tubuh manusia serta
penggunaan listrik dan magnet pada permukaan
tubuh manusia. Pengetahuan tentang gelombang
arus listrik ini penting oleh karena dalam banyak hal
berkaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk
merangsang saraf motorik atau saraf sensori.
Kelistrikan dan kemagnetan di dalam tubuh manusia
adalah ditimbulkan oleh sel saraf. Dalam dunia
kesehatan arus listrik dimanfaatkan untuk terapi.
Lanjut.......

 Terapi Listrik adalah jenis Pengobatan Alternatif


yang mengunakan Media Listrik melalui sentuhan
jari penterapis. Bermanfaat untuk melenturkan urat
syaraf, melancarkan peredaran darah, melunturkan
lemak dalam darah (kolestrol), meningkatkan
vitalitas tubuh, membakar kadar gula, dll. Inti terapi
listrik adalah melancarkan peredaran darah,
mengaktifkan ion-ion dalam tubuh, dan
memperbaiki kulitas darah. Satu kali sesi
pengobatan hanya berlangsung 30 menit. Selama itu
pentrapis akan mengalirkan listrik di sekujur tubuh
pasien, melalui simpul-simpul syaraf di tangan, kaki,
kepala, punggung, atau leher.
Lanjut...

 Dalam terapi listrik ini menggunakan sebuah alat


short wave diathermy (diatermi gelombang pendek),
yang berfungsi untuk ;
 a) Terapi Potensial Negatif Untuk menjaga
keseimbangan pH, membersihkan darah,
mengaktifkan sel, mengatur saraf otonom,
menyuplai energi statik yang dibutuhkan oleh tubuh.
 b) Terapi Panas Stimulasi, membuka blok arteri,
dan memperlancar sirkulasi darah untuk menghalau
statis darah.
 c) Terapi Optikal Stimulasi dan pijat seluruh sel
tubuh dan membuat temperatur tubuh meningkat 1-
2 derajat.
Lanjut...

 Dengan ketiga fungsi tersebut, maka berbagai


manfaat akan diperoleh, seperti meningkatkan
metabolisme, suplai darah meningkat,
meningkatkan relaksasi, menurunkan tekanan
darah, dan meningkatkan aktivitas kelenjar keringat.
Selain itu alat ini juga mempunyai efek
terapeutik/pengobatan, di antaranya anti
peradangan, meningkatkan lekosit dan antibodi
pada daerah tubuh yang terkena infeksi,
menghilangkan rasa sakit, dan meningkatkan
absorpsi tulang serta aliran darah
Lanjut.....
 Cara kerja terapi ini bagi tubuh manusia adalah dengan
menyeimbangkan ion-ion yang ada di tubuh manusia. Energi
yang dihasilkan oleh tubuh kita akan menjadi seimbang bila
terdiri dari 80% ion-ion negatif dan 20% ion-ion positif. Gaya
hidup yang tidak sehat dan tingkat stress yang tinggi
mempermudah datangnya ion-ion positif dalam tubuh kita. Ion-
ion positif ini bila tidak dikurangi jumlahnya tentunya akan
merusak keseimbangan dan berujung pada menurunnya kondisi
kesehatan kita. Tubuh kita akan lebih cepat memproduksi ion
negatif bila diberi stimulus. Jadi, cara kerja terapi listrik adalah
mempengaruhi tubuh kita supaya dapat lebih cepat
memproduksi ion-ion negatif yang dapat melawan pengaruh
buruk dari ion positif. Ion negatif yang cukup akan mengaktifkan
sel tubuh, meningkatkan metabolisme, mengaktifkan kerja
enzim-enzim pada tubuh dan juga bermanfaat dalam proses
detoksifikasi zat-zat tidak berguna dalam tubuh.
Hukum-hukum dalam biolistrik
1. Hukum Ohm

Oleh George Simon Ohm (1826),


“Beda potensial di antara dua ujung
konduktor berbanding lurus dengan
arus listrik yang melewatinya.”

Melibatkan:
 V: beda potensial (tegangan) Volt (V)
 I: arus listrik  Ampere (A)
 R: hambatan (tahanan)  Ohm (Ω)
Rumus/ Hukum dalam Biolistrik
Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor
berbanding langsung dengan arus yang
melewati, berbanding terbalik dengan
hambatan dari konduktor

R = V R = Hambatan (/ohm)

I V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
Di dalam konduktor
 terdapat elektron-elektron bebas yang dapat bergerak.
 Arah gerakan elektron berlawanan dengan gerakan
proton
 Gerakan elektron dan proton menimbulkan gerakan
muatan listrik (“arus listrik”)
 Arus listrik berjalan searah dengan gerakan proton
POMPA

Arus air –
Arus listrik

Beda ketinggian -
Beda potensial
Hambatan
Lampu dihubungkan dengan konduktor dengan beda potensial 100
Volt, menghasilkan arus listrik 5 Ampere. Berapa ohm hambatan
pada konduktor?
Diketahui:
 V = 100 V
 I=1A
Ditanyakan: R = ?
Jawab:
 R = V/I
 = 100 V = 20 Ω
 5A
 Jadi besarnya hambatan adalah 20 Ohm.
Jaringan otot uterus memiliki tahanan 2,5 kiloOhm dan tegangan
listrik 120 miliVolt, berapa miliAmperekah besarnya kuat arus listrik
yang mengalir pada otot uterus tersebut?
Diketahui:
 R = 2,5 kΩ = 2500 Ω
 V = 120 mV = 0,12 V
Ditanyakan: I = ?
Jawab:
 I = V/R
 = 0,12 V = …………… A = …………… mA
 2500 Ω

Jadi besarnya arus listrik adalah ……………….mA.


2. Hukum Joule

Arus listrik (I) yang melalui suatu konduktor dengan


tegangan (V), dalam waktu tertentu (t) akan
menghasilkan kalor (W atau H).

Melibatkan:
 tegangan listrik (V) dengan satuan Volt (V)
 arus listrik (I) dengan satuan Ampere (A)
 waktu (t) dengan satuan sekon atau detik (s)
 Energi (W) dengan satuan Joule (J)
 Energi panas (H) dengan satuan kalori (Kal)
Hubungan antara unsur-unsur di atas dituangkan
dalam formula:

W = Vit
(dalam satuan Joule)

Karena 1 Joule = 0,24 kalori:

H = 0,24. V.I.t
(dalam satuan kalori)
DAYA LISTRIK
P = V.I
P = Daya (Watt)
V = tegangan (Volt)
I = Kuat arus listrik (A)
Pada aktifitas otot skelet selama 15 menit, berapa kalorikah energi
yang dihasilkan, jika beda potensial dalam serabut otot sebesar 100
mV, sedangkan hambatan pada serabut otot sebesar 3 kΩ?
Diketahui:
 t = …………… 15 menit = …………… s
 V = …………… 100 mV = …………… V
 R = …………… 3 kΩ= …………… Ω
Ditanyakan: H = …………… ?
Jawab: H = 0,24.Vit
 I = V/R = …………… V / …………… Ω
 = …………… A
Barulah kita cari nilai H
 H = 0,24. V.I.t
 = 0,24 x …………… x …………… x …………… kalori
 = …………… kalori
MUATAN LISTRIK
Atom terdiri dari
1. Inti : proton (bermuatan positif)  e+
neutron (bermuatan netral)

2. Elektron : mengorbit mengelilingi inti


dalam lintasan tertentu
Elektron bermuatan negatif  e-

GAYA LISTRIK MENYEBABKAN ELEKTRON


BERGERAK MENGELILINGI INTI ATOM
Sayang, KITA
LANJUT YUK
PELAJARANN
YA !!!!
Dua muatan sejenis akan saling tolak menolak,
sebaliknya dua muatan tak sejenis akan tarik menarik.
Dengan percobaan melalui neraca puntir, Charles
Coulomb (1785) mengungkapkan Hukum Coulomb, yang
berbunyi : Besarnya gaya tarik menarik atau gaya tolak-
menolak antara dua buah muatan listrik sebanding
dengan besarnya masing-masing muatan dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan
tersebut.

F
Besarnya gaya elektrostatis antara dua muatan listrik yang
terletak di udara pada jarak r adalah:

k .q1.q2 1
FC  F
k  9.10 Nm / C
9 2
=
r 2 4 o
F = gaya elektrostatis dua muatan (N)
k = konstanta Coulomb (9.109 Nm2/C2)
q = muatan listrik (C).
r = jarak kedua muatan (m)
 o = permitivitas ruang hampa
(8,85.10-12 C2/Nm2)
Jika kedua muatan listrik terletak ditempat yang memiliki
nilai permitivitas relatif bahan (konstanta dielektrik) K
(beberapa buku menggunakan simbol  r

maka besarnya gaya elektrostatis menjadi :

Fudara Fudara
Fbahan  
r K
Fudara = gaya elektrostatis di udara (N)
K=  r
= konstanta (koefisien) dielektrik bahan
= permitivitas relatif bahan

(untuk udara K = 1)
9 6 6
k .q1 .q 2 9.10 .2.10 .5.10
FC  2
 2
r 0,1
FC  9 N
Bagaimana mbak,
SUDAH NGERTI??
MEDAN LISTRIK
Medan listrik adalah daerah disekitar benda
bermuatan listrik. Arah medan listrik menurut
Faraday sama dengan arah gaya yang dialami oleh
benda yang bermuatan positif. Medan listrik
digambarkan dengan garis-garis gaya listrik yang
menjauhi muatan positif dan mendekati muatan
negatif.
Kuat Medan Listrik
yang dialami oleh muatan listrik
Besarnya medan listrik yang dialami oleh suatu benda
bermuatan listrik disebut kuat medan listrik (E).

Kuat medan listrik yang dialami oleh sebuah muatan q adalah :

Fc E = kuat medan listrik (N/C)


E Fc = gaya elektrostatis (N)
q q = muatan listrik (C.)
HORE....
AKU NGERTI
.......
Energi Potensial Listrik
Dua muatan A dan B yang terpisah sejauh r akan timbul
energi potensial pada masing-masing muatan.

Besarnya energi potensial listrik yang dimiliki muatan A


sama dengan energi potensial listrik yang dimiliki muatan
B, yaitu sebesar :
k .q A .q B
EP  q A .VB  q B .V A 
r
EP = energi potensial listrik (Joule = J)
qA = muatan A (C.)
q­B = muatan B (C.)
VA = potensial listrik muatan A (V)
VB = potensial listrik muatan B (V)
r = jarak muatan A dan B (m)
USAHA LISTRIK
Sebuah muatan q mula-mula terletak sejauh r1 dari muatan
Q. Muatan q di pindahkan sejauh r2 dari muatan Q. Usaha
yang diperlukan untuk memindahkan muatan q dari
kedudukan r1 ke r2 adalah sebesar :

W  EP2  EP1  q.(V2  V1 )


atau
1 1
W  k.q.Q  
 r2 r1  W = usaha listrik (J)
EP2 = energi potensial saat di r2 (J)
EP1 = energi potensial saat di r1 (J)
q = muatan yang dipindahkan (C.)
r1 = jarak awal sebelum pindah (m)
r2 = jarak akhir setelah pindah (m)
HUKUM KEKEKALAN ENERGI LISTRIK

EK1  EP1  EK 2  EP2


Karena EP = q.V dan EK = ½.m.v2, maka hukum kekekalan energi
mekanik LISTRIK dapat ditulis sebagai berikut :

1 1 1
q.V1  .m.v1  q.V2  .m.v22
2 q (V1  V2 )  .m.(v22  v12 )
2 2 2

1 2
q.V  .(v 2  v12 ) q = muatan partikel yang bergerak (C.)
2 m = massa partikel (kg)
V = V1-V2 = beda potensial (volt)
V1 = potensial listrik pada kedudukan awal (V)
V2 = potensial listrik pada kedudukan akhir (V)
Sel dibatasi oleh membran sel dengan jaringan lipid (isolator)

Di lingkungan sel terdapat kation-kation dan anion-anion

Yang penting adalah Na+ dan K+.

Distribusi kedua jenis ion tersebut:


Intrasel:
Konsentrasi Na+ berkisar 14 mEq/L
Konsentrasi K+ berkisar 140 mEq/L

Ekstrasel:
Konsentrasi Na+ berkisar 142 mEq/L
Konsentrasi K+ berkisar 4 mEq/L
Na+ : kation utama ekstrasel
K+ : kation utama intrasel
Dalam keadaan istirahat terjadi
perpindahan ion :
difusi (akibat perbedaan konsentrasi
ion)
Na+ berdifusi ke spasi intrasel
K+ berdifusi ke spasi ekstrasel

transport aktif (pompa yang memerlukan


energi)
Na+ dipompa ke spasi ekstrasel
K+ dipompa ke spasi intrasel
G
A
L
V
A
N
O
M
E
T
E
R
Potensial aksi
Potensial membran istirahat : -90 mV (polarisasi).
Jika diberikan rangsangan pada membran sel maka potensial aksi.

Prosesnya?
 Mula-mula kondisi polarisasi
 Stimulus mencapai nilai ambang datang (mekanik, kimia, listrik, panas
dll.)
 Terjadi depolarisasi:
- Permeabilitas membran sel akan meningkat
- Difusi Na+ ke dalam sel
- Di dalam sel lebih positif (potensial membran +40 mV)
 Terjadi repolarisasi:
- Na+ dipompa keluar
- Di dalam sel lebih negatif (potensial membran –90 mV)
+40 mV

++++++++++++++
------------------- 0 mV

-------------------
++++++++++++++

-90 mV
+40 mV

Stimulus
++++++--+++++
------- ++------- 0 mV

- - - - - - - + + - - - - --
++++++--+++++

ambang
-90 mV
+ + + + + + - - + + + + + +40 mV
--------++------

------- ++------
++++++--+++++
0 mV

depolarisasi

- - - - - - -- - - - - - - - - -
++++++++++++

++++++++++++ ambang
-90 mV
---------- ------

ANIMASI
--------++---------
+40 mV
++++++--++++++
---
++++++--++++++
--------++--------
0 mV

repolarisasi

+++++++++++++
------------------

------------------
ambang
-90 mV
+++++++++++++

ANIMASI
Kelistrikan saraf dan otot
Coba ingat kembali tentang struktur neuron
Jenis neuron
Neuron sensorik
 Dendrit (memiliki reseptor)
 Badan sel
 Akson (bersinapsis dengan dendrit neuron penghubung)

Neuron penghubung
 Dendrit (bersinapsis dengan akson neuron sensorik)
 Badan sel
 Akson (bersinapsis dengan dendrit neuron motorik)

Neuron motorik
 Dendrit (bersinapsis dengan akson neuron penghubung)
 Badan sel
 Akson (berakhir pada neuroeffector junction menuju efektor)
- Neuromyal junction (berhubungan dengan otot)
- Neuroglandular junction (berhubungan dengan kelenjar)
ARAH IMPULS SARAF

Impuls = perambatan
depolarisasi
Diameter akson
 Dalam hal ini akson berdiameter lebih besar akan
menghantarkan impuls lebih cepat.
Adanya selubung myelin pada akson
 impuls yang melalui selubung myelin akan dihantarkan lebih
cepat, karena signal dihantarkan dengan cara meloncat dari
Nodus Ranvier yang satu ke nodus berikutnya. (gerakan
saltatoir)
 Neuron bermielin menghantarkan impuls dengan sangat cepat.
 Cara lain penghantaran impuls sangat cepat : lengkung refleks.
Contoh:
tanpa sengaja menginjak paku, memerlukan jalur lengkung refleks 
impuls sangat cepat  segera diantisipasi  kerusakan tidak parah.
 Impuls di sepanjang neuron akan berakhir pada bagian
ujung yang mengandung vesikel sinaptik.
 Vesikel terstimuli  mengeluarkan neurotransmitter
(misalnya asetilkolin).
 Neurotransmitter membantu meneruskan impuls
menuju sel berikutnya.
 Reseptor sinaptik sel berikutnya menangkap
neurotransmitter tersebut  impuls berlanjut ke sel
berikutnya.
 Seperti pada sinapsis, neuromyal junction
meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara
yang sama menuju efektor
 Selanjutnya otot akan mengalami depolarisasi setelah
menerima impuls dari saraf melalui neuroeffector
junction
Sel otot jantung berbeda dengan sel otot dan sel saraf.
Membran sel otot dan sel saraf
istirahat  stimulus  natrium berdifusi ke dalam sel 
depolarisasi  repolarisasi  istirahat  menunggu stimulus

Membran sel otot jantung


ada stimulus terus menerus dari Nodus SA:
istirahat  stimulus SA natrium berdifusi ke dalam sel 
depolarisasi  repolarisasi  istirahat  stimulus SA
1 ATRIUM:
Impuls dari Nodus SA  otot atrium P
(depolarisasi)  Nodus AV
VENTRIKEL:
Istirahat (polarisasi) -
2 ATRIUM: ?
Terjadi repolarisasi
VENTRIKEL:
Nodus AV  Berkas His  Cabang QR
Berkas His  Serabut Purkinje  S
otot ventrikel (depolarisasi)
ATRIUM: -
3 Berada dalam kondisi istirahat
(polarisasi)
T
VENTRIKEL:
4 Terjadi repolarisasi
ATRIUM: -
Istirahat (polarisasi)
VENTRIKEL: -
Istirahat (polarisasi)
Waktu Atrium Ventrikel Rekaman EKG
T1 Depolarisas Polarisasi P
i
T2 Repolarisas Depolarisa Kompleks QRS
T3 i
Polarisasi si
Repolarisas T
T4 i
Polarisasi Polarisasi -
R R R R

P T P T P T P T

Q Q Q Q

S S S S
Dihitung berdasarkan jumlah kotak ke samping per siklus
(dari R ke R berikutnya)

Frekuensi denyut jantung = . 1500 .


Jml kuadran kecil persiklus

Frekuensi denyut jantung = . 300 .


Jml kuadran besar persiklus
CONTOH HAFALAN PETUGAS
TENTANG

JUMLAH KOTAK BESAR PER SIKLUS:

1 kuadran besar,  frekuensi jantung = 300/1 = 300 kali/menit


2 kuadran besar,  frekuensi jantung = 300/2 = 150 kali/menit
3 kuadran besar,  frekuensi jantung = 300/3 = 100 kali/menit
4 kuadran besar,  frekuensi jantung = 300/4 = 75 kali/menit
5 kuadran besar,  frekuensi jantung = 300/5 = 60 kali/menit
6 kuadran besar,  frekuensi jantung = 300/6 = 50 kali/menit
Dihitung berdasarkan jumlah kotak ke atas

1 kotak kecil ke atas = 0,1 mV (mili Volt)

Anda mungkin juga menyukai