Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri
Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui
proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel jaringan tubuh manusia
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang
batas/membrane (Carr, 1998). Di dalam sebuah sel terdapat ion Na+, K+, Cl- dan protein. Pada
saat membran sel istirahat (tidak ada sinyal listrik) muatan di dalam sel lebih negative daripada
di lu ar sel. Jika terdapat rangsangan maka ion Na+ akan masuk dari luar menuju dalam sel dan
membrane sel berada dalam keadaan depolarisasi. Kemampuan sel syaraf (neurons)
menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting. Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai
sebuah alat yang dinamakan Dendriet s yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke
neuron. Stimulus untuk men triger neuron dapat berupa tekanan, perubahaan temperature, dan
isyarat listrik dari neuron lain. Aktifitasi biolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh
tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa elektroda pada
permukaan kulit. Biolistrik juga terjadi di dalam organ jantung(Anonymous,2011).
Biolistrik adalah ilmu yang mempelajari tentang potensial listrik pada organ tubuh. Pada
biolistrik ada dua aspek yang memegang peranan penting yaitu: Kelistrikan dan Kemagnetan
yang timbul pada tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh
manusia. Aktivitas organ dan berbagai sistem didalam tubuh manusia tidak hanya berhubungan
erat satu sama lain tetapi juga bekerjasama dalam menanggapi perubahan lingkungan, baik
lingkungan dalam maupun lingkungan luar tubuh. Didalam tubuh manusia terdapat sistem
koordinasi yang meliputi sistem saraf yang berfungsi mengendalikan aktivitas dan keserasian
kerja antara sistem organ.
Sejarah perkembangan biolistrik yaitu Luigi Galvani (1780) mulai mempelajari kelistrikan pada
tubuh hewan kemudian pada tahun (1786) Luigi Galvani melaporkan hasil eksperimennya bahwa
kedua kaki katak terangkat ketika diberi aliran listrik lewat suatu konduktor. Pada tahun
(1856)Caldani menunjukkan kelistrikan pada otot katak yang telah mati, dan pada tahun (1928)
melaporkan tentang pengobatan penderita dengan menggunakan short wave. Biolistrik
merupakan energi yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini dihasilkan oleh salah satu bagian sel yakni
mitokondria dalam proses respirasi dengan kata lain biolistrik merupakan segala yang berkaitan
dengan kelistrikan yang dihasilkan oleh tubuh makhluk hidup. Kelistrikan yang dimaksud adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan muatan-muatan, ion-ion yang terdapat dalam tubuh dan
medan listrik yang diasilkan oleh ion-ion dan muatan –muatan tersebut serta tegangan yang
dihasilkan.
Tegangan (voltage) listrik atau sering disebut potensial listrik dapat dihasilkan oleh sel-sel tubuh.
Tegangan yang dihasilkan disebut sebagai tegangan-bio atau biopotensial. Tegangan yang paling
besar dihasilkan oleh sel-sel saraf (nerve) dan sel-sel otot (muscle). Tegangan yang terjadi pada
sel, (selanjutnya disebut tegangan sel (cell potentials)), terus menerus terjaga keberadaannya, dan
untuk menjaganya, sejumlah besar energi dibutuhkan. Jadi, energi yang disuplai ke dalam tubuh,
sebanyak paling tidak 25% digunakan untuk menjaga kehadiran tegangan pada sel.
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dariATP (Adenosine Tri
Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energiyang bernama mitokondria melalui
proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan
potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan
tipis muatan negatif pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf
(neurons)menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.Transmisi sinyal biolistrik (TSB)
mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari
sensor ke neuron. Stimulus untuk mentringer neuron dapat berupa tekanan, perubahaan
temperatur, dan isyarat listrik dari neuron lain. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat
menyebar ke seluruhtubuh seperti gelombang pada permukaan air. Pengamatan pulsa listrik
tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapaelektroda pada permukaan kulit. Hasil
rekaman isyarat listrik dari jantung (Electrocardiogran-ECG) diganti untuk diagnosa kesehatan.
Seperti halnya pada ECG, aktivitasi otak dapat dimonitor dengan memasang beberapa elektroda
pada posisi tertentu. Isyarat listrik yang dihasilkan dapat untuk mendiagnosa gejala epilepsy,
tumor, gagar otak dan kelainan otak lainnya.
B. Hukum dalam Biolistrik
Dalam biolistrik berlaku berbagai macam hukum. Berapa yang penting di antaranya adalah:
1. Hukum Ohm
Hukum Ohm disampaikan oleh George Simon Ohm (1826), yang isinya menyatakan
bahwa “beda potensial di antara dua ujung konduktor berbanding lurus dengan arus listrik
yang melewatinya.”
Rumusan hokum Ohm di atas melibatkan unsur beda potensial (tegangan), arus listrik dan
hambatan (tahanan) listrik.
V/I = Konstan
2. Hukum Joule
Hukum Jolule menyebutkan bahwa arus listrik (A) yang melalui suatu konduktor dengan
tegangan (V), dalam waktu tertentu (t) akan menghasilkan kalor (W atau H). Jadi unsur yang
terlibat dalam Hukum Joule adalah:
ü tegangan listrik (V) dengan satuan Volt (V)
ü arus listrik (I) dengan satuan Ampere (A)
ü waktu (t) dengan satuan sekon atau detik (s atau dt.)
ü Energi (W) dengan satuan Joule (J)
ü Energi panas (H) dengan satuan kalori(Kal)
Formula Hukum Joule:
W = VIt
H = 0,24. VIt (karena 1 Joule=0,24 kalori)