Anda di halaman 1dari 23

Prinsip Dasar Biolistrik dan Bioradiasi

MAKALAH
KELOMPOK IV
Disusun Oleh:
Devi Sandra
Dewi Rosalinda
Doni Rahmatullah

MATA KULIAH ILMU BIOMEDIK DASAR


AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN
TIMUR
2015/2016

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biolistrik
adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup. Tegangan listrik pada tubuh kita
berbeda dengan apa yang kita bayangkan, seperti listrik di rumah tangga. Kelistrikan
pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Komposisi
ion ekstra sel berbeda dengan komposisi ion intra sel. Pada ekstra sel lebih banyak
ion Na dan C12. Sedangkan intra sel terdapat ion h dan anion protein. Biolistrik
adalah energy yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri
Posphate) dimana ATP ini dihasilkan olehsalah satu energy yang bernama
mitochondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel.
Sel-sel mampu mengahasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan
positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam
bidang batas/membran
Bioradiasi

B. Ruang Lingkup Bahasan

C. Tujuan
4

o Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai
o
o
o
o
o

tentang biolistrik dan bioradiasi di dalam ilmu kesehatan.


Hukum dalam biolistrik
Pengertian biolistrik
Hukum atau rumus dalam biolistrik
Macam-macam gelombang yang terdapat dalam biolistrik
Memahami prinsip dalam ilmu fisika yang terkait dengan peningkatan kemampuan

o
o
o
o
o

dalam melakukan pengkajian, interpretasi, dan evaluasi data.


Menerangkan prinsip terapi radiasi.
Tujuan bioradiasi
Manfaat bioradiasi
Penggunaan bioradiasi
Menerangkan cara kerja radiasi untuk mengobati kanker . menerangkan tentang
radiasi pengion. Menjelaskan terapi radiasi internal (Brachytherapy)

BAB II PEMBAHASAN
I.

Biolistrik

Pengertian Biolistrik
Adalah ilmu yang mempelajari tentang potensial listrik pada organ tubuh. Pada
biolistrik ada dua aspek yang memegang peranan penting, yaitu kelistrikan dan
kemagnetan yang timbul pada tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan
magnet pada permukaan tubuh manusia. Kelistrikan pada organ tubuh berkaitan
dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Biolistrik adalah energi yang
dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate)
dimana ATP ini dihasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitochondria
melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan
positif pada permukaan luas dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan
dalam bidang batas/membrane. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan
isyarat biolistrik sangat penting. Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai
sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmisikan isyarat
dari sensor ke neurons. Stimulus untuk mentringer neuron dapat berupa tekanan.
Perubahan temperature, dan isyarat listrik dari neuron lain. Aktifitas biolistrik
pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada
permukaan air. Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan
6

memasang beberapa elektroda pada permukaan kulit. Hasil rekaman isyarat listrik
dari jantung (Electrocardiogran-ECG) diganti untuk diagnosa kesehatan. Seperti
halnya pada ECG, aktivasi otak dapat dimonitor dengan memasang beberapa
elektroda pada posisi tertentu. Isyarat listrik yang dihasilkan dapat untuk
mendiagnosa gejala epilepsy. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari
pancaran-pancaran electron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energy) dan
muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya
listrik hidup. Semua daya ini berkumpul di dalam pusat akal di dalam otak dalam
bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian di arahkan ke
seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi
daya listrik hidup ini yang tertimbun di dalam pusat akal harus di tuntut oleh
sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagianbagian tubuh lainnya.

Hukum atau Rumus dalam Biolistrik


Ada dua hukum yang berkaitan dengan biolistrik diantaranya:
Hukum Ohm
R=V:I
Nb: R= hambatan ()
I= kuat arus (A)
V= tegangan (V)
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus
yang melewati, berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor.
Hukum Joule
Q= V I T
Nb : Q = energi panas yang ditimbulkan ((joule)
V= tegangan (V)
I= arus (A)
T= waktu lamanya arus mengalir (S)
Q= I2 R t
1 joule= 0,24 kalori
7

Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam

waktu tertentu akan menimbulkan panas.


Macam-macam Gelombang yang Terdapat dalam Biolistrik
Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk
merangsang saraf motoris atau saraf sensoris. Gelombang yang dimaksud
diantaranya :
1. Arus bolak balik/sinosuidal

2. Arus setengah gelombang

3. Arus setengah penuh

4. Arus searah murni

5. Faradik

6. Sentakan faradic

7. Sentakan sinosuidal

10

8. Galvanik yang interuptus

9. Arus gigi gergaji

11

Kelistrikan dan Kemagnetan dalam Tubuh Manusia


1. System Syaraf dan Neuron
1. System saraf
System saraf dibagi dalam dua bagian yaitu system saraf pusat dan system
saraf otonom
System saraf pusat
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer
ini adalah serat-serat yang mengirim informasi sensoris ke otak
atau ke medulla spinalis disebut saraf afferent. Serat saraf yang
menyalurkan atau menghantarkan informasi dari otak atau medulla
spinalis ke otot dan kelenjar yang disebut saraf afferent. Beberapa
yang ada di saraf pusat :
Otak
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai
pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak
di dalam rongga tengkorak, beratnya kurang lebih 1/50
dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak
besar(Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang
otak. Otak besar merupakan pusat kegiatan tubuh yang
disadari. Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar,
tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi sebagai
pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja
otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Batang
12

otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan


menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil,
disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum
penghubung. Fungsi dari batang otak adalah mengatur
reflek fisiologis, seperti kecepatan nafas, denyut jantung,
suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak
disadari.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam
rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher
sampai ruas-ruas pinggang yang kedua. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan
saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar
impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur
gerak reflex.

System saraf otonom


Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung,
usus dan kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak
sadar. Untuk menanggapi rangsangan, tiga komponen yang harus
dimiliki oleh system saraf, yaitu :
a) Reseptor
Adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh
kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
b) Penghantar impuls
Dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung
terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel
saraf disebut neuron.
c) Efektor
Adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah
yang telah diantar oleh pengantar impuls. Efektor yang
paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

2. Neuron

13

Struktur dasar dari system saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf.
Sel saraf (neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf
dan berfungsi untuk menerima, menginterpretasi, dan menghantarkan
pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari tubuh serta serabut
yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari dua macam,
yaitu dendrit dan akson. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan
untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari
badan sel, dendrit, dan akson.
1) Badan sel, merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf
yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson
2) Dendrit, adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang.
Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
3) Akson (neurit), adalah serabut sel saraf panjang yang
merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit
terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur
dan fungsinya, yaitu :
I.
Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima
II.
III.

rangsangan dari reseptor yaitu alat indera


Sel saraf motoric, adalah sel saraf yang berfungsi
mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar.
Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi
menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya.

2. Kelistrikan Saraf
Dengan menggunakan mikroskop electron serat saraf dibagi menjadi dua
tipe yaitu serat saraf bermyelin dan serat saraf tidak bermyelin. Serat saraf
bermyelin banyak terdapat pada manusia. Myelin merupakan insulator
(isolasi) yang baik dan kemampuan mengaliri listrik sangat rendah.
3. Perambatan Potensial Aksi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot
mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri
14

mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel membrane


untuk mencapai nilai ambang. Setelah timbul potensial aksi, sel membrane
akan mengalami repolarisasi. Proses repolarisasi sel membrane disebut
suatu tingkat refrakter. Tingkat refrakter ada dua fase yaitu periode
refrakter absolut dan periode refrakter relative.
Periode refrakter absolut
Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan
untuk menghasilkan potensial aksi yang lain.
Periode refrakter relative
Setelah sel membran mendeteksi repolarisasi seluruhnya maka dari
periode refrakter absolut akan menjadi periode refrakter relatif, dan
apabila ada stimulasi atau rangsangan yang kuat secara normal
akan menghasilkan potensial aksi yang baru
4. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction
Hubungan antara dua saraf disebut sinapsis. Berakhirnya saraf pada sel
otot /hubungan saraf otot disebut Neuromnyal junction.
5. Kelistrikan Otot Jantung
Sel membrane otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot bergaris.
Pada saraf maupun otot bergaris dalam keadaan potensial membrane
istirahat dilakukan rangsangan ion-ion Na + akan masuk ke dalam sel dan
setelah tercapai nilai ambang akan timbul depolarisasi. Sedangkan pada
sel otot jantung, ion Na+ perlahan-lahan akan masuk kembali kedalam sel
dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara spontan sampai mencapai
nilai ambang dan terjadi potensial aksi tanpa memerlukan rangsangan dari
luar.
6. Konsentrasi ion di dalam dan di luar sel
Ini merupakan suatu model potensial istirahat pada waktu = 0 dimana ion
K akan melakukan difusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
sehingga pada saat tertentu akan terjadi membrane dipole atau mebran dua
kutub di mana larutan dengan konsentrasi yang tadinya rendah akan
kelebihan ion positif. Kebalikan dengan larutan yang konsentrasi tinggi
akan mengalami kekurangan ion sehingga menjadi lebih negative.

15

II.

Bioradiasi

Pengertian Bioradiasi
Bioradiasi yaitu energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau
gelombang. Dalam fisika radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi
bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana
terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat
merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu gelombang radio, cahaya
inframerah, cahaya taampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau
untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi
memancarkan (yaitu bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu
sumber, geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unik
fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. Beberapa radiasi dapat
berbahaya. Jadi, bioradiasi adalah ilmu yang mempelajari radiasi dalam tubuh

makhluk hidup.
Prinsip-prinsip Bioradiasi
16

Bioradiasi menggunakan pancarana gelombang elektromagnetis untuk


diradiasikan dalam tubuh.
Sinar yang digunakan biasanya adalah sinar X dan sinar gamma :
Sinar X

Sinar X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan


gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai
panjang gelombang yang sangat pendek sehingga dapat menembus bendabenda
x-ray foto. Sinar-X juga adalah salah satu bentuk dari radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer
ke 100 picometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60
17

EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medikal dan


Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat
berbahaya.
Sifat-Sifat Sinar X
1. Penetrating Effect (daya tembus)
2. Photographic Effect
3. Biological Effect
4. Fluoroscent Effect
5. Ionisation Effect
Pada umumnya Sinar X itu ada dua macam :
1. Sinar X Bremmstrahlung
2. Sinar X Karakteristik
Sinar X Bremmstrahlung yaitu Sinar X yang terjadi ketika elektron katoda
melepaskan elektron pada elektron anoda yang mengakibatkan terjadi
interaksi dan terjadi pelemahan atau pelambatan saat mengenai inti atom
anoda. Kenapa disebut Sinar X Bremmstrahlung??sesuai dengan orang
yang menemukannya yaitu Bremmstrahlung.
Sinar X Karakteristik yaitu Sinar X yang terjadi ketika elektron-elektron di
katoda yang berkecepatan tinggi mengenai elektron di anoda
mengakibatkan terjadi perpindahan elektron dari lintasan ke lintasan
lainnya yang di sesuaikan dengan karakteristik lintasan, maka disebutlah
Sinar X Karakteristik.
Kegunaan sinar-X
Perobatan
Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal
sebagai radiograf. Sinar-X boleh menembusi badan manusia tetapi diserap
oleh bahagian yang lebih tumpat seperti tulang. Gambar foto sinar-X
digunakan untuk mengesan kecacatan tulang, mengesan tulang yang patah
dan menyiasat keadaan organ-organ dalam badan.
Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanser. Kaedah ini
dikenal sebagai radioterapi.

18

Perindustrian
Dalam bidang perindustrian, sinar-X boleh digunakan untuk
mengesan kecacatan dalam struktur binaan atau bahagian-bahagian
dalam mesin dan enjin.
menyiasat rekahan dalam paip logam, dinding konkrit dan dandang
tekanan tinggi.
memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
Penyelidikan
Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan
antara atom-atom dalam suatu bahan hablur
Cara kerja sinar X
pada aplikasinya, penciptaan sinar-x tak lagi mengandalkan mekanisme
tabung crookes, melakinkan dengan menggunakan pesawat sinar-x
modern. Pesawat sinar-x modern pada dasarnya membangkitkan sinar-x
dengan membombardir target logam dengan elektron berkecepatan
tinggi. Elektron yang berkecepatan tinggi tentunya memiliki energi yang
tinggi, dan karenanya mampu menembus elektron-elektron orbital luar
pada materi target hingga menumbuk elektron orbital pada kulit k (terdekat
dengan inti).
Elektron yang tertumbuk akan terpental dari orbitnya, meninggalkan hole
pada tempatnya semula. Hole yang ditinggalkannya itu akan diisi oleh
elektron dari kulit luar dan proses itu melibatkan pelepasan foton (cahaya
elektromagnetik) dari elektron pengisi tersebut. Foton yang keluar itulah
yang kemudian disebut sinar-x, dan keseluruhan proses terbentuknya
sinar-x melalui mekanisme tersebut disebut mekanisme sinar-x
karakteristik.
Adapun mekanisme lain yang mungkin terjadi adalah emisi foton yang
dialami oleh elektron cepat yang dibelokkan oleh inti atom target atas
konsekuensi dari interaksi coulomb antara inti atom target dengan elektron
cepat. Proses pembelokkan ini melibatkan perlambatan dan karenanya
memerlukan emisi energi berupa foton. Mekanisme ini disebut
19

bremsstrahlung (bahasa jerman dari radiasi pengereman).


selanjutnya, pesawat sinar-x modern memanfaatkan kedua kemungkinan di
atas untuk memungkinkan produksi sinar-x.
beda potensial antara anoda dan katoda dibuat sedemikian rupa sehingga
mencapai angka yang cukup untuk membuat elektron melompat dengan
kecepatan tinggi setelah katoda diberi energy (biasanya 1000 volt). Setelah
elektron pada katoda melompat dan menghantam filamen pada anoda,
terjadilah sinar-x yang terjadi dengan mekanisme sinar-x karakteristik
ataupun bremsstrahlung.
Sinar gamma

Sinar gamma adalah sejenis radiasi dengan penetrasi kuat yang dipancarkan oleh
bahan radioaktif. Sinar gamma digunakan dalam kedokteran nuklir, di
20

brakhiterapi dan dan dalam terapi radiasi sinar eksternal. Sinar gamma
membentuk spetrum elektromagnetik energi tertinggi. Sinar gamma merupakan
sebuah bentuk radiasi mengionisasi, mereka lebih menembus dari radiasi alfa atau

beta, tapi kurang mengionisasi.


Tujuan Bioradiasi
Untuk memudahkan para ahli bidang kesehatan dalam menangani masalah

medis, terutama pada bagian dalam tubuh manusia.


Manfaat bioradiasi
Bioradiasi menggunakan pancaran gelombang elektromagnetis untuk
diradiasikan dalam tubuh. Sinar yang digunakan biasanya adalah sinar X dan sinar

gamma. Manfaat radiasi:


1. Untuk membunuh sel-sel kanker/tumor
2. Untuk keperluan rontgen
Penggunaan Bioradiasi
1. Dalam kedokteran, radiasi dan radioaktif digunakan untuk diagnosa,
pengobatan dan penelitian.
2. Dalam komunikasi, semua sistem komunikasi modern menggunakan
bentuk radiasi elektromagnetik .
3. Dalam iptek, para peneliti menggunakan radioaktif untuk menentukan
umur suatu benda berusia lama.

BAB III PENUTUP


21

Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron
yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya
rangsangan penginderaan.
2. Adapun hokum yang terdapat dari biolistrik adalah hokum ohm, rumusnya :
R=V/I. sedangkan Hukum Joule yaitu Q= V I t.
3.

Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT. Penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh
karena itu, perlu kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Amin.

DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Winconsin Tallahasee
Gabriel,F,J,dr. 1996. FISIKA KEDOKTERAN. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC
22

23

Anda mungkin juga menyukai