MAKALAH
KELOMPOK IV
Disusun Oleh:
Devi Sandra
Dewi Rosalinda
Doni Rahmatullah
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biolistrik
adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup. Tegangan listrik pada tubuh kita
berbeda dengan apa yang kita bayangkan, seperti listrik di rumah tangga. Kelistrikan
pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Komposisi
ion ekstra sel berbeda dengan komposisi ion intra sel. Pada ekstra sel lebih banyak
ion Na dan C12. Sedangkan intra sel terdapat ion h dan anion protein. Biolistrik
adalah energy yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri
Posphate) dimana ATP ini dihasilkan olehsalah satu energy yang bernama
mitochondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel.
Sel-sel mampu mengahasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan
positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam
bidang batas/membran
Bioradiasi
C. Tujuan
4
o Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
BAB II PEMBAHASAN
I.
Biolistrik
Pengertian Biolistrik
Adalah ilmu yang mempelajari tentang potensial listrik pada organ tubuh. Pada
biolistrik ada dua aspek yang memegang peranan penting, yaitu kelistrikan dan
kemagnetan yang timbul pada tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan
magnet pada permukaan tubuh manusia. Kelistrikan pada organ tubuh berkaitan
dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Biolistrik adalah energi yang
dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate)
dimana ATP ini dihasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitochondria
melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel
mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan
positif pada permukaan luas dan lapisan tipis muatan negative pada permukaan
dalam bidang batas/membrane. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan
isyarat biolistrik sangat penting. Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai
sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmisikan isyarat
dari sensor ke neurons. Stimulus untuk mentringer neuron dapat berupa tekanan.
Perubahan temperature, dan isyarat listrik dari neuron lain. Aktifitas biolistrik
pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada
permukaan air. Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan
6
memasang beberapa elektroda pada permukaan kulit. Hasil rekaman isyarat listrik
dari jantung (Electrocardiogran-ECG) diganti untuk diagnosa kesehatan. Seperti
halnya pada ECG, aktivasi otak dapat dimonitor dengan memasang beberapa
elektroda pada posisi tertentu. Isyarat listrik yang dihasilkan dapat untuk
mendiagnosa gejala epilepsy. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari
pancaran-pancaran electron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energy) dan
muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya
listrik hidup. Semua daya ini berkumpul di dalam pusat akal di dalam otak dalam
bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya ini kemudian di arahkan ke
seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh perangsangnya. Potensi
daya listrik hidup ini yang tertimbun di dalam pusat akal harus di tuntut oleh
sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagianbagian tubuh lainnya.
Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam
5. Faradik
6. Sentakan faradic
7. Sentakan sinosuidal
10
11
2. Neuron
13
Struktur dasar dari system saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf.
Sel saraf (neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf
dan berfungsi untuk menerima, menginterpretasi, dan menghantarkan
pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari tubuh serta serabut
yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari dua macam,
yaitu dendrit dan akson. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan
untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari
badan sel, dendrit, dan akson.
1) Badan sel, merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf
yang berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson
2) Dendrit, adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang.
Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
rangsangan ke badan sel.
3) Akson (neurit), adalah serabut sel saraf panjang yang
merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit
terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur
dan fungsinya, yaitu :
I.
Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima
II.
III.
2. Kelistrikan Saraf
Dengan menggunakan mikroskop electron serat saraf dibagi menjadi dua
tipe yaitu serat saraf bermyelin dan serat saraf tidak bermyelin. Serat saraf
bermyelin banyak terdapat pada manusia. Myelin merupakan insulator
(isolasi) yang baik dan kemampuan mengaliri listrik sangat rendah.
3. Perambatan Potensial Aksi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot
mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri
14
15
II.
Bioradiasi
Pengertian Bioradiasi
Bioradiasi yaitu energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau
gelombang. Dalam fisika radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi
bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
Orang awam sering menghubungkan kata radiasi ionisasi (misalnya, sebagaimana
terjadi pada senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat
merujuk kepada radiasi elektromagnetik (yaitu gelombang radio, cahaya
inframerah, cahaya taampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi akustik, atau
untuk proses lain yang lebih jelas. Apa yang membuat radiasi adalah bahwa energi
memancarkan (yaitu bergerak ke luar dalam garis lurus ke segala arah) dari suatu
sumber, geometri ini secara alami mengarah pada sistem pengukuran dan unik
fisik yang sama berlaku untuk semua jenis radiasi. Beberapa radiasi dapat
berbahaya. Jadi, bioradiasi adalah ilmu yang mempelajari radiasi dalam tubuh
makhluk hidup.
Prinsip-prinsip Bioradiasi
16
18
Perindustrian
Dalam bidang perindustrian, sinar-X boleh digunakan untuk
mengesan kecacatan dalam struktur binaan atau bahagian-bahagian
dalam mesin dan enjin.
menyiasat rekahan dalam paip logam, dinding konkrit dan dandang
tekanan tinggi.
memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
Penyelidikan
Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan
antara atom-atom dalam suatu bahan hablur
Cara kerja sinar X
pada aplikasinya, penciptaan sinar-x tak lagi mengandalkan mekanisme
tabung crookes, melakinkan dengan menggunakan pesawat sinar-x
modern. Pesawat sinar-x modern pada dasarnya membangkitkan sinar-x
dengan membombardir target logam dengan elektron berkecepatan
tinggi. Elektron yang berkecepatan tinggi tentunya memiliki energi yang
tinggi, dan karenanya mampu menembus elektron-elektron orbital luar
pada materi target hingga menumbuk elektron orbital pada kulit k (terdekat
dengan inti).
Elektron yang tertumbuk akan terpental dari orbitnya, meninggalkan hole
pada tempatnya semula. Hole yang ditinggalkannya itu akan diisi oleh
elektron dari kulit luar dan proses itu melibatkan pelepasan foton (cahaya
elektromagnetik) dari elektron pengisi tersebut. Foton yang keluar itulah
yang kemudian disebut sinar-x, dan keseluruhan proses terbentuknya
sinar-x melalui mekanisme tersebut disebut mekanisme sinar-x
karakteristik.
Adapun mekanisme lain yang mungkin terjadi adalah emisi foton yang
dialami oleh elektron cepat yang dibelokkan oleh inti atom target atas
konsekuensi dari interaksi coulomb antara inti atom target dengan elektron
cepat. Proses pembelokkan ini melibatkan perlambatan dan karenanya
memerlukan emisi energi berupa foton. Mekanisme ini disebut
19
Sinar gamma adalah sejenis radiasi dengan penetrasi kuat yang dipancarkan oleh
bahan radioaktif. Sinar gamma digunakan dalam kedokteran nuklir, di
20
brakhiterapi dan dan dalam terapi radiasi sinar eksternal. Sinar gamma
membentuk spetrum elektromagnetik energi tertinggi. Sinar gamma merupakan
sebuah bentuk radiasi mengionisasi, mereka lebih menembus dari radiasi alfa atau
Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron
yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya
rangsangan penginderaan.
2. Adapun hokum yang terdapat dari biolistrik adalah hokum ohm, rumusnya :
R=V/I. sedangkan Hukum Joule yaitu Q= V I t.
3.
Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT. Penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh
karena itu, perlu kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Cameron, John R, dkk. 1978. MEDICAL PHYSICS. Florida : Winconsin Tallahasee
Gabriel,F,J,dr. 1996. FISIKA KEDOKTERAN. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC
22
23