Anda di halaman 1dari 5

Di Jawa Timur, Tepatnya di Mojokerto, sekitar bulan Maret 2000 terjadi

penganiayaan terhadap dua bocah kakak beradik, yaitu P (9 tahun) dan WP (5 tahun). Sejak
ditinggal pergi kedua orang tuanya, diperkirakan 6 bulan lalu, mereka memperoleh perlakuan
yang sangat tidak manusiawi dari buliknya sendiri (Ny. N, 40 tahun), dan sepupunya (S, 16
tahun). Di tubuh kedua bocah tersebut membekas luka-luka bekas sundutan rokok dan sutil
panas. Bibirnya juga nyaris sumbing akibat hajaran benda keras. Demikian pula di bagian
kepala mereka. Yang tidak kalah biadab, mereka dilaporkan juga pernah dipaksa makan
kotorannya sendiri dan diancam akan dihajar jika tidak mau menuruti perintah buliknya.
Terakhir, sebelum tragedi kemanusiaan ini terbongkar warga setempat, kedua bocah itu
diketahui sedang dimasukkan ke dalam karung dan hendak ditenggelamkan di sebuah
sungai,sembari dihajar berkali-kali. (sumber : Krisis dan Child Abuse oleh Suyatno B).

Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian :
 Integumen
a. Terdapat bekas luka-luka sundutan rokok dan sulit bernapas
b. Luka atau robek pada bibir
 Paikologis :
a. Takut
b. Cemas
c. Trauma
d. Harga diri rendah
e. Perasaan tidak aman dan nyaman
f. Depresi
2. Diagnose dan Intervensi
Diagnosa I
Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan luka akibat trauma ditandai
dengan robekan pada bibir dan bekas trauma pada kepala
Hasil yang diharapkan :
- melaporkan nyeri hilang/ terkontrol
- menunjukkan sikap rilekd dan dapat tidur / istirahat dengan tepat

Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat nyeri yang Untuk mengetahui tingkat nyeri yang
dirasakan oleh anak dirasakan anak.
2. Observasi tanda-tanda vital Mengetahui perkembangan keadaan umum
anak, sehingga dapat menentukkan tindakan
selanjutnya
3. Ciptakan suasana tenang, dan Suasana yang aman dan nyaman anak
lakukan pendekatan secara mendukung psikis anak sehingga
lemah lembut ketika mempercepat penyembuhan
memberikan perawatan pada
anak.
Diagnosa II
Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian, krisis situasional, dan
stimuli lingkungan ditadai dengan adanya luka-luka penganiayaan fisik.

Hasil yang diharapkan :

- Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat yang dapat
diatasi.

- Mengembangkan rencana untuk perubahan gaya hidup yang perlu.

Intervensi Rasional
Mandiri Cara pertama untuk menghindari
1. Kaji tingkat asientas pasien, indentifikasi terjadinya infeksi nosokomial
bagaimana pasien menangani masalahnya di
masa yang lalu dan koping pasien dengan
masalah yang dihadapi sekarang.
2. Beri informasi yang akurat dan jawab dengan Deteksi dini perkembangan infeksi
jujur memungkinkan untuk melakukan
tindakan dengan segera dan
pencegahan terhadap komplikasi.
3. Beri kesempatan pada pasien untuk Dapat mengindikasikan perkembangan
mengungkapkan masalah yang dihadapinya. sepsis yang selanjutnya memerluka
evaluasi atau tindakan segera.
4. Batasi pengunjung yang dapat menularkan Menurunkan pemajanan terhadap
infeksi. pembawa kuman penyebab infeksi.
Kolaborasi Terapi profilaktik dapat digunakan
1. Berikan antibiotik sesuai indikasi pada pasien yang mengalami trauma
(perlukaan)
2. Ambil bahan pemeriksaan (spesimen ) sesuai Dilakukan untuk memastikan adanya
indikasi. infeksi dan mengidentifikasi
organisme penyebab dan untuk
menentukan obat pilihan yang sesuai.
Diagnosa III

Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian, krisis situasional, dan


stimuli lingkungan ditandai dengan adanya luka-luka penganiayaan fisik.

Hasil yang diharapkan :

- Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat yang dapat
diatasi.

- Mengembangkan rencana untuk perubahan gaya hirup yang perlu.

Intervensi Rasional
Mandiri Membantu dalam mengidentifikasi eku dan
1. Kaji tingkat ansietas pasien, indentifikasi keterampilan yang mungkin membantu
bagaimana pasien, menangani masalahnya pasien mengatasi keadaan sekarang dan
di masa yang lalu dan koping pasien dengan atau kemungkinan lain untuk memberi
masalah yang dihadapi sekarang. bantuan yang sesuai.
2. Beri informasi yang akurat dan jawab Memungkinkan pasien untuk untuk
dengan jujur membuat keputusan yang didasarkan atas
pengetahuan.
3. Beri kesempatan pada pasien untuk Respon yang akurat terhadap masalah
mengungkapkan masalah yang dihadapinya. pasien dapat meningkatkan koping
terhadap situasi yang sedang dihadapinya.
4. Catat perilaku dari orang terdekat / keluarga Otang terdekat / keluarga munkin secara
yang mengkatkan peran sakit pasien tidak sadar memungkinkan pasien untuk
mempertahankan ketergantungan
Kolaborasi Memberi dukungan untuk beradaptasi pada
Rujuk pada kelompok pendukung yang ada, pereubahan dan memberikan sumber-
pelayanan sosial, psikoterapi, dan sebagainya sumber untuk mengatasi masalah

Diagnosa IV:
Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan penampilan ditandai
dengan adanya bekas luka pada tubuh dan robekan pada bibir.
Hasil yang diharapkan :
 Bicara dengan keluarga / orang terdekat tentang situasi, perubahan yang
terjadi.

Intervensi Rasional
Mandiri
Penerimaan perasaan sebagai respons
1. Terima dan akui ekspresi frustasi dan kedukaan. normal terhadap apa yang terjadi
Perhatikan perilaku menarik diri. membantu perbaikan.

Meningkatkan kepercayaan dan


2. Bersikap realistis dan positif selama pengobatan mengadakan hubungan baik antara pasien
dan penyuluhan kese-hatan. dan perawat.

Kata-kata penguatan dapat mendukung


3. Berikan penguatan positif terhadap kemajuan dan terjadinya perilaku koping positif.
dorong usaha untuk mengikuti rehabilitasi.

Meningkatkan ventilasi perasaan dan


4. Beri informasi kepada kelompok pendukung atau memungkinkan respon yang lebih
orang terdekat tentang bagaimana mereka dapat membantu pasien.
membantu pasien.

Kolaborasi
Rujuk kepada psikiatrik, psikolog sesuai kebutuhan. Membantu dalam identifikasi cara untuk
meningkatkan kemandirian. Pasien akan
memerlukan bantuan lanjut untuk
mengatasi masalah emosi mereka .
Diagnosa V:
Tidak efektifnya koping keluarga berhubungan dengan faktor-faktor yang
menyebabkan child abuse ditandai dengan tingkah laku destruktif terhadap
orang lain.
Hasil yang diharapkan :
 Keluarga dapat menunjukkan mekanisme koping yang baik setelah
diadakan pendekatan.
 Mengunjungi secara teratur dan berpartisipasi secara positif dalam
perawatan pasien.

Intervensi Rasional
Tingkat ansietas harus dihadapi sebelum
1. Kaji tingkat ansietas yang muncul pada keluarga / pemecahan masalah dapat dimulai. Individu
orang terdekat. mungkin akan terpreokupasi dengan
reaksinya sendiri pada situasi dimana
mereka tidak mampu untuk memberikan
respons terhadap kebutuhan orang lain.
Informasi mengenai masalah keluarga akan
2. Kaji masalah yang mungkin mengganggu membantu dalam mengembangkan rencana
perawatan / proses penyembuhan pasien. perawatan yang sesuai.

Hubungan saling percaya dapat ditingkatkan


3. Ikutsertakan orang terdekat dalam pembangunan dan akan mempermudah proses pengobatan.
informasi, pemecahan amsalah dan perawatan
pasien.

Orang terdekat mungkin berusaha untuk


4. Kaji tindakan orang terdekat sekarang ini dan membantu namun tidak diekspresikan
bagaimana mereka diterima oleh pasien. sebagai bantuan oleh pasien. Mungkin
karena sikap terlalu protektif.
Refrensi
Sitohang, N. A. ( 2004). Asuhan Keperawatan Pada Anak Child Abuse. Retrieved from Repository :
http://repository. usu.ac.id/handle/123456789/3586

Anda mungkin juga menyukai