Anda di halaman 1dari 7

Intervensi --- SOP + Video

Ca Cervics

1) Terapi relaksasi

2) Pengaturan obat

3) pemberian obat: oral

Peningkatan koping

Manajemen lingkungan: kenyamanan

Pemasangan infus

4) Monitor cairan

5) Manajemen nutrisi

6) Manajemen elektrolit cairan

7) Monitor TTV

Pencegahan pendarahan

8) Pemberian makan

9) Pemberian Multivitamin

10) Manajemen gangguan makan

Phlebotomi: Sample darah vena

--- Heru

11) NIC : manjemen nutrisi

16) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan nutrisi yang dibutuhkan pasien

17) Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

18) Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

--- Fikri
Kista Ovarium

1) Manajemen nutrisi

 Tentukan status gizi pasien dan kemampuan (pasien) untuk memenuhi kebutuhan gizi

 tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan

gizi

 Berikan pilihan makanan sambil menawarkan bimbing terhadap pilihan (makanan)

yang lebih sehat, jika diperlukan

2) Bantuan peningkatan berat badan

 kaji penyebab mual dan muntah dan tangani dengan tepat

 Berikan obat-obat untuk meredakan mual dan nyeri sebelum makan

 Berikan istirahat yang cukup

3) Manajemen berat badan

 Diskusikan dengan pasien mengenai hubungan antara asupan makanan, olahraga,

peningkatan berat badan, dan penurunan berat badan

 Kaji motivasi pasien untuk mengubah pada makanan

 Dorong pasien untuk membuat grafik mingguan berat badannya

4) Manajemen nutrisi

 Tentukan status gizi pasien dan kemampuan (pasien) untuk memenuhi kebutuhan gizi

 tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan

gizi

 Berikan pilihan makanan sambil menawarkan bimbing terhadap pilihan (makanan)

yang lebih sehat, jika diperlukan

5) Bantuan peningkatan berat badan

 kaji penyebab mual dan muntah dan tangani dengan tepat

 Berikan obat-obat untuk meredakan mual dan nyeri sebelum makan


 Berikan istirahat yang cukup

6) Manajemen berat badan

 Diskusikan dengan pasien mengenai hubungan antara asupan makanan, olahraga,

peningkatan berat badan, dan penurunan berat badan

 Kaji motivasi pasien untuk mengubah pada makanan

 Dorong pasien untuk membuat grafik mingguan berat badannya

7) Manajemen nutrisi

 Tentukan status gizi pasien dan kemampuan (pasien) untuk memenuhi kebutuhan gizi

 tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan

gizi

 Berikan pilihan makanan sambil menawarkan bimbing terhadap pilihan (makanan)

yang lebih sehat, jika diperlukan

8) Bantuan peningkatan berat badan

 kaji penyebab mual dan muntah dan tangani dengan tepat

 Berikan obat-obat untuk meredakan mual dan nyeri sebelum makan

 Berikan istirahat yang cukup

9) Manajemen berat badan

 Diskusikan dengan pasien mengenai hubungan antara asupan makanan, olahraga,

peningkatan berat badan, dan penurunan berat badan

 Kaji motivasi pasien untuk mengubah pada makanan

 Dorong pasien untuk membuat grafik mingguan berat badannya

--- Dini

10) Lakukan pengkajian nyeri komperhensif yang meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,

frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan factor pencetus.


11) Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri berapa lama nyeri akan

dirasakan, dan antisipasi dari ketidaknyamanan akibat prosedur.

12) Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri

13) Tentukan status gizi klien dan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan gizi

14) Pastikan diet mencangkup makanan tinggi kandungan serat untuk mencegah konstipasi.

15) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan

gizi.

16) Pantau tanda-tanda vital

Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan local

17) Ajarkan klien dan anggota keluarga bagaimana cara menghindari infeksi

--- Ade
Mioma Uteri

1) Manajemen Nyeri:

1) Lakukan pengkajian tingkatan nyeri.

2) Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyerinya dengan cepat.

3) Ajarkan metode distraksi dan relaksasi.

Terapi Latihan Otot :

4) Bantu pasien untuk berada pada posisi duduk atau berdiri untuk melakukan protokol

latihan.

5) Berikan petunjuk langkah demi langkah untuk setiap aktivitas motorik.

6) Bantu menjaga stabilitas dari sendi selama latihan motorik.

6) Monitor Tanda-Tanda Vital

7) Monitor tekanan darah saat pasien berbaring,duduk,dan berdiri sebelum dan setelah

perubahan posisi.

8) Periksa secara berkala keakuratan instrumen yang digunakan untuk perolehan data

pasien.

9) Inisiasi dan pertahankan peringkat pemantauan suhu tubuh secara terus-menerus.

9) Pengurangan kecemasan :

10) Bantu klien mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan.

11) Kontrol stimulus untuk kebutuhan klien secara tepat.

12) Lakukan usapan pada punggung/leher dengan cara yang tepat.

13) Terapi Relaksasi

13) Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang terjadi.

14) Tunjukkan dan praktikan teknik relaksasi.

15) Dorong klien untuk mengulang praktik teknik relaksasi jika memungkinkan.

16) Monitor Tanda-Tanda Vital


16) Monitor tekanan darah saat pasien berbaring,duduk,dan berdiri sebelum dan setelah

perubahan posisi.

17) Periksa secara berkala keakuratan instrumen yang digunakan untuk perolehan data

pasien.

18) Inisiasi dan pertahankan peringkat pemantauan suhu tubuh secara terus-menerus.

19) Manajemen Konstipasi/Impikasi :

19) Konsultasikan dengan dokter mengenai penurunan/peningkatan frekuensi bising usus.

20) Informasikan pada pasien mengeluarkan feses secara manual.

21) Sarankan penggunaan laksatif/pelembut feses dengan cara tepat.

22) Identifikasi resiko

22) Kaji ulang riwayat kesehatan masalalu dan dokumentasikan bukti yang menunjukan

adanya penyakit.

23) Kaji ulang yang didapatkan dari pengkajian risiko secara rutin.

24) Pertahankan pencatatan dan statistik akurat.

25) Manajemen Saluran Cerna :

25) Ajarkan pasien mengenai makanan-makanan tertentu yang membantu dan mendukung

keteraturan.

26) Anjurkan anggota pasien/keluarga untuk mencatat warna,volume,frekuensi,dan

konsistensi tinja.

27) Intruksikan pasien mengenai makanan tinggi serat,dengan cara cepat.

--- Mila

28) Pemberian analgesik Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan nyeri

sebelum mengobati pasien


29) Manajemen nyeri Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,

karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor

pencetus

30) Manajemen sedasi Dapatkan data tanda-tanda vital, saturasi oksigen, EKG, BB, dan TB

Kateterisasi urin Jelaskan prosedur dan rasionalisasi kateterisasi

Bantuanperawatan diri Dorong kemandirian pasien, tapibantu ketika pasien tak

mampu melakukannya

Perawatan retensi urin Lakukan pengkajian komprehensif sistem perkemihan fokus

terhadap inkontinensia (misalnya urin output, pola berkemih, fungsi kognitif,

masalah saluran perkemihan sebelumnya)

Pencegahan syok Anjurkan pasien dan keluarga mengenai langkah- langkah yang

harus dilakukan terhadap timbulnya gejala syok

31) Pengurangan perdarahan Perhatikan kadar hemoglobin/ hematokrit sebelum dan

sesudah kehilangan darah

32) Manajemen hipovolemi Monitor adanya sumber-sumber kehilangan cairan (misalnya

perdarahan, muntah, diare, keringat yang berlebihan, dan takipnea)

--- Pipit

Keterangan :

Hijau = Intervensi yang sekiranya berbeda dari askep lainnya.

Merah tua = intevensi sama kurang lebih

Anda mungkin juga menyukai