Anda di halaman 1dari 4

RESUME

Keperawatan Jiwa
1. Judul: Studi Korelasional Kondisi Lingkungan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Perawat Di
Ruangan Isolasi Khusus COVID 19.

Resume:
Dari Jurnal yang saya baca Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit sangat
dipengaruhi oleh kondisi psikologis perawat salah satunya adalah stres. Faktor stres yang
sering dialami perawat yakni berada dalam lingkungan kerja yang kacau dan tidak baik,
sehingga berdampak terhadah kinerja dan performance selama bekerja. Penelitian ini
dilakukan untuk menganalisis hubungan lingkungan kerja dengan stres kerja pada perawat
ruang isolasi khusus covid-19. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden dengan
kategori lingkungan kerja cukup sebanyak 23 responden (74,2%) dan responden dengan
kategori stres kerja sedang sebanyak 19 responden (61,3%). Secara ilmiah terbukti bahwa
stres kerja perawat ruang isolasi khusus covid 19 berkaitan kondisi sekitar tempat kerja.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan Sebagian besar responden menjawab kondisi
lingkungan kerja di RIK covid 19 RSI Fatimah cukup baik sedangkan stres kerja yang
dirasakan oleh perawat di RIK covid 19 sebagai besar perawat berada pada kategori stres
sedang. Secara keseluruhan didapatkan ada hubungan antara kondisi sekitar kerja dan stres
kerja pada perawat ruang isolasi khusus covid 19.

Referensi:
Toga E, Rudiyanto, Pamungkas Fahmi Y A, Al-Ghani Z. (2021). Studi Korelasional
Kondisi Lingkungan Kerja Dengan Stres Kerja Pada Perawat Di Ruangan Isolasi Khusus
COVID 19. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 8(3),
621 – 628.

2. Judul: Perilaku Panic Buying dan Berita Hoaks COVID-19 di Kota Bandung

Resume:
Dari Jurnal yang saya baca dapat diketahui bahwa Fenomena Corona Virus Disease
atau Covid-19 yang mewabah ke seluruh dunia termasuk Indonesia menjadi isu besar yang
menyita perhatian dan energi masyarakat dunia. Penyebarannya yang kian cepat
menyebabkan peningkatan angka kasus yang terpapar di Indonesia di mana menyebar
diseluruh wilayah di Indonesia termasuk Kota Bandung. Karena itu, pandemi Covid-19 ini
member dampak yang luar biasa pada hampir semua aspek kehidupan manusia. Belum lagi
ditambah dengan pemberitaan hoaks tentang pandemi Covid-19. Sebagai mana diketahui,
pemberitaan hoaks yang beredar di masyarakat mengakibatkan munculnya keresahan,
salah satunya yaitu panic buying. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
perubahan perilaku masyarakat akibat adanya berita hoaks tentang pandemi Covid-19 di
Kota Bandung. Hasil penelitian menemukan bahwa perilaku panic buying akibat adanya
Covid-19 sangat mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat khususnya kepala keluarga.
Umumnya kepala keluarga melakukan tindakan membeli bahan pangan dalam jumlah
berlebih karena terpaan hoaks di media sosial khususnya Instagram, terkait persoalan
eksisnya informasi hoaks Covid-19 dan fenomena sosial-ekonomi panic buying yang
berlangsung selama masa pandemi Covid19.
1) Krisis pandemi Covid-19 nyatanya turut dibayangi oleh krisis literasi informasi
mengenainya
2) Informasi sesat Covid-19 tidak hanya berdampak kepada pikiran dan emosi masyarakat
dengan membangun kesadaran imajiner palsu yang penuh teror.

Referensi:
Aprilia Sovhie C. (2021). Perilaku Panic Buying dan Berita Hoaks COVID-19 di Kota
Bandung. Jurnal Communis:Jurnal Ilmu Komunikasi. 10(1), 11-26.

3. Judul: Hubungan Tigkat Pengetahuan Lansia Tentang COVID-19 dengan Gnagguan


Psikologis Lansia di Masa Pandemik

Resume:
Dari jurnal yang saya baca COVID-19 merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona virus 2 (severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2) (Anonom, 2020) Penularan virus corona yang
sangat cepat menyebabkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Masalah kesehatan
mental pada lansia dapat menyebabkan gejala depresi. Penularan wabah pandemi COVID-
19 yang cepat, tingkat kematian yang tinggi, isolasi mandiri, sosial distancing dan karantina
dapat memperburuk risiko masalah kesehatan mental pada lansia. Terdapat hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dan tingkat kesepian dengan nilai p=0,000 dan kekuatan
korelasi 0,396 (lemah) arah kolerasi negatif (-) yang artinya semakin tinggi pengetahuan
tidak diikuti dengan tingginya tingkat kesepian. Banyak juga lansia yang mengalami
kecemasan berat. Sedangkan lansia yang mengalami kecemasan perlu banyak
perintah/arahan menunjukkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tingkat
cemas dengan nilai p 0,000 dengan arah korelasi positif yang artinya semakin tinggi
pengetahuan diikuti dengan semakin tinggi pula tingkat kecemasan dengan kekuatan
korelasi 0,643 (kuat). Penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara
tingkat pengetahuan lansia tentang covid-19 dengan masalah psikologis di masa pandemik
dibuktikan dengan mayoritas responden mengalami stres sedang yaitu sejumlah 30
responden atau 33,3% dan tingkat pengetahuan serta tingkat depresi dengan p 0,000 dengan
arah korelasi positif (+) yaitu saling mempengaruhi dengan kekuatan korelasi 0,733 (kuat).
Referensi:
Janah Nur E, Riyadi S, Abdurakhman Nur R,. (2021). Hubungan Tigkat Pengetahuan
Lansia Tentang COVID-19 dengan Gnagguan Psikologis Lansia di Masa Pandemik. Jurnal
Of Bionursing. 3(2), 85-94.
4. Judul: Kecemasan Masyarakat Akan Vaksinasi COVID-19
Resume:
Dari Jurnal yang saya baca Adanya rencana Vaksin COVID-19 oleh pemerintah
pada seluruh penduduk Indonesia menimbulkan beragam tanggapan di masyarakat.
Banyaknya pemberitahuan yang berasal dari banyak sumber dapat mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap vaksin. Persepsi negatif terhadap vaksin yang dialami masyarakat
dapat memicu terjadinya kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan
gambaran kecemasan terhadap vaksin Covid-19 pada masyarakat. Masyarakat yang
bersedia divaksin mengungkapkan bahwa mereka yakin vaksinasi dapat melindungi diri,
keluarga dan orang lain. Sementara masyarakat yang menolak vaksin memiliki keraguan
untuk terkait vaksin. Keraguan yang terjadi dapat disebabkan oleh keakuratan dari sumber
informasi yang diterima. Sebagian besar responden sudah mengetahui program, manfaat
dan tujuan vaksinasi Covid19. Kesediaan divaksin mencapai angka 81,2%, namun 48,1%
responden menyatakan diri cemas/khawatir untuk divaksin dan kesediaan dilakukan
vaksinasi berhubungan dengan kecemasan. Selain itu pengetahuan responden juga
berhubungan dengan kesediaan untuk divaksin.

Referensi:
Putri Eka K, Wiranti K, Ziliwu Syukurman,.(2021). Kecemasan Masyarakat Akan
Vaksinasi COVID-19. Jurnal Keperawatan Jiwa (JJK): Persatuan Perawat Nasional
Indonesia. 9(3), 539-548.

5. Judul: Dampak Pandemi COVID-19 Pada Kesehatan Psikologis Mahasiswa dalam Proses
Pembelajaran

Resume:
Kecemasan mempengaruhi hasil belajar mahasiswa, karena cenderung menghasilkan
kebingungan dan distorsi persepsi. Cemas yang berkepanjangan dan terjadi secara terus-
menerus dapat menyebabkan stres hingga depresi jika tidak segera diatasi dan hal tersebut
semakin bertambah pada kondisi pandemi Covid-19 dengan metode pembelajaran daring.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi covid-19 pada kesehatan
psikologis mahasiswa dalam proses pembelajaran. Masalah psikologis yang paling banyak
dialami oleh mahasiswa karena pembelajaran daring yaitu kecemasan. Penting untuk terus
mengeksplorasi implikasi pandemi pada kesehatan mental mahasiswa, sehingga
dampaknya dapat dicegah, atau setidaknya dikurangi. Diharapkan dilakukan screening
terhadap kesehatan mental mahasiswa secara berkala untuk mengidentifikasi mahasiswa
yang mengalami masalah psikologis.

Referensi:
Yanti Wijani KN, Bimmaharyanto Eka D. (2021). Dampak Pandemi COVID-19 Pada
Kesehatan Psikologis Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran. Helth Care Media. 5(1), (p-
ISSN: 2089-4228, e-ISSN: 2721-6993).

Anda mungkin juga menyukai