Anda di halaman 1dari 3

Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel.

Arus listrik timbul karena


muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Bersama dengan magnetisme,
listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai elektromagnetisme. Listrik
memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik
dan arus listrik . Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasiaplikasi industri
sepertielektronik dan tenaga listrik.

Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu
menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar
dan lapisan tipis muatan negatif pada permukaan dalam bidang batas/membran.

Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat


penting.Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang
dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus
untuk mentringer neuron dapat berupa tekanan, perubahaan temperature, dan isyarat listrik dari
neuron lain. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti
gelombang pada permukaan air.

KELISTRIKAN DALAM TUBUH

Tegangan listrik terjadi jika ada beda potensial, perbedaan jumlah elektron dari satu sisi
ke sisi yang lain mengakibatkan pergerakan elektron untuk mencapai kesetabilan. Proses
pergerakan elektron yang justru mengakibatkan terjadinya perbedaan jumlah mengakibatkan
medan listrik selalu aktif. Dalam tubuh juga demikian akan selalu muncul arus listrik, untuk
menjaga supaya tegangan dan arus listrik selalu dalam kondisi homeostasis maka kita harus
mengkonsumsi elektrolit secara seimbang. Elektrolit yang sangat berperan dalam tubuh adalah
Na+, K+ dan Ca+. Elatrolit Na+, K+ sangat dibutuhkan oleh sel-sel saraf sehingga dapat
menghantarkan signal transduksi. Dengan adanya signal transduksi tersebut maka saraf sensorik
(penerima rangsang) dan sarah motorik bekerja selaras baik sinergistik maupun antagonistik.

elektrolit di luar sel dan di dalam membran sel mempunyai beda potensial yang disebabkan oleh
jumlah muatan ion Na+ (luar sel) dan K+ (dalam sel) berbeda. Perbedaan ini akan semakin tinggi
jika ada perpindahan ion ke dalam atau keluar melalui chanel ion yang spesifik. Semakin tinggi
beda potensial maka akan mengakibatkan adanya kontraksi pada otot, kontraksi ini disebabkan
oleh energi yang dilepas oleh sel akibat adanya beda potensial tersebut. Jika perbedaan ion antara
yang di dalam dan di luar sel belum melampaui batas ambang (treshold) maka tidak
menimbulkan kontraksi pada otot tersebut.

BIOELEKTRIK PADA OTOT JANTUNG

Dalam praktek di rumah sakit proses pompa jantung melalui perpindahan elektron pada
sel jantung dapat kita ukur/identifikasi dengan menggunakan elektro kardio grafi (EKG). Alat
elektro kardiografi merekam besarnya voltase yang dihasilkan oleh pace marker (pacu jantung)
pada atrium kanan untuk di kirimkan ke seluruh otot jantung sehingga otot jantung dapat bekerja
secara simultan untuk memenuhi kebutuhan perfusi darah di seluruh tubuh. Ada beberapa tempat
untuk pemasangan sadapan EKG, lokasi tersebut adalah: dada, ekstremitas atas kanan dan kiri,
serta ekstremitas bawah. Gambar di atas sadapan digunakan untuk menggambarkan sistem
konduksi pada area jantung bagian anterior, medial dan lateral.

BIOELEKTRIK PADA SARAF

Sistem organ berikutnya yang berfungsi berdasarkan signal transduksi elektron adalah
saraf. Seperti yang nanti akan Saudara pelajari pada modul berikutnya, pada bagian ini akan kita
pelajari konsep dasar saraf dan peran konduksi elektron dalam melaksanakan fungsinya pada
sistem saraf. Pada dasarnya kita mengenal ada beberapa jenis saraf sebagai berikut:

1. Sistem Saraf Pusat : Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini
adalah serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis disebut
Saraf Affren, sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla
spinalis ke otot atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf Efferen.

2. Saraf perifer.

3. Afferen → Mengirim informasi ke otak/medula spinalis.

4. Eferen → Dari otak atau medula spinalis ke otot dan kelenjar.


Sistem kelistrikan dalam saraf juga sangat dipengaruhi dengan ada dan tidaknya myelin
dalam axon saraf. Kecepatan impuls serat saraf berdiameter besar, kemampuan menghantarkan
impuls lebih cepat dari yang berdiameter kecil, kondisi demikian disebabkan oleh adanya beda
pontensial yang lebih besar jika dibandingkan dengan saraf dengan diameter yang kecil.

Sinapsis dan neuromyal junction sinapsis merupakan hubungan antara 2 buah saraf atau
lebih yang akan diteruskan jika ada rangsangan dan berakhir pada neuromyal junction:
Berakhirnya saraf pada sel otot. Baik sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai
kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang
berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran otot, oleh karena pada waktu
terjadi depolarisasi. Zat kimia yang terdapat pada otot akan tringger/bergetar/berdenyut
menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan
mengalami reaksi.

Myelin atau selaput saraf yang membungkus akson berfungsi sebagai isolator pada sel
saraf, sehingga dengan adanya myelin maka signal transduksi satu jalur saraf tidak akan
melompat kepada serabut saraf lainnya. Dengan demikian maka jalur pada masing-masing saraf
mempunyai kekhususan yang berbeda-beda. Sedangkan pada saraf yang tidak bermyelin
sebagian besar sebagai penyusun struktur sel otak.

Anda mungkin juga menyukai