Anda di halaman 1dari 33

LISTRIK DAN MAGNET

DALAM SISTEM TUBUH


Kelistrikan dan Kemagnetan
di Dalam Tubuh Manusia
• Biolistrik adalah ilmu yang mempelajari
tentang potensial listrik pada organ tubuh.
Pada biolistrik ada dua aspek yang
memegang peranan penting yaitu
Kelistrikan dan Kemagnetan yang timbul
pada tubuh manusia, serta penggunaan
listrik dan magnet pada permukaan tubuh
manusia.
• Aktivitas organ dan berbagai sistem
didalam tubuh manusia tidak hanya
berhubungan erat satu sama lain tetapi
juga bekerjasama dalam menanggapi
perubahan lingkungan, baik lingkungan
dalam maupun lingkungan luar tubuh.
Didalam tubuh manusia terdapat sistem
koordinasi yang meliputi sistem saraf yang
berfungsi mengendalikan aktivitas dan
keserasian kerja antara sistem organ.
• Sejarah perkembangan biolistrik yaitu
Luigi Galavani (1780) mulai mempelajari
kelistrikan pada tubuh hewan kemudian
pada tahun (1786) melaporkan hasil
eksperimennya bahwa kedua kaki katak
terangkat ketika diberi aliran listrik lewat
suatu konduktor.
• Pada tahun (1856) Caldani menunjukkan
kelistrikan pada otot katak yang telah mati,
dan pada tahun (1928) melaporkan
tentang pengobatan penderita dengan
menggunakan short wave.
Sistem Saraf dan Neuron
• Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu:
sistem saraf pusat dan sistem saraf
otonom.
• Sistem Saraf Pusat:
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf
perifer ini adalah serat saraf yang mengirim informasi
sensoris ke otak atau ke medulla spenalis, disebut saraf
afferent. Sedangkan serat saraf yang menghantarkan
informasi dari otak atau medulla spenalis ke otot dan
kelenjar disebut saraf efferent.
• Sistem Saraf Otonom:
Serat saraf ini mengatur organ dalam
tubuh, misalnya jantung, usus dan
kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini
dilakukan secara tidak sadar.
• Neuron
Struktur dasar dari sistem saraf disebut
neuron/sel saraf. Suatu sel saraf (neuron)
merupakan bagian terkecil dalam suatu skema
saraf dan berfungsi menerima, menginter-
pretasikan (memaknai) dan menghantarkan
aliran listrik/ informasi. Sel saraf terdiri dari tubuh
serta serabut yang menyerupai ranting.
Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu
dendrit dan akson.
Diagram struktur sel saraf
inti

myelin

akson
Terminal cabang
Dari akson
dendrit
Sel saraf tubuh
• Kecepatan aliran listrik pada serat saraf
yang berdiameter yang sama dan panjang
yang sama sangat tergantung kepada
lapisan mielin ini. Akson tanpa mielin
(diameter 1 mm) mempunyai kecepatan
20-50 m/detik. Serat saraf bermielin pada
diameter 10 mm mempunyai kecepatan
100 m/detik.
• Pada serat saraf bermielin aliran sinyal
dapat meloncat dari suatu simpul ke
simpul yang lain.
• Suatu saraf atau neuron membrane otot-
otot pada keadaan istirahat (tidak adanya
proses konduksi implus listrik), konsentrasi
ion Na+ lebih banyak diluar sel dari pda di
dalam sel, di dalam sel akan lebih
negative dibandingkan dengan di luarsel
• Biolistrik merupakan energi yang terdapat
dalam tubuh makhluk hidup yang
bersumber dari ATP (Adenosine Tri
Posphate) dimana ATP ini dihasilkan oleh
salah satu bagian sel yakni mitokondria
dalam proses respirasi dengan kata lain
biolistrik merupakan segala yang berkaitan
dengan kelistrikan yang dihasilkan oleh
tubuh makhluk hidup
• Kelistrikan yang dimaksud adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan muatan-
muatan, ion-ion yang terdapat dalam
tubuh dan medan listrik yang diasilkan
oleh ion-ion dan muatan –muatan tersebut
serta tegangan yang dihasilkan.
• Tegangan (voltage) listrik atau sering
disebut potensial listrik dapat dihasilkan
oleh sel-sel tubuh. Tegangan yang
dihasilkan disebut sebagai tegangan-bio
atau biopotensial. Tegangan yang paling
besar dihasilkan oleh sel-sel saraf (nerve)
dan sel-sel otot (muscle).
• Tegangan yang terjadi pada sel,
(selanjutnya disebut tegangan sel (cell
potentials)), terus-menerus terjaga
keberadaannya, dan untuk menjaganya,
sejumlah besar energi dibutuhkan. Jadi,
energi yang disuplai ke dalam tubuh,
sebanyak paling tidak 25% digunakan
untuk menjaga kehadiran tegangan pada
sel.
• Biolistrik juga merupakan fenomena sel.
Sel-sel mampu menghasilkan potensial
listrik yang merupakan lapisan tipis
muatan positif pada permukaan luar dan
lapisan tipis muatan negatif
pada permukaan dalam bidang
batas/membran.
• Kemampuan sel syaraf (neurons)
menghantarkan isyarat biolistrik sangat
penting.Transmisi sinyal biolistrik (TSB)
mempunyai sebuah alat yang dinamakan
Dendries yang berfungsi mentransmsikan
isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus
untuk mentringer neuron dapat berupa
tekanan, perubahaan temperatur, dan
isyarat listrik dari neuron lain
• Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat
dilakukan dengan memasang beberapa
elektroda pada permukaan kulit. Hasil
rekaman isyarat listrik dari jantung
(Electrocardiogram-ECG) diganti untuk
diagnosa kesehatan.
• Seperti halnya pada ECG, aktivitasi otak
dapat dimonitor dengan memasang
beberapa elektroda pada posisi tertentu.
Isyarat listrik yang dihasilkan dapat untuk
mendiagnosa gejala epilepsy, tumor,
geger otak dan kelainan otak lainya.
• Mengalirnya aliran listrik akan
menimbulkan medan magnet. Medan
magnet sekitar jantung disebabkan
adanya aliran listrik jantung yang
mengalami depolarisasi dan repolarisasi.
Pencatatan medan magnet disebut
magnetokadiogram.
Ada 2 alat untuk mencatat
medan magnet dalam tubuh
• Magnetokardiografi (MKG)
MKG memberi informasi jantung tanpa
mempergunakan elektroda yang
didekatkan/ ditempelkan pada badan.
Perekaman MKG akan memberi informasi
yang berguna dalam diagnosis apabila
dikerjakan pada waktu jantung mengalami
serangan oleh karena pada saat ini
dipergunakan arus listrik.
• Magnetoensefalogram (MEG)
MEG yaitu pencatatan medan magnet
sekeliling otak dengan mempergunakan
arus searah. Alat yang adalah SQUID
magnetometer.
Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh
merupakan hasil perlakuan kimia dari tipe-
tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat
listrik tubuh secara selektif sangat berguna
untuk memperoleh informasi klinik tentang
fungsi tubuh.
• EMG ( Elektromiogram )
Untuk memperoleh informasi tentang aktivitas
kelistrikan otot.

• ENG ( Elektroneurogrfam )
Untuk mengetahui keadaan lengkungan
refleks,untuk mengetahui kecepatan konduksi
saraf motoris dan sensoris,untuk menentukan
pendererita miastenia gravis.
• ERG ( Elektroretionogrfam )
Bentuk potensial biolistrik yang ada pada
retina mata yang di kerjakan melalui
rangsangan cahaya pada retina.

• EOG (Elektrookulogram )
Pengukuran berbagai potensial pada
kornea/retina sebagai akibat perubahan
posisi dan gerakan mata.
• EGG ( Elektrogastrogram )
Merupakan EMG yang berkaitan dengan
gerakan peristaltic trakus
gastrointestinalis.

• EEG ( Elektroensefalogram)
Pencatatan isyarat listrik otak

• EKG ( Elektrokardiogram ) : merupakan


• EKG ( Elektrokardiogram )
Merupakan pencatatan isyarat biolistik
jantung,dilakukan pada permukaan kulit
Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung

• Sel membran otot jantung serupa dengan


sel membran otot bergaris, yaitu
mempunyai kemampuan menuntun suatu
perambatan potensial aksi/gelombang
depolarisasi. Depolarisasi sel membran
otot jantung (miokardium) oleh
perambatan potensial aksi dengan
menghasilkan kontraksi.
Penggunaan Listrik dan Magnet pada
Permukaan Tubuh
• Seiring dengan perkembangan kelistrikan,
telah diciptakan peralatan yang
mempergunakan energi listrik untuk terapi
pengobatan. Pada tahun 1890 Jacques
A.D. Arsonval telah menggunakan listrik
berfrekuensi rendah untuk menimbulkan
efek panas.
• Tahun 1929 telah menggunakn listrik
dengan frekuensi 30 MHz untuk
pemanasan yang disebut short wave
diathermy. Pada tahun 1950 telah
deperkenalkanpenggunaangelombang
mikro dengan frekuensi 2.450 MHz untuk
keperluan diatermi dan pemakaian radar
Penggunaan Arus Listrik Berfrekuensi Rendah

• Listrik berfrekuensi rendah mempunyai


batas frekuensi antara 20 Hz sampai
dengan 500.000 Hz. Frekuensi rendah ini
mempunyai efek merangsang saraf dan
otot sehingga terjadi kontraksi otot. Arus
listrik berfrekuensi rendah dapat dihasilkan
oleh alat listrik yaitu: stimulator yang
rangkaiannya terdiri multivibrator maupun
astable multivribator.
Penggunaan Arus Listrik Berfrekuensi
Tinggi

• Arus listrik berfrekuensi tinggi mempunyai


frekuensi di atas 500.000 Hz, dihasilkan
oleh sirkuit osilator yang mengandung
rangkaian kondensator dan inductor, yaitu
rangkaian L-C. Listrik berfrekuensi tinggi
tidak mempunyai sifat merangsang saraf
motoris maupun saraf sensoris

Anda mungkin juga menyukai