Anda di halaman 1dari 18

BIOLISTRIK

KELOMPOK 2
1. Agil Ayu Permatasari
2. Aniya Nanda Fatimatuz.Z.
3. Dhiki Zaki Maulana
4. Diana Salsabilla Fitri
5. Imelda Junita Anggraini
6. Lailatul Marzukoh
7. Putri Lailatul Ramadhani
8. Tristia Dwi Novitasari
A. Definisi Biolistrik
• Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari
ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu
energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel.
• Biolistrik juga merupakan fenomena sel, sel-sel mampu menghasilkan
potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif pada permukaan dalam
bidang batas/membran.
• Ada dua aspek kelistrikan dan magnetis yaitu listik dan magnet yang timbul
dalam tubuh manusia, serta penggunaan listik dan magnet pada permukaan
tubuh manusia.
Macam-macam Gelombang Arus Listrik

1. Arus bolak balik / sinusoidal


2. Arus setengah gelombang ( telah
disearahkan)
3. Arus searah penuh tapi masih menggandung
ripele / desir
4. Arus searah murni
5. Arus faradik
6. Arus surged faradic / sentakan faradic
7. Arus surged sinusoida / sentakan sinusoidal
8. Galvanik yang interuptus
9. Arus gigi gergaji
Kelistrikan dan Kemagnetan Yang Timbul Pada Tubuh Manusia

1. Sistem syaraf dan neuron


Sistem syaraf dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem syaraf pusat dan otonom. Sistem syaraf
pusat terdiri diantaranya otak, medulla spinalis dan perifer.
2. Kelistrikan saraf
Dalam bidang Neuroatomi akan dibicarakan kecepatan impuls serat saraf, serat saraf yang
berdiameter yang besar mempunyai kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat daripada
serat saraf yang mempunyai diameter yang kecil. Serat dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian diantaranya A,B dan C. Dengan menggunakan mikroskop elektron , serat saraf di bagi
dalam dua tipe serta saraf yang bermyelin dan tidak bermyelin.
3. Perambatan Potensial Aksi
Potensial aksi dapat terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot mendapat
rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan untuk
merangsang daearah sekitar sel membran untuk mencapai nilsi ambang. Dengan demikian
dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel membran, ,keadaan ini disebut
peramabatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi. Setelah timbul potensial aksi, sel
membran akan mengalami repolarisasi.

4. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuronyal Junction


Hubungan antara dua buah syaraf disebut sinapsis; berakhirnya syaraf pada sel
otot/hubungan syaraf otot disebur Neuromyal Junction. Gelombang depolarisasi ini
penting pada sel membrane otot, oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat
kimia yang terdapat pada otot akan trigger/bergetar/berdenyut menyebabkan
kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan
mengalami relaksasi.
6. Kelistrikan Otot Jantung
Dapat diketahui membrane sel otot jantung tanpa rangsangan dari luar akan mencapai nilai
ambang dan menghasilkan potensial aksi pada suatu rate/kecepatan yang teratur.
Rate/kecepatan ini disebut Natural Rate/kecepatan dasar membrane sel otot jantung.
Mengalirnya aliran listrik akan menimbulkan medan magnet. Medan magnet sekitar jantung
disebabkan adanya aliran listrik jantung yang mengalami depolarisasi dan repolarisasi.
Pencatatan medan magnet disebut magnetoksdiogram. Besar medan magnet sekita jantung
adalah sekitar 5 x 10 pangkat -11 T( Testa) atau sekitar 10 x 10 pangkat 8 medan megnet bumi.

3 hal penting perbedaan antara sel otot jantung dengan sel otot bergaris yaitu sel otot
jantung mempunyai :
- Haigh speed conductive pathways ( konduksi berjalan dengan kecepatan tinggi)
- Long refractory period (periode reftrakter yang panjang)
- Automatisasi (otomatisasi)
7. elektroda
elektroda Untuk mengukur potensial aksi secara baik. Apabila sebuah eletroda tembaga dan
sebuah elektroda perak dicelupkan kedalam larutan, misalnya larutan eletrolit seimbang
cairan badan/tubuh maka akan terjadi perbedaan potensial antara kedua elektroda itu.
Macam-macam bentuk elektroda :
1) Elektroda jarum (Mikro Elektroda)
2) Elektroda Mikropipet
3) Elektroda Permukaan Kulit
Isyarat Listrik Tubuh

1. EMG ( Elektronikmiogal )
Pencatat potensial otot atau biolistrik selama pergerakan disebut elektroneogram. Otot
diladeni banyak unut montor terdiri dari cabang tunggal neuron atau saraf dari otak atau
medulla spenalis. Ada 25-2.000 serat otot ( sel),dihubungkan dengan saraf via montor and
plate,sehingga pontensial istirahat yang meliwati saraf otot serupa dengan potensial istirahat
yang meliwati serat saraf.
2. ENG ( Elektroneorogran )
Sebuah alat untuk mengukur kelistrikan saraf yang dapat menghasilkan data kelistrikan. ENG
berfungsi untuk mengetahui keadaan lengkungan refleks,mengetahui kecepatan konduksi
saraf motoris dan sensoris serta untuk menentukan penderitaan miastenia gravis.
3. ERG ( Elektroretionogram )
Suatu pencatatan bentuk kompleks potensial biolistrik yang ada pada retina mata yang
dikerjakan melalui rangsangan cahaya pada retina.
4. EOG ( Elektrokulogram )
Suatu pengukuran atau pencatatan berbagai potensial pada kornea-retina sebagai akibat
perubahan posisi dan gerakan mata.
5. EGG ( Elektrogastrogram )
Merupakan EMG yang berkaitan gerakan peristaltik traktus gratrointestinalis.
6. EEG ( Elektroensefalogram )
Pencatatan isyarat listrik otak disebut EEG. Pencatatan potensial listrik otak
merupakan sumasi dari potensial aksi sel saraf di dalam otak.
7. EKG ( Elektrokardiogram )
Merupakan pencatatan syarat biolostrik jantung,dilakukan pada permukaan kulit.
Penggunaan Listrik Dan Magnet Pada Permukaan Tubuh
1890 Jacques A.D.Arsonfal telah menggunakan listrik berfrekuensi rendah untuk
menimbulkan efek panas; tahun 1929 telah menggunakan listrik dengan frekuensi 30 MHz
untuk pemanasan yang disebut short wave diathermy.
1. Frekuensi Arus Listrik
Sesuai dengan efeknya maka arus listrik dibagi dalam dua bentuk :
a. Listrik berfrekuensi rendah.
Batas frekuensi antara 20 Hz sampai dengan 500.000 Hz. Frekuensi rendah ini mempunyai
efek merangsang saraf dan otot sehingga terjadi kontraksi otot. Untuk pemakaian dalam
jangka waktu singkat dan bersifat merangsang persarafan otot, maka dipakai arus paradik.
b. Listrik berfrekuensi tinggi.
Yang tergolong listrik berfrekuensi tinggi adalah frekuensi arus listrik diatas 500.000 siklus
perdetik (500.000 Hz). listrik berfrekuensi tinggi tidak mempunyai sifat merangsang saraf
motorik atau sensoris, kecuali dilakukan rangsangan dengan pengulangan yang lama.
Frekuensi tinggi ini mempunyai sifat memanaskan, berdasarkan sifat ini maka frekuensi
tinggi digunakan dalam bidang kesehatan dibagi dalam dua bagian :
1) Short wave diathermy (diatermi gelombang pendek)
Pada diatermi ini terdapat dua metode yang dipakai untuk memperoleh gelombang elektromagnetis.Dua
metode yang dimaksudkan adalah metode capasitace (metode kondensor) dan metode inductance
(metode induksi = metode kabel)

2). Micro wave diathermy (diatermi gelombang mikro)


Gelombang micro merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang antara sinar
merah infra dan glombang yang di hasilkan diatermi gelombang pendek.
• Efek fisiologis;
Menimbulkan panas jaringan-jaringan yang banyak mengandung air, banyak mendeposit energi,
gelombang micro otot lebih banyak menyerap energy gelombang micro daripada jaringan lemak
• Efek pengobatan
Gelombang micro dipakai untuk mengobati penderita ruda paksa (trauma) dan peradangan, di pakai
dalam pengobatan terhadap penderita yang merasa nyeri dan spasme otot,bisul ,gelembung dan rematik.
• Bahaya dan kontra indikasi;
Gelombang micro tidak dapat dipakai pada penderita gangguan sirkulasi,dapat mengakibatkan
perdarahan , thrombosis dan flebitis; pada penderita TBC dan tumor ganas, tidak diperkenankan
pengobatan dengan gelombang micro.
Defibllator
a. Gambaran sekilas tentang fibrilasi
Telah diketahui bahwa aktivitas irama jantung terletak pada permukaan jantung dekat muara vena cava
superior, yaitu pada puncak atrium kanan. Kumpulan sel-sel ini disebut NA node yang bertindak sebagai
pace maker.Suatu keadaan dimana terjadi kehilangan sinkronisasi yang terkenal sebagai fibrilasi.
Fibrilasi dapat terjadi pada atrium maupun ventrikel pada atrium dikenal sebagai fibrilasi atrium
sedangkan pada ventrikel dikenal sebagai fibrilasi ventrikel.
b. Defibrilator
Penderitaan yang mengalami fibrilasi telah dilakukan pengobatan melalui massage jantung (metode
mekanik) namun akan sangat berhasil apabila dilakukan syok listrik pada daerah jantung. Penggunaan
syok listrik untuk mengsinkronisasikan ritme jantung, apabila penderita tidak memberikan respon dapat
dilakukan pengulangan hingga terjadi defibrilasi. Metode ini ada 4 tipe dasar defibrilator:
1. AC Defibrilator
2.Capasitive – discharge defibrilator
3.Capasitive – delay – line defibrilator
4.Square – wave defibrilator
H. Magnetic Blood Flow Meter

Alat pengukur aliran darah magnetis berdasarkan atas prinsip induksi


magnetis.
Syok Listrik
1. Syok Listrik
Syok listrik atau kejutan listrik adalah suatu nyeri paada syaraf sensoris yang di akibatkan
aliran listrik yang mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh. Pembagiaan syok listrik :
a. Syok dengan tujuan tertentu
b. Syok tanpa tujuan tertentu
2. Pengaruh Syok Listrik Terhadap Organ Tubuh
Pada mikro syok tidak diperlukan arus listrik yang besar, cukup dengan mikro Amper saja.
Hal ini di mungkinkan oleh karena tahanan dalam tubuh sangat kecil. Apabila ada arus listrik
yang melewati kulit kemudian masuk ke dalam jaringan tubuh akan terlihat jelas perubahan-
perubahan/pengaruh terhadap organ tubuh (makro syok).
3. Pencegahan Terhadap syok
a. Terhadap alat listrik yang dipergunakan :
1. Segala alat listrik harus mempergunakan three wire cord/kebal tiga urat dan
dihubungkan ke ground seadequat mungkit.
2.Segala tombol dan tahanan harus berada pada live (kawat rasa)

b. Terhadap penderita :
Penderita di isolasikan dari ground. Hal ini agak sulit dikerjakan oleh karena pada EKG monitor
kaki kanan penderita selalu dihubungkan ke ground. Untuk menghidari hal tersebut dapat
dipergunakan transformer.
c. Terhadap ruangan :
1.Lantai ruangan terbuat dari bahan tanpa penghantar listrik atau dipasang karpet
karet.
2.Ruangan harus sekering mungkin.
d. Terhadap petugas
1.Diberi pendidikan keterampilan tentang pengunaan alat-alat listrik.
2.Pendidikan terhadap bahaya syok dan teknik proteksi yang baik.
4. Pengobatan Terhadap Syok Listrik
AC switching segera di “off”kan/di padangkan dan semua elektroda harus dijauhi dari
penderita.
a. Ringan :
1. Penderita di istirahatkan
2. Diberi minum dengan air dingin dengan tujuan agar tidak menyebabkan
fasodilatasi/pelebaran pembuluh darah dan berkeringat banyak yang dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah.
b. Berat :
1.Penderita di telentangkan sedemikian rupa agar mudah bernafas.
2.Pakaian di buka /dilonggarkan agar mendapat udara yang cukup hindari ruang yang
panas/pengap yang dapat menyebabkan vasadilatasi dan berkeringat banyak yang dapat
menyebabkan penurunan tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai