Anda di halaman 1dari 9

Nama : Wahidin

Nim : 1911020113

Kelas : 1.B

RANGKUMAN KONSEP BIOLISTRIK

 Atom dan ion, muatan listrik, potensial arus dan hambatan listrik

 Potensial listrik pada berbagai keadaan (transduksi sinyal, potensial membran istirahat, depolarisasi,
hiperpolarisasi, potensial aksi)

 Penghantaran impuls di dalam tubuh & transmisi sinaps : potensial end plate, pembentukan Excitarory post
synaptic potensial (EPSP), dan Inhibitory post_synaptic potensial (IPSP)

Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP(Adenosine Tri
Posphate),ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel.
Biolistrik juga merupakan
fenomena sel. Sel-sel jaringan tubuh manusia mampu menghasilkan potensial
listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan
lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membrane
(Carr, 1998). Di dalam sebuah sel terdapat ion Na+, K+, Cl- dan protein. Pada saat membran sel istirahat
(tidak ada sinyal listrik) muatan di dalam sel lebih negativedaripada di luar sel. Jika terdapat rangsangan
maka ion Na+ akan masuk dari luar menuju dalam sel dan membrane sel berada dalam keadaan depolarisasi.
Terjadinya depolarisasi sel membrane secara tiba-tiba disebut potensial aksi.
Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.
Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan
Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus
untuk mentringer neuron dapat berupa tekanan, perubahaan temperature, dan
isyarat listrik dari neuron lain. Aktifitasi biolistrik pada suatu otot dapat menyebar
ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air. Pengamatan pulsa listrik
tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa elektroda pada
permukaan kulit. Biolistrik juga terjadi di dalam organ jantung(Anonymous,2011).

Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi
mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus untuk mentringer neuron dapat berupa tekanan,
perubahaan temperature, dan isyarat listrik dari neuron lain. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat
menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa elektroda pada permukaan
kulit. Hasil rekaman isyarat listrik dari jantung (Electrocardiogran-ECG) diganti untuk diagnosa kesehatan.
Seperti halnya pada ECG, aktivitasi otak dapat dimonitor dengan memasang beberapa elektroda pada posisi
tertentu. Isyarat listrik yang dihasilkan dapat untuk mendiagnosa gejala epilepsy, tumor, geger otak dan
kelainan otak lainya.

Gaya tarik listrik sudah diamatai pada zaman yunani kuno. Kelistrikan memegang peranan penting
dalam hal kesehatan. Listrik yang ada di tubuh kita disebut biolistrik atau sering diartikan sebagai listrik
yang ada dalam tubuh makhluk hidup, yang mana berasal dari kata bio berarti makhluk hidup dan kata
listrik. Pada dasarnya semua fungsi dan aktivitas tubuh banyak melibatkan listrik. Sistem saraf berperan
penting pada hampir semua fungsi tubuh. Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang
terdapat dalam tubuh. Komposisi ion ekstra sel berbeda dengan komposisi ion intra sel. Pada ekstrasel lebih
banyak ion Na dan Cl2 sedangkan intra sel terdapat ion h dan anion protein.

ATOM DAN ION, MUATAN LISTRIK, POTENSIAL, ARUS DAN HAMBATAN LISTRIK
A. ATOM DAN ION
1. ATOM
Tubuh, layaknya semua materi lain terdiri dari atom. Atom merupakan susunan materi pembangun.
Walaupun awalnya ketika atom berarti suatu partikel yang tidak dapat dipotong-potong lagi menjadi partikel
yang lebih kecil. Dalam terminologi ilmu pengetahuan modern, atom tersusun atas berbagai partikel sub-
atom. Partikel-partikel penyusun atom ini adalah  elektron, proton, dan neutron. Namun hidrogen-1 tidak
mempunyai neutron. Demikian pula halnya pada ion hidrogen positif H+.
Dari kesemua partikel sub-atom ini, elektron adalah yang palin ringan dengan masa elektron sebesar
9,11 × 10-31 kg dan mempunyai muatan negatif .1 Ukuran elektron sangatlah kecil sedemikiannya tiada
teknik pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur ukurannya. Proton memiliki muatan positif dan
massa 1.836 kali lebih berat daripada elektron (1,6726 × 10-27 kg).2 Neutron tidak bermuatan listrik dan
bermassa bebas 1.839 kali masa elektron atau (1,6929 × 10-27 kg).3
Atom dari unsur kimia yang sama memiliki jumlah proton yang sama, disebut nomor atom. Suatu unsur
dapat memiliki jumlah neutron yang bervariasi. Variasi ini disebut sebagai isotop.

2. ION
Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan negatif, yang menangkap
satu atau lebih elektron disebut Anion. Disebut anion karena ion tersebut tertarik menuju anoda. 4 Ion
bermuatan positif yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation , karena tertarik ke katoda. 5
Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Ion juga merupakan pembawa muatan sehingga mampu
menghantarkan listrik. Hal itulah yang menyebabkan tubuh kita tersengat listrik. Karena arus listrik yang
dihantarkan oleh tubuh kita jauh lebih besar daripada arus listrik yang kita perlukan untuk menjalankan
fungsi normal tubuh di jantung.
B. MUATAN LISTRIK
Muatan Listrik (Q) adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q adalah coulomb yang
merupakan 6.24 × 1018 muatan dasar.6 Q adalah sifat dasar dimiliki oleh suatu materi, baik berupa proton
(muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa
positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron, akan bermuatan
negatif. Besarnya muatan suatu atom/materi bergantung pada jumlah proton dan atau elektron. 7 Oleh karena
itu, muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton
akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan). Muatan listrik dalam tubuh dibagi menjadi 2:
1. Muatan listrik negatif terdapat di permukaan dalam membran.
2. Muatan listrik negatif terdapat di permukaan luar membran.

C. POTENSIAL LISTRIK
Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan positif
sebesar 1 satuan dari tempat tak terhingga ke suatu titik tertentu. Potensial listrik dapat pula diartikan
sebagai energi potensial listrik per satuan muatan penguji. Rumusnya yaitu:
Keterangan :
V  : potensial listrik (Volt)
Q  : muatan listrik (C)
W :usaha (J)
Potensial listrik dalam tubuh sering disebut sebagai potensial saraf. Di permukaan (atau membran)
setiap neuron, terdapat beda potensial listrik (voltase) akibat muatan negatif neto di permukaan dalam
membran dan muatan positif neto di permukaan luar. Muatan neto adalah hasil dari interaksi rumit antara
ion-ion negatif dan positif.

D. ARUS LISTRIK
Arus listrik adalah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik dari satu titik ke titik lain dalam
suatu rangkaian dalam setiap waktu . Arus listrik juga terjadi akibat adanya beda potensial atau tegangan
pada media penghantar antara dua titik. Semakin besar nilai tegangan antara kedua titik tersebut, maka akan
semakin besar pula nilai arus yang mengalir pada kedua titik tersebut. Satuan arus listrik dalam internasional
yaitu A (ampere), yang dimana dalam penulisan rumus arus listrik ditulis dalam simbol I (current). Contoh
arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (μ A)
seperti di dalam jaringan tubuh hingga  arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi
pada petir. Arus listrik mengalir dari muatan positif menuju muatan negatif, atau bisa pula diartikan bahwa
arus listrik mengalir dari potensial tinggi menuju potensial rendah. Berdasarkan arah alirannya, arus listrik
dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yakni :
a) Arus Searah (Direct Current/DC), dimana arus ini mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik
berpotensial rendah.
b) Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), dimana arus ini mengalir secara berubah-ubah
mengikuti garis waktu.

Besarnya arus listrik (disebut kuat arus listrik) sebanding dengan banyaknya muatan listrik yang
mengalir. Kuat arus listrik adalah suatu kecepatan aliran muatan listrik. Dengan demikian, yang dimaksud
dengan kuat arus listrik ialah jumlah muatan listrik yang melalui penampang suatu penghantar setiap satuan
waktu.
A. HAMBATAN LISTRIK
Hambatan listrik suatu objek tindakan oposisi terhadap bagian dari sebuah arus listrik  .Sebuah objek
penampang seragam memiliki resistensi yang proporsional kepada  paratahanan dan panjang dan berbanding
terbalik dengan cross-sectional daerahnya. Semua  bahan menunjukkan perlawanan beberapa, kecuali
untuk  superkonduktor  , yang memiliki ketahanan dari nol.

Potensial listrik pada berbagai keadaan


a) Sistem Saraf Pusat
Terdiri dari otak, medulla spinalis, dan saraf perifer. Saraf perifer adalah serat saraf yang mengirim
informasi sensori ke otak atau ke medulla spinalis (saraf afferent). Serat saraf yang menghantarkan
informasi dari otak atau medulla spenalis ke otot dan kelenjar (saraf efferent).
b) Sistem Saraf Otonom
Serat saraf ang mengatur organ dalam tubuh misalnya jantung, usus dan kelenjar – kelenjar.
Pengontrolan ini dilakukan secara sadar.

1. Neuron (Sel Saraf)


Merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf yang berfungsi sebagai menerima,
menginterpletasikan dan menghantarkan aliran listrik/informasi. Sel saraf terdidiri dari tubuh serta serabut
yang menyerupai ranting. Serabut nya terdiri dari 2 macam yaitu :

 Dendrit
Fungsi : menerima informasi berupa rangsangan dan sensor penerima maupun sel saraf yang lainnya.
 Akson
Fungsi : menghantarkan informasi ke bagian sel saraf lain.

 Sel Saraf dalam Keadaaan Istirahat


Dalam suatu sel saraf maupun sel – sel hidup lainnya membran sel mempertahankan kondiisi
intraseluler yang berbeda dengan lingkungan ekstraselulernya. Setiap sel saraf menghasilkan sedikit ion
negatif yang berada di dalam sel dan ion positif yang berada di luar membran sel. Sel mempunyai lapisan
yang disebut membran sel dan di dalam sel ini terdapat ion Na+, Ion K+, Ion Cl-.
Sel saraf menggunakan difusi pasif dan membran sel nya. Suatu sel saraf berada dalam keadaan
istirahat, saluran Na+ yang bergantung pada tegangan tertutup sehingga menjadi ketidaksamaan distribusi
Na+. Membran sel saraf yang berada dalam keadaan istirahat (tidak adanya proses konduksi implus listrik),
konsentrasi ion Na+ lebih banyak di luar sel daripada di dalam sel, di dalam sel akan lebih negatif
dibandingkan dengan di luar sel.
Dalam keadaan istirahat membran sel tidak permeabel terhadap anion yang besar. Dengan demikian
kelebihan muatan negatif terbentuk tepat di bagian dalam permukaaan membran sel. Beda potensial pada
membran sel sekitar 70mV dan potensial listrik adalah nol. Dengan demikian beda potensial di dalam
mebran sel 70mV. Membrane sel ini disebut dalam keadaan polirisasi. Ini adalah potensial sel saraf dalam
keadaan istrirahat.

1. Rangsangan sel saraf

Potensial sel saraf dalam keadaan istirahat dapat diganggu oleh rangsangan listrik, kimia maupun
fisis. Butir – butir membrane sel akan berubah dan beberapa ion Na+ akan masuk dari luar ke dalam sel. Di
dalam sel akan menjadi kurang negatif (lebih positif) dari pada di luar sel dan potensial membran ini disebut
dalam keadaan depolarisasi. Gangtguan ini mungkin hanya sedikit mempengaruhi potensial membran pada
titik ransangan. Potensial membran dengan cepat kembali pada noilai istirahatnya yaitu -70Mv. Jika
ransangan cukup kuat hingga menyebabkan depolarisasi dari piotensial istirahat. Saluran membran karena
adanya perubahan potensial akan terbuka. Karena ada gradien konsentrasi dan gradien listrik, ion Na+
mengalir melalui sel dalam waktu yangbcepat dan jumlahyang banyak serta m3enimbulkan arus listrik. Pada
bagian dalam membran menghasilkan perubahan polaritas membran danmenyebabkan potensial listrik.
Setelah depolarisasi saluran Na+ tertutup untuk waktu yang cukup singkat sampai membran sel sarap tidakl
dapat diransang lagi. Periode ini dinamakan dengan periode pemulihan. Perubahan transien pada potensial
;listrik diantara membran dinyatakan sebagai potensial aksi. Potensial aksi merupakan fenomena
keseluruhan yang berarti bahwa begitu nilai ambang tercapai, peningkatan waktu dan amplitudo dari
potensial aksi akan selalu sama tidak perduli macam apapun intensitas dari ransangan.

2. Perambatan infuls saraf

Depolarisasi lokal pada titik mula ransangan menyebabkan gerakan difusi pasif – ion yang berada
pada daerah ransangan. Karena adanya potensial aksi sebagian kecil membran mengalami depolarisasi
akibat adantya aliran ion dalam membran. Saat poroses depolarisasi ini mencapai batas ambang potensial
aksi dihasilkan kembali pada bagian akson. Adanya periode pemulihan yaitu selama sebagian membran
mengalami depolarisasi dan tidak dapat diransang lagi. Implus saraf hanya dapat merambat pada satu arah
tertentu saja danmenjauhi tubuh sel saraf. Impuls akan terus bergerak hingga mencapai terminal.Dan
menyebabkan dilepaskannya neurottransmiter dari membran sel saraf. Proses penghantaran implus saraf
aliran listrik mengalir kedalam dan keluar melalui membran serta tegak lurus searah perhambatan impuls.
Perambatan impuls melalui akson yang diselimuti lapisan mylin sedikit berbeda dengan perambatan melalui
akson tanpa myelin. Aktivitas listrik pada sel saraf yang dilapisi myelin hanya terbatas pada node ranvier
karna adanya konsentrasi yang cukup besar dari saluran ion yang bergantung pada tegangan. Kecepatan
rambat pada akson saraf dengan lapisan myelin adalah 12m/s. Kecepatan rambat ini juga bergantung pada
hambatan dari akso plasma dan kapasitas membran. Akson dengan lapisan myelin memiliki kapasitansi yang
lebih rendah dibandingkan akson tanpa lapisan myelin. Semakin rendah kapasitansi membran semakin kecil
muatannya, dan waktu depolarisasinya semakin singkat.
PENGHANTARAN IMPULS DI DALAM TUBUH DAN TRANSMISI SINAPS

1. Potensial End Plate


Di dalam suatu sel saraf terdapat unit motor. Unit motor adalah motoneuron bersama dengan akson dan
seluruh serabut otot dinervasinya. Pada saat sebuah motoneuron beraksi, seluruh serabut otot yang
dinervasinya berkontraksi. Karena satu motoneuron mungkin menginervasi dari sangat sedikit sampai seribu
atau lebih serabut otot, maka ukuran unit motor sangat bervariasi.
Unit motor yang kecil terdapat pada otot-otot yang kecil, misalnya otot ekstraokuar dan otot tangan.
Demikian juga, unit motor yang kecil terdapat pada otot-otot yang melakkan berbagai gerak yang halus ,
misalnya terdapat pada m.tibialis anterior, m. Gastrocnemius. Serabut saraf yang kecil umumnya juga
berdiameter lebih kecil dibandingkan unit yang besar. Satu serabut saraf dapat menginervasi banyak serabut
otot karena akson mempunyai banyak cabang. Serabut otot yang berasal dari satu unit motor tersebar merata
di otot.
Ujung cabang-cabang motoneuron bersama dengan membran otot yang dinervasinya membentuk motor
–end plate (junctio neuromuscularis), terdiri atas dua bagian, yaitu saraf dan otot yang saling dipisahkan
oleh celah. Jadi motor end plate ini dalam beberapa hal mirip sinapsis di sistem saraf sentral. Bagian ini
mengandung beberapa nuklei dan banyak mitokondria serta miofibril. Bagian otot dilengkapi dengan
sejumlah benjolan seperti buah anggur, sangat mirip benik terminal. Setiap benjolan “melesak” ke dalam
serabut otot dan mengandung vesikel sinapsis dan mitokondria.
Telah diketahui bahwa substransi transmiter di end plate adalah asetilkolin. Ia masuk ke dalam celah,
berikatan dengan membran otot, dan mengakibatkan perubahan permiabilitas membran tersebut. Satu impuls
saraf menghasilkan suatu potensial end plate, dan apabila potensial ini mencapai ambang maka terjadilah
potensial aksi yang disebarkan ke sepanjang serabut otot dan menimbulkan kontraksi. Asetilkolin yang
dilepaskan pada saat datangnya aksi potensial saraf akan segera dipecah oleh asetilkoliesterase. Transmisi
impuls di junctio neuromuscularis dapat dipengaruhi melalui berbagai cara. Curare, misalnya, mengurangi
potensial end plate, dengan demikian mencegah timbulnya potensial aksi. Akibatnya terjadi paralisis otot.
Kerusakan yang terjadi pada miastenia gravis adalah kerusakn pada transmisi di end plate. Potensial
yang direkam pada EMG adalah aksi potensial serabut otot tersebut diatas. Apabila serabut saraf dipotong,
maka motor endplate dan serabut saraf mengalami degenerasi. Pada umumnya satu serabut otot diinervasi
oleh satu akson dan mempunyai satu motor end plate. Setelah lahir ukuran motor unit mengecil, mungkin
karena pada mulanya satu serabut otot diinervasi oleh lebih dari satu motoneuron. Setelah tercapai bentuk
dewasa yaitu satu serabut otot diinervasi oleh satu motoneuron, maka ukuran unit motor menjadi konstan.

2. Pembentukan (Excitarory Post Synaptic Potensial/ EPSP)


Suatu sinaps adalah persambungan diantara neuron. Neuron yang mentransmisikan informasi adalah
neuron prasinaps; neuron yang berada di luar sinaps merupakan neuron pasca sinaps. Sinaps listrik
memungkinkan ion mengalir langsung dari satu neuron ke yang lain Sinaps kimia adalah situs pelepasan dan
pengikatan neurotransmiter. Bila
impuls mencapai ujung (terminal) aksonal prasinaps, saluran Ca2+ terbuka, dan Ca2+ memasuki sel dan
memperantarai pelepasan neurotransmiter.
Neurotransmitter kemudian berdifusi melintasi celah sinaps dan berikatan dengan reseptor
pascasinaps, yang akan menyebabkan terbukanya saluran ion. Setelah berikatan, neurotransmiter dilepaskan
dari sinaps dengan pemecahan enzimatik atau pengambilan kembali (reuptake) ke terminal prasinaps atau
astrosit. Pengikatan neurotransmiter pada sinaps kimia eksitasi menyebabkan depolarisasi bertahap yang
disebut EPSP, yang menyebabkan terbukanya saluran ion dan memungkinkan lewatnya Na + dan K + secara
simultan. Neurotransmiter yang berikatan pada sinaps kimia inhibisi menyebabkan hiperpolarisasi yang
disebut IPSP, yang menyebabkan terbukanya gerbang K + atau Cl - atau keduanya. 

3. Inhibitory Post synaptic Potensial (IPSP)


EPSP dihasilkan oleh perangsangan jenis rangsangan, tetapi perangsangan oleh beberapa rangsangan
lain menghasilkan hiperpolarisasi. Seperti, EPSP, hiperpolarisasi mencapai puncaknya 1-1,5 mdet setelah
perangsangan dan menurun secara eksponensial dengan konstanta waktu (waktu untuk penurunan potensial
sampai 1/e, atau ½, 718 dari maksimum) sebesar sekitar 3 mdet. Selama berlangsungnya potensial
hiperpolarisasi ini, kepekaan neuron terhadap rangsangan lain, menurun, sehingga dinamakan potensial
inhibis postinaptik (IPSP). Terjadi penjumlahan IPSP, yang tampak dari bertambah besarnya respons saat
kekuatan rangkaian rangsang inhibisi aferen meningkat. Juga terjadi penjumlahan waktu. Jenis inhibisi ini
dinamakan inhibisi postsinaptik atau inhibisi langsung.
Inhibisi di SSP dapat berupa inhibisi postsinaptik atau perisinaptik. Inhibisi postsinaptik selama
berlangsungnya IPSP dinamakan inhibisi langsung, karena bukan merupakan akibat dari lepas muatan yang
terjadi sebelumnya di neuron postsinaptik. Berbagai bentuk inhibisi tidak langsung, yaitu inhibisi yang
disebabkan oleh efek lepas muatan yang terjadi sebelumnya di neuron postsinaptik, juga terjadi. Misalnya
post sinaptik dapat bersifat refrakter terhadap perangsangan, karena baru saja  mencetuskan potensial aksi
dan sedang dalam masa refrakternya. Selama berlangsungnya hiperpolarisasi ikutan, sel juga kurang dapat
dirangsang. Pada neuron spinal, terutama setelah cetusan potensial aksi berulang, amplitudo hiperpolarisasi
ikutan ini dapat besar dan lama.
NO SOAL JAWABAN

1 Disebut arus listrik apakah jika arusnya mengalir dari potensial B. ARUS DC
tinggi ke potensial rendah ?
a. Arus AC c. Arus listrik paralel
b. Arus DC d. Arus listrik seri

ALASAN :
Arus Searah (Direct Current/DC) adalah arus yang mengalir
dari titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial rendah.

2 Disebut arus listrik apakah jika aliran listriknya selalu berubah ubah? A. ARUS AC
a. Arus AC c. Arus listrik paralel
b. Arus DC d. Arus listrik seri
ALASAN : Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC),
adalah arus yang mengalir secara berubah-ubah mengikuti garis waktu.

3 apa nama dari ion yang bermuatan listrik negatif ? A. Anion


a. Anion c. Elektroda
b. Kation d. Elektrolit

ALASAN : Karena ion bermuatan listrik negatif menangkap satu atau


lebih elektron lalu ion tersebut tertarik menuju anoda.

4 Disebut apakah jika ion bermuatan listrik kehilangan satu atau lebih
elektron karena tertarik menuju katoda ?
a. Anion c. B dan D benar C. B DAN D BENAR
b. Kation d. Ion yang bermuatan listrik positif
ALASAN : Karena ion bermuatan listrik positif kehilangan satu atau
lebih elektron karena tertarik menuju katoda disebut kation
5 Dimanakah ATP dihasilkan ?
a. Nukleus c. Mitokondria C. MITOKONDRIA
b. Nukleolus d. Sentriol
ALASAN : Karena ATP di hasilkan oleh salah satu energi yang
bernama mitchondria melalui proses respirasi sel.
6 Listrik yang ada dalam tubuh makhluk hidup disebut juga dengan apa ?
a. Biopolar c. Biokatalisator B. BIOLISTRIK
b. Biolistrik d. Biologi
ALASAN :Karena berasal dari kata bio berarti makhluk hidup
dan kata listrik, jadi biolistrik.
7 Terjadinya depolarisasi sel membrane secara tiba-tiba disebut apa ?
a. Potensial listrik c. Potensial reduksi D. POTENSIAL AKSI
b. Potensial reaksi d. Potensial aksi
ALASAN : Terjadinya depolarisasi sel membrane secara tiba-tiba
disebut potensial aksi.

8 Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan


apa ?
a. Medulla spinalis c. Medulla Oblongata B. DENDRIS
b. Dendris d. Oscapula
ALASAN : Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat
yang dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan
isyarat dari sensor ke neuron.
9 Apa yang disebut dengan jumlah muatan listrik yang melalui penampang
suatu penghantar setiap satuan waktu.?
a. Hambatan c. Kuat arus listrik C. KUAT ARUS LISTRIK
b. Beda potensial d. Tegangan listrik
ALASAN : Karena Kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang
melalui penampang suatu penghantar setiap satuan waktu.
10 Apa sifat dari membran sel jika saraf dalam keadaan istirahat terhadap
anion yang besar ? B. TIDAK PERMEABEL

a. Permeabel c. Semi permeabel


b. Tidak permeabel d. A,B dan C Salah semua
ALASAN : Dalam keadaan istirahat membran sel tidak permeabel
terhadap anion yang besar.

Anda mungkin juga menyukai