Anda di halaman 1dari 24

Biokimia Asam

Amino

Kampus 2 UMP
26-30 Nov 2019
Kompetensi Dasar atau
Capaian Pembelajaran dan
Pokok Bahasan
• KD/CP
Mahasiswa mampu menguraikan
tentang karakteristik dari asam
amino

• Pokok Bahasan
1. Struktur asam amino
2. Sifat-sifat asam amino
Pendahuluan
• Protein merupakan polimer dari asam
amino dimana residu asam amino akan
bergabung (berikatan) dengan molekul
disampingnya melalui ikatan kovalen
• Asam Amino (AA) merupakan satuan
penyusun protein berupa turunan asam
karboksilat yang satu atom hidrogennya
diganti oleh gugus amino (NH ) yang
Rumus Struktur Bangun AA

Struktur Umum
AA
Pendahuluan
• Terdapat sekitar 20 jenis atau tipe asam
amino yang ada pada protein
• Setiap asam amino memiliki nama umum
atau trivial tersendiri
• 20 jenis/tipe AA tersebut termasuk dalam
asam amino α yang memiliki satu gugus
karboksil dan satu gugus amino yang
terikat pada atom karbon α yang sama
Struktur AA
• Perbedaan antara AA satu dengan AA
lainnya terletak pada rantai sampingnya
yaitu gugus R yang bervariasi dalam hal
struktur, ukuran, dan muatan listrik,
serta dapat mempengaruhi tingkat
kelarutan asam amino di dalam air
• Atom C α pada molekul AA bersifat
Struktur AA
• AA dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu AA
tipe L dan AA tipe D, hal ini didasarkan pada
letak gugus amino (NH2) terhadap atom C
α, jika gugus amino terletak di sebelah
kanan atom C α maka termasuk kelompok L,
sebaliknya jika gugus amino terletak di
sebelah kiri maka termasuk kelompok D.
• Untuk menentukan suatu AA termasuk ke
Struktur AA
• Hampir semua senyawa biologis dengan
pusat kiral yang terjadi secara alami hanya
terdapat dalam satu bentuk stereoisomer,
baik D atau L saja.
• Residu asam amino dalam molekul protein
secara eksklusif termasuk dalam kelompok L
stereoisomer.
• Residu asam D-Amino hanya ditemukan
Struktur AA
Sifat-Sifat AA
1.AA memiliki muatan ganda sehingga
disebut ion zwitter yang memiliki titik
lebur dan tetapan dielektrik yang tinggi
2.AA tidak larut dalam eter namun larut
dalam air dengan tingkat kelarutan paling
kecil terjadi pada pH 4,8-6,3. Rentang pH
tersebut dikenal dengan istilah daerah
isolistrik atau isoionik yang dicirikan
Sifat-Sifat AA
3.AA dapat membentuk ester bila
bereaksi dengan alkohol dengan
katalisator asam dan mudah menguap
4.Agar tahu jenis-jenis AA terminal pada
suatu polipeptida, maka AA dapat
direaksikan dengan
dinitrofluorobenzena benzene
5.AA dapat dipisahkan dengan cara
Klasifkasi AA
• Berdasarkan properti grup R, polaritas
(polar-non polar, hidrofobik-hidroflik),
AA dapat dikelompokkan menjadi 5 kelas
utama
• Dalam setiap kelasnya, terdapat gradasi
polaritas, ukuran, dan bentuk grup R.
1. Nonpolar, Aliphatic R Groups
• AA bersifat nonpolar dan hidrofobik.
• Rantai samping alanin, valin, leusin,
dan isoleusin cenderung mengelompok
bersama dalam protein, berperan
menstabilkan protein struktur melalui
interaksi hidrofobik.
• Glisin merupakan AA yang strukturnya
paling sederhana.
1. Nonpolar, Aliphatic R Groups
• Metionin, AA yang memiliki kandungan sulfur
(belerang), memiliki sifat nonpolar dari
kelompok thioether di rantai sampingnya.
• Proline memiliki rantai samping alifatik
dengan struktur siklik yang khas.
• Kelompok residu prolin memiliki konformasi
yang kaku sehingga mengurangi
fleksibilitas struktural di daerah
1. Nonpolar,
Aliphatic R
Groups
2. Polar, Uncharged
• Kecuali gugus R yang berupa
hidrogen, maka semua menampakkan
sifat polar yang disebabkan oleh gugus
OH pada AA serin, treonin, gugus SH
pada sistein dan gugus NH2 pada
asparagin dan glutamin.
• AA yang termasuk dalam kelas ini dapat
2. Polar, Uncharged
3. Negatively
Charged R Groups

• Terdiri atas 2
AA, gugus
karboksilatnya
mengalami
disosiasi pada
kisaran pH
netral (6-7)
4. Positively
Charged R Groups

• Pada kisaran pH
netral 7, gugus
NH2 dan NH akan
menyerap proton
sehingga
bermuatan positif
5. Aromatic R
Groups
• Phenylalanine,
tyrosine, dan
triptofan
memiliki rantai
samping
aromatik yang
bersifat
nonpolar
sehingga dapat
berpartisipasi

Anda mungkin juga menyukai