DASAR
Heru Edi Kurniawan,M.Pd
BIOLISTRIK
ILMU BIOMEDIK
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
DOSEN PENGAMPU
PENDAHULUAN
Setiap benda tersusun dari atom-
atom.
orbit
Setiap atom tersusun dari inti atom
dan elektron-elektron.
proton Inti
elektron
netron atom • Inti atom terdiri dari :
1. Proton (bermuatan listrik positif)
2. Netron (tidak bermuatan listrik)
Akibat ionisasi :
1. Atom yang kehilangan sebuah
elektron atau lebih akan menjadi
atom positif (ion positif)
2. Atom yang mendapat tambahan
sebuah elektron atau lebih akan
menjadi atom negatif (ion negatif)
Atom
Atomnegatif
netral
Contoh model atom
Inti atom :
6 proton
6 netron
6 elektron
Atom Carbon
inti atom
(sebuah proton) Atom Aluminium
Medan listrik antara muatan negatif dan muatan positif sangat besar (karena
adanya kerapatan garis-garis gaya listrik)
Medan listrik antara muatan negatif dengan muatan negatif atau antar muatan
positif dan positif kecil (karena tidak ada kerapatan garis-garis gaya listrik)
berarti
Pendahuluan
Kelistrikan memegang peranan penting dalam tubuh manusia.
Beberapa penyelidikan tentang biolistrik:
1856, Caldani : kelistrikan otot katak mati.
1780, Luigi galvani : kelistrikan pada tubuh hewan.
1786, Luigi Galvani : terangkatnya kedua kaki katak
setelah diberi aliran listrik
1892, Arons : merasakan aliran frekuensi tinggi melalui
dirinya dan asistennya.
1899, Van Seynek : terjadinya panas pada jaringan akibat
aliran frekuensi tinggi
1928, Schliephake : pengobatan dengan gelombang pendek
(short wave).
Listrik Eksternal….
Yang dikenal:
Listrik PLN ( arus AC = alternating current)
PLTA,PLTD,PLTMH,PLTS
Listrik Baterei ( arus DC =direct Current )
Manfaat …
industri
teknologi
Sektor kehidupan….
penerangan transportasi komunikasi
jika arus listrik mengalir ke dalam tubuh manusia dan membakar jaringan
ataupun menyebabkan terganggunya fungsi suatu organ dalam cedera Listrik
Rasa Nyeri pada saraf sensoris akibat arus listrik syok Listrik
Meskipun luka bakar listrik tampak ringan, tetapi mungkin saja telah terjadi
kerusakan organ dalam yang serius, terutama pada jantung, otot atau otak.
Hukum-hukum dalam biolistrik
1. Hukum Ohm
Oleh George Simon Ohm (1826),
“Beda potensial di antara dua ujung
konduktor berbanding lurus
dengan arus listrik yang
melewatinya.”
Melibatkan:
• V: beda potensial (tegangan) Volt (V)
• I: arus listrik Ampere (A)
• R: hambatan (tahanan) Ohm (Ω)
Di dalam konduktor
terdapat elektron-elektron bebas yang dapat bergerak.
Arah gerakan elektron berlawanan dengan gerakan
proton
Gerakan elektron dan proton menimbulkan gerakan
muatan listrik (“arus listrik”)
Arus listrik berjalan searah dengan gerakan proton
POMPA
Arus air –
Arus listrik
Beda ketinggian -
Beda potensial
Hambatan
Formula:
V/I = Konstan
R = V/I
I = V/R
V = IR
Lampu dihubungkan dengan konduktor dengan beda potensial 100
Volt, menghasilkan arus listrik 5 Ampere. Berapa ohm hambatan
pada konduktor?
Jaringan otot uterus memiliki tahanan 2,5 kiloOhm dan tegangan
listrik 120 miliVolt, berapa miliAmperekah besarnya kuat arus listrik
yang mengalir pada otot uterus tersebut?
Fisika Terapan
Tegangan / Potensial
Aksi
Gambar sel yang
berkaitan listrik
Listrik Tubuh dalam Kapasitor
Sel yang dialiri arus
SIFAT SARAF DAN OTOT
Seperti sel tubuh lainnya, sel saraf dan otot memiliki
potensial membran yang berkaitan dengan distribusi ion-
ion tubuh yang tidak merata dan perbedaan permeabilitas
ion Na+ dan K+ dan anion besar intrasel.
Sel saraf dan otot mampu mengalami perubahan yang cepat
pada satu saat (eksitasi) pada potensial membrannyabila
distimulasi, shg dapat berfungsi sebagai sinyal listrik
Fluktuasi potensial mempunyai 2 bentuk dasar yaitu
potensial berjenjang dan potensial aksi.
Potensial berjenjang adalah perubahan lokal pot membran
yg terjadi dlm berbagai tingkat kekuatan
Potensial aksi adalah pembalikan singkat pot membran
akibat perubahan cepat permeabilitas membran.
RANGSANG
MEKANIK
SUHU
LISTRIK
KIMIA
PROSES
TRANSDUKSI RESEPTOR
RESPONS
Perubahan Kegiatan Listrik Membran Reseptor
Permiabilitas membran
Hodgkin Cycle
Pasif:
Beda Kadar
+ + + +
_ _ _ _ Na+ Cl- K+ + + + +
_ _ _ _
Penglepasan Neurotransmiter
(jumlah sedikit)
Perubahan permiabilitas
membran Pascasinaps
Perubahan Potensial
Pascasinaps
Prasinaps melepaskan Neurotransmiter
DEPOLARISASI HIPERPOLARISASI
Excitatory Postsynaptic Potential Inhibitory Postsynaptic Potential
POTENSIAL AKSI
TAHAP-TAHAP POTENSIAL AKSI
SINAPS:
Hubungan satu sel saraf (neuron) dengan sel saraf lainnya.
Initial segmen
Akson
Soma
Dendrit Terminal button
PRASINAPS
PASCASINAPS
SISTEM KONDUKSI SYARAF : SINAPS
PROSES KONDUKSI SINAPS
Lampu dihubungkan dengan konduktor dengan beda potensial 100 Volt,
menghasilkan arus listrik 5 Ampere. Berapa ohm hambatan pada
konduktor?
Jaringan otot uterus memiliki tahanan 2,5 kiloOhm dan tegangan listrik
120 miliVolt, berapa miliAmperekah besarnya kuat arus listrik yang
mengalir pada otot uterus tersebut?
Pada aktifitas otot skelet selama 15 menit, berapa kalorikah energi yang
dihasilkan, jika beda potensial dalam serabut otot sebesar 100 mV,
sedangkan hambatan pada serabut otot sebesar 3 kΩ?
Pada aktifitas otot skelet selama 15 menit, berapa kalorikah energi yang
dihasilkan, jika beda potensial dalam serabut otot sebesar 100 mV,
sedangkan hambatan pada serabut otot sebesar 3 kΩ?
Diketahui:
t = …………… 15 menit = …………… s
V = …………… 100 mV = …………… V
R = …………… 3 kΩ= …………… Ω
Ditanyakan: H = …………… ?
Jawab: H = 0,24.Vit
I = V/R = …………… V / …………… Ω
= …………… A
Barulah kita cari nilai H
H = 0,24. V.I.t
= 0,24 x …………… x …………… x …………… kalori
= …………… kalori
Isyarat listrik tubuh
Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari tipe-tipe sel tertentu. Dengan
mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi
tubuh.
𝘌𝘹𝘤𝘪𝘵𝘢𝘵𝘰𝘳𝘺 𝘗𝘰𝘴𝘵𝘴𝘺𝘯𝘢𝘱𝘵𝘪𝘤 𝘗𝘰𝘵𝘦𝘯𝘵𝘪𝘢𝘭 adalah suatu jenis potensial postsinaptik di mana pengikatan
neurotransmiter dengan reseptor postsinaptik menyebabkan pembukaan saluran ion yang
menghasilkan depolarisasi.
Neurotransmitter merupakan bahan kimia alami yang membantu komunikasi antar sel saraf dan
dilepaskan ke dalam celah sinaps sebagai respon terhadap potensial aksi yang telah mencapai ujung
sel saraf. Pelepasan neurotransmiter dipengaruhi oleh kekuatan impuls dan membutuhkan influks
(pemasukan) ion kalsium pada terminal pre-sinaps.
Vesikel-vesikel pada sinaps yang berasal dari badan sel atau dendrit merupakan tempat untuk sintesis
dan penyimpanan neurotransmiter. Vesikel tersebut dapat mengandung beberapa jenis
neurotransmiter. Neurotransmiter di dalamnya dapat bersifat eksitatorik ataupun inhibitorik,
bergantung pada reseptor proteinnya.
𝘌𝘹𝘤𝘪𝘵𝘢𝘵𝘰𝘳𝘺 𝘗𝘰𝘴𝘵𝘴𝘺𝘯𝘢𝘱𝘵𝘪𝘤 𝘗𝘰𝘵𝘦𝘯𝘵𝘪𝘢𝘭
(Potensial Postsinaptik Eksitatorik)
𝘌𝘹𝘤𝘪𝘵𝘢𝘵𝘰𝘳𝘺 𝘗𝘰𝘴𝘵𝘴𝘺𝘯𝘢𝘱𝘵𝘪𝘤 𝘗𝘰𝘵𝘦𝘯𝘵𝘪𝘢𝘭 (Potensial Postsinaptik Eksitatorik) adalah
suatu jenis potensial postsinaptik di mana pengikatan neurotransmiter dengan
reseptor postsinaptik menyebabkan pembukaan saluran ion yang menghasilkan
depolarisasi. 𝘐𝘯𝘩𝘪𝘣𝘪𝘵𝘰𝘳𝘺 𝘗𝘰𝘴𝘵𝘴𝘺𝘯𝘢𝘱𝘵𝘪𝘤 𝘗𝘰𝘵𝘦𝘯𝘵𝘪𝘢𝘭 adalah jenis potensi postsinaptik
di mana pengikatan neurotransmiter dengan reseptor postsinaptik menyebabkan
pembukaan saluran ion yang menghasilkan hiperpolarisasi (atau perolehan bersih
muatan negatif melintasi membran) sehingga memicu potensial aksi dari
postsinaptik.
ELEKTROKARDIOGRAFI
49
PENGERTIAN
Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas listrik jantung.
Elektrokardigram ( EKG ) adalah suatu grafik yg menggambarkan rekaman listrik jantung.
FUNGSI EKG
EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya :
Aritmia jantung
Hipertrofi atrium dan ventrikel
Iskemik dan infark miokard
Efek obat-obatan seperti ( digitalis, anti aritmia dll )
Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
Penilaian fungsi pacu jantung
MESIN EKG
50
KERTAS
51 EKG
I II III
sidik/pelatihan ecg/psik undip
Sandapan Unipolar Ektremitas
54
I
aVR aVL
III
II
aVF
ISMAIL PRODUCTION
56
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pd atrium dan ventrikel EKG normal
terdiri dari gel P,O,R,S dan T serta kadang terlihat gel U. Selain itu ada juga beberapa interval dan
segmen EKG.
Normal
Tinggi : < 0,3 mvolt
Lebar : < 0,12 detik
Selalu positif di L II
Selalu negatif di aVR
Kepentingan
Mengetahui kelainan di Atrium
“Gelombang P Mitral”
“ Gelombang P Pulmonal “
GELOMBANG QRS
Gambaran
60 yang ditimbulkan oleh depolarisasi ventrikel
Normal : Normal gelombang Q
Lebar : 0,06 - 0,12 detik Lebar : < 0,04 detik
Tinggi : Tergantung lead Dalam : < 1/3 tinggi R
Gel R
defleksi positif pertama pada gelombang QRS. Gel R umumnya
positif di lead I,II,V5 dan V6.
Di lead aVR, V1,V2 biasanya hanya kecil atau tidak ada
Gel S
defleksi negatif sesudah gelombang R. Di lead aVR dan V1 gelombang
S terlihat dalam dari V2 ke V6 akan terlihat makin lama makin
menghilang.
Kepentingan :
Mengetahui adanya hipertrofi ventrikel
Mengetahui adanya Bundle branch block
Mengetahui adanya infark
Terminologi morfologi QRS
61
qRs Rs R rS
QR Q/QS rSr’
sidik/pelatihan ecg/psik undip rSR’
Perbandingan Gel R dan Gel S di lead Prekordial
62
V1 V2 V3 V4 V5 V6
KETERANGAN
R / S di V1 = < 1
Kepentingan :
* Mengetahui adanya iskemia/infark
* Kelainan elektrolit
Kepentingan :
Kelainan sistem konduksi
Normal : Isoelektris
Catatan :
Frekuensi jantung yang normal : 60 – 100 x/menit
Lebih dari 100 x/menit : Sinus takikardi
Kurang dari 60 x/menit : Sinus bradikardi
140 – 250 x/menit : Takikardi abnormal
250 – 350 x/menit : Flutter
Lebih dari 350 x/menit : Fibrilasi
68 MEMBACA EKG MONITOR
Dalam menentukan irama jatung urutan yg ditentukan adalah sbb :
C. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dan kalikan 10.
CAT : RUMUS A/B UNTUK EKG YANG TERATUR. RUMUS C UNTUK YANG
TIDAK TERATUR.
AXIS
71
LAD
_
- 30
180 0
I
_ +
NORMAL
+
RAD AXIS
+ 110
aVF
11/06/2022 71
Waktu Atrium Ventrikel Rekaman EKG
T1 Depolarisasi Polarisasi P
T2 Repolarisasi Depolarisasi Kompleks QRS
T3 Polarisasi Repolarisasi T
T4 Polarisasi Polarisasi -
R R R R
P T P T P T P T
Q Q Q Q
S S S S
Potensial listrik jantung
Dihitung berdasarkan jumlah kotak ke atas