1. HAILY SUMARTI
2. NANA WULANDARI
3. MARGA ADI SENO SAPUTRA
4. DHENI ARIPIN
5. ISKHAK
6. MUHAIMIN SANI
7. MUHAMMAD
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siswa usia sekolah merupakan sasaran penting dalam meningkatkan upaya pelayanan
kesehatan, dengan jumlah populasi yang sangat besar apalagi mereka adalah generasi
penerus yang akan meneruskan berjalannya eksistensi bangsa dan negara sehingga urusan
kesehatannya menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Siswa sekolah juga
membutuhkan kesehatan yang baik agar dapat belajar secara maksimal dan efektif,
sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia atau orang dewasa yang sehat dan
cerdas di masa yang akan datang. Program kesehatan sekolah sangat penting untuk
diaplikasikan karena siswa sekolah sebagai kelompok khusus membutuhkan perlindungan
dari berbagai bahaya lingkungan. Kemendikbud melaporkan pertanggal 11 September
2023, ada 53.049.920 murid di Indonesia pada tahun ajaran 2023/2024, sedangkan di
Provinsi Kalimantan Barat Kemendikbud melaporkan ada 1.127.061 murid dari TK sampai
SMA. Dengan data tersebut maka diperlukan usaha maksimal dibidang kesehatan untuk
mendukung terjaminnya kesehatan Siswa di usia sekolah sehingga tujuan nasional menuju
Indonesia Emas 2045 bisa terwujud.
B. Tujuan Penulisan
1. Memahami Konsep dasar keperawatan komunitas
2. Memahami konsep dasar usaha kesehatan sekolah
3. Memahami program Usaha Kesehatan Sekolah
4. Memahami konsep asuhan keperawatan kesehatan sekolah dan SAP
C. Metode Penulisan
1. Studi Pustaka
2. Diskusi Kelompok
b. Tujuan Khusus
Secara spesifik, tujuan keperawatan komunitas yaitu mendorong setiap
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami,
b. menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut,
c. merumuskan dan memecahkan masalah kesehatan,
d. mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi,
e. mengevaluasi kemampuan dalam memecahkan masaIah, sehingga dapat
meningkatkan kapabilitas dalam memelihara kesehatan mandiri (self care), yang
berdampak di semua tingkat pencegahan.
b. Tujuan praktik, yaitu tujuan praktisi yang ingin dicapai untuk memberikan
pelayanan berdasarkan kebutuhan klien.
a. Fungsi Independen
c. Fungsi Interdependen
a) Pendekatan individual.
Kelompok bebas;
Lingkungan keluarga.
b. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di sekolah merupakan upaya peningkatan
(promotif), pencegahan (preventif) pengobatan (kuratif), dan pemulihan
(rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik
pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya, di bawah koordinasi guru
pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
b) Tujuan Khusus
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan
hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan
mencegah terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat.
Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat
penyakit atau kelaianan, pengembalian fungsi, dan peningkatan
kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi
optimal.
Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial, maupun
lingkungan.
2) Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Pelaksanaan pelayanan kesehatan dilakukan melalui serangkaian kegiatan
peningkatan status kesehatan (promotif), tindakan pencegahan (preventif), serta
penyembuhan dan pemulihan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif). Pelaksanaan
pelayanan kesehatan dilakukan secara terpadu, baik melalui kegiatan pokok dari
bersama dengan para tenaga pendidik didik, dan orang tua mereka.
3) Tempat Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan dapat dilaksSiswaan di tempat-tempat sebagai berikut,
a. Disekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler
b. Di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter praktik) yang
ada di sekitar sekolah sesuai kebutuhan,
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
a) Melalui pendekatan kemasyarakatan yang dapat dilakuka oleh kepala sekolah, guru,
maupun pembina UKS. Sebagai contoh, membina hubungan baik atau kerja sama
dengan masyarakat, dewan kelurahan, ketua RT/RW dan organisasi
kemasyarakatan lainnya.
c) Melalui penyuluhan massa, baik secara tatap muka maupun melalui media cetak
dan audio visual.
d) Melalui penyelenggaraan proyek panduan di sekolah
4) Pembinaan Unsur Penunjang
Dalam usaha Kesehatan sekolah, perawat sekolah memiliki peranan antara lain
sebagai berikut :
3. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan meliputi: (1) Memasukkan pendidikan kesehatan ke dalam
materi pembelajaran, (2) Pengadaan alat-alat peraga kesehatan, (3) Pengadaan
kegiatan lomba kebersihan badan, (4) Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang
kelas, (5) Pengadaan kegiatan lomba kebersihan antar sekolah, (6) Menanamkan
kebiasaan hidup sehat sejak dini, (7) Pencegahan kecelakaan (keamanan) dan PPPK,
(8) Mengenal dan menghargai makanan yang bergizi, (9) Mengenal dan tahu cara
mempergunakan fasilitas kesehatan yang ada di daerahnya (ruang UKS, rumah sakit,
Puskesmas, dokter, dan lain-lain), (10) Memberi keterampilan kesehatan kepada
siswa, (11) Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah.
Topik untuk pendidikan kesehatan antara lain kebersihan perorangan dan
lingkungan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, gizi, pencegahan
kecelakaan (keamanan) dan PPPK, perawatan orang sakit di rumah, serta mengenal
dan tahu cara menggunakan fasilitas kesehatan.
4. Usaha Pelayanan Kesehatan
Usaha pelayanan kesehatan meliputi: (1) Kegiatan penjaringan Siswa sekolah
(screening), (2) Pelaksanaan imunisasi, (3) Pelaksanaan pemberantasan sarang
penyakit, (4) Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit, (5)
Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan, (6) Melakukan perawatan ke ruang UKS
jika ada siswa yang sakit, (7) Pengadaan rujukan ke Puskesmas, (8) Pelaksanaan
pemeriksaan berkala, (9) Pelaksanaan pemeriksaan rutin, (10) Pelaksanaan
pemeriksaan tinggi badan, (11) Pelaksanaan pemeriksaan berat badan, (12)
Pelaksanaan dokter kecil. Bentuk pelayanan kesehatan di sekolah meliputi
pemeriksaan kesehatan secara berkala, pemeriksaan kesehatan secara umum,
pemeliharaan dan pengawasan kebersihan lingkungan, dan lain-lain.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS SEKOLAH
D. Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko (D.0099)
Definisi : Hambatan kemampuan dalam mengubah gata hidup/perilaku untuk
memperbaiki status kesehatan.
Penyebab
1. Kurang terpapar informasi
2. Ketidakadekuatan dukungan sosial
4. Stresor berlebihan
- Siswa mengatakan malas cuci tangan karena antri tangan untuk mencegah diare dukungan pengambilan
lama. meningkat keputusan
Hasil Angket: • kemampuan peningkatan dukungan tanggung jawab pd
- 50% pengetahuan siswa tentang PBHS kurang kesehatan meningkat diri sendiri
- 50 % pengetahuan siswa tentang makanan sehat konseling
kurang edukasi kesehatan
- 50% siswa tidak mengetahui tentang cara cuci edukasi pola perilaku
tangan yang benar kebersihan
- 70% siswa tidak melakukan cuci tangan sebelum
makan
- 80% siswa tidak cuci tangan pakai sabun
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena
kesadaran pribadi sehingga Siswa Sekolah Dasardan seluruh anggotanya mampu
menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas
masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya
untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu,
kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media
berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi
guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup
yang bersih dan sehat. (kemkes, 2023)
Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok
yang dilaksSiswaan oleh puskesmas dan usaha kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah-sekolah dengan Siswa didik beserta lingkungan sekolahnya
sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan sekolah juga berfungsi sebagai lembaga
penerangan agar Siswa tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi,
mengobati luka, merawat kuku, dan memperoleh pendidikan seks yang sehat. Usaha
kesehatan sekolah merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yakni upaya
pendidikan dan upaya kesehatan, yang pada gilirannya diharapkan dapat dijadikan
usaha untuk meningkatkan kesehatan Siswa usia sekolah di setiap jalur, jenis, dan
jenjang pendidikan (Emmilia,2015). Dengan kata lain, usaha kesehatan sekolah
merupakan wadah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik sedini mungkin.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit Siswa Sekolah Dasar
dapat mengetahui tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan langkah
langkah cuci tangan yang benar.
2. Tujuan Khusus
2.1. Kognitif
Menjelaskan pengertian PHBS
Menjelaskan tujuan PHBS
Menyebutkan manfaat PHBS
Menjelaskan komponen PHBS
Pengertian dan langkah langkah cuci tangan
2.2. Efektif
Siswa Sekolah Dasar dapat melakukan langkah langkah cuci tangan
secara mandiri di sekolah maupun dirumah
2.3. Psikomotorik
Setelah mengetahui pengertian, tujuan, manfaat Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan langkah langkah cuci tangan Siswa Sekolah
Dasardapat mempraktikkannya secara mandi di rumah.
C. Pokok Bahasan
Pengertian, Tujuan, manfaat PHBS dan langkah langkah cuci tangan yang benar.
D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
Keterangan :
Media ( Infokus )
Pemateri / Nakes
Siswa/I Sekolah
G. Proses Kegiatan
1. 3 Menit Pembukaan :
H. Evaluasi
Setelah dilakukan kegiatan Penyuluhan PHBS:
1. Siswa Sekolah Dasar mampu menyebutkan pengertian PHBS
2. Siswa Sekolah Dasar mampu mengetahui dan memahami tujuan PHBS
3. Siswa Sekolah Dasar mampu mengetahui dan memahami manfaat PHBS
4. Siswa Sekolah Dasar mampu mengetahui dan memahami komponen PHBS
5. Siswa Sekolah Dasar mampu mengetahui dan memahami Pengertian dan
langkah langkah cuci tangan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu area dalam keperawatan
komunitas yang lebih difokuskan pada upaya pencegahan dan penatalaksanaan
penyakit menular melalui usaha-usaha preventif dan promotif pada Siswa usia
sekolah.
2. Asuhan keperawatan Kesehatan sekolah menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang meliputi pengkajian status kesehatan Siswa sekolah, perumusan
diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pemberian asuhan
keperawatan kesehatan sekolah dilakukan dengan melibatkan kader UKS, guru, Siswa
dan orang tua, serta kepala sekolah.
3. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah pengelolaan UKS dan pelaksanaan
Trias UKS yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan lingkungan
sekolah yang sehat.
B. Saran
Saat ini fungsi dan peran UKS belum dioptimalkan oleh seluruh elemen sekolah.
Oleh karena itu, perlu ditekankan lagi kepada siswa dan tenaga pendidik untuk mengetahui
peran UKS agar dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan keberadaan UKS di institusi
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Juniarti, N., Haroen, H., & Yani, D. I. (2017). Upaya Penguatan Pelayanan Kesehatan
Primer pada Siswa Usia Sekolah di Pangandaran. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4),
232–235.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Rekapitulasi Data Pokok
Pendidikan Nasional 2023/2024. 2023. DAPO KEMDIKNBUD RI.
https://dapo.kemdikbud.go.id/ (Diakses pada 11 September 2023).
Mertajaya, I., Lumbanbatu, A.M. and Aritonang, Y.A., 2019. Modul Perawat Kesehatan
Masyarakat (PERKESMAS).
Novianti, Desi, et al. 2019. Asuhan Keperawatan pada Agregat dalam Komunitas
Kesehatan Sekolah. Bandung: Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Bale Bandung.
Pratama, E.B., 2017. Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah
Menengah Pertama Se-Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017. Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, 6(7).
Rachmawati, Dhian Satya dkk. 2023. Keperawatan Komunitas. Jambi: PT Sonpedia
Publishing Indonesia.
Ratnawati, Emmilia (2015). Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.