1. Definisi
Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui,
kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah
desa binaan dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat
pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak, 2006).
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut.
1) pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga, dan
keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general community)
dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang akhirnya dapat
meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care).
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahan
atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang
cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan (Mubarak,
2006).
Jika masyarakat sadar bahwa penanganan secara individual tidak mampu mereka lakukan
pencegahan atau memberantas penyakitt tertentu , maka mereka akan melakukan
pemecahan masalah kesehatan melalui proses kelompok
Tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992
maupun WHO yaitu
”meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun
secara sosial.
Kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan
Komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan
dapat diatasi dengan lebih cepat.
d. pemberdayaan masyarakat
Perawat yang bekerja di sekolah dapat memberikan perawatan untuk peserta didik pada kasus
penyakit akut yang bukan kasus kedaruratan misalnya penyakit influensa, batu dll.
Perawat juga dapat memberikan rujukan pada peserta didik dan keluarganya bila dibutuhkan
perawatan kesehatan yang lebih spesifik.
Beberapa perusahaan besar memberikan pelayanan kesehatan bagi pekerjanya yang berlokasi
di gedung perusahaan tersebut.
Asuhan keperawatan di tempat ini meliputi lima bidang. Perawat menjalankan program yang
bertujuan untuk:
Klien sering kali membutuhkan asuhan keperawatan khusus yang dapat diberikan secara
efisien di rumah. Perawat di bidang komunitas juga dapat memberikan perawatan kesehatan di
rumah misalnya: perawata melakukan kunjungan rumah, hospice care, home care dll. Perawat
yang bekerja di rumah harus memiliki kemampuan mendidik, fleksibel, berkemampuan, kreatif
dan percaya diri, sekaligus memiliki kemampuan klinik yang kompeten.
Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat bekerja dan memiliki peran serta
tanggungjawab yang bervariasi.
Seorang perawat dapat mendirikan praktek sendiri, bekerja sama dengan perawata lain, bekerja
di bidang pendididkan , penelitian, di wilayah binaan, puskesmas dan lain sebagainya.
Selain itu, dimanapun lingkungan tempat kerjanya, perawat ditantang untuk memberikan
perawatan yang berkualitas (Mubarak, 2006).
Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik yang bermutu yang
mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati kenyataan dari konsep. Model
praktik keperawatan didasarkan pada isi dari sebuah teori dan konsep praktik (Riehl & Roy,
1980 dalam Sumijatun, 2006).
Salah satu model keperawatan kesehatan komunitas yaitu Model Health Care System
(Betty Neuman, 1972).
merupakan model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan, yang
ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan cara memperkuat garis
pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel, normal, maupun resisten dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas (Mubarak & Chayatin, 2009).
Menurut Sumijatun (2006) teori Neuman berpijak pada metaparadigma keperawatan yang
terdiri dari yang terdiri dari klien, lingkungan, kesehatan dan keperawatan
.Asumsi Betty Neuman tentang empat konsep utama yang terkait dengan keperawatan
komunitas adalah:
a. Manusia, merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari
harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel yang utuh, yaitu: fisiologi,
psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual
b. Lingkungan, meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-
pengaruh dari sekitar atau sistem klien
c. Sehat, merupakan kondisi terbebas dari gangguan pemenuhan kebutuhan.
Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
menghindari atau mengatasi stresor.
e. Keperawatan
Model menganalisis antara empat variable yang menunjang keperawatan komunitas
yaitu aspek fisik, aspek psikolagis, aspek social, aspek cultural dan spiritual
Sehat menurut Newman adalah suatu keseimbangan bio, psycho, social cultural dan
spiritual pada tiga garis pertahanan klien yaitu garis pertahanan fleksibel ,
normal dan resistance
Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman (1972 dalam
Anderson, 2006) untuk melihat masalah pasien, model komunitas sebagai klien dikembangkan
untuk menggambarkan batasan keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sintesis kesehatan
masyarakat dan keperawatan.
Model tersebut telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk
menekankan filosofi pelayanan kesehatan primer yang menjadi landasannya.
a. Tingkat individu
Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit utama masyarakat dan lembaga
yang menyakut kehidupan masyarakat.
c. Tingkat komunitas
1) Pencegahan primer
2) Pencegahan sekunder
3) Pencegahan tertier
Falasafah keperawatan yang melandasi mengacu pada paradigm keperatan secara umum
dengan empat komponen dasar yaitu : manusia. Kesehatan, lingkungan dan keperawatan
Pengorganisasian masyarakat
Berdasarkan pengertian di atas, ada tiga aspek penting yang terkandung di dalam pengorganisasian
masyarakat, yaitu sebagai berikut:
a. Proses, merupakan proses yang terjadi secara sadar, tetapi mungkin pula tidak. Jika proses
disadari, berarti masyarakat menyadari adanya kebutuhan, dalam prosesnya ditemukan unsur-unsur
kesulitan.
Kesulitan timbul karena adanya kebutuhan, sehingga masyarakat mengambil inisiatif atau prakarsa
untuk mengatasi kebutuhan tersebut.
b. Masyarakat, diartikan sebagai kolompok besar yang mempunyai batasbatas geografis, mempunyai
kebutuhan bersama yang lbih besar daripada kelompok kecil.
Kelompok kecil yang menyadari masalah harus dapat menyadarkan kelompok yang lebih besar dan
secara bersama-sama mencoba untuk mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhannnya.
c. Memfungsikan masyarakat.
Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menarik orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja untuk membentuk kepanitiaan
yang akan menangani masalahmasalah yang berhubungan dengan masyarakat.
2) Menyusun rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh keseluruhan masyarakat.
3) Melakukan upaya penyebaran rencana agar masyarakat dapat menyebarkan rencana tersebut.
a. Locality development
Model ini lebih menekankan peran serta seluruh masyarakat untuk mandiri.
Prinsipnya adalah keterlibatan langsung mayarakat, melayani sendiri, membantu diri sendiri
dalam penyelesaian masalah dan mengembangkan keterampilan individu/kelompok dalam
proses pemecahan masalah.--> Peran perawat dalam model ini adalah pendukung, fasilitator
dan pendidik(guru)
b. Social planning
Model ini lebih menekankan pada perencanaan para ahli dan menggunakan birokrasi.
Peran perawat dalam model ini adalah fasilitator, pengumpul fakta/data, serta menganalisis
serta melaksanakan program implementasi.
c. Sosial action
Model ini lebih fokus pada korban.
Fokus pada model ini adalah mengubah komunitas pada polarisasi/pemusatan isu yang ada
di komunitas dengan menggunakan konflik/konfrontasi antara penduduk dan pengambil
keputusan/kebijakan.
2) Tahap pengorganisasian
6) Tahap akhir
Supervise bertahap dan diakhiri dengan evaluasi dan pemberian umpan balik untuk
Asuhan Keperawatan Komunitas Pelayanan dalam asuhan keperawatan komunitas sifatnya berkelanjutan dengan
pendekatan proses keperawatan sebagai pedoman dalam upaya menyelesaikan masalah kesehatan komunitas.
Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, analisa dan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi:
1. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian ini terdapat 5 kegiatan, yaitu : pengumpulan data, pengolahan data,
analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah
(Mubarak, 2005).
a) Pola komunikasi
b) Pengambilan keputusan
d) Batas wilayah
Pada model ini terdapat 8 komponen yang harus dikaji, ditambah dengan data inti
dari masyarakat itu sendiri (community core)
Pelayanan kesehatan :
a) Hospital
b) Praktik swasta
c) Puskesmas
d) Rumah perawatan
4) Ekonomi
b) Karakteristik pekerjaan
@ status ketergantungan
% yg menganggur
% yg bekerja
% yg menganggur terselubung
5) Keamanan transportasi
a) Keamanan
- Protection service
- Jenjang pemerintahan
- Kebijakan Dep.Kes
7) Komunikasi
- Formal
- In formal
8) Pendidikan
b) Fasilitas pendidikan (SD, SMP dll) baik di dalam maupun di luar komunitas
3) Pemeriksaan fisik
2. Pengolahan data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara
sebagai berikut :
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
3. Analisis data
Analisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah
kesehatan atau masalah keperawatan (Mubarak, 2005).
5. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan
perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria diantaranya adalah
(Mubarak, 2005):
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
6) Aspek politis
3) Besarnya resiko
5) Minat masyarakat
Keterangan Huruf:
- D= Risiko terjadi
- E= Risiko parah
- F= Minat masyarakat
- H= tempat
- I= dana
- J= Waktu
- K= fasilitas
- L= petugas
Keterangan angka:
1=Sangat rendah
2= Rendah
3= Cukup
4= tinggi
5= sangat tinggi
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual
maupun potensial.
- Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan
- masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian.
Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang
status dan masalah kesehatan yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan.
4. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun.
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan masyarakat harus bekerjasama
dengan anggota tim kesehatan lainya dan focus kegiatan 3 (tiga ) Tingkat penceghan
Dalam hal ini melibatkan pihak Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak,
2009).
Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan
komunitas adalah:
a. Inovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan
taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009)
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesama profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan azas kemitraan
(Mubarak, 2009).
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan
pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun (Mubarak,
2009).
e. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak
dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai.
Dalam melaksanakan implementasi yang menjadi fokus adalah : program kesehatan komunitas
dengan strategi : komuniti organisasi dan partnership in community (model for nursing
partnership) (Mubarak, 2009).
5. Evaluasi
a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan
pelaksanaan.
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya apabila
masalah belum teratasi.
d. Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa evaluasi dilakukan
dengan melihat respon komunitas terhadap