Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK

LAPORAN PENDAHULUAN MENURUT TEORI BETTY NEUMAN

Di Susun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Stase Keperawatan Komunitas

Disusun Oleh:

1. Gesang Eko Iskandar (24.19.1328)


2. Ira Susanti (24.19.1329)
3. Dale Sukmasari (24.19.1330)
4. Ai Fauziah (24.19.1331)
5. Hananing Risqi Aulia (24.19.1332)
6. Imran (24.19.1334)
7. Atika Muliana A.R (24.19.1335)
8. Windi Syantika Sari (24.19.1336)
9. Rini Anggianti (24.19.1337)
10. Nadia Mei Rahayu (24.19.1338)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XX1V


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2020
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXIV

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan “Laporan Pendahuluan Menurut Teori Betyy Neuman guna memenuhi tugas
Stase Keperawatan Komunitas program pendidikan profesi Ners STIKES Surya Global
Yogyakarta tahun 2020.

Yogyakarta, Mei 2020

Kelompok

Mengetahui

Pembimbing Akademik Perceptor

(Dr. Arita Murwani, S. Kep., M.Kes) ( )


TEORI BETTY NEUMAN

A. TINJAUAN TEORI
1. Biografi Betty Neuman
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada taahumn 1924. Ayahnya seorang petani
dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara dan
merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena penyakit chronic
renal failure ketika beliau berumur 11 tahun. Rasa cinta pada tanah kelahiran membuat
beliau bertkad untuk membangun desanya, Ohio. Ltar belakng kehidupan dipedesan
membantu dirinyamengembangkan rasa kasih saying terhadap orang-orang yang
membutuhkan, seperti yang dilakukan sepanjang kariernya. Setelah lulus SMA. Neuman
bekerja sebagai teknisi pada perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio
dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya
programmiliter di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah
keperawatan.
Beliau pertama ini memperoleh pendidikan di people hospital school of nursing yang
sekarang berubah nama menjadi general hospital akron di akron, Ohio pada tahun 1947
dan beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di California, di
California Neuman bekerja dibanyak bagian diantaranya perawat di sekolah, perawat
industri, beliau juga memegang jabatan penting yaitu sebagai staf keperawatan rumah
sakit di California, dan sebagai instruktur klinik di University of California Medical
Center.
Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of
California dengan jurusan psikologi dan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1966 beliau
mendapat gelar Master di bidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di
University of California, dan menyelesaikan program doktornya di jurusan psikologi
Klinik Pacific Western University (Tomey and Alligood, 2006). Pada tahun yang sama
Neuman juga bekerja sebagai konsultan kesehatan mental di sebuah rumah sakit dan aktif
dalam terapi keluarga. Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya
menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model
Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di
UCLA dan memfokuskan system tersebut dalam masalah keperawatan.
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan psycologi dengan
peningkat sangat baik Gelar master pada tahun 1966 pada kesehatan mental, konsultasi
kesehatan masyarakat dari University California Los Angela (UCLA) dan mendapatkan
gelar doktornya klinikal pysikologi dari pacivic western University pada than 1985.
Neuman merupakan penganggas perkembangan keperawatan khususnya dalam
kesehatan mental. Neuman mengajarkan program kesehatan mentalkomunitas pada
perawat di lever post-master di UCLA. Neuman mengembangkan suatu metode
pembelajaran yang terbuka dan model praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada
akhir 1960an, sebelum dia membuat “model system”. Neuman mengajarkan dan
mempraktekkan model yang kemudian dibuat dalam bentuk buku yang berjudul
Consultasion and Community Organization in Community Mental Health Nursing,
(Neuman, Deloughery & Gebie, 1971).
Neuman menjabarkan modelnya secara komprehensif (menyeluruh) dan dinamis.
Model tersebut merupakan seluruh tinjauan multidimensional terhadap individu,
kelmpok (keluarga), dan masyarakat yan selalu berinteraksi dengan ketegangan-
ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut, memfokuskan pada reaksi klien
terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung rekonstitusi (mengembalikan
keadaan jasmani) dan adaptasi. Model yang sesuai adalah model yang berlaku untuk
semua profesi yang ada hubungannya dengan perawatan kesehatan.
Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar dikomunitas kesehatan
mental di UCLA. Pada tahun 1972model keperawatannya pertama kali diterbitkan
sebagai model untuk mengajar dengan pendekatan total ke masalah pasien. Tahun 1985
menerima gelar doktor dibidang psikologi klinis dan Pacific Wastern University. Tahun
1998 menerima gelar doktor kehormatan kedua, ini salah satu dari Grand Valley State
University, Allendale, Michigan.
Model sIstem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi
aspek (variabel) fisiologis, psikologis sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang
berhubungan dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan
internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress.
Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses output
dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan
perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga,
komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin
keilmuan.
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilias tercapai maka akan terjadi reviatilisasi dan sebagai sistem terbuka maka
klien akan selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang
berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebutkan ganggun-gangguan tersebut
sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa
potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang didapat diidentifikasi.
Evaluasi terbari dan modelnya adalah komponen yang perlu untuk lebih
dikembangkan adalah variabel spiritual dan lingkungan yang diciptakan, selanjutnya
adalah pandangan Neuman tentang konsep kesehtan dan hubungan antara klien dan
lingkungan merupakan dua area yang perlu diidentifikasi dan diklarifikasi untuk
perkembangan selanjutnya. Fawcett menyarankan bahwa klarifikasi dari konsep
kesehatan melalui identifikasi sehat dan sakit sebagai batas akhir dari satu rangkaian dari
pada melihatnya sebagai sesuatu yang terpisah. Ia juga menambahkan bahwa interaksi
antara klien dan lingkungan dipandang sebagai sesuatu keseimbangan yang dinamis,
tetap dan homeostatis sebagai bentuk logik yang tidak tepat.
2. Perkembangan Sistem Model Neuman
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi
aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang
berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap
stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress.
Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output
dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan
perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga,
komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin
keilmuan
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem
terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar
sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan
tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap
stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
3. Sumber-Sumber Teori Betty Neuman
Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan teori Gestalt. Teori Gestalt
mempertahankan bahwa cara hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh
mempertahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi
sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum
tentang sifat dasar kehidupan yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan semua
elemen yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman
juga memilah G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.
4. Konseptual Model Neuman
Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram
lingkaran konsentris, yang meliputi variabel fisiologi, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual, basic structure dan energy resources, line of resistance,
normal line of defense, fixible line of defense, stressor, reaksi, pencegahan primer,
sekunder, tertier, faktor intra, inter dan ekstra personal, serta rekonstitusi. Adapun faktor
lingkungan, kesehatan, keperawatan dan manusia merupakan bagian yang melekat pada
model ini yang saling berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas sistem. Gambar
sistem Neuman ada pada gambar berikut ini.
a. Manusia menurut Neuman
Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic) yang terdiri
dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan faktor
spiritual
1) Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh.
2) Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental.
3) Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial
dan  ekspektasi kultural dan aktivasi.
4) Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5) Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual. Faktor-faktor ini berhubungan
secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang
dialami. Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan
untuk mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat
untuk membantu perkembangan klien.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik
yang saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang
lebih umum dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari
system klien. Secara umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah
range temperatur normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan
organ, struktr ego dan pengetahuan atau kebiasaan.
Neuman selanjutnya menyatakan bahwa Normal Lines of Defense adalah:
1) Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk
individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor
yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
2) Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of
defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien
akan bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan
akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.
3) Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola
koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. b. Lingkungan menurut
Neuman
b. Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal yang
berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun
ekternal pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai
keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara
lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan
terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau negative. Stressor yang
berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal, interpersonal dan
extrapersonal.
Neuman membagi lingkungan menjadi 3 yaitu:
1) Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.
2) Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system
klien.Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada di luar sistem klien.
3) Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka
dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini
tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial
untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai
berikut:
1) Stressor intrapersonal: terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan
dengan lingkungan internal.
Misalnya: respon autoimun.
2) Stressor interpersonal: yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang
memiliki pengaruh pada sistem.
Misalnya: ekspektasi peran.
3) Stressor ekstrapersonal: juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga
tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal.
Misalnya : sosial politik. Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan
dengan lingkungan eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor
ini.
c. Sehat menurut Neuman
Definisi sehat digambarkan dengan model komponen. Sehat adalah kondisi
dimana bagian dan sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni.Kesehatan
manusia dalam status baik atau sakit, selalu berubah dalam lima variable : fisiologi,
psikologi, sosiobudaya, spiritual dan perkembangan. Sehat relative dan dinamik
dengan stabilitas yang bervariasi. Garis normal sebagai parameter status sehat. Sehat
adalah individual kadang seimbang atau stabilitas klien atau berubah.
Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan
menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal.Sehat untuk individu
lain mungkin berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh penggunaan protesa
setelah amputasi dapat menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah
hubungan antara faktor genetik dan pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti
individu ,tidak ada standart absolute. Status yang terbaik adalah status optimal untuk
klien bervariasi dari beberapa poin dalam hubungannya dengan konsep dasar.
d. Keperawatan menurut Neuman
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh
dan keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua
variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan
model keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk
mencapai dan mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan
keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana
mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia
memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan
dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu
pengertian. Neuman juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas
dapat dan seharusnya mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya
fragmentasi pelayanan dapat dicegah.
e. Aktivitas Keperawatan
Perawat dalam model Neuman dipandang sebagai “aktor” atau pemberi intervensi
yang mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas
atau meminimalkan efeknya. Perawat mungkin memilih untuk mengintervensi
dengan cara menguatkan kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi
tanpa memperhatikan apakah pertemuan dengan stressor itu menghasilkan hasil yang
positif atau negatif, perawat memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif dalam
mendukung pertahanan klien dengan membantu klien berespon yang sesuai terhadap
stressor yang datang. Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari
pengalamannya dengan perawat.
Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah istilah yang
digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dan klien. Neuman
menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan satu
keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai
prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien
terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai. Perawat membantu klien
berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau tersier yang diperlukan. Dalam
situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara berbeda.
Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan
normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko
dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan
kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat
pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses
penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptif. Jika stressor dihasilkan
dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk
membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber
rehabilitasi.
Ringkasnya perawat atau profesi kesehatan lain menggunakan model Neuman
adalah pengevaluasi aktif dan pemberi intervensi aktif. Klien dipandang sebagai aktif
tetapi lebih rendah dibanding perawat berhubungan beberapa perubahan status
kesehatan. Keperawatan digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya
dihubungkan dengan sifat holistic manusia dan pengaruh dari variable yang
berinteraksi dalam lingkungan internal maupun eksternal. Perawat mengkaji semua
faktor yang berpengaruh pada klien. Contoh Neuman menyatakan bahwa lapang
persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji karena persepsi klien
dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan mempengaruhi
tindakan caregiver.
Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan
nilai-nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien sebelum
membuat keputusan. Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek
yang dimuat karena ini akan sangat berguna pada format proses perawatan yang
selanjutnya dibuat oleh Neuman.
f. Hubungan antara keempat konsep sentral.
Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor dalam lingkungan
interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan adalah keadaan dinamis yang
dipengaruhi oleh waktu dimana individu tersebut mencari cara untuk
memepertahankan beberapa bentuk stabilitas. Keadaan ini merupakan keadaan yang
harmonis pada semua aspek mausia, keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan
keadaan kesehatan berkurang. Stressor didapat dari lingkungan internal dan eksternal
dimana keduanya ada dalam system klien.Sifat dari stressor kebutuhan klien harus
dikaji oleh perawat sebelum menetapkan perencanaan. Salah satu kekuatan dalam
model ini terletak pada hubungan antara variabel klien dengan konsep yang termasuk
dalam system.
Kegunaan dari model ini adalah:
1) Dapat mengkonseptualisasikan klien / system klien dalam keadaan kesehatan
berubah – ubah.
2) Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis untuk klien
3) Perawat melakukan pengkajian , pencegahan dan intervensi pada klien /system
klien. Empat meta paradigma konsep keperawatan saat ini dan semuanya
digunakan dalam fungsi keperawatan
5. Garis Pertahanan flexible/-Flexible Lines of Defense :
a. Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan
respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
b. Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal
line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of defense
meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.
c. Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien.
d. Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
Lines of Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi
struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi
jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of
defense). Misalnya adalah mekanisme sistem immun tubuh.Jika lines of resistance efektif
dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif
maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.Hubungan dari berbagai variabel
(fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi
tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
6. ANALISA
Pada bab ini akan dikelompok uraikan analisis internal, analisis kekuatan dan kelemahan.
a. Analisis Internal
Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan,beberapa
tipe asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implisit dan explicit .
secara garis besar asumsi diidentifikasi Neuman sebagai berikut:
1) Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.
2) Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual ( garis
pertahanan normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana
seseorang mungkin menggunakan garis pertahanan yang flexible.
3) suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis
pertahanan normal.
4) Garis pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan untuk pertahanan
stressor, ketika garis pertahanan flexible tidak dapat digunakan untuk pertahanan
stressor, stressor mempengaruhi keseimbangan seseorang.
5) Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu yang normal.
6) Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi, sosio budaya
dan perkembangan status.
7) Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko
berhubungan dengan stressor.
8) Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.
9) Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi.
Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien dalam
intraksi dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari
sebuah model yan spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh
seorang terapi fisik mungkin mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau
tolong maka intervensi spesifik akan diatur dari pengetahuan.
Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien
mempunyai nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan
professional klien lebih baik mempunyai respon yang besar untuk status kesehatan
ini. Tambahan, perawatan kesehatan professional adalah dapat membantu klien
mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.
Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat diasumsikan
hanya untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun mengasumsikan
konssep yang original dalam terminology klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia
percaya mereka menampilkan yang lebih baik dalam system yang lain. Asumsi untuk
system perawatan kesehatan yang lebih besar yaitu komunitas atau keluarga menjadi
petunjuk, contoh neuman melaporkan dari Ontorio Canada dan propinsi Manitoba
mempunyai kreteria dasar untuk praktek perawatan kesehatan masyarakat dalam
system model Neuman, yang mana sukses dalam implementasi ( Neuman,
komunikasi personal).
b. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep
1) Kekuatan
a) Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam
semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik.
Diagram ini mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan
tantangan-tantangan untuk pertimbangan
b) Model sistem Neuman lebih flexible bias digunakan pada area keperawatan,
pendidikan dan pelatihan keperawatan
2) Kelemahan
a) Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan,
sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik
b) Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
dirasakan belum ada perbedaan yang jelas
c) Model sistem Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat klien,
padahal hubungan perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan
Keperawatan
B. Model Teori Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas
Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial kaitannya
dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor lingkungan.Tujuan
Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien, membantu klien untuk mengurus
diri yang mana hal – hal sebagai persyaratan untuk mencapai tahap kesehatan yang
optimum. Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien melalui memperkuat atau
memelihara stabilitas system klien.
Sehat Adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada rentang
negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada klien berada
dalam keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk bertemu,
kesehatan optimal tercapai. kesehatan adalah juga energi.
Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual. Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan garis perlawanan. Klien
adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan. Lingkungan adalah
semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi klien dan system klien. Tiga
type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan , lingkungan yang
diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal berisi dalam batas
system klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar system klien.
Lingkungan yang diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien
terdiri dari struktur komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.
Masalah keperawatan merupakan kesehatan system klien yang terancam atau manifestasi
aktual respon terhadap stressor. Proses Keperawatan Neuman menggambarkan 3 langkah
fokus: diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan dan hasil.
Intervensi keperawatan adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman, yaitu
tiga komponen tipologi intervensi :
1. Tahap pencegahan primer
2. Sekunder
3. Tersier: Rekontitusi merupakan bagian dari tahap pencegahan tersier.
Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama : komunitas
yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang
terdiri dari 5 tahapan:
1. Pengkajian
Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan mengintervensi secara
berbeda. Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis
pertahanan normal (tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-
faktor resiko dan mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai
dengan kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat
pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari proses
penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika stressor dihasilkan
dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha untuk
membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber
rehabilitasi.
Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien. Contoh Neuman
menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus
dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal
ini akan mempengaruhi tindakan caregiver. Pengkajian persepsi berarti bahwa
perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang
berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting
bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan sangat
berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh Neuman.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat kesehatan masyarakat dalam mengkaji
masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
adalah:
a. Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat melalui
wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan menggunakan instrumen
pengumpulan data dalam menghimpun informasi.
Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta faktor
lingkungannya.Elemen pengkajian komunitas terdiri dari inti komunitas, yaitu
meliputi demografi; populasi; nilai-nilai keyakinan dan riwayat individu termasuk
riwayat kesehatan. Sedangkan faktor lingkungan adalah lingkungan fisik;
pendidikan; keamanan dan transportasi; politik dan pemerintahan; pelayanan
kesehatan dan sosial; komunikasi; ekonomi dan rekreasi. Hal diatas perlu dikaji
untuk menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif dalam langkah-langkah
selanjutnya.
b. Analisa Data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan
disusun dalam suatu format yang sistematis. Dalam menganalisa data memerlukan
pemikiran yang kritis.
Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor
yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di komunitas.
Selanjutnya dirumuskan maslah atau diagnosa keperawatan. Menurut Mueke
(1987) maslah tersebut terdiri dari:
1) Masalah sehat sakit
2) Karakteristik populasi
3) Karakteristik lingkungan
2. Diagnosis keperawatan komunitas
Kegiatan ini dilakukan diberbagai tingkat sesuai dengan urutan prioritasnya.
Diagnosa keperawtan yang dirumuskan dapat aktual, ancaman resiko atau wellness.
Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara lain:
a. Masalah yang ditetapkan dari data umum
b. Masalah yang dianalisa dari hasil kessenjangan pelayanan kesehatan
Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk enentukan tindakan yang lebih dahulu
ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam kehidupan masyarakat secara
keseluruhan dengan mempertimbangkan:
a. Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
b. Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat
c. Kemampuan dan sumber daya masyarakat
d. Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat
Kriteria skala prioritas:
a. Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi
masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya untuk
segera ditanggulangi.
b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu kurun waktu
tertentu
c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat menimbulkan
gangguan terhadap kesehatan masyarakat Kemungkinan masalah untuk dapat
dikelola dengan mempertim bangkan berbagai alternatif dalam cara-cara
pengelolaan masalah yang menyangkut biaya, sumber daya, srana yang tersedia
dan kesulitan yang mungkin timbul.
3. Perencanaan (Intervensi)
Neuman menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan
diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus
diambil sebagai prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara
perawat dan klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan
b. Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan
c. Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan dilakukan.
4. Pelaksanaan
Secara garis besar teori sistem model Neuman mengemukakan bahwa dalam
memberikan tindakan keperawatan terhadap klien atau pasien yang mengalami stress
(gangguan mental) perawatan harus melaksanakan pendekatan-pendekatan
perorangan secara total.
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
a. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat
fleksibel yang berupa:
1) Pendidikan kesehatan.
2) Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan
klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
b. Intervensi yang bersifat prevensi.
Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu:
1) Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang balita,
keluarga dll
2) Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya
konseling pra nikah
c. Intervensi yang bersifat kuratif Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
d. Intervensi yang bersifat rehabilitative
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang
terganggu.
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi masalah kesehatan
dan keperawatan yang dihadapi. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
pelaksanaan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat adalah:
a. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait
b. Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatannya
c. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat
Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan komunitas terdiri atas:
a. Pencegahan Primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan
diaplikasikannya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan perlindungan khusus
terhadap penyakit.
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang tepat untuk
menghambat proses patologis, sehingga memprependek waktu sakit dan tingkat
keparahan.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pada saat cacat atau terjadi ketidak mampuan sambil
stabil atau menetap atau tidak dapat diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai
pencegahan primer lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu
mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari
ketidakmampuannya.
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang
perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil
akhir (output). Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai,
sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi yang harus
dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian, yaitu:
1. Daya guna
2. Hasil guna
3. Kelayakan
4. Kecukupan
Fokus evaluasi adalah:
a. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan
b. Perkembangan atau kemajuan proses
c. Efisiensi biaya
d. Efektifitas kerja
e. Dampak: apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam rangka waktu
berapa?
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat Aziz Halimul. (2004).  Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika


Jakarta
Perry and Potter. (2005) Fundamental Keperawatan Edisi IV. EG: Jakarta
http://akperppnisolojateng.blogspot.com/2010/02/konsep-model-keperawatan-betty-
newman.html
https://www.academia.edu/34922646/TEORI_DAN_MODEL_KEPERAWATAN_BETT
Y_NEUMAN
http://aske-p.blogspot.com/2012/11/teory-keperawatan-betty-neuman-grand_3097.html

Anda mungkin juga menyukai