Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR BIOPSIKOSOSIAL

DI SUSUN OLEH
NAMA : FITRY RIZKIYANTI
NIM : PO7247321051

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI DIII KEPERAWATAN TOLITOLI
TAHUN 2021
BAB I
KONSEP DASAR

A. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah mahkluk biopsikososial dan spiritual yang unik dan
menerapkan sitem terbuka serta saling berinteraksi.Manusia selalu berusaha
untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya.Kesimbangan yang
dipertahankan oleh setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, keadaan ini disebut sehat.Manusia memiliki kebutuhan yang
secara terus menerus untuk dipenuhinya. Manusia dibekali cipta (cognitive),
rasa (affective) dan karsa (psychomotor), serta dapat mengatur dunia untuk
kepentingan hidupnya sehingga timbullah kebudayaan dengan segala macam
corak dan bentuknya, yang membedakan dengan makhluk lainnya di bumi.
Proses perkembangan perilaku manusia sebagian ditentukan oleh
kehendaknyasendiri dan sebagian bergantung pada alam.
Manusia adalah makhluk misterius dan banyak hal tentang manusia
yg belum terungkap mengapa manusia berbuat sesuatu untuk sesuatu.
Manusia adalah makhluk unik dan merupakan individu yang identik (sama)
kendati dibesarkan dalam suatu kondisi lingkungan yang sama pula. Manusia
selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Dalam
mencapai kebutuhannya tersebut, manusia mencoba belajar menggali dan
menggunakan sumber-sumber yang diperlukan berdasarkan potensi dengan
segala keterbatasannya. Manusia secara terus menerus menghadapi berbagai
perubahan lingkungan dan selalu berusaha menyesuaikan diri agar tercapai
keseimbangan interaksi dengan lingkungan dan menciptakan hubungan antar
manusia secara serasi. Dalam teori keperawatan sering memandang manusia
sebagai manusia holistik yaitu Bio-Psiko-Sosial-Spiritual.

B. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BIOLOGIS


Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens
(Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Penggolongan manusia
yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah,
jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan.
Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai
pria.Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa
sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari
janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan
(orang) tua. Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang
lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk
hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut
agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ),
hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga
tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari
berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga
diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak ke
kerohanian atau keagamaan.Secara biologi, manusia diartikan sebagai
hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa
dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens. Mereka biasanya dianggap
sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus
Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki)
yang sempurna. Dengan ada nya kedua kaki untuk menggerakan badan,
kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek
menggunakan jari jempol (ibu jari).
Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm (64
inci) dan rata-rata berat 62 kg (137 pound). Pria umumnya lebih besar:
175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound). Tentu saja angka tersebut
hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada
faktor tempat dan sejarah.Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi
faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat
mempengaruhinya, seperti gizi makanan. Anak manusia lahir setelah
sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4
kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya.Tak
berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun,
umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun.
Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini,
biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.
Sebuah kerangka manusia. Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam
hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang
berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan
dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat
sedikit sinar matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak,
ada orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik
dan kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit
berbeda dalam lingkup spektrumnya.)Rata-rata, wanita memiliki kulit yang
sedikit lebih terang daripada pria.
Perkiraan panjang umur manusia pada kelahiran mendekati 80 tahun
di negara-negara makmur, hal ini bisa tercapai berkat bantuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Jumlah orang yang berumur seratus tahun ke atas
di dunia diperkirakan berjumlah sekitar 50,000 pada tahun 2003.Rentang
hidup maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun. Sementara
banyak spesies lain yang punah, Manusia dapat tetap eksis dan berkembang
sampai sekarang. Keberhasilan mereka disebabkan oleh daya intelektualnya
yang tinggi, tetapi mereka juga mempunyai kekurangan fisik.Manusia
cenderung menderita obesitas lebih dari primata lainnya. Hal ini sebagian
besar disebabkan karena manusia mampu memproduksi lemak tubuh lebih
banyak daripada keluarga primata lain. Karena manusia merupakan bipedal
semata (hanya wajar menggunakan dua kaki untuk berjalan), daerah pinggul
dan tulang punggung juga cenderung menjadi rapuh, menyebabkan kesulitan
dalam bergerak pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan menderita
kerumitan melahirkan anak yang relatif (kesakitan karena melahirkan
hingga 24 jam tidaklah umum).Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan
siksaan berbahaya bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa
lokasi terpencil atau daerah yangtak berkembang di dunia saat ini.
C. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK PSIKOLOGI
Mengenai sifat makhluk yang bernama manusia itu sendiri yakni
bahwa makhluk itu memiliki potensi lupa atau memiliki kemampuan
bergerak yang melahirkan dinamisme, atau makhluk yang selalu atau
sewajarnya melahirkan rasa senang, humanisme dan kebahagiaan pada
pihak-pihak lain. Dan juga manusia itu pada hakikatnya merupakan
makhluk yang berfikir, berbicara, berjalan, menangis, merasa, bersikap dan
bertindak serta bergerak. Psikologi itu merupakan ilmu mengenai jiwa.
Menurut Plato, manusia adalah jiwanya dan tubuhnya hanya sekadar alat
saja. Sedangkan aristoteles mengatakan bahwa jiwa adalah fungsi dari badan
sebagaimana penglihatan adalah fungsi dari mata.Walaupun jiwa itu tidak
nampak, tetapi dapat dilihat keadaan-keadaan yang dapat dipandang sebagai
gejala-gejala kehidupan kejiwaan, misalnya orang yang sedang menggerutu,
suatu pertanda bahwa orang ini sedang tidaksenang dalam hatinya.
Dalam literatur psikologi pada umumnya para ahli ilmu ini berpendapat
bahwa penentu perilaku utama manusia dan corak kepribadian adalah
keadaan jasmani, kualitas kejiwaan, dan situasi lingkungan.Selain
itu psikologi apapun alirannya menunjukkan bahwa filsafat yang
mendasarinya bercorak antroposentrisme yang menempatkan manusia
sebagai pusat segala pengalaman dan relasi-relasinya serta penentu utama
segala peristiwa yang menyangkut masalah manusia. Aliran psikologis ini ,
yakni:
1. Psikoanalisis.
Pendiri psikoanalisis adalah Sigmund Freud (1856-1839), seorang
neurolog berasal dari Austria, keturunan Yahudi. Freud memandang
manusia sebagai homo volens, yakni makhluk yang perilakunya
dikendalikan oleh alam bawah sadarnya. Menurut freud kepribadian
manusia terdiri dari 3 sistem yaitu id (dorongan biologis), Ego
(kesadaran terhadap realitas kehidupan), dan Superego (kesadaran
normatif) yang berinteraksi satu sama lain. Id merupakan potensi yang
terbawa sejak lahir yang berorientasi pada kenikmatan (pleasure
principle), menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan, dan menuntut
kenikmatan untuk segera dipenuhi. Ego berusaha memenuhi keinginan
dari id berdasarkan kenyataan yang ada (Reality principle). Sedangkan
superego menuntut adanya kesempurnaan dalam diri dan tuntutan yang
bersifat idealitas.
2. Behaviorisme
Aliran ini menganggap bahwa manusia adalah netral, baik atau buruk
dari perilakunya ditentukan oleh situasi dan perlakuan yang dialami oleh
manusia tersebut.Aliran ini memandang perilaku manusia bukan
dikendalikan oleh factor dalam (alam bawah sadar) tetapi sepenuhnya
dipengaruhi oleh lingkungan.Menurut aliran ini manusia disebut sebagai
homo machanicus, manusia mesin.

D. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL


Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk
bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang
berkembang serta dapat dikembangkan.Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia
lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya
manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan
sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan
kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga
tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah
manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa
berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa
menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Dapat disimpulkan,
bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan,
yaitu :
1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
2. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah
manusia.

1. Interaksi Sosial

Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial
adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu,
kelompok sosial, dan masyarakat. Interaksi adalah proses di mana orang-
oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb
tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-
hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. Interaksi sosial
antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai:
pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara,
atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu
merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi
dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
b. Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima
suatu cara penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang
lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini
adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn
dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik.
Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial
adalaha hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu
mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang
memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh
orang lain di luarnya.
c. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi
(sama) dengan oranglain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
d. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang
yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan
berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.

2. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),
persaingan (competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan
dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat
pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas
dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama
yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain
untuk akhirnya sampai pada akomodasi. Gilin and Gilin pernah
mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka ada dua
macam pross sosial yang timbul sebagaiu akibat adanya
interaksi sosial, yaitu:
a. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu
akomodasi, asimilasi, danakulturasi.
b. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan
pertentangan pertikain

E. PANDANGAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI MAHLUK


SPIRITUAL

Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa


yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya
dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup, dalam mitos, mereka juga
seringkali dibandingkan dengan ras lain. Manusia adalah satu kata yang
sangat bermakna dimana makhluk yang sangat sempurna dari makhluk
makhluk lainya ,makhluk yang sangat spesial dan berbeda dari makhluk
yang ada sebelumnya , makhluk yang bersifat nyata dan mempunyai akal
fikiran dan nafsu yang diberikan Tuhan untuk berfikir, mecari kebenaran,
mencari Ilmu Pengetahuan, membedakan mana yang baik atau buruk, dan
hal lainya. Karena begitu banyak kesempurnaan yang di miliki manusia tidak
terlepas dari tugas mereka sebagai khalifah di Bumi ini.Karena itu, kualitas,
hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada
makhluk di dunia ini yang memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu.

Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa kualitas dan hakikat baik


benar dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses
pencapaiannya. Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses
perjuangan yang amat berat untuk bisa menyandang predikat seagung itu.
Sebab didalam hidup manusia selalu dihadapkan pada tantangan moral
yang saling mengalahkan satu sama lain. Karena itu, kualitas sebaliknya
yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu sandungan bagi
manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia berkualitas. Secara fitrah
manusia menginginkan “kesatuan dirinya” dengan Tuhan, karena itulah pergerakan
dan perjalanan hidup manusia adalah sebuah evolusi spiritual menuju dan
mendekat kepada Sang Pencipta. Tujuan mulia itulah yang akhirnya akan
mengarahkan dan mengaktualkan potensi dan fitrah tersembunyi manusia untuk
digunakan sebagai sarana untuk mencapai “spirituality progress”.

Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang


membentuk tingkatan- tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling
penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit
untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh
kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi. Kebutuhan maslow harus
memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke
yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat
kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada di bawahnya.
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow – disusun berdasarkan kebutuhan yang
paling penting hinggayang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis. Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan /
makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar,
buang air kecil, bernafas, dan lainsebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. Contoh seperti : Bebas dari
penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror,
dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial. Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga,
kebutuhan cintadari lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan. Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah,
dan banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri. Adalah kebutuhan dan keinginan untuk
bertindak sesuka hatisesuai dengan bakat dan minatnya
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Faktor predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan orang
tua, harapan yang tuayang tidak realistic.
b. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran , yang sesuai jenis
kelamin, peran dalam bekerja dan peran , yang sesuai dengan jenis
kelamin, peran dalam bekerja dan peran yang sesuai dengan
kebudayaan.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas diri, yaitu orang tuayang
tidak percaya pada anak,tekanan teman sebaya dan kultur socialnya
yang berubah.
2. Faktor presipitasi
a. Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh factor dari luar individu yang
dibagi 5 kategori :
- Ketegangan peran
- Konflik
- Peran yang tidak jelas
- Peran berlebihan
- Perkembangan transisi
b. Situasi transisi peran bertambah atau berkurang orang penting dalam
kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang yang
berarti.
c. Transisi peran sehat sakit. Peran yang diakibatkan oleh keadaan
sehat atau keadaan sakit, transisi ini dapat di sebabkan :
- kehilangan bagian tubuh
- perubahan ukuran dan bentuk, penampilan atau fungsi tubuh
- perubahan fisik yang berkaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangan
- prosedur pengobatan dan perawatan
d. Ancaman fisik seperti pemakaian oksigen, kelebihan, ketidak
seimbangan bio-kimia, ganggguan penggunaan obat, alkohol dan
zat
3. Perilaku
Data yang dikumpulkan ialah data subjektif dan objektif yang dapat
dilihat, diamati
a. Harga diri yang rendah
- Kritik diri sendiri dan orang lain
- Produktivitas menurun
- Destruktif pada orang lain
- Gangguan berhubungan
- Perasaan yang berlebihan tentang pentingnya dirinya
- Perasaan yang tidak layat
- Perasaan bersalah
- Mudah marah dan tersinggung
- Keluhan fisik
b. Berprilaku dengan identitas kacau
- Tidak mengindahkan moral
- Kurang keyakinan diri
- Masalah dalam hubungan intim
c. Perilaku dengan depesonalisasi
afek :
- asing dengan diri sendiri
- perasaan tidak aman,rendah diri, takut, malu
- perasaan tidak realistic
- merasa sangat terisolasi
Persepsi :
- halusinasi pendengaran dan penglihatan
- tidak yakin akan jenis kelaminya
- sukar memindahkan diri denga orang lain
Kognitif :
- kacau
- disorientasi waktu
- penyimpangan pikiran
Perilaku :
- pasif dan tidak ada respon emosi
- komunikasi tidak selaras
- Tidak dapat mengontrol perasaan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah b/d gangguan citra tubuh
2. Gangguan citra tubuh b/d penyakit yang diderita
3. Hambatan interaksi sosial b/d gangguan konsep diri

C. INTERVENSI
TUJUAN & KRITERIA
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
HASIL
Noc Nic 1. melihat seberapa tinggi
Latihan Asertif Latihan Asertif /besar hambatan
Level : 1. menentukan apa 2. sebagai batasan aktivitas
1. tidak pernah positif hambatan untuk bisa yang mampu dilakukan
asertif klien
2. jarang positif
2. membantu menjelaskan 3. menggali pikiran klien
3. kadang-kadang positif area masalah terkait apakah positif / negative
4. sering positif dengan hubungan 4. untuk mengenali identitas
5. konsisten positif interpersonal diri dari klien
Harga diri rendah
3. bantu mengenali
1 b/d gangguan citra Kriteria hasil : 5. membantu klien untuk
ekpresi pikiran dan
tubuh 1. penerimaan terhadap terbiasa berinteraksi
perasaan baik positif
keterbatasan diri dengan oranglain
maupun negative
2. komunikasi terbuka 4. bantu pasien,untuk
3. mempertahankan membedakan antara
penampilan dan kebersiha pikirandan keyakinan
tingkat kepercayaan 5. instruksikan pasien
diri mempertahankan strategi untuk berlatih
kontak mata berperilaku asertif
Hasil yang diharapkan 4-5 misalnya meminta

Gangguan citra Noc : mendengar aktif Nic mendengarkan aktif


1. sebagai panduan dari
tubuh b/d penyakit Level : 1. buat tujuan batasan dalam melakukan
2
yang diderita 1. tidak pernah positif interaksi interaksi
2. jarang positif
3. kadang-kadang positif 2. menggunakan 2. mengetahui apa yang
4. sering positif pertanyaan maupun menganggu pikiran klien
5. konsisten positif pernyataan yang
3. membuat klien percaya
mendorong klien
untuk mengungkapkan apa
Kriteria hasil : untuk mengekpresikan
yang dia rasakan
perasaan, dan pikiran
a) gambaran internal diri
4. membuat klien yakin
3. menunjukan
b) kepuasaan dengan bahwa kita mendengarkan
ketertarikan kepada
dan mengerti tentang apa
penampilan tubuh klien
yang disampaikan
c) penyesuain terhadap 4. klasifikasi pesan yang
perubahan fungsitubuh diterima
d) penyesuaian terhadap

perubahan status pasien

Hasil yang diharapkan 4-5

Noc manajemen perilaku Nic Manajemen Perilaku 1. membuat kelaian yakin


Level : 1. Mendapatkan bahwa kita sedang ingin
1. tidak pernah perhatian klien sebelum berinteraksi dengannya
menunjukan memulai interaksi 2. melihat seberapa tingkat
2. Jarang menunjukan verbal misalnya nama pemahaman klien
3. Kadang menunjukan 2. meminta klien untuk 3. untuk mengurangi kelebihan
mengulangiinstruksi aktivitas
Hambatan interaksi 4. sering menunjukan
3. batasi pilihan jika 4. melihat perkembangan dari
sosial b/d 5. konsisten menunjukan
di perlukan kelebihanaktivitas
3 gangguan konsep Kriteria hasil :
4. memonitori status fisik 5. membantu klien untuk
diri 1. mencari bantuan untuk klien meningkatkan kemampuan
perawatan diri 5. mengajarkan / sosial
2. Mengikuti tahapan aktivitas dorong kemampuan
yang diberikan sosial yang tepat

3. Mengubah pesan untuk


mendapatkan apa yang
diperlukan
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Pelayanan Medik, DEPKES RI. 1994. Pedoman Perawatan Psikiatrik.
Jakarta

Maramis, W.E. 1980. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya. Airlangga University Press.

Anda mungkin juga menyukai