OLEH
KELOMPOK 2
Dengan asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji
hanya milik Allah atas segala nikmat, yang bersifat lahir maupun batin, yang tidak
pernah berhenti Dia karuniakan kepada kita, terutama nikmat Iman,Islam, Ihsan,
Makrifat, Tauhid, dan Takwa.
Shalawat, salam, serta berkah semoga senantiasa Allah Swt. Limpahkan
kepada Nabi kita, Rasul kita, Cahaya kita, dan Pemimpin kita, Muhammad Saw.,
beserta keluarga, keturunan, dan para sahabat beliau. Semoga Allah Swt. senantiasa
mencurahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada seluruh muslimin dan muslimat
yang setia kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Puji dan Syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan serta curahan-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Manusia dan Peradaban”.
Penyusun
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan
rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan
akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi
dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia
dituntut untuk menggunakan fisik atau jasmaninya melakukan sesuatu yang
sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk
senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat
erat karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu
kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang
menciptakannya yaitu diantaranya factor manusianya yang melaksanakan
peradaban tersebut.
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi
atau berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula
dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan social. Perubahan ini
dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.
Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang
mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan,
kenyamanan, ketentraman dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia
beradab dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Dalam rangka melaksanakan tugas matakuliah Pendidikan Sosial
Budaya, maka kami membuat makalah tentang Manusia dan Peradaban
untuk mengetahui tentang pengertian adab dan peradaban, mengetahui
pengertian manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab,
mengetahui pengertian evolusi dan apa saja tahapan-tahapan peradaban,
mengetahui pengertian dan cakupan kebudayaan sosial, mengetahui apa
saja wujud dari peradaban, mengetahui pengertian tradisi, modernisasi dan
masyarakat madani, mengetahui pengertian ketenangan, kenyamanan,
ketentraman dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab, dan
mengetahui problematika peradaban bagi kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Manusia?
2. Bagaimanakah Ciri-ciri Manusia?
3. Bagaimana Proses Peradaban Manusia?
4. Apakah Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban?
5. Bagaimana Dinamika Peradaban Global?
6. Apa saja Problem Manusia di Era Global?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Manusia.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah Ciri-ciri Manusia.
3. Untuk mengetahui bagaimana Proses Peradaban Manusia.
4. Untuk mengetahui apakah Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban.
5. Untuk mengetahui bagaimana Dinamika Peradaban Global.
6. Untuk mengetahui apa saja Problem Manusia di Era Global.
BAB II
ISI
A. Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis,
rohani dan istilah kebudayaan, atau secara cmpuran. Secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk
manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi
otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa yang bervariasi. Pengertian kerohanian dalam
agama dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau
makhluk hidup, dalam mitos mereka juga seringkali dibandingkan dengan
ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan
penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk
serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan
kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan
satu sama lain.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis
kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir
adalah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra
dan laki-laki dewasa disebut pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai
putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah
berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil
balik, pemuda/i, dewasa dan (orang) tua. Selain itu masih banyak
penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik
(warna kulit, rambut, mata, bentuk hidung, tinggi badan), afiliasi sosio-
politik-agama (penganut agama / kepercayaan XYZ, warga negara XYZ,
anggota parta XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga : keluarga dekat,
keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh, teman, musuh)
dan lain sebagainya (id.wikipedia.org).
Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia.
Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan
masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status
sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil tahap bayi, kanak-kanak, remaja,
kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan
untuk melindungi hak masing-masing individu.
Penampilan manusia adalah pusat kebudayaan dan kesenian.
Misalnya, setiap kebudayaan manusia, orang gemar memperindah
tubuhnya, dengan tato, kosmetik, pakaian, perhiasan atau ornamen serupa.
Model rambut juga mempunyai pengertian kebudayaan penting. Kecantikan
atau keburukan rupa adalah kesan kuat subyektif dari penampilan
seseorang.
B. Ciri-ciri Manusia
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari
berbagai spesies dimuka bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga
diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya.
Secara biologis, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies
Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini
adalah Homo Sapiens Sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-
satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia
menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna.
Dengan adanya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tunkai depan
dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu
jari).
Anak manusia lahir setelaah sembilan bulan dalam masa kandungan,
dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60
centimeter (20-24 inci) tingginya. Mereka terus bertumbuh selama beberapa
tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umum 12-15
tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun,
biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.
Perkiraan panjang umur manusia pada kelahiran mendekati 80 tahun
di negara-negara makmur. Hal ini bisa tercapai berkat bantuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Jumlah orang yang berumur seratus tahun ke
atas di dunia diperkirakan berjumlah sekitar 50.000 pada tahun 2003.
Rentang hidup maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun.
Sementara banyak spesies lain yang punah, manusia dapat tetap
eksis dan berkembang sampai sekarang. Keberhasilan mereka tidak hanya
disebabkanoleh daya intelektualnya yang tinggi, tetapi mereka juga
mempunyai kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas lebih
dari primata lainnya. Hal ini sebagian besar disebabkan manusia mampu
memproduksi lemak tubuh lebih banyak daripada keluarga primata lain.
Karena manusia merupakan bipedal semata (hanya wajar menggunakan dua
kaki untuk berjalan), daerah pinggul dan tulang punggung juga cenderung
menjadi rapuh. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam bergerak pada usia
lanjut. Selain itu karena perempuan menderita kerumitan melahirkan anak
yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24 jam tidaklah umum).
Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan berbahaya bagi
beberapa wanita, dan masih terjadi dibberapa lokasi terpencil atau daerah
yang tak berkembang di dunia saat ini.
Banyak manusia menganggap dirinya organisme terpandai dalam
kerajaan hewan meski ada perdebatan apakah “cetaceans” seperti lumba-
lumba dapat saja mempunyai intelektual sebanding. Tentunya, manusia
adalah satu-satunya hewan yang terbukti berteknologi tinggi. Manusia
memiliki perbandingan massa otak dengan tubuh terbesar diantara semua
hewan besar (Lumba-lumba memiliki yang kedua terbesar, hiu memiliki
yang terbesar untuk ikan, dan gurita memiliki yang tertinggi untuk
invertebrata). Meski bukanlah pengukuran mutlak (sebab massa otak
minimum penting untuk fungsii “berumahtangga” tertentu), perbandingan
massa otak dengan tubuh memang memberikan petunjuk baik dari
intelektual relatif. (Carl Sagan, The Dragons of Eden, 38)
Kemampuan manusia untuk mengenali bayangannya dalam cermin,
merupakan salah satu dari empat spesies yang lulus tes cermin untuk
pengenalan pantulan diri, yang lainnya adalah simpanse, orang utan, dan
lumba-lumba. Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah
bertumbuh sempurna memliki kemampuan yang hampir sama dengan
seorang manusia berumur 4 tahun untuk mengenali bayangannya di cermin.
Pengenalan pola (mengenali susunan gambar dan warna serta meneladani
sifat) merupakan bukti lain bahwa manusia mempunyai mental yang baik.
Menurut Pascal, kemampuan mental manusia dan kepandaiannya,
membuat mereka menjadi makhluk tersedih diantara semua hewan.
Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan,
membedakan mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar
dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut
sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber
kebahagiaan.
C. Peradaban Manusia
Istilah peradaban dalam bahasa inggris disebut civilization. Istilah
peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita
terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan
kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur unsure budaya yang
bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur, dan sebagainya, maka masyarakat
pemilik kebudyaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang
tinggi. Dengan batasan batasan pengertian di atas maka istilah peradaban
sering dipakai untuk hasil hasil kebudayaan seperti kesenian, ilmu
pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu
juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang
maju dan kompleks. Beberapa definisi tentang peradaban antara lain :
Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social
grouping of people and the broadest level of cultural identity people
have short of that which distinguish humans from other species.
Damono, 2001 menyatakan adab berarti akhlak atau kesopanan dan
kehalusan budi pekerti.
Fairchild, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan
kebudayaan yan telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh
manusia pendukungnya.
Koentjaranigrat 1990:182 menyatakan peradaban untuk menyebut
bagian dan unsure kebudayaan yang halus, maju dan indah seperti
misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan,
kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang
mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan
kompleks
Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi
social manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam
urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan
keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang
mengatasi begara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari
yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan
terhadap peradaban bisa dilakukajn dengan menggunakan organisasi
sosial, kebudayaan, cara kehidupan yang sudah maju, termasuk
system IPteK dan pemerintahannya.
Istilah peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih
luas dari istilah “budaya” yang popular dalam kalangan akademis. Setiap
manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah budaya, yang dapat diartikan
sebagai “seni”, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, nilai, bahan perilaku
dan kebiasaan dalam tradisi yang merupakan sebuah cara hidup masyarakat.
Namun, dalam definisi yang paling banyak digunakan, peradaban adalahn
istilah deskriptif yang relative dan kompleks untuk pertanian dan social dan
beragam kegiatan ekonomi dan budaya.