Disusun oleh:
Sisca Dwi Ayuningtiyas
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan baru bagi pembaca sekalian.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................... v
BAB I
PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa
2. Memahami konsep manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian manusia
Manusia adalah mahkluk biopsikososial dan spiritual yang unik dan menerapkan sitem terbuka serta
saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya.
Kesimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, keadaan ini disebut sehat. Manusia memiliki kebutuhan yang secara terus menerus
untuk dipenuhinya. Manusia dibekali cipta (cognitive), rasa (affective) dan karsa (psychomotor), serta
dapat mengatur dunia untuk kepentingan hidupnya sehingga timbullah kebudayaan dengan segala
macam corak dan bentuknya, yang membedakan dengan makhluk lainnya di bumi. Proses
perkembangan perilaku manusia sebagian ditentukan olehbkehendaknya sendiri dan sebagian
bergantung pada alam.
Manusia adalah makhluk misterius dan banyak hal tentang manusia yg belum terungkap mengapa
manusia berbuat sesuatu untuk sesuatu
Manusia adalah makhluk unik dan merupakan individu yang identik (sama) kendati dibesarkan dalam
suatu kondisi lingkungan yang sama pula.
Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Dalam mencapai kebutuhannya
tersebut, manusia mencoba belajar menggali dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan
berdasarkan potensi dengan segala keterbatasannya.
Manusia secara terus menerus menghadapi berbagai perubahan lingkungan dan selalu berusaha
menyesuaikan diri agar tercapai keseimbangan à interaksi dengan lingkungan dan menciptakan
hubungan antar manusia secara serasi.
Dalam teori kebidanan sering memandang manusia sebagai manusia holistik yaitu Bio-Psiko-Sosial-
Spiritual
Konsep Manusia Sebagai Makhluk Holistik dan Konsep Lingkungan
Konsep Manusia Sebagai Makhluk Holistik
A. Manusia Sebagai Sistem
Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari beberapa unsur/ sistem yang membentuk
suatu totalitas yakni:
o Sistem adaptif
o Sitem personal
o Sistem interpersonal
o Sistem sosial
B. Manusia Sebagai Sistem Adaptif
Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap perubahan
lingkungan mempengaruhi integritas atau keutuhan. Lingkungan adalah seluruh kondisi keadaan
sekitar yang mempengaruhi perkembangan organisme atau kelompok organisme. Model konsep
adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari
konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini.
Terdapat tingkatan dan respon fisiologik untuk memudahkan adaptasi:
· Respon takut (mekanisme bertarung)
· Respon inflamasi
· Respon stress
· Respon sensori
Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :
1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus berinteraksi dengan
lingkungan.
2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan
biopsikososial.
3. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi.
Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun negatif.
4. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika seseorang dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi rangsangan
baik positif maupun negatif.
5. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan manusia.
C. Manusia Holistik (bio-psiko-sosial-spiritual)
Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia makhluk yang terdiri dari unsur
biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk
biopsikososialspritual. Dimana, keempat unsur ini tidak dapat terpisahkan, gangguan terhadap salah
satu aspek merupakan ancaman terhadap aspek atau unsur lain.
1.)Manusia sebagai makhluk biologis
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia),
sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis
kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal
sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan
perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin,
bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna
kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut
agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga:
keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh) dan lain sebagainya.
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi.
Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi
biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari
spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo
sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam
genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan
ada nya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk
memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu jari).
Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata berat 62 kg
(137 pound). Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound). Tentu saja
angka tersebut hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada faktor tempat
dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi faktor keturunan, faktor lingkungan dan
kebudayaan juga dapat mempengaruhinya, seperti gizi makanan.
Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4
kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran,
mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar
umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini,
biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.
Disebabkan karena:
- Manusia tidak terlepas dari hukum alam.
- Manusia terdiri dari gabungan sistem-sistem organ tubuh
- Manusia mempertahankan hidup
Disebabkan karena:
- Setiap individu memiliki kebutuhan psikologis untuk mengembangkan kepribadian
- Setiap individu memiliki kecerdasan dan daya piker
- Setiap individu memiliki kepribadian yang unik (sanguin, melankholik,dll)
- Setiap individu memiliki tingkahlaku yang merupakan manifestasi dari kejiwaan
3.)Manusia sebagai makhluk sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga
diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya
dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai
bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan
kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup
sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan
orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Disebabkan karena:
- Setiap individu hidup bersama dengan orang lain
- Setiap individu dipengaruhi oleh kebudayaan
- Setiap individu terikat oleh norma yang berlakuk dimasyarakat
- Setiap individu dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan social
- Setiap individu tidak dapat hidup sendiri perlu bantuam orang lain
4.)Manusia sebagai makhluk spiritual
Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam
agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup, dalam mitos,
mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Manusia adalah satu kata yang sangat bermakna
dimana makhluk yang sangat sempurna dari makhluk makhluk lainya ,makhluk yang sangat spesial
dan berbeda dari makhluk yang ada sebelumnya , makhluk yang bersifat nyata dan mempunyai akal
fikiran dan nafsu yang diberikan Tuhan untuk berfikir, mecari kebenaran, mencari Ilmu Pengetahuan,
membedakan mana yang baik atau buruk, dan hal lainya. Karena begitu banyak kesempurnaan yang
di miliki manusia tidak terlepas dari tugas mereka sebagai khalifah di Bumi ini. Karena itu, kualitas,
hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang
memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu . Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa kualitas dan
hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses pencapaiannya.
Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang amat berat untuk bisa
menyandang predikat seagung itu. Sebab didalam hidup manusia selalu dihadapkan pada tantangan
moral yang saling mengalahkan satu sama lain. Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk, salah, dan
jelek selalu menjadi batu sandungan bagi manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia berkualitas.
Secara fitrah manusia menginginkan “kesatuan dirinya” dengan Tuhan, karena itulah pergerakan dan
perjalanan hidup manusia adalah sebuah evolusi spiritual menuju dan mendekat kepada Sang
Pencipta. Tujuan mulia itulah yang akhirnya akan mengarahkan dan mengaktualkan potensi dan fitrah
tersembunyi manusia untuk digunakan sebagai sarana untuk mencapai “spirituality progress”.
Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-
tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang
mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh
kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi. Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling
penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat
suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada di bawahnya .
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow – disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang
tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis. Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah,
dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari
ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial. Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari
lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan. Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri. Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai
dengan bakat dan minatnya
Disebabkan karena:
- Setiap individu memiliki keyakinan sendiri tentang adanya Tuhan
- Setiap individu memiliki pandangan hidup, dan dorongan sejalan dengan keyakinan
- Setiap individu memiliki kepribadian yang unik (sanguin, melankholik,dll
- Setiap individu memiliki tingkahlaku yang merupakan manifestasi dari kejiwaan
Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik dan mempunyai kebutuhan bio-
psiko-sosio-spiritual. Dalam hal ini manusia dipandang secara menyeluruh dan holistik.
Mempunyai siklus kehidupan meliputi kembang, memberi keturunan, memiliki kemampuan untuk
mengatasi perubahan dengan menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun
yang didapat bersifat biologis, psikologis dan sosial.
Manusia cenderung untuk selalu mempertahankan keseimbangan kondisi internal yang disebut
hemostatis. Manusia selalu mencoba memenuhi kebutuhannya melalui serangkaian peristiwa yang
mencakup belajar, menggali, serta menggunakan sumber-sumber yang diperlukan berdasarkan potensi
dan keterbatasannya. Manusia mempunyai kemampuan berpikir, belajar merasionalisasi,
berkomunikasi serta mengembangkan budidaya dan nilai-nilai.
Oleh karena itu manusia adalah faktor penting dalam keperawatan:
- Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia. Keperawatan dilaksanakan
secara universal terjadi pada semua tingkatan manusia
- Tingkah laku dalam keperawatan meliputi rasa simpati, empati, menghargai orang lain,
tenggang rasa
- Keperawatan menghargai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut manusiaKeperawatan
membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk yang memiliki kebutuhan yang unik
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A.Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika