Anda di halaman 1dari 3

Nama: Sisca Dwi Ayuningtiyas

DIII Kebidanan

Definisi anemia
Anemia adalah gangguan darah yang paling umum terjadi. Kondisi ini menyerang
lebih dari 3 juta orang di Amerika Serikat.
Kondisi ini berkaitan dengan sel darah merah, apakah jumlahnya yang sangat sedikit
atau mereka tidak memiliki zat darah merah (hemoglobin) yang cukup untuk dapat membawa
oksigen ke seluruh sel dan jaringan pada tubuh. Oksigen merupakan komponen yang paling
penting bagi keberlangsungan fungsi sel. Jika sel tidak mendapatkan asupan oksigen yang
cukup, maka fungsi organ tubuh juga akan ikut terganggu. Jadi, pasien yang mengalami
anemia cenderung merasa lemas dan cepat lelah. Pada kasus yang parah, organ mereka
bahkan tidak dapat berfungsi sama sekali.

Penyebab anemia
Seseorang dapat terkena satu dari 400 jenis anemia. Namun, terdapat dua kategori
umum dari jenis-jenis tersebut:
Hilangnya darah: Hilangnya darah atau pendarahan dapat terjadi karena beberapa
alasan yang berbeda, dan tidak harus terjadi secara tiba-tiba. Terkadang anemia tidak
diketahui seperti saat Anda mengalami pendarahan dalam, dan mungkin akibat cedera atau
penyakit seperti beberapa kanker tingkat akhir. Para wanita rentan terhadap anemia karena
darah yang hilang pada saat menstruasi. Obat-obatan tertentu seperti aspirin juga dapat
meningkatkan resiko seseorang terkena anemia karena mereka membuat darah lebih tipis dan
menyebabkan radang pada perut atau usus. Jika Anda menyumbangkan darah Anda secara
teratur, maka Anda juga beresiko terkena anemia. Inilah mengapa Anda dianjurkan untuk
beristirahat dan baru melakukannya lagi setelah tiga bulan setelah penyumbangan
sebelumnya.
Produksi yang tidak mencukupi: Tubuh memproduksi sel darah merah dan putih
melalui sumsum tulang. Namun, terkadang bagian tersebut tidak memproduksi sel darah
dalam jumlah yang cukup, kemungkinan karena penyakit atau cacat pada proses produksi.
Salah satu contoh jenis anemia yang masuk dalam kategori ini adalah anemia sel sabit,
dimana sel darah merah yang diproduksi berbentuk menyerupai bulan sabit. Kondisi ini dapat
menyerang para pria dan wanita yang memiliki darah campuran Afrika-Amerika. Tubuh
memproduksi sel darah merah, namun mati sebelum oksigen yang mereka bawa mencapai sel
darah yang lain.
Kekurangan vitamin dan mineral: Tubuh memerlukan vitamin dan mineral agar sel dapat
melakukan tugasnya. Gizi yang diserap dari makanan akan dihancurkan di usus sebelum
dialirkan kepada berbagai sel melalui aliran darah. Beberapa sari makanan ini dialirkan ke
sumsum tulang, yang memproduksi sel induk. Sel induk kemudian akan menjadi sel darah.
Anemia karena kekurangan vitamin dan mineral terjadi ketika sel darah merah tidak
menerima vitamin dan mineral, seperti vitamin B12 dan zat besi, dalam jumlah yang cukup,
terutama zat besi yang sering dihubungkan dengan anemia karena perannya saat membantu
sel darah merah dalam memproduksi zat darah merah (hemoglobin). Selain memberi warna
pada sel, zat darah merah juga bertanggungjawab untuk mengikat oksigen dan
mengalirkannya kepada sel darah lainnya. Mungkin juga Anda mengkonsumsi vitamin dan
mineral yang cukup, namun tubuh Anda tidak dapat menyerapnya dengan baik. Inilah yang
terjadi pada anemia pernisius, yang terjadi ketika penyakit usus seperti penyakit Crohn
menyebabkan gangguan pada penyerapan. Anemia juga dapat terjadi pada saat Anda sedang
hamil karena bayi Anda juga akan memerlukan asupan oksigen untuk bertahan hidup. Hal ini
membuat para dokter memberikan suplemen yang kaya dengan zat besi, vitamin B12, dan
folat yang dapat meredakan dan mengatasi kondisi tersebut kepada para ibu hamil.
Kelainan darah lainnya: Anemia juga dapat menjadi gejala dari penyakit lain seperti
leukemia. Leukemia adalah kanker darah jahat yang ditandai dengan produksi sel darah putih
yang berlebihan. Hal ini membuat antara sel darah yang diproduksi mati atau sumsum tulang
terpaksa memproduksi sel darah yang belum matang. Hasilnya, sumsum tulang tidak dapat
memproduksi sel darah merah sebagaimana mestinya.
Anemia juga dapat dihubungkan dengan beberapa faktor resiko tertentu seperti:
Ras: Beberapa etnis rentan terhadap anemia. Sebagai contoh, talasemia atau anemia yang
disebabkan oleh sel darah merah yang belum matang biasanya menyerang orang-orang
keturunan Asia Selatan, Timur Tengah, dan Mediterania.
Riwayat keluarga: Jika salah satu dari anggota keluarga Anda menderita anemia, maka Anda
pun beresiko untuk terkena penyakit tersebut, terutama jika Anda berasal dari salah satu etnis
di atas.
Paparan senyawa kimia: Timah hitam merupakan salah satu jenis senyawa yang paling sering
menyebabkan anemia. Senyawa ini dapat mencegah sumsum tulang untuk memproduksi sel
darah merah dalam jumlah yang cukup.
Penyakit lain: Anemia dapat disebabkan oleh penyakit atau gangguan kesehatan lain seperti
kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme) dan penyakit ginjal tahap akhir.
Gejala
1. Kehilangan tenaga
2. Keletihan
3. Melemahnya tubuh
4. Sulit berkonsentrasi
5. Sakit kepala atau pusing
6. Detak jantung yang bertambah cepat
7. Insomnia
8. Nyeri sendi
9. Rasa lapar yang tidak biasanya
10. Kulit pucat
11. Sensasi geli pada anggota tubuh
12. Gangguan jiwa ketakutan atau Paranoia
13. Mual dan muntah
14. Nyeri pada perut
15. Penyakit kuning
16. Radang/tukak lambung
17. Infeksi
18. Ketidakmampuan dalam belajar pada anak-anak

Anda mungkin juga menyukai