Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROGRAM MENJAGA MUTU KONKURENT dan PROGRAM


MENJAGA MUTU INTERNAL

NAMA KELOMPOK 2:
1. Afifah hani (1803162513001)
2. Zahrah zumariyah (1803162514002)

STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA


JAKARTA 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami sebagai penulis ingin mengucapkan Puji dan Syukur kepada Allah
SWT, karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah
program menjaga mutu konkurent dan program menjaga mutu internal ini. Penulisan
makalah ini dilakukan dalam rangka salah satu tugas pada mata kuliah MUTU LAYANAN
KEBIDANAN dan PASIEN SAFETY agar semua mahasiswa dapat memahami materi yang
telah ditulis segala Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, di
masa perkuliahan pada penulisan makalah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan
makalah ini.
Akhir kata, kekurangan adalah milik manusia dan kelebihan hanya milik Allah SWT. dan
saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan setiap pihak yang telah
membantu. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi pembaca dan kami berharap pembaca
sedia memberikan saran agar bisa membuat kami membuat makalah akan lebih lagi. Kami
ucapkan terima kasih terhadap dosen mata kuliah MUTU LAYANAN KEBIDANAN dan
PASIEN SAFETY dan pembaca yg telah membimbing kami untuk membuat makalah ini.

jakarta, 4 Februari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................4
C. TUJUAN............................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Program menjaga mutu adalah.......................................................................................................5
B. Manfaat program menjaga mutu....................................................................................................6
C. Bentuk program menjaga mutu pelayanan kesehatan....................................................................7
1. Program menjaga mutu prospektif..............................................................................................7
2. Program menjaga mutu konkurent..............................................................................................8
3. Program menjaga mutu retrospektif...........................................................................................9
4. Program menjaga mutu internal................................................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
A. KESIMPULAN..................................................................................................................................12
B. SARAN............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mutu merupakan derajat dipenuhinya persyaratan yang ditentukan. Mutu adalah
kesesuaian terhadap kebutuhan, bila mutu rendah merupakan hasil dari ketidaksesuaian mutu
tidak sama dengan kemewahan. Suatu produk atau pelayanan yang sesuai dengan segala
spesifikasinya akan dikatakan bermutu, apapun bentuk produknya. Mutu harus dapat dicapai,
diukur, dapat memberi keuntungan dan untuk mencapainya diperlukan kerja keras.

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok maupun masyarakat

Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk
serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa yang dimaksud dengan program menjaga mutu?
B. Manfaat program menjaga mutu?
C. Bentuk bentuk program menjaga mutu?
D. Apa yang dimaksud dengan program menjaga mutu konkurent?
E. Apa yang dimaksud dengan program menjaga mutu internal?
C. TUJUAN
Makalah ini disusun dengan tujuan:
1. Mempelajari dan memahami mutu pelayana kesehatan
2. Mahasiswa mampu mempelajari program menjaga mutu konkurent dan internal

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Program menjaga mutu


Pengertian program menjaga mutu banyak macamnya, beberapa diantaranya yang
dipandang cukup penting adalah:
a. Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang berkesinambungan, sistematis
dan objektif dalam memantau dan menilai pelayanan yang diselenggarakan
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, serta menyelesaikan masalah
yang ditemukan untuk memperbaiki mutu pelayanan (Maltos & Keller, 1989).
b. Program menjaga mutu adalah suatu proses untuk memperkecil kesenjangan
antara penampilan yang ditemukan dengan keluaran yang diinginkan dari suatu
sistem, sesuai dengan batas-batas teknologi yang dimiliki oleh sistem tersebut
(Ruels & Frank, 1988).
c. Program menjaga mutu adalah suatu upaya terpadu yang mencakup identifikasi
dan penyelesaian masalah pelayanan yang diselenggarakan, serta mencari dan
memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk lebih meningkatkan mutu
pelayanan (The American Hospital Association, 1988).
d. Program menjaga mutu adalah suatu program berlanjut yang disusun secara
objektif dan sistematis dalam memantau dan menilai mutu dan kewajaran
pelayanan, menggunakan berbagai peluang yang tersedia untuk meningkatkan
pelayanan yang diselenggarakan serta menyelesaikan berbagai masalah yang
ditemukan (Joint Commission on Acreditation of Hospitals, 1988).
Pengertian pokok yang dimaksud paling tidak mencakup tiga rumusan utama, yakni
rumusan kegiatan yang akan dilakukan, karakteristik kegiatan yang akan dilakukan, serta
tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut.
Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan,
sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu
pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara
penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil yang
dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.

5
B. Manfaat program menjaga mutu
Apabila program menjaga mutu dapat dilaksanakan, banyak manfaat yang akan
diperoleh. Secara umum beberapa manfaat yang dimaksudkan adalah:
a. Dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan
Peningkatan efektifitas yang dimaksud di sini erat hubungannya dengan dapat
diselesaikannya masalah yang tepat dengan cara penyelesaian masalah yang benar.
Karena dengan diselenggarakannya program menjaga mutu dapat diharapkan
pemilihan masalah telah dilakukan secara tepat serta pemilihan dan pelaksanaan cara
penyelesaian masalah telah dilakukan secara benar.
b. Dapat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan
Peningkatan efesiensi yang dimaksudkan disini erat hubungannya dengan dapat
dicegahnya penyelenggaraan pelayanan yang berlebihan atau yang dibawah standar.
Biaya tambahan karena pelayanan yang berlebihan atau karena harus mengatasi
berbagai efek samping karena pelayanan yang dibawah standar akan dapat dicegah.
c. Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Peningkatan penerimaan ini erat hubungannya dengan telah sesuainya pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat sebagai
pemakai jasa pelayanan. Apabila peningkatan penerimaan ini dapat diwujudkan, pada
gilirannya pasti akan berperan besar dalam turut meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara keseluruhan.
d. Dapat melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari kemungkinan munculnya
gugatan hukum
Pada saat ini sebagai akibat makin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan sosial
ekonomi masyarakat serta diberlakukannya berbagai kebijakan perlindungan publik,
tampak kesadaran hukum masyarakat makin meningkat pula. Untuk melindungi
kemungkinan munculnya gugatan hukum dari masyarakat yang tidak puas terhadap
pelayanan kesehatan, tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan kecuali berupaya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjamin mutunya. Dalam kaitan itu
peranan program menjaga mutu jelas amat penting, karena apabila program menjaga
mutu dapat dilaksanakan dapatlah diharapkan terselenggaranya pelayanan kesehatan

6
yang bermutu, yang akan berdampak pada peningkatan kepuasan para pemakai jasa
pelayanan kesehatan
C. Bentuk program menjaga mutu pelayanan kesehatan
1. Program menjaga mutu prospektif Program menjaga mutu prospektif (prospective
quality assurance) adalah program menjaga mutu yang diselenggarakan sebelum
pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan pada unsur
masukan serta lingkungan. Untuk menjami terselenggaranya pelayanan kesehatan
yang bermutu, dilakukanlah pemantauan da penilaian terhadap tenaga pelaksana,
dana dan sarana, di samping terhadap kebijakan,organisasi dan manajemen institusi
kesehatan. Apabila ternyata ditemukan tenaga pelaksana, dana, sarana, kebijakan,
organisasi serta manajemen tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, tentu
akan besar pengaruhnya terhadap mutu pelayanan, dalam arti terselenggaranya
pelayanan kesehatan yang bermutu sulit dapat diharapkan. Beberapa prinsip-prinsip
pokok program menjaga mutu prospektif di antaranya yang penting adalah sebagai
berikut:
a. Standarisasi Untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang
bermutu, ditetapkanlah standarisasi institusi kesehatan. Izin menyelenggarakan
pelayanan kesehatan hanya diberikan kepada institusi kesehatan yang memenuhi
standar yang telah ditetapkan. Dengan adanya ketentuan mengenai standarisasi,
yang lazimnya mencakup tenaga dan sarana, berfungsi untuk menghindari
institusi kesehatan yang tidak memenuhi syarat.
b. Perizinan Sekalipun standarisasi telah terpenuhi, bukan lalu berarti mutu
pelayanan selalu dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mencegah pelayanan yang
tidak bermutu, standarisasi perlu disertai dengan perizinan yang ditinjau secara
berkala. Izin penyelenggaraan pelayanan kesehatan hanya diberikan kepada
institusi kesehatan dan atau tenaga pelaksana yang tetap memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan.
c. Sertifikasi Sertifikasi adalah tindak lanjut dari perizinan, yakni memberikan
sertifikat (pengakuan) kepada institusi kesehatan dan atau tenaga pelaksana yang
benar-benar telah dan atau tetap memenuhi persyaratan.

7
2. Program menjaga mutu konkurent Program menjaga mutu konkuren (concurrent
quality assurance) adalah program menjaga mutu yang diselenggarakan bersamaan
dengan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian utama lebih ditujukan pada
unsur proses, yakni memantau dan menilai tindakan medis dan non medis yang
dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang bermutu.
Program menjaga mutu konkuren ini paling sulit dilaksanakan, antara lain karena ada
faktor tenggang rasa kesejawatan, kecuali apabila kebetulan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dalam satu tim, atau apabila telah terbentuk kelompok
kesejawatan (peer group) yang bertanggung jawab menyelenggarakan program
menjaga mutu di institusi kesehatan masing-masing.
Yang dimaksud dengan Program menjaga mutu konkuren adalah yang
diselenggarakan bersamaan dengan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini perhatian
utama lebih ditujukan pada standar proses, yakni memantau dan menilai tindakan
medis, keperawatan dan non medis yang dilakukan.
Program menjaga mutu konkuren adalah program menjaga mutu yang
dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pada bentuk
ini, perhatian utama lebih ditujukan pada unsure proses, yakni menilai tindakan medis
dan nonmedis yang dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan kurang bermutu.
Program menjaga mutu konkuren dinilai paling baik, namun paling sulit
dilaksanakan. Penyebab utamanya adalah karena adanya factor tentang rasa serta
‘bias’ pada waktu pengamatan. Seseorang akan cenderung lebih berhati-hati, apabila
mengetahui sedang diamati. Kecuali apabila pelayanan kesehatan tersebut
dilaksanakan oleh satu tim (team work), atau apabila telah tdrbentuk kelompok
kesejawatan .
Mutu pelayanan kesehatan sebenarnya menunjuk pada penampilan (performance)
dari pelayanan kesehatan yang dikenal dengan Keluaran (output) yaitu hasil akhir
kegiatan dari tindakan dokter dan tenaga profesi lainnya terhadap pasien, dalam arti
perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun sebaliknya.

8
Sedangkan baik atau tidaknya keluaran tersebut sangat dipengaruhi oleh proses
(process), masukan (input) dan lingkungan (environment). Maka jelaslah bahwa baik
atau tidaknya mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur
tersebut, dan untuk menjamin baiknya mutu pelayanan kesehatan ketiga unsur harus
diupayakan sedemikian rupa agar sesuai dengan standar dan atau kebutuhan.
3. Program menjaga mutu retrospektif
Program menjaga mutu retrospektif adalah program menjaga mutu yang
dilaksanakan setelah pelayanan kesehatan diselenggarakan. Pada bentuk ini, perhatian
utama lebih ditujukan pada unsur keluaran, yakni menilai pemanpilan peleyanan
kesehatan. Jika penampilan tersebut berada dibawah standar yang telah ditetapkan,
maka berarti pelayanan kesehtan yang diselenggarakan kurang bermutu.
Karena program menjaga mutu retrospektif dilaksanakan setelah diselenggarakannya
pelayanan kesehatan, secara informal, dalam arti melangsungkan tanya jawab setelah
usainya setiap pelayanan kesehatan, atau secara formal, dalam arti melakukan suatu
survei yang dirancang khusus. Survei dapat dilaksanakan melalui kuesioner atau
interview secara langsung maupun melalui telepon, terstruktur atau tidak terstruktur.
Misalnya : survei kepuasan pasien, maka objek program menjaga mutu umumnya
bersifat tidak langsung. Dapat berupa hasil dari pelayanan kesehatan, atau pandangan
pemakai jasa pelayanan kesehatan. Beberapa contoh program menjaga mutu
retrospektif adalah:
a. Reviw rekam medis (record review)
penampilan pelayanan kesehatan dinilai dari rekam medis yang dipergunakan.
Semua catatan yang ada dalam rekam medis dibandingkan dengan standar yang telah
ditetapkan. Tergantung dari masalah yang ingin dinilai, reviu rekam medis dapat
dibedakan atas beberapa macam. Misalnya drug usage review jika yang dinilai adalah
penggunaan obat, dan atau surgical case review jika yang dinilai adalah pelayanan
pembedahan. Review merupakan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan,
penggunaan sumber daya, laporan kejadian/kecelakaan seperti yang direfleksikan
pada catatan-catatan. Penilaian dilakukan baik terhadap dokumennya sendiri apakah
informasi memadai maupun terhadap kewajaran dan kecukupan dari pelayanan yang
diberikan.

9
b. Reviu jaringan (tissue review)
penampilan pelayanan kesehatan (khusus untuk bedah) dinilai dari jaringan
pembedahan yang dilakukan. Apabila gambaran patologi anatomi dari jaringan yang
diangkat telah sesuai dengan diagnosis yang ditegakkan, maka berarti pelayanan
bedah tersebut adalah pelayanan kesehatan yang bermutu.
c. Survai klien (client survey)
penampilan pelayanan kesehatan dinilai dari pandangan pemakai jasa pelayanan
kesehatan. Survai klien ini dapat dilakukan.
4. Program menjaga mutu internal
Yang dimaksud dengan Program menjaga mutu internal adalah bentuk kedudukan
organisasi yang bertanggungjawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu berada
di dalam institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Untuk ini di dalam
institusi pelayanan kesehatan tersebut dibentuklah suatu organisasi secara khusus
diserahkan tanggung jawab akan menyelenggarakan Program Menjaga Mutu
Macam macam program menjaga mutu internal:
a. Para pelaksana Program Menjaga Mutu adalah para ahli yang tidak terlibat
dalam pelayanan kesehatan (expert group) yang secara khusus diberikan
wewenang dan tanggung jawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu.
b. Para pelaksana Program Menjaga Mutu adalah mereka yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan (team based), jadi semacam Gugus Kendali Mutu,
sebagaimana yang banyak dibentuk di dunia industri.

Dari dua bentuk organisasi yang dapat dibentuk ini, yang dinilai paling baik adalah
bentuk yang kedua, karena sesungguhnya yang paling bertanggung jawab
menyelenggarakan Program Menjaga Mutu seyogyanya bukan orang lain melainkan
adalah mereka yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan itu sendiri.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun yang dapat disimpulkan dari pembahasan makalah ini yaitu :
Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan,
sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan masalah dan penyebab masalah mutu
pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara
penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil yang
dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan.
Adapun yang dapat disimpulkan dari pembahasan makalah ini yaitu :
a. Program menjaga mutu prospektif/prospective quality assurance adalah program
menjaga mutu yang diselenggarakan sebelum pelayanan kesehatan dilaksanakan,
perhatian utama pada standar masukan dan lingkungan.
b. Program menjaga mutu konkuren adalah program menjaga mutu yang dilaksanakan
bersamaan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian
utama lebih ditujukan pada unsure proses, yakni menilai tindakan medis dan
nonmedis yang dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan kurang bermutu.
c. Program menjaga mutu retrospektif adalah program menjaga mutu yang dilaksanakan
setelah pelayanan kesehatan diselenggarakan. Pada bentuk ini, perhatian utama lebih
ditujukan pada unsur keluaran, yakni menilai pemanpilan peleyanan kesehatan. Jika
penampilan tersebut berada dibawah standar yang telah ditetapkan, maka berarti
pelayanan kesehtan yang diselenggarakan kurang bermutu.
d. Program menjaga mutu internal adalah bentuk kedudukan organisasi yang
bertanggungjawab menyelenggarakan Program Menjaga Mutu berada di dalam
institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Untuk ini di dalam institusi
pelayanan kesehatan tersebut dibentuklah suatu organisasi secara khusus diserahkan
tanggung jawab akan menyelenggarakan Program Menjaga Mutu

11
B. SARAN
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, banyak syarat yang harus
dipenuhi, syarat yang dimaksud mencakup delapan hal pokok yakni: tersedia (available),
wajar (appropriate), berkesinambungan (continue), dapat diterima (acceptable), dapat
dicapai (accesible), dapat dijangkau (affordable), efisien (efficient) serta bermutu
(quality).

12
DAFTAR PUSTAKA

Azwar,A, 1990. Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Yayasan Penerbit IDI. Jakarta

http://mutiasami.blogspot.com/2013/11/program-menjaga-mutu.html

https://slideplayer.info/slide/2722356/

13

Anda mungkin juga menyukai