Anda di halaman 1dari 9

BAB 111

LAPORAN STUDI KASUS

A. Gambaran lokasi studi


Pada BAB ini penulis menggambarkan asuhan keperawatan yang diberikan
kepada Tn. S dengan stroke non hemoragik di Ruang Afiah 1 Rumah Sakit Hasanah Graaha
Afiah Depok . Asuhan keperawatan dilakukan selama 3 hari yakni dimulai tanggal 28 april
hingga 30 april 2022.

B. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan (Pengkajian, Diagnosis Keperawatan,


Perencanaan Keperawatan, Pelaksanaan dan Evaluasi).
1. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Klien berinisial tn.S lahir dipontianak 10 mei 1947 berjenis kelamin laki laki
yang sudah menikah dan beragama islam Tn.S sebagai pensiunan yang beralamat di
JL.Sepakat C komplek, Saudara yang mudah untuk dihubungi berinisial Tn. S yang beralamat
di JL.Tanjung pura, dilakukan pengkajian pada tanggal 28 april 2021 pukul15.00 WIB di Rs
Untan ruang sappier. Tn. S dengan diagnose medis stroke non hemorogik.

2. Riwayat penyakit sekarang

Klien mengatakan anggota gerak kiri lemah, tangan dan kaki susah digerakkan,
klien mengatakan tidak bisa berjalan sendiri ,klien pakai alat tongkat dan kursi roda dan klien
mengatakan dalam melakukan aktivitas klien dibantu keluarga.

a. Lamanya
Klien mengatakan 1 bulan anggota badan sebelah kiri tidak bisa digerakkan.
b. Faktor predisposisi
Pada saat penulis melakukan pengkajian klien mengatakan awalnya belum
mengetahui penyakit apa yang dideritanya dan apa yang harus dilakukan dalam
menangani penyakit.
c. Tindakan pengobatan
Pada saat penulis pengkajian Klien mengatakan sudah pernahbawa ke dokter atau
keklinik dikekat rumahnya.
d. Harapan klien terhadap pemberi perawatan
Pada saat penulis melakukan pengkajian klien mengatakan berharap cepat sembuh
dan dapat bekerja seperti biasanya.

3. Riwayat kesehatan yang lalu

a. Penyakit
b. Kecelakaan dan Hospital
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan dan ini pertama kalinya dirawat
di rumah sakit
c. Operasi
Klien mengatakan tidak pernah melakukan operas
4. Penyakit yang paling sering diderita
Klien mengatakan demam,pusing , hipertensi.
5. Alergi
Mengatakan tidak ada alergi obat dan makanan
6. Imunisasi
Pada saat penulis melakukan pengkajian klien mengatakan sudah tidak ingat lagi tentang
imunisasi,
7. Kebiasaan
Pada saat penulis melakukan pengkajian klien mengatakan tidak pernah merokok dan
meminum-minuman alkohol
8. Pola tidur
Di rumah: klien mengatakan klien tidur nyenyak dimalam hari jarang terbangun kira kira
8
jam sehari dimulai dari pukul 21.00 dan pada siang hari klien tidur siang sekitar 2 jam
kira
kira pada 13: 00 sampai jam
Di rumah sakit: keluarga klien mengatakan tidur normal sekitar 8 jam
9. Pola latihan
Di rumah: klien mengatakan beraktivitas dirumah seperti bermaindengan cucu Di rumah
sakit klien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas seperti mandi, dan makan
10. Pola nutrisi
Sebelum sakit : klien mengatakan klien sarapan pagi, makan siang dan makan malam
sendiri. Porsi makan klien dengan 1 piring penuh yang kadang dan nasi.-kadang ditambah
dengan menu makan lauk pauk.Sesudah sakit : klien mengatakan bahwa klien makan
tetap 3 x sehari dan harus dibantu dengan anaknya .
11. Pola kerja.
Di rumah : klien mengatakan klien tidak melalukan perkerjaan, klien hanya menemani
cucunya bermain.
Di rumah sakit : klien mengatakan klien tidak melakukan aktivitas hanya ditempat tidur
saja
13. Riwayat keluarga
Kesehatan anggota keluarga: Keluarga klien mengatakan anggota keluarganya sehat
14. Faktor risiko penyakit dalam keluarga:
Keluarga klien mengatakan didalam keluarganya tidak memiliki penyakit seperti darah
tinggi, jantung ataupun stroke.

15. Pemeriksaan fisik


Ttv :156 /88
N:80
S:36,5
a. Kepala
Inspeksi: bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, kebersihan rambut terjaga, warna
rambut hitam putih, distribusi rambut merata.
Palpasi: tidak ada massa, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan.
b. Mata
Inspeksi: kedua bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, respon cahaya pupil baik,
terdapat benjolan dibawah mata sebelah kiri di area pipi.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada area mata ataupun dibenjolan tersebut
c. Hidung
Pada saat penulis melakukan pengkajian inspeksi : hidung tampak simetris dengan
bentuk yang normal, tidak adanya polip, tidak adanya pernafasan cuping hidung serta
tidak adanya secret.
Palpasi: saat di palpasi tidak adanya pembesaran, tidak adanya nyeri saat ditekan.
d. Telinga
inspeksi: telinga tampak simetris dengan dua belah telinga disisi kanan dan kiri.
Terdapat serumen di dalam telinga tidak ada jejas dan lesi.
Palpasi : saat dipalpasi tidak adanya nyeri saat ditekan
e. Mulut dan tenggorokan
inspeksi : tampak bibir tidak simetris dengan bibir kiri yang miring, tampak
persebaran gigi yang tidak merata , tampak lidah yang berwarna putih, mukosa bibir
kering.
Palpasi : saat dipalpasi tidak adanya pembesaran, tidak adanya nyeri
f. Leher
Inspeksi bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan kelenjar vena
jugularis. Palpasi tidak terdapat nyeri tekan pada area leher.
g. Kelenjar Linfe
Inspeksi tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe. Palpasi tidak terdapat nyeri tekan
pada kelenjar limfe.
h. Paru-Paru
inspeksi : dada tampak simetris, tidak ditemukan jejas dan lesi pada permukaan dada
klien. Auskultasi: terdengar suara vesikuler pada paru, RR 20 Kali permenit Palpasi :
saat dilakukan palpasi tidak adanya nyeri saat ditekan. Perkusi : tidak adanya
pembesaran atau kelainan paru, suara paru saat dilakukan perkusi vesikular tampak
jernih dan tidak putus-putus.
i. Jantung
Pengkajian inspeksi : tidak adanya jejas dan lesi disekitar area dada klien, tidak
adanya nyeri. Tekanan darah 156/88mmHg.
Palpasi : tidak adanya nyeri saat dilakukan palpasi. Auskultasi : tidak adanya bunyi
tambahan s3 dan s4, bunyi jantung normal s1 dan s2. Perkusi : tidak adanya
pembesaran organ, suara perkusi
jantung dullnes
j. Abdomen/perut
Inspeksi: bentuk perut datar, tidak terdapat lesi.
Auskultasi: terdengar bising usus 14 kali permenit.
Perkusi: terdengar suara timpani.
Palpasi: tidak ada massa, cubitan pada perut kembali cepat < 2detik.
k. Eliminasi bowel
Di rumah : buang air besar kira kira 2 hari sekali diwaktu yg kadang pagi dan malam
hari. Buang air besar klien dengan fases yang padat dan berwarna kuning.
Di rumah sakit : klien mengatakan buang air besar normal 1kali sehari dalam sehari
l. Ekstremitas atas
ekstremitas atas : tangan kiri terdapat kelemahan otot tidak dapat digerakan, dan
tangan kanan masih dapat bergerak.
Ekstermitas bawah:
Kaki kiri tidak dapat digerakan dan kaki kanan dapat digerakan,
tidak ada lesi, dan tidak ada edema.
m. Tonus Otot
Keterangan tonus otot:
0: tidak ada kontraksi sama sekali
1: kontraksi minimal dapat terasa atau teraba pada otot yang bersangkutan tanpa
mengakibatkan Gerakan.
2: ada gerakan tetapi gerakan ini tidak mampu melawan gaya berat (gravitasi)
3: dapat mengadakan gerakan melawan gravitasi
4: seluruh gerakan otot dapat dilakukan dengan benar dan dapat melawan gravitasi
5: kekuatan normal dan seluruh gerakan dapat dilakukan berulang-ulang tanpa terlihat
adanya kelelahan.
4444 2222
4444 2222
n. Kulit
Pada saat penulis melakukan pengkajian tidak adanya udema pada kulit, warna kulit
merata, tidak terdapat lesi dan tidak adanya jejas pada kulit klien.
o. Genitalia/ Reproduksi.
Pada saat pengkajian klien menolak untuk dikaji, tetapi saat diwawancara klien
mengatakan tidk ada masalah di daerah genitalia nya
p. Data penunjang
Laboratarium
Hasil pemeriksaan kimia klinik tanggal 26 April 2021
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Glukosa darah sewaktu 139 Mg/dl 75-100
Ureum 21,9 Mg/dl 10-50
Creatinim 1,16 Mg/dl L:0,7-1,3,p:0,5-11
Asam urat 3,57 Mg/dl L:3,4-7.0,p:2,4-57
Hasil pemeriksaan kimia klinik
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Gluosa Darah Puasa 95 Mg/dl 75-115
Glukosa Darah 2 Jam PP 93 Mg/dl 75-150
Cholestrol Total 150 Mg/dl <200
HDL Cholestrol 34.1 Mg/dl >55
HDL Cholesrol 94.9 Mg/dl <150
Trigliserida 105 Mg/dl >200
q. Pengobatan
Obat Dosis Rute
Infus Ring As 20 tpm Iv
Citicolin 500x2 Mg Iv
Ranitidine 50x2 mg Iv
Piracetam 1x3 gram Iv

r. Analisa Data
Setelah dilakukan pengkajian, maka di lakukan analisa data sebagai berikut :
- Data subjektif : keluarga klien mengatakan tidak dapat menggerakan anggota
tubuhnya diarea tangan kiri dan kaki kiri.
Data objektif : tampak ekstremitas atas, tangan kiri terdapat kelemahan otot tidak
dapat digerakan, dan tangan kanan masih dapat bergerak . kaki kiri tidak dapat
bergerak dan kaki kanan dapat digerakan.
Tonus otot :
4 4 4 4 2222
4 4 4 4 2222
- Data subjektif : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat melakukan aktivitas
sendiri seperti makan, minum dan mandi.
Data objektif : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat melakukan aktivitas
sendiri seperti makan, minum dan mandi.
Data objektif: Kemampuan perawatan diri secara keseluruhan skala aktivitas klien
2(dibantu orang lain)
- Data subjektif : keluarga klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakit
Stroke.
Data objektif : Keluarga klien tidak bisa menjelaskan tentang penyakitnya Ketika
di suruh menjelaskan.
s. Diagnosa Keperawatan.
- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular
- Defisit peraawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuscular
- Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi

t. Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi


- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular.
Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 diharapkan , Klien mampu
melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.
Kriteria hasil :
Pergerakan ekstremitas kekuatan otot rentang gerak (ROM) meningkat. Tidak
adanya kaku sendi
Rencana Tindakan :
Dukungan mobilisasi ( siki )
Observasi : Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya, Monitor frekuensi
jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi Monitor kondisi umum
selama mobilisasi
Terapeutik :
Fasilitasi melakukan pergerakan ROM (Range of motion) Libatkan keluarga
untuk membantu pasien dalam meningkatan pergerakan Fasilitasi melakukan
pergerakan jika perlu. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilissi Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi sederhana yang dilakukan (mis,duduk ditempat tidur, duduk
disisi ditempat tidur,pindah dari tempat tidur kekursi)
Implementasi :
Data subjektif : klien mengatakan tidak dapat menggerakan anggota tubuhnya
diarea tangan kiri dan kaki kiri. Data objektif : tampak ekstremitas atas, tangan
kiri terdapat kelemahan otot tidak dapat digerakan, dan tangan kanan masih dapat
bergerak . kaki kiri tidak dapat bergerak dan kaki kanan dapat digerakan.
Action :
Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan misalnya duduk dari
tempat tidur, saat berbaring dapat miring kanan dan miring kiri Respon : klien
tampak tak dapat duduksendiri dan harus dibantu dan dipegangi saat duduk, klien
mengatakan tidak dapat miring kanan dan kiri saat berbaring. Menjelaskan tujuan
dan prosedur mobilasi dengan metode ceramah. Respon : keluarga klien mengerti
maksud dan tujuan mobilisasi yang digunakan Menfasilitasi melakukan
pergerakan yang dilakukan.
Menfasilitasi melakukan pergerakan yang dilakukan klien
Evaluasi (SOAP)
Data subjektif : keluarga klien mengatakan tidak dapat menggerakan anggota
tubuhnya diarea tangan kiri dan kaki kiri.
Data objektif : tampak ekstremitas atas, tangan kiri terdapat kelemahan otot tidak
dapat digerakan, dan tangan kanan masih dapat bergerak . kaki kiri tidak dapat
bergerak dan kaki kanan dapat digerakan
Tonus otot :
4 4 4 4 2222
44 4 4 2222
Analisa : masalah belum teratasi.
Planning : intervensi dihentikan.
- Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuscular
Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan perawatan
diri klien terpenuhi
Kriteria hasil : Kemampuan mandi, menggunakan pakaian, kemampuan
makan,kemampuan bab/bak dapat meningkat dapat melakukan perawatan diri
secara mandiri
Rencana Tindakan : Identifikan jenis bantuan yang dibutuhkan. Monitor
kebersihan tubuh.
Terapeutik : Sediakan perawatan mandi, Sediakan lingkungan aman dan
nyamanBerikan bantuan sesuai tingkat kemandirian.
Edukasi : Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap Kesehatan
Ajarkan pada keluarga cara memandikan pasien
Action
Mengidentifikasi kebiasaan yang disukai dan tidak disukai oleh Respon : Tn.S
klien mengatakan tidak menyukai mandi karena dingin.
Memonitor serta memantau kemandirian mandi secara mandiri oleh Tn.S Respon :
klien tampak tidak dapat mandi sendiri , klien tampak mampu makan danminum
sendiri menggunakan tangan kanan.
Mengidentifikasi kebutuhan alat mandi seperti sabun, pasta gigi, air hangat dan
perlengkapan seperti baju, diapers dan lain lain. Respon : keluarga klien
mengatakan keluarga menyiapkan pakaian bersih,diapers baru, dan menyiapkan
alat mandi klien.
Mendampingi serta membantu Tn.S dalam melakukan kegiatan mandi. Respon :
tampak keluarga klien membantu klien mandi dipagi hari, dan membantu
mengganti diaperse) Mengajarkan kepada keluarga cara memandikan klien
dengan cara mempraktekannya langung dengan klien. Respon keluarga klien
mengatakan paham bagaimanacara memandikan pasien.
Mengajarkan kepada keluarga cara memandikan klien dengan cara
mempraktekannya langung dengan klien.
Evaluasi (SOAP)
respon keluarga klien mengatakan pahambagaimanacara memandikan pasien.
Planning : Hentikan intervensi.
- Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Untuk mengetahui
tingkat kemampuan klien
Kriteria hasil Ekspektasi tingkat pengetahuan meningkat.
Rencana Tindakan
Edukasi kesehatan (siki) : Indentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi Identifikasi factor factor yang dapat meningkat kan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup dan sehat
Terapeutik :Sediakan materi dan media pendidikan Kesehatan, Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi Ajarkan factor risiko yang dapat mempengaruhi Kesehatan Ajarkan
perilaku hidup bersih dan sehat, Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Implementasi : keluarga klien mengatakan kurang mengerti tentang penyakit
stroke, Keluarga klien bisa menjelaskan tentang penyakitnya ketika disuruh
menjelaskan.
Action :
Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
Menyediakan materi dan media Penkes.
Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Memberikan kesempatan untuk bertanya.
Evaluasi (SOAP)
keluarga klien mengatakan sudah paham mengenai penyakit stroke
Keluarga klien tampak menyimak ketika sedang memberikan penkes.
Analisa : masalah teratasi.
Planning : intervensi di hentikan.

Anda mungkin juga menyukai