MIKROBIOLOGI
Disusun oleh :
Kelompok A-07
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2018/2019
A. Tinjauan Pustaka
Sterilisasi secara fisis pertama kali yaitu dengan metode radiasi. Dalam
mikrobiologi radiasi gelombang elektromagnetik yang banyak digunakan
adalah radiasi sinar ultraviolet, radiasi sinar gamma atau sinar X dan sinar
matahari. Sinar matahari banyank mengandung sinar ultraviolet, sehingga
secara langsung dapat dipakai untuk proses sterilisasi; hal ini telah lama
diketahui orang. Sinar ultraviolet bisa diperoleh dengan menggunakan
katoda panas (emisis termis) yaitu ke dalam tabung katoda bertekanan
sendah diisi dengan uap air raksa. Sterilisasi dengan penyinaran gamma
berdaya tinggi untuk objek-objek yang tertutup plastik (stick untuk swab,
jarum suntik). Untuk makanan maupun obat-obatan tidak boleh
menggunakan sinar gamma untuk disterilisasi oleh karena akan terjadi
perubahan struktur kimia pada makanan maupun obat-obatan tersebut.
Kedua ada metode pemanasan dengan uap air dan pengaruh tekanan (auto
clave), dengan cara benda yang akan disterilisasi diletakkan di atas
lempengan saringan dan tidak langsung mengenai air dibawahnya.
Pemanasan dilakukan hingga air mendidih. Ketiga yaitu metode pemanasan
secara kering, pemanasan kering ini kurang efektif apabila temperatur
kurang tinggi. Untuk mencapai efektivitas diperlukan pemanasan mencapai
temperatur antara 160OC s/d 180oC. Pada temperatur ini akan menyebabkan
kerusakan pada sel-sel hidup dan jaringan, hal ini disebabkan terjadinya
auto oksidasi sehingga bakteri patogen dapat terbakar. Keempat yaitu
metode incineration (pembakaran langsung). Alat-alat platina, khrome yang
akan disterilisasi dapat dilakukan melalu pembakaran langsung pada nyala
lampu bunsen hingga mencapai merah padam. Hanya saja dalam proses
pembakaran langsung ini alat-alat lama kelamaan menjadi rusak,
keuntungannya yaitu mikroorganisme akan hancur semua. Metode terakhir
yaitu metode penyaringan. Sterilisasi dengan metode pemanasan dapat
membunuh mikroorganisme tetapi mikroorganisme yang mati tetap berada
pada material tersebut, sedangkan sterilisasi dengan metode penyaringan
mikroorganisme tetap hidup yang dipisahkan dari material. Bahan
filter/penyaringan adalah sejenis porselin yang berpori yang dibuat khusus
dari masing-masing pabrik. Metode filtrasi ini hanya dipakai untuk
sterilisasi larutan gula, cairan lain seperti serum atau sterilisasi hasil
produksi mikroorganisme seperti enzim dan esotoksin dan untuk
memisahkan fitrable virus dari bakteria dan organisme lain.
Selanjutnya sterilisasi secara kimia. Sterilisasi secara kimia biasanya
atau yang lazimnya digunakan adalah alkohol 96%, Aceton atau fromalin,
sulfur dioksida dan klorin. Materi yang akan disterilisasi dibersihkan
terlebih dahulu kemudian direndam dalam alkohol atau aceton atau formalin
kurang lebih 24 jam (Gabriel, 1996).
B. Tujuan Praktikum
2. Bahan
C. Prosedur Praktikum
E. Kesimpulan
F. Daftar Pustaka