Anda di halaman 1dari 53

Anatomi Sistem Reproduksi

Wanita

dr. Ima Indirayani, Sp.OG


Departemen Obstetri and Ginekologi, Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Organ Reproduksi Wanita
Terbagi menjadi 2 yaitu
1. Genitalia interna
2. Genitalia Eksterna
Genitalia Interna
• Organ-organ yang terdapat di dalam rongga pelvis,
terdiri dari:
- vagina
- uterus
- serviks
- tuba fallopian
- ovarium.
Genitalia Eksternal
• Genitalia eksternal terletak diluar rongga pelvis.
• Termasuk bagian dari genitalia eksternal adalah
- Perineum, mons pubis, Clitoris, urethral (urinary)
meatus, labia majora and
minora, vestibula, glandula vestibular major (kelenjar
Bartholini), glandula
vestibular minor (kelenjar skene) dan area periurethra.
Organ Genitalia Interna
(Anterior view)
Organ Genitalia Interna (sagittal
secttion view)
UTERUS

TUBA
FALLOPI
OVARIU
M

Organ Pelvis (Superior view)


GENITALIA
EKSTERNAL
Genitalia Eksternal
• Vulva atau disebut juga dengan pudendum adalah istilah
yang digunakan untuk menyebutkan organ genitalia
eksterna yang mungkin terlihat di area perineum.
• Bagian dari vulva adalah: mons pubis, labia minora and
majora, himen, klitoris, vestibula, urethra, kelenjar Skene,
glandula vestibular major (kelenjar Bartholini) dan bulbus
vestibular.
• Batas vulva adalah: mons pubis pada bagian anterior,
rektum di bagian posterior, lipatan genitokrural
(genitocrural folds (lipatan paha)) di bagian lateral.
Genitalia Eksternal
Wanita
Struktur Eksternal (tampak lebih
dalam)
Mons Pubis

• Berbentuk agak bulat terdiri dari timbunan jaringan


lemak subkutan di bagian depan simfisis pubis.
• Timbunan jaringan lemak meningkat saat pubertas dan
berkurang di saat menopause.
• Permukaan mons pubis akan berlanjut dengan dinding
abdomen anterior. Di saat pubertas, mons pubis ditutupi
oleh rambut pubis.
Labia Majora
• Berjumlah sepasang dan merupakan lipatan kulit yang secara tidak langsung
akan melindungi urethra dan orificium vagina.
• Labia majora terisi oleh jaringan subkutan longgar yang terdiri dari otot
polos dan ujung ligamentum teres uteri.
• Labia majora berjalan infero-posterior dari mons pubis sampai ke arah anus.
• Di antara dua labia majora terdapat pudendal cleft (celah) di dalamnya
terdapat labia minora dan vestibulum.
• Labia majora memiliki banyak kelenjar sebasea dan ditutupi oleh rambut
pubis.
• Di bagian depan, dua labia majora akan bergabung dan membentuk
commisura anterior, sedangkan di bagian belakang akan bergabung
membentuk commisura posterior.
Labia Minora

• Merupakan lipatan yang tidak memiliki jaringan lemak dan tidak ditutupi rambut.
• Labia minora menutupi pudendal cleft (di depan) dan vestibulum (di belakang).
• Di bagian depan, labia minora akan membentuk dua laminae (medial dan lateral).
• Lamina di sisi medial akan bergabung dan membentuk frenulum clitoris,
sedangkan lamina di sisi lateral akan bergabung dan membentuk preputium
clitoris.
• Di bagian belakang, dua labia minora akan bergabung dan membentuk frenulum
labia minora. Labia minora memiliki banyak kelenjar sebasea dan ujung saraf
bebas (free nerve endings).
Clitoris

• Merupakan organ erektil yang berada di ujung depan pertemuan dua labia
minora, yang terdiri dari radix (akar) dan corpus (badan).
• Clitoris dibentuk oleh dua crura (corpora cavernosa) dan satu glans
clitoris (ditutupi oleh preputium).
• Clitoris memiliki panjang kira- kira 2 cm dengan diameter <1 cm. Clitoris
tidak berkaitan dengan sistem eksresi urin sebagaimana pada laki-laki,
sebaliknya clitoris berperan sebagai organ seksual yang sangat sensitif
terhadap rangsangan dikarenakan kaya akan serabut ujung saraf bebas
(free nerve endings).
Vestibulum
• Vestibulum merupakan ruangan yang dikelilingi oleh labia minora
• Di sini terdapat orificium externa urethra, orificium vagina, dan saluran dari glandula
vestibular major dan glandula vestibular minor.
• Orificium externa urethra terdapat di posteroinferior (kira-kira 2-3 cm) dari glans clitoris
atau di sisi anterior orificium vagina.
• Di tiap sisi orificium externa urethra terdapat ductus dari glandula paraurethra.
• Orificium vagina memiliki bentuk yang berbeda-beda karena ditutupi oleh hymen (selaput
dara, selaput membran mukosa yang mengelilingi lumen orificium vagina), di mana bentuk
orificium vagina tersebut bisa berupa: anular, semilunar, cribriformis, imperforata.
• Apabila hymen ini ruptur, maka akan meninggalkan sisa-sisa hymen yang disebut
dengan caruncula hymenalis. Di daerah Asia, keberadaan hymen sangat penting karena
menentukan nilai keperawanan seorang perempuan. Pada kasus kejahatan seksual pada
anak dan remaja, pemeriksaan kondisi hymen akan dilakukan.
Hymen
• Hymen adalah membran tipis pada pintu masuk orificium
vagina
• Seringkali, membran ini mengalami perforasi sebelum
terjadi menstruasi, sehingga darah haid dapat keluar.
• Hymen mempunyai bentuk yang bervariasi
Hymen Imperforata
Bulbus Vestibuli
• Merupakan sepasang massa jaringan erektil (panjang
kira-kira 3 cm) yang terletak di sisi orificium vagina dan
di sisi dalam labia minora. Disepanjang bulbus
vestibuli ditutupi oleh M bulbospongiosus di sisi lateral
dan inferior yang homolog dengan corpus spongiosus
bulbus penis pada laki-laki.
Glandula Vestibular Major
(Bartholini)
• Terdiri dari glandula vestibular major dan glandula vestibular minor.
• Glandula vestibular major, disebut juga glandula Bartholini, memiliki
diameter kira-kira 0,5 cm yang terletak di sisi vestibulum, posterolateral
dari orificium vagina dan inferior dari membran perineum.
• Kelenjar Bartholini ini berbentuk bulat/oval dan sebagiannya terletak
pada bulbus vestibuli dan dilapisi oleh M bulbospongiosus. Memiliki
saluran yang berujung di sisi orificium vagina pada vestibulum.
• Kelenjar ini juga berperan mengeluarkan sekret untuk melembabkan
mukosa vagina di saat terjadi rangsangan seksual.
Glandula Vestibular Minor
(Skene)
• Glandula vestibular minor (glandula Skene) merupakan
kelenjar-kelenjar kecil yang memiliki saluran dengan
ujung terbuka ke orificium urethra
• Kelenjar ini mengeluarkan sekret sebagai lumbrikasi
pada orificium urethra
Sistem Aliran Darah di Vulva
• Arteri. Vulva mendapatkan suplai darah dari A. pudenda
externa dan A. pudenda interna. A. pudenda interna akan
memberikan vaskularisasi kulit, vulva, dan otot-otot perineum.
Kemudian terdapat A labialis (cabang dari A pudenda interna)
yang akan menyuplai darah menuju clitoris.
• Vena. V. labialis dan Vv comitantes akan membawa darah balik
ke V pudenda interna. Rangsangan seksual akan menyebabkan
pembesaran ukuran dari clitoris dan bulbus vestibuli.
Vulva - Blood
Suply
Sistem Aliran Limfe Vulva

• Vulva memiliki jaringan sistem limfatik yang


berjalan lateral menuju ke nodus limfe inguinal
superficialis.
• Cairan limfe dari glans clitoris dan sisi anterior
dari labia minora akan mengalir balik menuju
nodus limfe inguinal profunda dan nodus limfe
illiaca interna.
Sistem Saraf Vulva
• Mons pubis dan sisi anterior labia mendapatkan persarafan dari plexus
lumbalis seperti N labialis anterior yang berasal dari N illioinguinalis, dan
cabang genital dari N genitofemoralis.
• Sisi posterior dari vulva mendapatkan persarafan dari plexus sacralis
seperti cabang perineal
• Sisi Lateral dari N cutaneus posterior dari paha
• Sisi medial (sentral) dari N pudenda. N labialis posterior dengan cabang
terminal N perineal cabang superficial yang akan mempersarafi labia, dan
cabang terminal N perineal cabang profunda dan muscular yang mempersarafi
orificium vagina dan otot-otot perineum superficial.
• N dorsalis dari clitoris yang mempersarafi clitoris dan otot-otot perineal
profunda.
• Bulbus vestibuli dan badan erektil mendapatkan persarafan parasimpatis dari
N cavernosus yang berasal dari plexus saraf uterovaginal.
• Rangsangan parasimpatis menyebabkan sekresi kelenjar vestibular, reaksi
clitoris dan bulbus vestibuli.
Nerves at Vulva Region
Artery and Nerve Supply at Vulva
GENITALIA INTERNA
Vagina
• Merupakan saluran berbentuk tabung yang berisi membran dan otot dengan
panjang kira-kira 7-9 cm dan terbentang dari cervix uteri sampai ke vestibulum
(celah di antara labia minora).
• Lokasi di dalam pelvis, sebelah anterior berbatasan dengan vesica urinaria dan
sebelah posterior berbatasan dengan rektum.
• Letak vagina 90 degree terhadap uterus
• Pada vestibulum terdapat lubang luar (orificium externa) uretra, pintu
(orificium) vagina, dan muara dari kelenjar vestibulum majora.
• Fungsi dari vagina adalah sebagai:
• -­‐ Saluran keluarnya darah menstruasi
• -­‐ Jalan lahir bayi saat persalinan
• -­‐ Sebagai tempat penetrasi dan ejakulasi saat senggama
• -­‐ Menghubungkan dunia luar dengan uterus, adnexa, dan rongga
peritoneum
• Dalam keadaan normal, vagina kollaps dan menyerupai huruf H
sehingga dinding anterior dan posterior berdempetan, kecuali di sisi
atas di mana terdapatnya portio cervix uteri.
• Di sekeliling portio terdapat fornix, berupa recessus (kantong). Fornix
ini memiliki sisi anterior, posterior, dan lateral. Fornix sisi posterior
memiliki recessus yang terdalam dan berhubungan dengan excavatio
rectouterina (rectouterine pouch, cavum Douglass).
• Vagina memiliki empat otot yang menyebabkan kompresi dan shincter
bagi vagina, yaitu: M pubovaginalis, M sfinkter urethra externa, M
sfinkter urethrovaginalis, dan M bulbospongiosus.
• Vagina memiliki hubungan dengan organ disekitarnya, yaitu:
• -­‐ Anterior : Fundus vesica urinaria, dan urethra
• -­‐ Lateral : M levator ani, fascia pelvis viscera, dan ureter
• -­‐ Posterior : canalis analis, rectum, dan excavatio rectouterina
1. Suplai darah
• Arteri.
A uterina bertugas untuk menyuplai darah ke vagina bagian superior, sedangkan
bagian tengah dan bawah disuplai oleh A pudenda interna dan A vaginalis.
• Vena.
Aliran darah balik akan dihantarkan ke V vaginalis dilanjutkan menuju plexus
vena uterovaginal yang kemudian mengalir kembali (bersama-sama dengan plexus
vena vesica dan plexus vena rectum) ke V illiaca interna.
2. Aliran Limfe
Aliran cairan limfe dari bagian atas vagina menuju nodus limfe illiaca interna
dan externa. Bagian tengah ke nodus limfe illiaca interna. Bagian inferior
mengalirkan aliran limfe menuju ke nodus illiaca communis. Dan bagian pintu
(orificium) vagina mengalirkan aliran limfe menuju ke nodus limfe inguinal
superficialis.
3. Persarafan: Vagina dipersarafi oleh saraf-saraf dari plexus hypogastricus inferior
Uterus
• Berbentuk buah peer, berlapiskan jaringan otot, dan berbentuk tabung di
mana embrio dan janin tumbuh dan berkembang di dalamnya.
• Uterus terdapat di dalam cavum pelvis dan berkaitan dengan vesica
urinaria di sisi depan dan rectum di sisi belakang.
• Arah aksis dari uterus dapat berupa antefleksi(melipat ke depan berada di
atas vesica urinari) membentuk sudut 90 derajat terhadap vagina ini
merupakan variant terbanyak, retrofleksi (melipat ke belakang,
menghadap anus/tulang belakang).
• Secara umum, uterus memiliki panjang 7,5 cm, lebar 5 cm, ketebalan
2cm, dan berat 90 gram
Uterus dapat dibagi menjadi dua bagian: Corpus dan Cervix
• Corpus (body), membentuk 2/3 bagian uterus yang terdiri dari
fundus dan isthmus.
• Fundus terdapat di bagian superior dari lubang (orificium) tuba
uterina (saluran tuba), dan berbentuk bulat.
• Sedangkan isthmus merupakan bagian yang menyempit di
bagian bawah (berlanjut menjadi cervix) dengan panjang kira-
kira 1 cm.
• Corpus berada di antara ligamentum latum (broad ligament),
serta dapat bergerak bebas.
• Corpus meniliki dua permukaan,yaitu permukaan vesica
urinaria dan permukaan intestinal (usus).
• Cervix, berbentuk silindris dan menyempit di
bagian 1/3 bawah uterus dengan panjang kira-
kira 2,5 cm.
• Cervix memiliki dua bagian, yaitu: bagian
supravaginal yang berhubungan dengan isthmus
corpus uteri, dan bagian vaginal yang menonjol ke
dalam vagina dan dikenal sebagai portio. Bagian
vaginal melingkupi bagian luar uterus yang
bersama-sama dengan vagina membentuk fornix
Otot Corpus Uteri
Corpus uteri memiliki tiga lapisan otot, yaitu:
• Perimetrium, merupakan lapisan luar (serosa) yang dibentuk oleh
jaringan ikat peritoneum.
• Myometrium,merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot polos
yang dapat distensi (melebar dan menipis lapisannya) pada saat
pembesaran uterus (kehamilan). Lapisan ini memiliki pembuluh darah
dan serabut saraf. Saat proses persalinan, lapisan otot ini dirangsang
secara hormonal dan bertugas untuk berkontraksi. Demikian juga
halnya saat menstruasi di mana dirasakan perut keram.
• Endometrium, merupakan lapisan terdalam yang melekat pada
lapisan myometrium.

Ketebalan lapisan endometrium sangat berkait dengan siklus


menstruasi. Apabilaterjadinya konsepsi maka hasil konsepsi akan
menempel pada lapisan ini dan dimulailah kehamilan. Sedangkan
apabila tidak terjadinya konsepsi maka penebalan dinding endometrium
• Untuk bagian cervix, lapisan otot dan jaringan elastin
dijumpai lebih sedikit.
• Padacervix lebih banyak dijumpai jaringan fibrosa dan
kolagen.
Ligamentum Uterus
• Uterus memiliki beberpa ligamentum yang mempertahankan posisinya di dalam cavum
pelvis.
• Ligamentum tersebut berupa:
• • Ligamentum ovarii, berada di luar dan melekat pada sisi posteroinferior uterus
sampai percabangan utero-tuba.
• • Ligamentum teres uteri (round ligament), yang melekat di sisi anteroinferior sampai
percabangan utero-tuba. Menghubungkan uterus ke dinding abdomen bagian
anterolateral pada deep inguinal ring.
• • Ligamentum latum (broad ligament), melekatkan uterus ke dinding lateral pelvis,
yang dibentuk oleh dua lapisan peritoneum dan terbentang dari uterus sampai sisi
lateral dan bawah dari rongga pelvis. Ligamentum latum juga melingkupi tuba uterina,
dan memanjang ke atas menjadi ligamentum suspensory ovarium. Di antara dua lapisan
ligamentum latum terdapat ligamentum ovarii dan ligamentum teres uteri. Ligamentum
latum terbagi atas: mesosalpinx, mesovarium, dan mesometrium.
Ligamentum pada Cervix
• cervix uteri hanya sedikit sekali bergerak disebabkan oleh
perlekatannya pada fascia endopelvis yang terbagi atas:
• 1). ligamentum cervical transversa (dari cervix/fornix
menuju ke dinding lateral pelvis), dan
• 2). ligamentum uterosacral (berjalan superoposterior
dari cervix menuju ke tengah os sacrum).
Struktur di sekitar Uterus
• Uterus memiliki hubungan dengan oorgan dan struktur di
sekitarnya, yaitu:
• • Antero-inferior : Excavacatio vesicouterina
(vesicouterine pouch), permukaan atas vesica
urinarinaria; cervix bagian supravaginal juga berbatasan
dengan vesica urinaria.
• • Posterior : Excavatio rectouterina yang berisi
usus halus dan permukaan anterior dari rectum.
• • Lateral : Ligamentum latum dan ligamentum cervical
transversa.
Pendarahan
• Arteri. Uterus mendapatkan suplai darah dari A uterina dan kolateral dari A
ovarica.
• Vena. Aliran darah balik dihantarkan ke V ovarica yang berjalan di dalam
ligamentum latum bersama-sama dengan arteri, dan vena membentuk plexus
vena uterus di tiap sisi cervix, lalu kembali menuju ke V illiaca interna.
Aliran Limfe
• Sedangkan sistem limfati dari uterus akan kembali ke beberapa nodus
limfatik yang berbeda, yaitu:
• -­‐ Cairan limfe dari bagian fundus dan corpus sisi atas akan kembali ke
nodus limfe lumbalis (aortik), sedangkan cairan limfe dari fundus di dekat
tuba uterina akan kembali ke nodus limfe inguinal superficialis.
• -­‐ Cairan limfe dari corpus uteri dan cervix, yang berjalan di dalam
ligamentum latum, akan kembali ke nodus limfe illiaca interna.
• -­‐ Sebagian dari cairan limfe dari cervix (ligamentum cervical transversa)
akan kembali ke nodus limfe illiaca interna, dan yang dari cervix
(ligamentum uterosacral) akan kembali ke nodus limfe sacralis.
Persarafan pada Uterus
• Bagian ¼ inferior vagina menerima persarafan somatis dari N perineus
profunda (cabang dari N pudenda), yang juga membawa serabut saraf
visceral dan simpatis.
• Sedangkan sisi ¾ atas vagina dan uterus mendapatkan persarafan
visceral yang berasal dari plexus saraf uterovaginal yang berjalan
bersama A uterina di dalam persimpangan antara ligamentum latum
dan ligamentum cervical transversa.
• Plexus saraf uterovaginal ini berasal dari plexus hypogastric
inferior, yang juga membawa serabut afferent visceral, simpatis, dan
parasimpatis.
• Serabut simpatis berasal dari medulla spinalis segmen thoracal inferior dan
berjalan melalui saraf splanknik lumbalis dan plexus intermesenteric-hypogastric-
pelvic.
• Sedangkan serabut parasimpatis berasal dari medulla spinalis segmen S2-S4 dan
berjalan melalui saraf splanknik pelvis menuju ke plexus hypogastric-
uterovaginal inferior.
• Persarafan visceral afferent dari bagian corpus dan fundus berbeda dengan bagian
cervix dan vagina.
• Sensasi nyeri dari bagian corpus dan fundus akan dihantarkan melalui
persarafan simpatis yang memiliki badan sel di ganglion spinal thoraco-lumbal
superior inferior,
• sedangkan sensasi nyeri dari bagian cervix dan vagina akan dihantarkan oleh
persarafan parasimpatis melalui plexus hypogastric inferior dan plexus
hypogastric uterovaginal serta saraf splanknik pelvis kemudian ke ganglion
sensorik pada segmen S2-S4, demikian juga sensasi sensorik visceral lainnya (selain
nyeri) dari uterus dan vagina yang juga dihantarkan kembali ke segmen S2-S4.
•  
Tuba Fallopi
• Tuba Fallopii (Tuba Uterina, Oviduct, Uterine Tube)
• Merupakan sepasang saluran (tuba) yang melekat pada corpus uteri yang
berguna untuk membawa ovum (sel telur) dan embrio menuju ke rongga
uterus.
• Tuba uterina merupakan juga tempat terjadinya pertemuaan sel telur
dengan sel sperma.
• Tuba uterina berjalan ke postero-lateral dengan pangkal di bagian cornu
(antara fundus dan corpus) uterus dan ujung di dalam rongga peritoneum
di dekat ovarium (indung telur) pada sisi lateral dinding pelvis.
• Tuba uterina memiliki panjang kira-kira 10 cm dan terdiri dari (dari ujung ke
pangkal):
• Bagian- bagian tuba fallopi:
• Infundibulum, berada di bagian ujung dengan bentuk seperti cerobong atau
terompet.
- Infundibulum terbuka ke dalam rongga peritoneum dan memiliki jari-jari
(fimbriae) yang tersebar di permukaan ovarium.
• Ampulla, bagian tuba uterina yang terlebar dan berada di medial
infundibulum. Pada bagian ampulla terjadinya fertilisasi sel telur dan sel sperma.
• Isthmus, merupakan bagian dengan dinding yang tebal yang akan memasuki
bagian cornu corpus uteri.
• Pars uterina (intramural), merupakan bagian pendek di pangkal tuba
uterina yang berjalan di dalam cavum uteri dan berhubungan dengan cavum uteri.
Suplai Darah, Aliran Limfe dan Persarafan
Tuba Fallopi
Pendarahan
• Arteri. Arteria uterina yang merupakan cabang arteria iliaca interna
dan arteria ovarica yang merupakan cabang dari aorta abdominalis.
• Vena. Venae mengikuti arteria 
Aliran Limfe
• Pembuluh limfe mengikuti jalannya arteria dan bermuara ke nodi iliaci
interni dan para aortici. Persarafan
Persarafan
Saraf simpati dan parasimpatis berasal dari plexus hypogastricus inferior
Ovarium
• Merupakan penghasil sel telur (ovum) dan penghasil hormon
• Berjumlah sepasang dan berukuran sebesar buah almond.
• Ovarium terdapat di dekat ligamentum latum dan dinding pelvis lateral dan
tergantung pada lipatan peritoneum oleh mesovarium (ligamentum latum), dan
ligamentum suspensory ovarium (dinding pelvis lateral). Ovarium juga terikat
dengan uterus melalui ligamentum ovarii yang berjalan pada mesovarium.
• Dikarenakan ovarium tidak tertutup oleh peritoneum, maka sel telur yang
dilepaskan berada di dalam cavum peritoneum akan ditangkap oleh fimbriae
infundibulum untuk diarahkan ke bagian ampulla (untuk proses fertilisasi).
Suplai Darah pada Ovarium
Arteri.
• Ovarium mendapatkan suplai darah dari A ovarica yang merupakan cabang
dariaorta abdominalis.
• Arteri Ovarica ini berjalan turun melalui dinding posterior abdomen dan
melintasi A illiaca externa pada os coxae, lalu masuk ke ligamentum
suspensory ovarium untuk mendekati sisi lateral ovarium dan tuba uterina.
• Kemudian darah juga disuplai oleh A uterina yang merupakan cabang dari A
illiaca interna yang berjalan di sisi lateral uterus dan mendekati sisi medial
dari ovarium dan tuba uterina. Dua arteri tersebut akan bergabung dan
membentuk anastomosis dan kolateral untuk menyuplai ke daerah uterus,
tuba uterina, dan ovarium.
Vena.
• Sistem vena akan membentuk plexus pampiniformis pada ligamentum latum
yang
• kemudian bergabung membentuk V ovarica yang meninggalkan cavum pelvis
bersama- sama dengan A ovarica. Darah dari V ovarica dextra akan kembali
masuk ke V cava inferior, sedangkan V ovarica sinistra akan kembali menuju
Aliran Limfe dan Persarafan
Aliran Limfe
pada Ovarium
• Sistem limfatik dari ovarium akan bergabung dengan cairan limfe dari tuba
uterina dan fundus, lalu mengikuti pembuluh A, V ovarica dan naik kembali
menuju ke nodus limfe lumbalis (aortik) kanan dan kiri.
Persarafan
• Persarafan berasal dari plexus ovarica yang berjalan turun bersama-sama dengan
A, V ovarica, sebagian lainnya berasal dari plexus pelvis. Serabut afferent nyeri
visceral dari ovarium dan tuba uterina akan dihantarkan melalui serabut
simpatis untuk menuju badan sel di ganglion sensoris medulla spinalis T11-
L1. Sedangkan afferent reflex visceral dihantarkan melalui serabut
parasimpatis (plexus hypogastrik inferior, plexus uterina, dan N splanknik)
untuk menuju badan sel di ganglion sensoris medulla spinalis S2-S4.
Terima Kasih
Jazakumullah Khyran
Katsiran

Anda mungkin juga menyukai