GERIATRI
Aging ≠ senescence
Senescence
• turunnya fungsi efisien mikroorganisme sejalan proses menua &
meningkatnya resiko kematian
DEMENSIA Gangguan fungsi intelektual & memori
didapat
Pembagian Diagnosis
demensia
Kriteria diagnosis Demensia (DSM IV)
Parkinsonism Parkinson
Pada lansia menjadi kurang sensitif terhadap perubahan gelap & terang,
ekskresi kortisol & growth hormone (GH) serta perubahan temperatur tubuh
berfluktuasi & kurang menonjol. Sekresi melatonin juga menurun seiring
pertambahan umur.
Pada lansia dibutuhkan waktu lebih lama untuk masuk tidur (berbaring lama
di tempat tidur sebelum tertidur) & memiliki waktu lebih pendek untuk tidur
nyenyaknya.
Demensia
Penatalaksanaan
• anamnesis (pola tidur, • Penatalaksanaan • Tunggu sampai sangat
aktifitas, kebiasaan gangguan tidur pada ngantuk sebelum naik
makan, kafein, lansia : ke tempat tidur
alkohol, depresi atau • Bersifat individual • Hindari pemakaian
cemas, riwayat obat- • Edukasi tidur, kamar tidur untuk
obatan) merubah gaya hidup, kerja, membaca atau
• Pemeriksaan fisik psikoterapi, medikam menonton
• Pemeriksaan • Bangun pagi pada jam
penunjang (fg tiroid, yang sama
status besi, AGDA) • Hindari kopi & rokok
• Kurangi jumlah
minum setelah makan
malam
• Belajar teknik
relaksasi
• Hindari gerakan
badan berlebihan di
tempat tidur
• Berdoa sebelum tidur
Salah satu infeksi yang paling
sering dialami lansia
N
Pemeriksaan CURB 65 untuk tambahan diagnosis
I
A
Pemeriksaan dahak, analisa gas darah, CRP, kultur dahak,
foto thorax
CURB
65 Skor
Confusion (Abbreviated Mental 0-1 resiko mortalitas rendah (0-
test Score) ≤ 8 3%) dapat rawat rumah
Menjaga
Evaluasi status Antibiotik
saturasi
cairan adekuat
oksigen >90%
Mobilisasi
Fisioterapi Mukolitik
awal
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK
PPOK lebih sering dijumpai pada usia tua, gejala yang muncul disebabkan
penurunan fungsi paru dan progresifitas penyakit, perjalanan penyakitnya
bersifat kronik & perlahan, perburukan gejala biasanya terjadi pada kondisi akut
Kondisi akut : dahak bertambah, sesak napas bertambah, dahak menjadi purulen
Disebabkan oleh paparan terhadap asap terutama rokok (makin besar jumlah
pack-year makin berat gejala yang di derita)
Diagnosis Penatalaksanaan
Bronkodilator
Anamnesis • Pada lansia antikolinergik seperti ipratropium
lebih baik daripada B2 agonist
• B2 agonist dosis tinggi dpt menimbulkan ES
tremor, takikardi, nyeri dada
Pemeriksaan fisik
• ES antikolinergik (mulut kering, mata kabur, dll)
lebih jarang
Kortikosteroid
Spirometri
• Biasanya inhalasi
• Pemberian oral reguler harus pertimbangan
kemungkinan osteoporosis
Foto thorax
Lainnya : vaksinasi terhadap influenza dan
pneumococcal
Cystocele
Rectocele
Prolaps uteri
Prevalensi di
Indonesia 3,4-
56,4% pada
wanita yang telah
melahirkan
Faktor resiko :
• multipara, persalinan pervaginam, usia, menopause, peningkatan tekanan intra
abdomen, obesitas, riwayat persalinan dengan tindakan, makrosomia (BBL ≥ 4000
gram)
PROLAPS UTERI
Penatalaksanaan
Diagnosis
• anamnesis • Konservatif :
• pemeriksaan • Latihan otot
fisik dasar panggul
• Pemeriksaan • Pemasangan
penunjang : USG pesarium
• Operatif
CYSTOCELE
Grade 1 : ringan
(kandung kemih turun
sedikit ke arah vagina
Grade 2 : sedang :
kandung kemih turun
ke pintu masuk vagina
Grade 3 berat :
kandung kemih
menonjol ke pintu
depan vagina
Gejala :
• Rasa penuh di panggul atau vagina, rasa tidak nyaman saat batuk, rasa
tidak lampias saat B.A.K, infeksi saluran kemih berulang
CYSTOCELE
Penatalaksanaan :
• Capai BB ideal
• Latihan kegel
• Pemasangan pessari pada
cystocele derajat ringan
• Bedah pada cystocele derajat
sedang atau berat
RECTOCELE
Gejala
Pencegahan
Penatalaksanaan
obesitas, rasa penuh di secara reguler, Diet tinggi
genetik, usia perut bawah, koreksi serat
rasa tidak konstipasi,
lampias capai BB ideal Pemasangan
setelah BAB pessaries
Bedah bila
tindakan non
bedah hasilnya
tidak optimal
OSTEOARTRITIS
Gangguan sendi paling sering pada lansia
Gejala :
• Nyeri sendi (muncul secara tiba-tiba, memberat saat aktifitas, nyeri berkurang bila
istirahat)
• Melibatkan satu atau beberapa sendi penopang tubuh, kaku pagi hari minimal
• Gerakan terbatas (jalan, bangkit dari kursi, dll)
• Osteoartritis berat dapat menyebabkan instabilitas & jatuh
Tanda :
• Herbeden’s node
• Deformitas
• valgus (bentuk kaki O)
• varus (bentuk kaki X)
• range of motion terbatas
• krepitasi genu
• effusi sendi
faktor resiko yang dapat diubah Faktor resiko yang tidak dapat di ubah:
Osteoporosis
Osteoporosis
primer, yang
idiopatik, yang
disebabkan
tidak diketaui
oleh proses
penyebabnya
penuaan
Osteoporosis sekunder,
yang disebabkan oleh
hal selain tipe 1
misalnya karena
penyakit, konsumsi
obat atau penyebab
lainnya
Diagnosis : Penatalaksanaan :
Tromboemboli
Nyeri
Komplikasi yang
sering dijumpai
pada fraktur :
Target terapi adalah mengembalikan pasien seperti
sebelum terjadi f6raktur.