TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Buah Secara Umum
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu
atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi
melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari
kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan
isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus
tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk
sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan
protoplasma sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan
protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya (Hidayat, 1995).
Buah adalah salah satu organ tumbuhan untuk pembiakan, mengandung biji setelah
pembuahan pistil (bunga betina) tumbuh jadi buah. Ovum tumbuh menjadi biji, dinding ovarium jadi
kulit buah. Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas
daripada pengertian buah di atas.Karena buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk
dari bakal buah,melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk
membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati
(Campbell,2003).
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari
bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan
(Campbell, 2003).
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan
merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan
tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti
halnya dengan bagian-bagian yang lain. Peristiwa penyerbukan yang telah terjadi kemudian diikuti
pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat di
dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji (Evika, 2005).
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji
tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging
(pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah
geluk atau nux). Sementara itu,kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen) dan
putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah
ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan
daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi (Hidayat, 1995).
Buah sejati tunggal yang kering (siccus) adalah buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras
dan mengayu seperti kulit yang kering misalnya padi (Oryza sativa), buah sejati tunggal yang
berdaging (carnosus) adalah buah yang dinding buahnya menjadi tebal berdaging.Dinding buah
(pericarpium) seringkali dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu kulit luar (exocarpium) lapisan
yang tipis, kulit tengah (mesocarpium) tebal berdaging atau berserabut lapisan ini dinamakan lapisan
daging buah misalnya pada buah mangga (Mangifera indica),kulit dalam (endocarpium) yang
berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya cukup tebal dan keras misalnya pada buah
kelapa (Cocos nucifera) sedangkan buah polong (legume) adalah buah yang apabila telah matang
maka akan pecah menurut kedua kampuhnya contohnya pada suku Papilionaceae (Tjitrosoepomo
2020).
Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-
bagian lain pada bunga itu, malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik
perhatian, dan serinng kali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat di makan
(Tjitrosoepomo 2021).
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu:
Buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah
yang masingmasing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya
tetap berkumpul pada satu tangkai. Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi,
buah sejati ganda dapat dibedakan dalam: (Rifai,1976).
1. Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.), dalam badan yang
berasal dari dasar bunganya yang berbentuk periuk terdapat banyak buah-buah
kurung.
2. Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.). Bunga banyak
bakal buah, yang kemudian masing-masing tumbuh menjadi buah batu.
3. Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang
masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung, terdapat a.l. pada pohon cempaka
(Michelia champaca L.).
4. Buah buni ganda, seperti di atas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni,
misalnya srikaya (Annona squamosa L.)
Buah Sejati Majemuk sama halnya dengan buah sejati ganda, buah sejati majemuk dapat
dibedakan atas: