Tumbuhan { BUAH } Di susun oleh 1. Rensi Nur Arinda 2. Suhendar 3. Sheren Maudina 4. Susi Shilfiani Defenisi Buah
Buah (fruktus) adalah organ pada tumbuhan berbunga
yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah terbentuk setelah terjadi peristiwa penyerbukan. Jika penyerbukan berhasil, dimana serbuk sari berhasil mencapai bakal buah. Maka akan terbentuk buah dan biji. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Klasifikasi Buah Secara umum, buah dibedakan atas buah sejati dan buah semu
1. Buah sejati adalah buah yang semata-mata berasal
dari bakal buah. menurut asal pembentukannya dibedakan menjadi tiga bagian yaitu : A. Buah sejati tunggal B. Buah sejati ganda C. Buah sejati majemuk A. Buah sejati tunggal
Buah sejati tunggal adalah buah yang terbentuk dari
satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih. Buah sejati tunggal dibedakan lagi menjadi buah sejati tunggal yang kering (siccus) dan buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) Buah sejati tunggal yang kering (siccus) Buah sejati tunggal yang kering adalah buah 5.Buah berbelah (schizocarpium), yakni sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan buah yang mempunyai dua ruang atau mengayu seperti kulit yang kering. Buah siccus dibedakan atas tujuh macam, yakni : lebih, tiap ruang berisi satu biji dan jiak 1. Buah padi (caryopsis), yakni buah yang pecah akan membentuk seperti buah berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kurung. Contoh Centella asiatica,.\ kulit buah berlekatan dengan kulit biji. 6. Buah kendaga (rhegma), yakni buah Contoh Oryza sativa dan Zea mays. yang jika pecah, masing-masing akan 2. Buah kurung (achenium), yakni buah berbiji satu yang tidak pecah, dinding buahnya tipis, pecah lagi sehingga bijinya akan keluar. berdampingan dengan kulit biji tetapi tidak Contoh Ricinus communis berlekatan. Contoh Mirabilis jalapa dan 7.Buah kotak, yakni suatu buah kering Helianthus annuus sejati yang mengandung banyak biji, 3. Buah keras (nux), yakni buah yang mempunyai kulit buah yang keras dan kaku. terdiri atas satu atau banyak daun buah. Contoh castanea argentea. Jika masak lalu pecah, tetapi kulit buah 4. Buah keras bersayap (samara), yakni buah yang pecah sampai lama melekat pada keras yang memiliki alat tamabahan berupa tangkai buah. Contoh Samania saman. sayap. Contoh suku Dipterocarpacea Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) A. Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) umumnya memiliki tiga lapisan dinding buah, yakni dinding luar (epicarpium), dinding tengah (mesocarpium) dan dinding dalam (endocarpium). Namun, pada beberapa jenis hanya terdiri dari dua lapisan. Buah sejati yang berdaging dibedakan atas enam jenis, yakni : 1. Buah Buni (bacca), yakni buah sejati berdaging yang hanya terdiri atas dua lapisan. Contoh Carica papaya 2. Buah mentimun (pepo), yakni buah buni yang berasal dari tiga daun buah yang melekuk kearah dalam dan selanjutnya melekuk kembali kearah luar membentuk sekat-sekat semula. Contoh Cvuucumis sativus 3. Buah jeruk (hesperidium), yakni buah buni yang berdiferensiasi membentuk tiga jenis lapisan (flavedo, albedo dan endotesta). Contoh Cytrus sp. 4. Buah batu (drupe), yakni buah yang memiliki tiga lapisan dinding buah yang keras seperti batu. Contoh Cocos nucifera 5. Buah delima contoh Punica granatum 6. Buah apel (pomum), contoh Pyrus malus B. Buah sejati ganda Buah sejati ganda adalah buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Buah sejati ganda dibedakan menjadi empat jenis, yakni : Buah kurung ganda contoh Rosa sp. Buah batu ganda contoh Rubus fraxinifolius Buah bumbung ganda contoh Michelia champaka Buah buni ganda contoh Annona muricata Buah sejati majemuk Buah sejati majemuk adalah buah sejati yang terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Buah sejati majemuk dibedakan menjadi tiga, yakni: 1. Buah buni majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang masing-masing tumbuh menjadi buah buni. Contoh Ananas comosus 2. Buah batu majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang tumbuh menjadi buah batu. Contoh Pandanus tectorius 3. Buah kurung majemuk, yakni buah yang berasal dari bunga majemuk yang masing-masing tumbuh menjadi buah kurung. Contoh Helianthus anuus Buah Semu Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian – bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat atau dapat dimakan), sedangkan buah yang sebenarnya kadang- kadang tersembunyi. Ada tiga macam buah semu yaitu : 1. Buah semu tunggal 2. Buah semu ganda 3. Buah semu majemuk 1. Buah semu tunggal yaitu, Buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini, selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah 2. Buah semu ganda yaitu, jika pada suatu bunga terdapat lebih dari pada satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh dan merupakan bagian buah yang menarik perhatian (dan seringkali berguna). 3. Buah semu majemuk yaitu, buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja misalnya buah nangka (Artocharpus Integra Merr.), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun tenda bunga pada ujungnya berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah semu ini. Struktur Buah 1.Lapisan Luar (Eksokarp)
Lapisan ini lebih dikenal dengan kulit buah.
Kulit buah ada yang lunak dan keras. Kulit keras umumnya terdapat pada buah – buah kering (mengandung sedikit air) seperti kacang tanah. Kulit lunak biasnaya terdapat pada buah – buah yang berdaging lunak (basah/mengandung banyak air) seperti tomat atau pepaya. Lapisan luar buah ini terdiri dari jaringan epidermis dengan dinding sel yang tebal. 2. Lapisan Tengah (Mesokarp) Lapisan ini dikenal juga dengan nama daging buah. Lapisan mesokarp merupakan lapisan paling tebal pada buah dan tersusun atas jaringan parenkim. 3. Lapisan Dalam (Endokarp) Endokarp merupakan lapisan paling dalam pada buah dna biasanya mengelilingi biji. Endokarp ada yang lunak dan keras. Pada buah – buah berdaging lunak dan tebal, umumnya endokarp bersifat lunak. Pada buah kepala, endokarpnya bertekstur sangat kaku dan keras yang kita kenal dengan tempurung kelapa. Ednokarp tersusun atas jaringan epidermis dan sklerenkim. Fungsi Buah Fungsi buah di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Tempat menyimpan cadangan makanan. 2. Melindungi biji dari berbagai faktor yang dapat merusak biji. 3. Membantu dalam proses penyebaran biji, sehingga tumbuh jauh dari induknya. Contohnya buah beringin mempunyai biji yang kecil-kecil di dalamnya yang sulit dicerna, kemudian ada burung yang memakan buah beringin tersebut. Biji tersebut kemudian dibawa terbang jauh dari pohon beringin. Meskipun telah dicerna di dalam perut burung, biji yang keras itu tidak hancur, sehingga pada saat dia mengeluarkan kotoran, biji tersebut ikut keluar dan tumbuh di tempat yang jauh dari induknya. Kesimpulan Buah (fruktus) adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah terbentuk setelah terjadi peristiwa penyerbukan. Jika penyerbukan berhasil, dimana serbuk sari berhasil mencapai bakal buah. Maka akan terbentuk buah dan biji. Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Buah dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu buah sejati dan buah semu. Buah terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan endokarp, mesokarp dan eksokarp. Buah berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, melindungi biji dari berbagai faktor yang dapat merusak biji dan membantu proses penyebaran biji.